✿ Happy Reading ✿
Jingyi mencubit paha Xinyue yang mulutnya keceplosan begitu saja, bisa-bisanya anak itu lupa siapa di hadapannya.
"Ngumpulnya tadi sore sampai jam 9an gitu ini abis bubar gua kesini, btw jangan lupa makan-makannya cuy biasalah pajak jadian mana kagak ada ngasi tau lagi kapan jadiannya," dengan ekspresi mengejeknya Xinyue meninju perlahan perut Justin.
"Ntar ada, sekalian perayaan pesta kalau gua berhasil ngancurin pondasi Black Aoudra yang kuat," ucapan yakin Justin mendapat tepukan tangan pelan dari Xinyue yang percaya penuh kalau rencana kali ini akan berjalan lancar.
"Siap moga lancar bro," sekali lagi mereka melakukan tos andalan sebelum berpisah, Justin langsung masuk ke dalam markas Eagle Scout sementara Xinyue Dan Jingyi mengebut berpencar menuju ke rumah masing-masing.
...****************...
2 minggu setelah Randzion kumpul kembali dan setelah kejadian penembakan markas Black Aoudra, Xinyue tidak menampakkan diri sama sekali bahkan hanya keluar saat sekolah. Tapi hari ini Xinyue sedang bersantai di ruang utama markas Randzion sambil membuka beranda Weibo nya, melihat berita-berita kurang menarik yang sedang hangat di bicarakan.
"Xin, Randzion beneran nggak turun buat Guangzhou race, kan?" Lexin datang membawa sepiring cookies dan 2 gelas susu lalu menyuguhkan ke Xinyue.
"Iyaa nggak bakalan ada yang turun, kalau ketahuan sama gua ada yang munculin muka di Guangzhou gua nggak segan-segan buat ngehajar mukanya,"
"Guangzhou race dimajuin jadi malam ini, gua ngeliat berita di Weibo tadi," Mendengar ucapan Lexin, Xinyue hampir tersedak cookies yang dimakannya dengan cepat dia meraih segelas susu meminumnya hingga tersisa setengah.
"Seriusan?" Lexin mengangguk, dengan cepat tangannya menggulir beranda Weibo mencari berita yang dimaksud Lexin dan benar saja Guangzhou race akan dimulai nanti malam jam 9.00pm.
"Gua heran banget apa maksud Jeno ngelakuin hal ini, mana taruhannya besar banget lagi 90.000¥,"
"Buset besar bet itu, mending kita ngikut aja, Xin. Uangnya banyak bet itu cuy,"
"Tapi dengan syarat bisa ngalahin Lee Jeno yang mewakili Black Aoudra, gua yakin Black Aoudra pasti yang menang kan belum ada yang bisa ngalahin Lee Jeno selain gua sejak Guangzhou race tahun lalu,"
"Nah makanya ayo ngikut aja lah Xin, uang uy uang 90.000¥ apa kagak kaya mendadak Randzion dapet uang segitu?"
"Kak Yuanyin bilang apa Lex, Randzion jangan ada yang turun ini demi Chaopard Diamond, cukup Eagle Scout aja yang turun malam ini kita beri kemenangan yang selalu diincar Black Aoudra,"
"Aelah Eagle Scout mah kemaren udah menang posisi pertama sama kedua pas balapan di Beiwanzi, mana motonya Jeno ikutan diangkut,"
"Kan gua sengaja kalah Lex," dengan wajah ceng menunjuk diri sendiri membuat Lexin tertawa melihat ekspresi sahabatnya.
"Jeno pasti kesel plus nyesel banget pasti ngerelain motonya sebagai barang taruhan,"
"Pasti sih cuy, motor sama uang dalam jumlah besar yang ditaruhin apa kagak stress tu Jeno,"
"Itu yang ngewakilin mereka di Beiwanzi anggota 00L katanya yaa? Black Aoudra ada 00L berjumlah 20an orang yang merupakan orang kepercayaan Black Aoudra,"
"20an orang terkuat terpercaya Black Aoudra, tapi diakal-akalin ama orang terpenting dan terpercaya Randzion," Xinyue mengecilkan volume bicara nya saat mengatakan hal itu, Lexin menahan tawanya.
"Ups ups ups .... Sstt cukup tau ajalah kita sebagai anggota penting Randzion," suara tawa mereka berdua pecah, dengan girangnya mereka tertawa membuat Changhyi, Minghao, Kaizo, dan Lian yang main catur tidak jauh dari mereka menoleh dengan heran.
"Woi anak ayam berdua .... Justin katanya pulang ke AS malam ini perwakilan Black Aoudra dari Korea Selatan semua." entah dari mana datangnya gadis dengan rambut sepinggang yaitu Fanglin itu tiba-tiba saja duduk menyempil diantara Xinyue dan Lexin.
"Eh lu tau nggak sih katanya ...." awal pembukaan sesi pergibahan sejenak terhenti karena Xinyue mengusap wajah Lexin sambil tertawa renyah, "Mulai nih mulai mau ngomongin apa lu, hah?" Lexin hanya tersenyum sambil memainkan alisnya dan mendapat respon mengangguk dari Fanglin.
Mereka bertiga lanjut asik sendiri berbicara dengan hal-hal random tanpa menghiraukan hiruk pikuk anggota Randzion yang lewat. Jingyi dan Qixuan yang baru saja datang dari arah dapur ikutan duduk diantara mereka bertiga.
Malam telah tiba, di jalanan kota Guangzhou yang sudah lumayan sepi, beberapa anggota geng motor sudah banyak yang berdatangan. Beberapa ada yang melakukan Drifting hingga latihan di lintasan untuk balapan.
Tidak lupa dengan Black Aoudra, 00L Black Aoudra sudah berkeliaran di sekitar Guangzhou sejak sore, mereka mondar-mandir di sekitaran lintasan entah melakukan apa.
"Malam ini Randzion harus kita kalahin. Balapan di Beiwanzi Eagle Scout berhasil menang karena dibantu Randzion tapi kali ini kedua geng motor tersebur harus gua kalahin," Jeno menatap lurus lintasan permulaan yang telah ramai dikerumuni para geng motor lainnya.
Sementara itu, anggota Randzion semuanya sibuk sendiri di markas mereka bermain-main hingga melupakan kalau Guangzhou race akan dimulai. Anggota inti senior sibuk di pekarangan belakang markas, mereka memasak hidangan makan malam yang simple untuk seluruh anggota.
"Woi Ji Changhyi, lu keknya nggak ada bantu-bantu diam mulu dari tadi Xinyue nggak ilang Chang nggak usah lu pantau,"
Changhyi reflek menoleh ke arah belakang mencari siapa yang teriak, setelah menemukan pelakunya dirinya langsung bangkit dan berlari ke arah pelaku untuk memukul bahunya. "Mulut lu Hao, gua tampol lu ntar,"
Para gadis-gadis yang berkumpul sambil memanggang sosis dan beberapa daging tertawa bersama melihat Minghao yang dipukuli Changhyi, sedangkan Xinyue tidak menghiraukan dia hanya fokus membolak balik sosis dan daging yang dipanggang.
"Aelah bu, fokus amat sampai nggak ngeh ama omongan Minghao." Jingyi menyikut lengan Xinyue perlahan hingga gadis itu sadar dari lamunannya.
"Haa kenapa?" Entah apa yang dipikirannya, suara Xinyue terdengar lemah dan seperti banyak beban pikiran.
"Napa Xin? Lu sakit?" mendengar ucapan Qixuan, para pria yang sibuk membuat minuman sambil bercanda langsung menoleh ke arah yang gadis.
"Xinyue sakit?" Sorot mata Kaizo langsung mengarah ke Changhyi yang langsung bergegas menghampiri Xinyue.
"Nggak gua nggak papa," Tangan Xinyue meletakkan piring ke atas meja lalu dia berjalan masuk ke markas, Lexin mengisyaratkan ke Changhyi untuk mengikuti Xinyue masuk ke dalam.
"Lu oke Xin? Serius nggak ngapa-ngapa?" Changhyi benar-benar khawatir dengan keadaan Xinyue, wajah gadis itu terlihat sedikit pucat.
"Gua nggak papa Chang, lu balik aja ke luar siapin makan malam. Gua mau ke kamar bentar, suruh Jingyi buat samperin gua kalau udah selesai masaknya," langkah kaki Xinyue dengan perlahan mulai menapaki anak tangga menuju ke kamar di lantai 2 markas, Changhyi menghela nafas pelan dan kembali ke pekarangan belakang menemui Jingyi.
"Xinyue baik-baik aja kan?" Lian salah fokus dengan ekspresi datar dari Changhyi, senyum manisnya seketika hilang saat melihat Xinyue yang kelihatan kurang sehat.
"Dia keknya lagi pengen sendiri .... Jingyi, Xinyue bilang samperin dia," orang yang dimaksud langsung mengangguk lalu memberikan sisa daging di tangannya ke Qixuan, dengan cepat dia membersihkan tangannya dan pergi menemui Xinyue di dalam.
Jingyi berjalan dengan perlahan sewaktu melihat pintu kamar sedikit terbuka, awalnya dia ragu saat mendengar ucapan Changhyi yang bilang kalau Xinyue sedang ingin sendiri tapi ketika melihat cahaya kebiruan yang bersinar dirinya memberanikan diri mengetuk pintu.
Tok... Tok
"Masuk aja, Yii."
Jingyi langsung membuka pintu perlahan dan menutup pintu dengan rapat, Xinyue menunduk di tepi kasur sambil melihat layar hologram yang melayang di lantai.
"Ada apa Xin dengan Chaopard Diamond?"
"Nggak tau, Diamond ini kek udah terhubung sama naluri gua, kalau ada sesuatu yang janggal Diamond ini bakalan langsung menyadarinya dan yaa gua bakalan langsung ngerasain ...."
"Apa yang dilihatkan dari Chaopard Diamond?"
"Past Screen ini nunjukkin kalau akan ada sebuah masa di mana Randzion akan perlahan bubar gua khawatir dengan ini,"
Perasaan cemas langsung berkecamuk memenuhi isi kepalanya, Jingyi langsung merasa lemas mendengar ucapan Xinyue, dirinya bersandar di pintu sambil melihat Hologram Past Screen yang masih terbuka di lantai.
"Gua takut kalau Justin Jyuan bakalan ngehianatin Randzion, karna bagaimana pun dia berstatus sebagai sepupu Huang Jinkyung ...."
"Udah Xin, gua makin takut dengan bubarnya Randzion terus Black Aoudra berhasil dapetin Chaopard Diamond, itu semua gua pikirkan dari kemarin-kemarin semua ngebebanin pikiran gua,"
"Kita anggota inti senior pasti mikirkan ini semua ...." omongan Xinyue tiba-tiba berhenti saat melihat sebuah siluet bayangan dari luar jendela. "Di balkon ada orang?"
"Nggak ada keknya, anak-anak junior pada kumpul di depan anggota inti di belakang semua," pandangan mata Jingyi ikutan mengarah ke jendela menuju balkon saat Xinyue menoleh ke arahnya.
Xinyue segera bangkit mengambil tongkat baseball dari bawah kasur lalu langsung pergi ke balkon mengecek siapa yang barusan mengintip dan menguping pembicaraannya dengan Jingyi. Jingyi menggelengkan kepalanya melihat kecerobohan Xinyue yang membiarkan Hologram Past Screen terbuka begitu saja.
"Gua yakin tadi ada orang yang mendengar pembicaraan gua ama Jingyi, gua nggak mungkin salah." Dalam benaknya dia berpikir kalau tidak mungkin salah lihat karena bayangan orang yang lewat tersebut terlihat sangat jelas.
Suara pot bunga pecah yang berasal dari lantai bawah mengalihkan perhatiannya, dengan segera dia melihat ke bawah dari atas balkon melihat seseorang jalan sempoyongan. Dengan cepat tangannya melempar tongkat baseball hingga mengenai orang yang tadi menendang pot bunga hingga pecah.
"Siapa Xin?" Jingyi datang mendekat lalu mengulurkan Chaopard Diamond ke Xinyue, gadis itu langsung menyimpan Diamond itu di saku lengannya.
"Buruan bawa Minghao sama Changhyi buat ngecek jendela lantai bawah dekat deretan pot bunga gua bakalan turun lewat balkon." dengan penuh keberanian Xinyue meloncat melewati pagar balkon mengejar orang yang dilihatnya tadi.
Jingyi langsung berlari turun menghampiri Minghao dan Changhyi untuk mengecek di bawah, Xinyue turun dengan memanjat balkon perlahan dan berhasil turun ke bawah.
Orang yang tadi Xinyue lempar dengan tongkat baseball terkapar di tanah dengan posisi tengkurap. Minghao dan Changhyi langsung mengangkat orang yang terbaring di tanah tadi dan menundukkannya dihadapan Xinyue.
Sorot mata Xinyue menelusuri setiap inci postur tubuh pria yang memakai topeng dihadapannya, terdengar suara nafas yang tersengal.
"Lu pasti Black Aoudra, kan?" Dengan sekali tarikan topeng yang terpasang di pria itu terbuka, Jingyi mengepalkan tangannya melihat siapa yang berani menginjakkan kaki ke markas Randzion.
"Napa lu kemari hah? Cari mati lu datang ke kandang musuh?" emosi langsung memuncak memenuhi kepalanya saat melihat pria yang terduduk di hadapannya sekarang.
"Aelah makin cantik aja lu, Xin. Gua kesini karena mau ngeliat lu secara langsung, sewaktu gua jadi leader Black Aoudra kan gua nggak bisa nemuin lu karena geng kita musuhan, sekarang gua udah bukan leader bahkan dibilang anggota nggak berguna makanya gua berani nyamperin lu," ucapan Fengying yang terdengar melantur seperti orang mabuk membuat semuanya merasa geram, terlebih lagi Ji Changhyi.
Tangan Xinyue mengisyaratkan meminta tongkat baseball yang dengan sigap Qixuan langsung memberikan tongkat itu ke Xinyue.
"Karena lu udah datang tanpa diundang dan datang ke markas musuh lu harus gua usir tapi tentunya dengan sedikit luka yang harus menjadi tanda." Pukulan tongkat melayang dan mengenai kaki Fengying, Xinyue tanpa ampun memukuli pria dihadapannya hingga Minghao dan Changhyi membiarkan pria itu terjatuh lagi ke tanah.
Pukulan demi pukulan terus Xinyue berikan, hingga beberapa tubuh Fengying seperti mati rasa, seperti ada amarah tersembunyi yang terus Xinyue lampiaskan ke tubuh Fengying yang tergeletak di tanah.
"DAI XINYUE!"
Sebuah teriakan yang entah dari mana menghentikan pukulan yang ingin dilayangkannya, Xinyue menoleh heran menelusuri ruangan di dalam siapa yang meneriaki namanya. Melihat keadaan yang lengang, Minghao langsung mengikat tangan Fengying agar pria itu tidak kabur sebelum Xinyue selesai.
"Siapa tuh yang neriakin nama gua?"
Lexin datang dari dalam dengan wajah yang ketakutan, melihat sahabatnya yang datang dengan ekspresi seperti itu Xinyue menjadi khawatir.
"Napa lex?"
"Ada Yuan di depan, gua nggak tau kenapa dia datang marah-marah," Raut wajah panik sudah menjelaskan keadaan kalau Yuan datang dengan tensi darah yang naik
"Bedebah satu ini kenapa lagi sih?!" Xinyue meletakkan tongkat baseball begitu saja langsung berjalan ke dalam mencari orang yang di maksud Lexin, setelah menemukannya dia melihat dengan seksama ekspresi datar Yuan.
"Napa Yuan?"
"Lu ngomong apaan sama Papa lu? Lu nolak pernikahan kita?" mata Xinyue membelalak kaget, mulutnya seakan terkunci tidak bisa apa-apa, dahinya berkerut bertanya-tanya apa maksud ucapan Yuan.
Changhyi dan Jingyi langsung masuk ke dalam melihat Xinyue dan Yuan di tengah-tengah ruangan, mendengar kata 'Pernikahan' sorot mata Changhyi langsung berbinar, Jingyi menyadari keadaan langsung menarik Changhyi dan Lian untuk keluar dari markas.
"Gua ngomong sama Papa gua itu aja hal yang mustahil Yuan, lu kan udah tau gimana bencinya gua sama orang tua itu. Jadi kalau gua nolak gua ngomong ke dia kalau gua nolak itu gimana?"
Yuan mendengus kasar tanpa berbicara apapun lagi langsung keluar begitu saja dari markas dan menuju ke mobilnya. Suara mobil Yuan perlahan menghilang di tengah suasana yang hening, Xinyue terdiam di tempat hingga cahaya kebiruan yang ada di saku lengan jaketnya membuat lamunannya buyar.
"Lex, Lin kalian berdua ikut gua. Qixuan selesaikan acara makan malam ini pastikan semuanya makan, bilang ke Jingyi sama yang lain buat urus Fengying tuh anak jangan sampai kabur, salah sendiri ke markas musuh,"
Qixuan mengangguk mengerti langsung melakukan apa yang diperintahkan padanya. Xinyue, Fanglin, dan Lexin langsung keluar dari markas mengambil motor mereka masing-masing dan pergi begitu saja tanpa menghiraukan Changhyi, Jingyi, dan Lian yang duduk di teras.
❀ See You In The Next Part ❀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments