❁ Happy Reading ❁
Paginya seperti biasa Xinyue bangun dan mandi lalu turun ke bawah menemui gege yang sedang membaca majalah di ruang santai, Xinyue mengulurkan ponselnya pada gege seperti ingin menunjukkan sesuatu.
"Apa nih?"
"Berita kematian Lao-Zhu gege diangkat lagi di berita, katanya ada sebuah rekaman CCTV yang nggak jauh dari lintasan balap Guangzhou menampakkan 2 orang sedang melakukan sesuatu di motornya Lao-Zhu gege,"
"Akhirnya diangkat lagi berita ini, walau kejadian ini 3 tahun yang lalu tapi pelaku jelasnya masih belum kita ketahui siapa," gege mengambil ponsel adiknya menggulir halaman berita di Weibo yang ditunjukkannya.
"Di rekaman ini nggak terlalu jelas wajahnya, tapi keliatan kalau mereka ngelakuin sesuatu sama motor Lao-Zhu, gua bakalan cari tau lagi nanti sama Minghao." gege mengembalikan ponsel ke adiknya langsung pergi mencari kunci motor dan jaketnya, "Lu pergi sekolah pakai apa?"
"Pakai motor sendiri, gua lagi mager jalan kaki. Kalau lu nemu sesuatu yang sekiranya berarti cepat kabarin di grup line," gege mengangguk dan mengisyaratkan tangannya membentuk 'oke'
"Tadi malam Papa nyariin lu, Papa datang sendirian nanyain gimana kabar kita dan katanya dia mau ngomongin sesuatu yang penting sama lu,"
"Dih, ogah gua nggak mau berkomunikasi apapun lagi dengan orang itu," Xinyue langsung meraih tasnya menyusul gege yang mengeluarkan motor di garasi, dan mereka berdua keluar bersamaan hanya tujuannya yang berbeda.
Sampai di sekolah saat menapaki kakinya di area parkiran terlihat tak jauh dari posisinya berada murid-murid berkumpul didepan mading, Xinyue membuka helmnya sambil mengerutkan dahi karena heran tumben sampai seramai itu melihat isi mading.
Langsung saja Xinyue pergi menghampiri untuk ikutan melihat apa isi dari berita di mading yang sampai-sampai dikerumuni banyak orang, karena tubuhnya yang terkesan sedikit pendek dengan mudahnya Xinyue menyempil menerobos kerumunan murid lainnya dan membaca berita yang dipajang.
Guangzhou race dibuka secara umum, siapapun bisa mengikuti balapannya tanpa batasan umur walau bukan anggota geng motor tetap bisa daftar ikut serta. Untuk hadiah pemenang berupa uang berjumlah 90.000¥ jika bisa mengalahkan captain Black Aoudra, Lee Jeno yang sebagai perwakilan dari sang pendiri Guangzhou race.
Xinyue mengerutkan wajahnya tidak percaya dengan berita tersebut, kenapa tiba-tiba saja begini padahal tidak ada konfirmasi apapun dengan Randzion apalagi mengingat ajang balapan tahunan tersebut dibuka oleh pendiri Randzion dan Black Aoudra.
Rencana apa yang mereka ingin lakukan tapi yang pasti keknya mereka sengaja ngelakuin ini agar Randzion kepancing dan memutuskan untuk join.
dirinya diam membatin berpikir sejenak lalu mengeluarkan ponselnya memfoto kertas di mading tersebut dan langsung pergi begitu saja ke kelas.
Pulang sekolah setelah berganti seragam ke pakaian santai Xinyue pergi menuju ke markas, entah apa yang terjadi tapi Chaopard Diamond terus menerus bersinar dengan terangnya di balik saku yang dibuatnya di bagian lengan jaket hingga terlihat tembus keluar.
Sampai di parkiran markas hanya ada 2 motor yang terparkir rapi yang diyakininya milik Changhyi dan Lian, di dalam tepatnya di ruang kumpul Changhyi sedang mengeluarkan senjata dari dalam box kayu sedangkan Lian merakit senjata dari dalam kardus.
"Ini persediaan senjata yang dari mana, Chang?" melihat box kayu yang berada di dekat Changhyi membuat Xinyue memicingkan matanya.
"Ini yang pesanan gua, senjata semi otomatis udah tinggal dikit dibelakang lu ada mesan tambahan?" Changhyi terlihat mengukir senyum tipis saat Xinyue berbicara padanya.
"Ntar gua hubungin sepupu gua buat mesan nya, eh kalian udah tau belum kalau Guangzhou race ..."
"Dibuka secara umum kan? gua baru liat berita itu tadi di Weibo, yang buka secara umumnya captain Black Aoudra si Jeno," belum sempat Xinyue menyelesaikan mulutnya bicara Lian langsung memotongnya, "Tapi mereka nggak ada ngomong apapun sama kita padahal kan mereka pasti tau tentang asal usul munculnya balapan tahunan Guangzhou,"
"Gua juga sempat kepikiran hal ini tadi, tapi mengingat keadaan hubungan kita sama mereka yang renggang gini gua yakin mereka sengaja ngelakuin ini," Lian mengangguk setuju dengan argumen yang diucapkan oleh Xinyue.
"Btw Xin, lu udah tau Black Aoudra bakalan ganti leader lagi? jabatan Fengying sebagai leader pengganti akan diturunkan sama Jeno," Changhyi melempar ucapan tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kok bisa, ada masalah? jadi nanti siapa leadernya?"
"Nggak tau namanya siapa, gua cuma dengar katanya leadernya itu pria berdarah campuran Amerika Serikat dan China," Changhyi memberitahu semua informasi yang diketahuinya.
"Tapi beneran kalau Jinkyung udah balik dari Hongkong?" saat Xinyue melemparkan pertanyaan tersebut Lian langsung merespon menoleh terheran kearahnya sambil meletakkan senjata yang dipegang di tangannya.
"Dapat infomasi dari mana lu? tadi siang gua baru melacak Jinkyung dia masih di Hongkong tepatnya di daerah Causeway Bay," jawaban dari Lian serta nada bicaranya terdengar seolah meragukan apa yang diucapkannya.
"Lah? kemarin malam yang gua minta tolong jemput kalian di Happy Valley, itu karena gua ngeliat Jinkyung makanya sekarang gua nanya dia udah balik dari Hongkong apa gimana," tentu saja Xinyue akan membela diri tidak mungkin dirinya pada malam itu salah orang, dia kenal dengan baik bagaimana figur dari Huang Jinkyung.
"Jadi maksud lu berdua Jinkyung ada di 2 tempat yang berbeda di waktu yang lumayan dekat? tapi penerbangan Hongkong ke Beijing itu cuma 3 jam, bisa aja dia bolak-balik," disaat perdebatan antara Leader dan anggota senior ter-keras kepala seperti ini Changhyi berpikir memutar otak untuk menengahi.
"Bisa jadi sih kalau Jinkyung bolak-balik Beijing ke kota Hong Kong, tapi dalam waktu sedekat itu keknya mustahil," argumen Xinyue ada benarnya juga tapi mungkin juga bisa salah.
"Mending besok malam, kita coba tanyain sama anggota yang lain Jingyi atau Qixuan atau bahkan Minghao buat cari tau hal ini," mendengar ucapan Changhyi sebelum pergi mengangkut senjata ke dalam Lian dan Xinyue hanya mengangguk.
"Oh ya, ngomong-ngomong tentang Minghao. Berita kematian Lao-Zhu diangkat lagi di berita, ada sebuah rekaman CCTV nggak jauh dari lintasan Guangzhou Race yang memperlihatkan 2 orang yang mengutak-atik motor Lao-Zhu gege. Jadi gege gua pergi ke rumah Minghao buat cari tau lebih lanjut, kalian mungkin aja mau ikutan join?"
"WOI JI CHANGHYI NYUSUL RUMAH MINGHAO NTAR!" suara teriakan dari seorang Wang Lian yang terdengar melengking dan berat bersamaan menggelegar di seluruh markas hingga terdengar keluar, Xinyue hanya menggeleng kepala melihat kejadian di hadapannya dan memutuskan untuk pulang.
Saat motornya baru saja memasuki area perumahan yang ditempatinya terlihat sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan pagar rumahnya, mobil itu terlihat asing sepertinya baru kali ini dirinya melihat mobil tersebut masuk ke area perumahannya.
Xinyue memutuskan untuk tidak langsung pulang apalagi menghampiri mobil tersebut tapi dirinya malah menepikan motornya tidak terlalu jauh dari rumahnya, sekitar 6 rumah jaraknya dengan mobil tersebut matanya tidak sekalipun luput memperhatikan setiap pergerakan orang yang ada di dalam mobil.
Pandangan matanya mengarah ke nama merk mobil yang selalu terpajang di body bagian belakang.
Porsche? mobil kelas dunia masuk ke area perumahan gua bahkan mampir di depan rumah gua. Fiks ini bukan orang biasa yang datang bertamu tapi gege udah pulang belum sih?
Dirinya baru ingat kalau gegenya mungkin saja belum pulang dari rumah Minghao, jadi bisa dipastikan orang yang akan bertamu ke rumahnya tidak akan mendapat sambutan.
Saat melihat pengendara dari mobil Porsche yang terparkir tersebut Xinyue bukan hanya kaget tapi merasa tidak yakin dengan siapa yang keluar dari mobil tersebut.
"Yuan? ngapain lagi nih anak, tapi kok .... itu ada orang lain yang turun juga,"
Tak lama setelah Yuan turun dari mobil pria itu terlihat membukakan pintu di kursi penumpang lalu seorang pria yang bertubuh tegap, memakai kacamata hitam, dan setelan pakaian formal keluar dari mobil.
"Itukan CEO dari GH'Y Industry, salah satu sumber penggalan dana buat Guangzhou Race tapi kok bisa semobil sama Yuan?"
Tentu saja hal itu membuat Xinyue terheran bahkan sangat heran dengan penampakan yang ada di depannya saat ini, CEO dari perusahaan besar tersebut adalah orang dibalik suksesnya ajang balapan tahunan Guangzhou Race yang telah berlangsung hampir 3 tahun tersebut.
Yuan dan CEO tersebut berjalan beriringan memasuki area pekarangan rumahnya membawa sebuah kotak berukuran sedang, awalnya dirinya berniat untuk pergi menghampiri tapi diurungkannya saat mengingat kalau Chaopard Diamond ada ditangannya saat ini.
Tidak terlalu lama menunggu Yuan dan CEO tersebut kembali ke mobilnya tapi kotak yang dibawa mereka tidak ada, itu artinya mungkin kotak yang dibawa itu adalah sesuatu untuknya. Saat mobil Porsche tersebut berbalik untuk keluar dari perumahan tepatnya ke arah posisi Xinyue sekarang gadis itu langsung masuk sembarang ke dalam rimbun tanaman hias tetangganya tanpa menghiraukan motornya.
Setelah mobil tersebut benar-benar keluar dari jalan perumahannya barulah Xinyue keluar dari tempatnya bersembunyi dan langsung bergegas pulang untuk melihat apa isi dari kotak yang dibawa Yuan, khawatir kalau misalnya itu adalah barang berbahaya.
"Lu pasti ngerencanain sesuatu yang enggak-enggak nih." tangan Xinyue langsung membongkar isi kotak tersebut dengan menggunakan kunci motor hingga semua isolasi di kotak telah terbuka.
Xinyue sangat kaget saat melihat isi dari dalam kotak tersebut sangat jauh dari perkiraannya yang berpikir kalau itu adalah barang berbahaya, awalnya dirinya berpikir kalau itu mungkin saja sebuah alat atau semacamnya tapi bukan isi dari kotak tersebut adalah 2 buah buket, satunya buket bunga sedangkan satunya buket uang dengan jumlah satuan 1.000¥ bukan hanya buket ada juga sekotak coklat terikat pita berwarna merah muda dan terselip sebuah surat di atasnya.
"Njir, isinya benar-benar jauh dari perkiraan gua yang parnoan. Tapi buat apaan nih anak ngasih ke gua ini?" sejenak gadis itu merenung menatapi isi kotak tersebut sambil menggigit bibir bawahnya pelan.
Surat. Xinyue meraih surat yang ada di atas kotak coklat itu lalu membukanya perlahan sambil sesekali pandangannya melihat keadaan sekeliling.
Dai Xinyue
Gua mau ngomongin sesuatu yang penting sebenarnya sama lu tapi kenapa lu malah ngeblokir id line gua?
tapi yaudah nggak apa-apa, gua ingin ketemu sama lu di malam sabtu depan. Gua bakalan datang ke rumah lu untuk ngejemput.
Kali ini gua mohon buat lu dengerin, ini benar-benar sepenting itu untuk dibicarakan.
With love, Yuan
Xinyue langsung menghempaskan surat tersebut memasukkan ke dalam kotak lalu menutupnya kembali membawa benda itu masuk ke dalam rumah, kesal rasanya setelah membaca isi dari surat tersebut hingga Xinyue melemparkan kotak tersebut di atas meja setelah itu berbaring pasrah di sofa.
"Terlalu jelas, dia mau ngedeketin gua tapi caranya kek begitu gua yakin ada hal lain yang dia sembunyiin,"
Kepala Xinyue sangat bingung dengan kejadian yang terjadi dalam 2 hari ini, terasa semuanya terlalu cepat berlalu dan membuatnya merasa kalau otaknya melambat memproses semua hal.
Terlebih lagi dengan sikap Yuan yang langsung berubah drastis saat ini, sebelum Xinyue menyukai sosok Xiao Yuan yang terkenal sebagai seorang pangeran sekolah dan termasuk murid yang disegani karena anak kepala donatur sekolah sikap anak itu sangat terlihat jelas kalau dia adalah seorang yang tenang dan pembawaannya yang wibawa.
Tapi setelah kenal lebih dalam apalagi setelah mereka berdua pulang bersama kemarin Xinyue langsung merasa kalau sikap tenang dan aura wibawa anak itu seketika lenyap, bukan hanya itu sikap asli Yuan yang terlihat berbanding terbalik dengan wajah dan kepribadiannya di sekolah sangat membuatnya heran.
Sebagai seorang yang mudah membaca kepribadian orang lain tentu saja Xinyue bisa dengan mudahnya mengetahui bagaimana sosok Yuan walau hanya beberapa kali menghabiskan waktu bersama meski hanya sejenak.
Dibalik matanya yang terpejam isi pikiran Xinyue dipenuhi dengan ingatan berbagai macam kejadian yang berkaitan dengan Yuan beberapa bulan lalu sejak dirinya naik kelas 11 dan kenal dengan pria itu.
Kelamaan melamun perlahan matanya mulai mengantuk ingin rasanya langsung bangun dan pindah tidur di kamar tapi Xinyue urungkan mengingat gegenya belum pulang hingga malam yang sudah lumayan larut ini.
Akhirnya dirinya memutuskan untuk tidur saja dahulu di ruang tamu sambil menunggu gege dan untuk membukakannya pintu, baru saja matanya terpejam dan tubuhnya lebih rileks suara gemuruh dari langit kembali membuatnya terbangun.
Bersamaan suara gemuruh tersebut langsung diikuti suara hujan turun dengan derasnya yang langsung membuat keadaan sekitarnya mendingin, matanya yang sudah sangat berat menguasai pikirannya untuk lebih baik tidur mumpung hujan baru saja turun dengan deras dan rasa kantuk tersebut berhasil langsung menguasai pikirannya dan membuatnya tertidur.
Hening.
❁ See You In The Next Part ❁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments