Sepulang kerja, Alex yang sedang menaiki mobil hendak menuju ke rumah tidak sengaja melihat mobil Rayyan terparkir di tepi jalan. Dia melihat putranya sedang berciuman mesra dengan seorang wanita di dalam mobil. Alex nampak geram melihatnya, namun dia tetap melajukan mobilnya pergi menuju rumahnya dan akan menunggu kepulangan putranya itu di rumah.
Sementara didalam mobil, Rayyan yang sedang asyik berciuman dan berpagutan dengan Viona tidak menyadari jika papanya melihatnya. Dia begitu menikmati ciumannya dengan Viona hingga tidak mempedulikan sekitarnya.
Setelah cukup lama berciuman, mereka saling melepaskan dan saling menatap.
"Kenapa kamu tidak putus saja dengan Shena? Aku bisa memberikan apa yang tidak pernah Shena berikan padamu" ucap Viona
"Aku tidak bisa Vio, aku sangat mencintai Shena" kata-kata itu seperti tamparan bagi Viona.
"Cinta?? Lalu aku ini apa? Selama ini aku yang selalu ada buat kamu, hubungan kita ini kamu anggap apa selama ini??" Viona terlihat begitu kesal. Dia membuka pintu mobil dan keluar. Dengan cepat Rayyan ikut keluar dan mengejarnya.
"Vio tunggu..." Rayyan menahan pergelangan tangan Viona hingga langkah gadis itu terhenti.
Dengan malas Viona menatap wajah Rayyan. "Aku tidak mau hanya dianggap sebatas teman saja, aku juga punya hati Ray! Aku mencintai kamu! Tapi aku merasa seperti mainan kamu yang bisa kamu buang disaat kamu bosan" ucap Viona.
Rayyan menangkup wajah Viona dan mencoba membujuknya.
"Iya sayang, maafkan aku. Tolong beri aku waktu untuk memikirkan semua ini. Kamu mau kan?" ucap Rayyan.
Viona mengangguk dan memeluk Rayyan, cinta telah membutakan mata dan hatinya. Hingga dia rela menjalani hubungan tanpa status dengan kekasih orang.
💘💘💘
Malam ini Shena tengah duduk termenung diatas ranjang besarnya. Entah kenapa dia masih penasaran dengan ucapan Hugo pada Rayyan tadi pagi.
Tiba-tiba Shena teringat akan jaket Hugo yang waktu itu dipinjamkan padanya. Dia bergegas turun dari ranjang dan berjalan ke arah lemari, membuka lemari dan mengambil jaket Hugo yang tergantung disana.
Shena berniat mengembalikan jaket itu pada Hugo. Dia turun ke lantai bawah dengan membawa jaket itu ditangannya dan berjalan ke arah kamar Hugo yang terletak dibelakang.
Tok... Tok... Tok...
Shena mengetuk pintu kamar Hugo. tak berselang lama sang pemilik kamar membukakan pintu dengan hanya menggunakan celana panjang. Hugo yang baru selesai mandi belum sempat memakai baju saat Shena mengetuk pintu tadi.
"Aaaaaaaaa..." Shena sedikit berteriak, dia menutup wajahnya dengan jaket di tangannya.
"Ada apa nona Shena sampai mencari saya kemari?" tanya Hugo, mengingat ini sudah jam 11 malam dan Shena belum tidur, malah datang ke kamarnya.
"Jangan terlalu percaya diri! Aku kemari hanya untuk mengembalikan jaketmu ini" jawab Shena tanpa menurunkan jaket itu dari wajahnya.
Hugo tersenyum, dia mengambil jaket itu dari tangan Shena hingga wajah gadis itu kini terlihat jelas dimatanya.
"Cepat pakai jaket itu!" perintah Shena tanpa membuka matanya.
Namun bukannya memakai jaket, Hugo malah terpesona dan memandangi wajah cantik Shena yang masih berdiri dihadapannya dengan mata terpejam. Tangannya hendak menyentuh wajah gadis itu namun dia mengurungkannya. Dia menuruti perintah Shena dan memakai jaket ditangannya.
"Sekarang nona bisa membuka mata nona" perintah Hugo. Shena langsung membuka matanya perlahan dan melihat Hugo sudah memakai jaket untuk menutupi tubuhnya.
"Besok aku akan pergi jalan-jalan dengan pacarku. Kamu cukup mengantarku tapi tidak perlu mengikuti kemanapun aku pergi, kamu tunggu di mobil saja sampai aku kembali" ucap Shena, karena tadi Rayyan menelfon dan mengajaknya pergi keluar besok.
"Baik nona" jawab Hugo. Shena tidak tau saja jika sebenarnya yang mengempeskan ban mobil Rayyan memang adalah Hugo. Mungkin besok dia bisa melakukan hal yang lebih, karena dia tau jika Rayyan tidak tulus mencintai Shena hingga dia tidak ingin Shena nantinya akan terluka jika mengetahui tentang perselingkuhan kekasihnya itu.
Shena membalikkan badannya dan hendak melangkah pergi, namun langkahnya tertahan saat mendengar suara seseorang memanggilnya.
"Nona Shena... Nona Shena....??" itu adalah suara Anna. Shena berbalik dan melihat ke arah Hugo. Bagaimana jika Anna melihatnya ada didepan kamar Hugo tengah malam begini.
Saat langkah kaki itu semakin mendekat, dengan cepat Hugo menarik tangan Shena.
Membawanya masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya. Hugo memepetkan tubuh Shena kesisi pintu dengan satu tangannya membungkam mulut gadis itu.
Telinga Hugo menangkap suara langkah kaki didepan pintu kamarnya.
"Sepertinya tadi aku mendengar suara nona Shena" sebuah suara terdengar dari balik pintu. Namun karena tidak melihat siapa-siapa disana, Anna kembali meninggalkan tempat itu.
Merasa sudah aman, Hugo menarik nafas lega. Dia menoleh ke arah Shena dan menurunkan tangannya dari wajah gadis itu. Pandangan mereka saling bertemu, mereka saling terdiam dan saling menatap.
Merasa jantungnya mulai tidak aman, dengan cepat Shena mendorong tubuh Hugo menjauh darinya.
"Kenapa aku harus bersembunyi di rumahku sendiri?" ujar Shena, merasa kesal karena Hugo telah membawanya masuk ke dalam kamarnya.
"Menurut nona apa yang akan dipikirkan oleh pelayan nona tadi jika melihat seorang nona Shena tengah malam mengunjungi kamar pengawalnya?" ujar Hugo sambil menaikkan satu alisnya.
Shena tidak bisa menjawab dan nampak gelagapan. Padahal dia bisa mengembalikan jaket itu besok pagi. Kenapa juga dia harus datang malam-malam begini kekamar Hugo hanya dengan beralasan mengembalikan jaket.
"Besok pagi jangan sampai telat bangun! Atau kamu akan dipecat" Shena membuka pintu kamar Hugo dan berjalan keluar dari kamar itu. Hugo tersenyum melihat tingkah Shena dan menutup pintu kembali setelah Shena pergi.
💘💘💘
Rayyan masuk ke dalam rumahnya yang nampak sudah gelap karena waktu sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Rayyan hanya tinggal berdua dengan papanya karena ibu Rayyan sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
"Dari mana saja kamu Rayyan!!" Lampu menyala dan Alex sudah berdiri dibelakang sofa sambil menatap tajam ke arah putranya.
"Kenapa papa belum tidur?" tanya Rayyan berbasa-basi. Dia tau papanya pasti akan memarahinya, namun dia sudah bukan anak kecil lagi yang harus selalu diatur-atur.
Alex berjalan mendekat ke arah putranya. Melihat penampilan Rayyan dari atas sampai bawah.
"Papa sudah pernah memperingatkan kamu, jangan berhubungan dengan wanita selain Shena. Apa kamu tidak paham?" bentak Alex melihat penampilan Rayyan yang terlihat acak-acakan. Alex sudah bisa menebak jika Rayyan pasti sudah menghabiskan malam bersama wanita yang bersamanya di dalam mobil tadi.
"Pa, Rayyan merasa bosan berpacaran dengan Shena. Kemana-mana selalu ada yang mengawalnya. Mau pergi berdua aja susah, rasanya percuma juga punya pacar" ujar Rayyan.
"Papa tidak peduli! Shena adalah satu-satunya wanita yang harus kamu nikahi. Jangan sampai kamu menghancurkan apa yang sudah papa rencanakan" ucap Alex, lalu berlalu pergi meninggalkan Rayyan sendirian di ruang tamu.
Rayyan tidak habis pikir kenapa papanya begitu berambisi sekali menjadikan Shena sebagai menantunya. Tidak bisa dipungkiri dia memang mencintai Shena. Tapi sekarang dia juga sudah merasa nyaman dengan Viona yang selalu ada untuknya.
Sementara itu didalam kamarnya, Alex tengah berdiri di dekat jendela kamarnya dan menatap jauh kedepan. Pandangannya menembus jendela kaca kamar itu.
"Secepatnya aku harus mengatur pertunangan Rayyan dengan Shena. Sebelum Jordy atau Rico mendahuluiku dan menggagalkan semua rencanaku" gumam Alex sambil tersenyum simpul.
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️
rupanya rayyan anak alex hurmm rencana apa yg alex mau lakukan yaa. semoga shena cepat tahu perselingkuhan rayyan dasar pria ngak berguna.
2024-07-15
1
Penelop3
mampir kembali kk..
2023-08-09
1
Ara Julyana
ahhh, Shena lebay🤭🤭😁kan masih pake celana panjang lhoh ....
2023-08-02
1