"Ayahmu, Sagar adalah pengawal setia keluarga Adhitama. Dia telah mengucap sumpah, harga yang harus dibayar oleh seorang pengkhianat adalah kematian. Hugo, ayahmu telah difitnah, masuklah ke dalam keluarga Adhitama dan kamu akan mendapatkan jawaban atas kematian ayahmu" ucap pria bertopeng
Sepertinya pria bertopeng mengetahui banyak tentang ayah Hugo. Selama ini Hugo memang tidak pernah mengetahui tentang kematian ayahnya karena ibunya selalu bungkam jika ditanya soal kematian ayahnya.
Setelah membuat kesepakatan, Hugo keluar dari rumah itu dan sekarang tengah duduk di atas motornya yang terparkir di depan gerbang rumah itu. Hugo mengambil kartu nama dari saku jaketnya. Pria bertopeng menyuruhnya untuk bertemu dengan orang yang ada didalam kartu nama itu. Itu berarti pria bertopeng terus mengikutinya hingga dia tau seseorang telah memberi kartu nama itu padanya.
Suara motor menyala, melaju pergi meninggalkan tempat itu. Dari dalam jendela kaca ruangannya, pria bertopeng melihat ke arah kepergian Hugo.
"Begitu mudahnya memasukkan harimau ke dalam perangkap. Aku harus melindungi nona Shena dan mendapatkan imbalan untuk itu. Tidak akan kubiarkan siapapun mengacaukan rencanaku, termasuk Jordy" ucapnya menyunggingkan senyum dibalik topengnya.
Keesokan harinya dikampus, Shena mendatangi Rayyan yang sedang duduk berdua dengan Viona di kantin. Shena menarik tangan Rayyan dan membawanya melangkah ke luar meninggalkan kantin. Dia tidak peduli jika Viona sekarang menatapnya dengan kesal, karena Rayyan adalah kekasihnya, seharusnya dia yang kesal pada Viona karena telah menggoda Rayyan.
"Jelaskan apa maksud dari semua ini" tanya Shena saat mereka sudah berhenti dan berdiri saling berhadapan.
"Maksud apa? Aku hanya makan berdua dengan Viona. Apa ada yang salah?" Rayyan bertanya balik.
"Kemarin aku melihatmu dan Viona mengunjungi sebuah butik. Apa kamu memiliki hubungan dengan Viona dibelakangku?" kali ini Shena terlihat sedikit kesal, mengingat kejadian kemarin saat Rayyan menggandeng tangan Viona.
Rayyan menaruh kedua telapak tangannya di pundak Shena, mendekatkan wajahnya dan menatap manik mata gadis itu.
"Aku hanya meminta Viona menemaniku untuk memilihkan gaun untukmu" jawab Rayyan. Shena mengernyitkan keningnya mendengar jawabannya, apakah Rayyan sedang berbohong? Atau dia yang terlalu berlebihan menaruh curiga pada Rayyan.
Rayyan menurunkan tangannya dari pundak Shena, menurunkan tasnya dari punggungnya dan mengambil sebuah paper bag kecil dari dalamnya.
"Ini untukmu" Rayyan memberikan paper bag itu pada Shena. Shena menerimanya.
"Apa ini?" tanya Shena melihat paper bag ditangannya.
"Kemarin aku meminta bantuan Viona untuk memilihkan gaun ini untukmu. Bulan depan aku ulang tahun, aku ingin kamu memakainya" jawab Rayyan.
Mendengar penjelasan Rayyan, Shena merasa terharu dan memeluk kekasihnya itu. Ternyata dia sudah salah paham dan sudah menduga-duga yang tidak-tidak pada Rayyan.
Diperjalanan pulang, Shena merasa tidak sabar untuk segera sampai di rumah. Dia ingin segera membuka paper bag itu dan melihat gaun yang dipilihkan Rayyan untuknya.
Mobil mengerem mendadak, tubuh Shena hampir terdorong ke depan. Beberapa orang berpenampilan preman sudah menghadang di depan mobil. Salah seorang dari mereka menunjuk ke arah pengawal Shena dan menyuruhnya untuk turun dari dalam mobil.
"Tetaplah di dalam mobil dan jaga nona Shena" ucap pengawal pada supir. Si supir mengangguk.
Pengawal turun dari dalam mobil, berjalan kedepan mobil.
"Apa yang kalian inginkan?" tanya pengawal, bersikap waspada.
Namun para preman itu tidak menjawab dan langsung menyerang pengawal itu. Terjadilah perkelahian.
Bughhhh....
Bughhhh....
Pengawal memberikan tendangan dan pukulan diwajah para preman satu persatu.
Seseorang menendang punggung pengawal dari arah belakang hingga membuatnya terdorong kedepan, saat menoleh ke belakang, orang itu menyemprotkan sesuatu ke wajahnya hingga matanya terasa perih dan tidak bisa terbuka.
Bughhhh...
Bughhhh...
Kali ini giliran para preman menyerang pengawal itu hingga babak belur.
Supir Shena ikut turun untuk membantu pengawal. Namun dengan mudah para preman itu mengajar supir yang tidak begitu terampil bela diri.
Melihat musuhnya tumbang, para preman itu merasa puas. Seorang diantara mereka melihat ke arah Shena yang duduk ketakutan di dalam mobil. Kemudian menyuruh teman-temannya untuk pergi meninggalkan tempat itu.
Pengawal dan supir bangun, mereka merasa heran karena para preman itu pergi setelah menghajar mereka berdua dan tidak melukai Shena. Pengawal menelfon, untuk melaporkan hal ini pada tuannya.
💘💘💘
Didalam kantor, Jordy yang mendengar laporan dari bawahannya hendak keluar dari dalam ruangannya. Orang kepercayaan datang dan memberitahukan jika pemuda yang menolong Shena datang untuk menemuinya.
Jordy menyuruhnya untuk mempersilahkan pemuda itu masuk.
Tak berselang lama, orang Jordy masuk dengan membawa Hugo bersamanya. Jordy tersenyum, dia begitu senang bisa melihat Hugo, pemuda yang sudah menyelamatkan putrinya dari gangguan para preman beberapa waktu lalu.
"Aku sangat berterima kasih karena kamu sudah menolong putriku tempo hari" ucap Jordy.
"Tidak perlu berbasa-basi, katakan saja apa tujuan anda ingin bertemu denganku" Hugo tau dia diundang bukan hanya sekedar untuk mendapatkan ucapan terima kasih, pasti ada maksud lain.
Jordy kembali tersenyum, dia semakin tertarik pada pemuda didepannya itu.
"Baiklah, terus terang saja. Aku tertarik denganmu dan ingin mengajakmu untuk bekerja denganku" ucap Jordy.
"Pekerjaan apa yang ingin anda berikan untuk saya?" Hugo bertanya masih dengan sikap dinginnya.
"Aku baru saja mendapatkan kabar, jika putriku kembali dihadang preman. Mereka berhasil mengalahkan pengawal yang aku suruh untuk menjaganya. Jadilah pengawal pribadi putriku, Shena Adhitama" ucap Jordy.
"Apa menurut anda saya bisa diandalkan?" tanya Hugo
"Aku sangat yakin kamu adalah orang yang tepat untuk menjaga Shena. Ikutlah denganku kerumah, kita temui putriku" Jordy mengajak Hugo.
Hugo mengiyakan. Menganggukkan kepalanya. Mereka meninggalkan perusahaan dan menuju ke kediaman Adhitama.
Motor Hugo mengikuti dibelakang mobil yang dinaiki Jordy bersama supirnya. Selang 30 menit, mereka sampai dikediaman Adhitama dan turun dari kendaraan mereka masing-masing.
Jordy masuk ke dalam rumah, melihat Shena beserta istrinya yang masih berdiri di ruang tamu. Pengawal dan Supir berdiri berjejer didekat tembok.
"Shena kamu tidak apa-apa sayang?" Jordy memegang kedua pipi Shena, melihat dari ujung kepala hingga ujung kaki. Memastikan putrinya itu baik-baik saja.
Jordy menoleh ke arah supir dan pengawal. Melihat wajah mereka yang babak belur.
"Apa yang terjadi? Mereka tidak melukai Shena?" tanya Jordy.
"Tidak tuan, mereka hanya melukai kami dan tidak menyentuh nona Shena sedikitpun" jawab pengawal.
Jordy merasa heran, apa yang diinginkan para preman itu. Mereka hanya melukai supir dan pengawal tanpa melukai Shena. Sepertinya para preman itu mencoba bermain-main dan memiliki tujuan lain.
"Shena, papa sudah menyiapkan pengawal pribadi untuk kamu. Mulai besok dia yang akan bertugas menjagamu" ucap Jordy
"Siapa pa?" tanya Shena
Jordy menoleh ke arah pintu dan memanggil nama seseorang.
"Hugo...."
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
YouTube: hofi_03
Keren Hugo jago gelut 🤣
2023-09-17
1
dewidewie
wah Hugo jago berkelahi nih
2023-08-02
1
Ara Julyana
Hugo ini orangnya berani langsung to the point
2023-07-30
1