Pengawal Dan Nona Shena
Hari ini jam 9 malam disebuah cafe. Tempat itu sudah dihiasi dengan warna warni balon disetiap sudut tembok ruangan dan bunga-bunga mawar putih disetiap meja. Tidak ada pengunjung disana, hanya nampak seorang gadis duduk sendirian disalah satu kursi dengan wajah yang mulai gelisah.
Sebuah kue terpampang diatas meja. Happy anniversary 2 tahun, begitulah tulisan yang tertulis di atas kue itu. Sudah sejak 2 jam yang lalu gadis itu duduk disana, namun tidak ada yang datang menghampirinya
Rambutnya dibuat sedikit bergelombang dan diikat sedikit kebelakang bagian depannya. Menggunakan dress putih lengan pendek dengan panjang selutut. Memiliki kulit putih bersih, tinggi 165cm dan berat badan 50kg. Cukup ideal bukan untuk seorang perempuan?
Beberapa orang mungkin tak asing dengan wajahnya, gadis itu bernama Shena Adhitama. Putri bungsu Jordy Adhitama, pemilik perusahaan Mega Group yang terkenal dikota itu. Shena memiliki seorang kakak laki-laki bernama Rico Adhitama yang sudah menikah dan tinggal terpisah dengannya dan kedua orangtuanya.
(Shena Adhitama)
Usianya baru menginjak 22 tahun, saat ini Shena duduk dibangku kuliah Universitas ternama dikota itu. Tahun ini dia memasuki semester 6 jurusan manajemen.
Hidup berkecukupan tak membuat Shena memiliki banyak teman. Namun, dia memiliki teman sejak kecil bernama Rayyan dan sudah 2 tahun ini Shena menjalin hubungan pacaran dengan Rayyan.
Suara langkah kaki berjalan memasuki ruangan itu, mendekat ke arah Shena. Seorang pria berbadan tinggi tegap dan berpakaian formal berdiri tepat disamping gadis itu.
"Nona, sudah jam 9 lewat 40 menit, kita harus kembali sebelum jam 10 malam. Atau tuan besar akan marah pada nona" ucap pria itu. Pria itu bernama Anton, orang kepercayaan Jordy yang ditugaskan khusus untuk menjadi pengawal pribadi Shena.
"Tunggu 15 menit lagi, aku akan menyusul ke mobil" Shena menjawab tanpa menoleh ke arah pengawalnya. Dia masih berharap jika Rayyan akan datang menemuinya.
Pria itu sedikit menundukkan kepalanya, berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Shena. Sementara Shena kembali termenung, beberapa jam yang lalu dia sudah menelfon Rayyan untuk datang ke cafe itu tepat jam 7 malam. Entah lupa atau bagaimana tapi pemuda itu belum juga datang. Padahal Rayyan bukanlah pria yang suka membuatnya menunggu.
15 menit berlalu, tak ada tanda-tanda Rayyan akan datang. Suara langkah kaki kembali datang menghampiri, tapi kali ini bukan Anton yang datang.
"Cafenya sudah mau tutup, sebaiknya angkat kakimu dari sini dan jangan berharap orang yang kamu tunggu akan datang" sebuah suara berhasil menarik perhatian Shena hingga menoleh ke arahnya.
"Berani sekali kamu bicara seperti itu, apa kamu tidak mengenalku? Aku sudah membooking tempat ini jadi terserah aku mau pergi atau tidak!" Shena menatap pemuda dihadapannya, dari penampilannya dia seperti bukan pelayan cafe disana.
Senyum menyeringai tergambar diwajah pemuda itu. Pemuda dengan tinggi sekitar 180cm dan memakai jaket berwarna hitam dan kaos abu-abu, serta rambutnya yang di cat berwarna putih keemasan membuatnya terkesan seperti pemuda berandalan dimata Shena.
(Hugo)
"Sayang sekali, cantik tapi bodoh!" ujar pemuda itu. Pandangan mata Shena kembali menatap kearahnya, kali ini dengan wajah kesal.
"Siapa yang kamu bilang bodoh?!" Shena berseru, dia segera bangun dari duduknya, berdiri menghadap pemuda itu dengan kesal.
"Apa disini ada pengunjung lain selain dirimu? Ternyata selain bodoh kamu juga tuli ya?" ucapan itu membuat Shena semakin kesal. Apa pemuda itu tidak mengenal siapa Shena Adhitama?
Bibirnya baru saja terbuka dan belum sempat mengeluarkan suara, pemuda itu kembali membuatnya kesal dengan menyuruh para pelayan disana untuk menutup cafe itu.
"Kamu benar-benar ya!!" tunjuk Shena, dia sangat marah.
Namun, Pemuda itu tak menghiraukannya, dia menarik kakinya pergi, menghampiri salah satu pelayan wanita dan menyuruhnya untuk mengganti pakaiannya.
Pemuda itu bernama Hugo Arva Bimantara, biasa disapa Hugo. Dia datang ke cafe itu hanya untuk menjemput temannya yang bernama Sherly yang kebetulan bekerja sebagai pelayan cafe di sana.
Dengan wajah kesal Shena berjalan keluar cafe, dia melihat Hugo yang sedang duduk diatas motor besarnya. Pemuda itu melihat kearahnya, sedetik kemudian memalingkan wajahnya kembali. Rasanya Shena ingin sekali menghampiri dan menarik rambut emasnya, namun Anton sudah menunggu dan membukakan pintu mobil untuknya.
Mendengar suara mobil yang dinaiki gadis itu pergi, Hugo menatap kembali ke arah mobil itu. Dari arah belakang, 5 motor melaju mengikuti dibelakang mobil itu. Hugo menyadari sepertinya gadis itu dalam bahaya, namun itu bukan urusannya.
Setelah cukup jauh dari area cafe, dari dalam mobil, Anton menyadari dan melihat dari spion mobil beberapa motor mengikuti dari arah belakang dan dia pun mulai waspada. Saat melintas di tempat yang sepi para pengendara motor menyalip dan menghadang mobil itu dari depan.
Mobil berhenti, Shena nampak begitu ketakutan melihat beberapa orang sudah turun dari motor dan berjalan mendekati mobilnya. Sementara Anton mencoba untuk bersikap tenang dan menyuruh Shena untuk tetap berada di dalam mobil dan tidak ikut turun.
Anton turun dari dalam mobil, para preman itu langsung menyerang hingga terjadilah perkelahian. Dari dalam mobil, Shena terlihat panik, dia mencoba menelfon papanya untuk meminta bantuan. Belum sempat tersambung, sebuah tangan membuka pintu mobil belakang dan menarik tangan Shena dengan paksa. Shena menjerit ketakutan dan menjatuhkan ponselnya. Kini dia sudah berhasil keluar dari dalam mobilnya.
Mendapat beberapa pukulan diwajah dan tubuhnya, Anton sudah terkulai lemah diatas aspal. Kini giliran Shena yang menjadi incaran para preman itu. Mereka menarik tangan Shena dan mengarahkannya ke semak-semak.
"Lepaskan....!!" Shena terus berteriak dan memberontak, membuat para preman itu semakin ingin menyentuhnya.
"Berteriaklah cantik, setelah ini kamu akan mendesah hebat" ujar salah satu dari mereka dan yang lainnya menertawakan hingga suara tawa mereka memecahkan keheningan malam itu.
Salah seorang menarik gaun yang dipakai Shena hingga robek di bagian lengannya, membuat gadis itu semakin berteriak ketakutan. Tubuhnya terdorong dan jatuh ke rerumputan.
"Tidak!! Jangan mendekat!!" Shena menarik dirinya mundur saat para preman itu semakin mendekat kearahnya.
Dugghh...!!!
Dugghh...!!!
Tendangan mendarat satu persatu pada tubuh lima preman itu hingga mereka tumbang. Hugo sudah berdiri disana dengan senyum menyeringai, menatap satu persatu para berandalan yang terduduk diatas rerumputan.
Mereka kembali bangun dan kembali menyerang, perkelahian pun tak terelakkan lagi. Namun Hugo yang ahli beladiri pun bisa mengalahkan mereka satu persatu hingga para berandalan itu tak sanggup melawan lagi. Mereka kembali menaiki motornya dan melajukannya dengan cepat seperti sedang dikejar setan.
Pandangan Hugo tertuju pada Shena. Dia melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada bahu Shena untuk menutupi gaun Shena yang sobek. Shena hanya terdiam, tubuhnya masih bergetar dan matanya berembun. Hugo menggenggam tangannya dan membawanya ke arah mobilnya.
"Nona Shena tidak apa-apa?" tanya Anton sambil memegangi perutnya yang sakit karena pukulan dari preman-preman tadi.
Shena menganggukkan kepalanya "Iya, aku tidak apa-apa"
Anton menatap pada Hugo dan berterima kasih padanya "Terimakasih anak muda"
Namun, Hugo tidak menjawab, dia melepaskan tangan Shena dan berjalan ke arah motornya, melajukannya pergi meninggalkan tempat itu. Shena menatap ke arah kepergiannya. Selepas kepergian Hugo, Shena dan pengawalnya pun kembali naik kedalam mobil, ikut pergi meninggalkan tempat itu.
💘💘💘
Disebuah rumah kosong, seorang pria mengamuk dan membanting semua barang-barang yang ada diruangan itu setelah mendapatkan laporan dari orang-orang suruhannya.
Lima orang preman itu diam tak bergeming melihat amukan bosnya.
"Aku menyuruh kalian untuk menakut-nakutinya, bukan untuk melecehkannya!! Dasar tidak becus!!" pria itu berseru kesal pada lima orang preman didepannya.
Setelah melampiaskan kemarahannya dan merasa usahanya gagal, pria itu pergi keluar meninggalkan tempat itu beserta lima preman suruhannya disana.
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Delita bae
saya mampir di sini bagus cerita nya . saya masih belum sebagus ini .
hebat😁👍🙏
2024-10-29
1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ𝘑𝘏𝘈ʜɪᴛʙᴀᴊᴜ𝘓𝘜/Sufi
aku mampir sini pula 🙈🏃♀🏃♀️ kemana rayyan kasian shena udah nungguin sampai kedai tutup, untung hugo tolong, siapa sih pria itu kenapa buat shena sampai segitunya.
2024-07-15
1
Thea Luna Robert❤Jared KingS
aku hadirrrr kak othor 🤩🤩🤩✌️
2024-02-19
1