Bab 9 : PDNS

Hugo berjalan mendekat ke arah Shena. Dia tau gadis itu pasti merasa heran mengapa dia bisa berada disana. Hugo memang sudah mengikuti Shena dan Rayyan sejak keluar dari dalam mall. Dia sudah berjaga-jaga jika hal seperti ini pasti akan terjadi.

"Sudah puas jalan-jalannya nona? Hari sudah hampir gelap, sudah waktunya nona pulang" ucap Hugo bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Tunggu sebentar, aku akan menyusul pacarku dulu ke toilet untuk berpamitan" jawab Shena, melangkahkan kakinya untuk pergi namun dengan cepat Hugo menahan lengannya untuk mencegahnya.

"Nona tidak perlu menyusulnya kesana"ucap Hugo.

Shena melihat ke arah tangannya yang dipegang oleh Hugo, kemudian dia mengangkat wajahnya dan menatap wajah Hugo. Mata mereka saling bertemu, namun Shena tidak melihat ada kebencian atau kemarahan dimata pria itu padanya.

Tak berselang lama, Rayyan datang dengan diikuti Viona dibelakangnya. Hugo melepaskan tangan Shena, mereka melihat ke arah kedatangan dua orang itu.

Saat melihat Hugo sudah berada disana, Rayyan terlihat tidak begitu menyukainya. Dia tau sepertinya Hugo mengetahui hubungan gelapnya dengan Viona dibelakang Shena. Itu bisa menjadi ancaman untuknya karena sewaktu-waktu Hugo bisa saja memberi tau Shena tentang hubungannya dengan Viona.

"Ray, sepertinya aku harus pulang sekarang" ucap Shena.

"Biar aku saja yang mengantarmu pulang" Rayyan menatap tajam ke arah Hugo, seolah tidak rela jika Shena akan pergi dengannya.

"Ray... Shena kan akan pulang dengan pengawalnya, jadi biarkan saja. Lebih baik kamu antar aku pulang dulu, gak apa-apa kan Shena?" ujar Viona, dia tidak akan membiarkan Rayyan pergi berduaan lagi dengan Shena.

Shena menganggukkan kepalanya sembari tersenyum. "Iya tidak apa-apa"

"Mari nona, mobilnya ada disebelah sana" ucap Hugo mempersilahkan Shena untuk berjalan didepan.

Shena berjalan pergi meninggalkan tempat itu dengan diikuti Hugo dibelakangnya. Rayyan terlihat tidak senang melihat kepergian mereka, namun Viona segera melingkarkan tangannya di lengan Rayyan dan bersikap manja pada pria itu.

"Sudahlah sayang, lebih baik kita pergi dan lanjutkan yang tadi" ajak Viona, Rayyan menoleh dan menatapnya sebentar. Kemudian dia setuju dan membawa Viona pergi ke arah mobilnya.

Sementara itu di dalam mobil, Shena merasa tidak tenang karena membiarkan Rayyan pulang berdua dengan Viona. Dia merasa sepertinya Viona terus mengikuti Rayyan, atau hanya kebetulan saja.

"Ada apa nona?" tanya Hugo saat melihat kecemasan diwajah Shena dari kaca spion depan.

Shena tidak menjawab, dia merasa ini bukan urusan Hugo jadi dia tidak perlu bercerita pada pria itu.

"Apa menyenangkan kencan bertiga seperti tadi?" sindir Hugo.

"Apa maksudmu?? Aku rasa tidak masalah kami pergi bertiga, lagi pula Viona juga adalah teman kami" jawab Shena dengan sedikit kesal. Sebenarnya dia juga merasa terganggu dengan kehadiran Viona tadi, rasanya jadi tidak seperti sedang berkencan dengan pacar. Apalagi setiap membeli sesuatu, Rayyan harus membeli dua, untuknya dan Viona.

Satu jam kemudian mobil mereka sudah sampai di kediaman Adhitama. Shena bergegas turun dan masuk ke dalam rumah. Dia berjalan menuju kamarnya karena ingin segera menelfon Rayyan. Dia ingin menepis dugaan-dugaan negatif tentang Rayyan dan Viona.

Beberapa kali Shena mencoba menelfon Rayyan namun ponselnya tidak aktif. Apa mungkin Rayyan sengaja mematikan ponselnya? Seharusnya Rayyan masih bersama dengan Viona untuk mengantarkan gadis itu pulang.

Tak berhenti disitu, kali ini Shena mencoba menelfon ke ponsel Viona untuk memastikan gadis itu sudah sampai dirumah atau belum. Namun lagi-lagi ponsel Viona juga tidak aktif. Sebenarnya apa yang terjadi? Saat ini pasti Rayyan dan Viona sedang pergi berdua.

Pertanyaan demi pertanyaan terus berputar di kepala Shena. Lalu dia teringat dengan ucapan Hugo pada Rayyan saat di kampus. Shena keluar dari kamarnya dan berjalan ke lantai bawah untuk menemui Hugo. Dia ingin menanyakan sesuatu padanya.

Shena tidak melihat Hugo didepan rumah, lalu dia melangkahkan kakinya menuju ke arah kamar Hugo. Disana dia melihat Anna yang sedang berdiri terpesona melihat Hugo yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Kamar mandi itu memang terletak tidak jauh dari kamar Hugo.

Shena tidak mempedulikan keberadaan Anna dan berjalan melewati pelayanannya itu untuk menghampiri Hugo.

"Aku ingin bicara denganmu" ucap Shena saat sudah berdiri didepan Hugo, kemudian melirik ke arah Anna yang masih berdiri terpaku memandangi Hugo.

"Bicara saja nona" jawab Hugo, membuat Shena kembali menatap ke arahnya.

"Wanita lain yang kamu maksud kemarin, apakah itu wanita yang tadi pergi bersamaku?" tanya Shena, matanya menjelajahi mata pria itu untuk mencari jawaban disana.

"Nona cari tau saja sendiri" jawab Hugo dingin, kemudian melangkahkan kakinya pergi menuju ke arah kamarnya. Shena segera menyusulnya dan menarik tangannya sebelum Hugo sempat membuka pintu kamarnya.

"Apa kamu tau sesuatu yang tidak aku ketahui?" tanya Shena.

Hugo menarik nafas panjang, mendekatkan wajahnya ke arah wajah Shena hingga membuat jantung gadis itu berdetak kencang.

"Tugas saya hanya untuk menjaga dan mengawal nona, bukan untuk mencampuri urusan pribadi nona. Jadi nona bisa mencari tau sendiri tentang pacar nona itu" Hugo menjauhkan wajahnya dari wajah Shena, membuka pintu kamarnya dan menutup pintunya kembali. Meninggalkan Shena yang masih berdiri mematung di depan kamarnya.

💘💘💘

Hari ini Hugo meminta ijin pada Jordy untuk tidak bekerja karena harus membantu ibunya yang akan keluar dari rumah sakit dan mengantarkannya pulang ke rumah bersama dengan Sherly.

Saat sudah sampai di rumah, Hugo membawa ibunya ke kamar dan menyuruh ibunya untuk istirahat. Membaringkan tubuh ibunya di atas ranjang dan menarik selimut untuk menyelimuti tubuh ibunya.

"Hugo..." ucap Safira, ibunya Hugo. Dia menyuruh putranya untuk duduk disamping ranjangnya.

"Pekerjaan apa yang sedang kamu jalani? Ibu tidak mau kamu berkelahi lagi" ucap Safira menatap putranya.

"Ibu tidak usah khawatir soal itu, Hugo bekerja sebagai pengawal seorang gadis" jawab Hugo.

"Seorang gadis? Siapa gadis itu??" tanya ibunya.

"Tidak penting siapa dia, yang terpenting adalah ibu harus banyak istirahat agar cepat sembuh" Hugo menggenggam tangan ibunya sembari tersenyum. Dia begitu menyayangi wanita itu karena ibunya adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki di dunia ini.

"Hugo, Sherly gadis yang baik. Apa kamu tidak ingin menjadikannya sebagai menantu ibu?" tanya Safira, dia tau Sherly begitu mencintai putranya itu. Namun Safira mengenal Hugo, putranya itu seperti masih jauh dari kata cinta.

"Ibu tidak usah berfikir terlalu banyak, cukup fokus dengan kesehatan ibu. Selebihnya biar menjadi urusan Hugo" jawab Hugo.

Dari balik pintu, Sherly tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka. Dia tau Hugo selalu menghindar jika berbicara soal cinta. Kenapa begitu sulit meluluhkan hati seorang Hugo. Apakah pria itu tidak pernah merasakan jatuh cinta pada seorang wanita.

Pintu terbuka, Hugo melihat Sherly yang tengah berdiri mematung di depan kamar ibunya. Hugo kembali menutup pintu kamar itu dan berdiri menghadap Sherly.

"Terimakasih karena sudah menjaga ibuku. Aku harus kembali bekerja, aku titipkan ibu kembali padamu" Hugo berbalik dan melangkah kakinya beberapa langkah, Sherly mengejarnya dan memeluknya dari belakang.

"Hugo... tidak bisakah kamu memberiku satu kesempatan untuk berada dihatimu" ucap Sherly dengan air mata tertahan. Dia tidak bisa menahan perasaannya lagi karena dia begitu mencintai pria itu selama beberapa tahun ini.

Tidak ada jawaban, suasana nampak hening dan mereka masih dengan posisi mereka dimana Sherly tengah memeluk Hugo dari arah belakang. Hugo tidak ingin menyakiti hati Sherly, karena saat ini dia sendiri belum memiliki perasaan pada wanita manapun.

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

good job Hugo 👏👏👏

2023-08-30

1

Ara Julyana

Ara Julyana

ulet bulu juga si viona ini😁

2023-08-04

1

Ara Julyana

Ara Julyana

lihat-lihat entar jatuh cinta

2023-08-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!