Seorang pelayan wanita bernama Elsa yang ditugaskan khusus untuk membersihkan ruangan kerja Jordy membuka pintu ruangan itu.
Ceklekkk
Pintu terbuka sedikit ketika seseorang memanggilnya.
"Pelayan Elsa" suara Shena memanggil. Dia baru saja turun dari lantai atas, kamarnya.
Wanita yang dipanggil pelayan Elsa itu mengurungkan niatnya untuk membuka pintu lebih lebar lagi. Dia menoleh, dan melihat Shena yang sedang berjalan ke arahnya.
"Iya nona"
"Apa kamu melihat Hugo?" tanya Shena.
"Tidak nona, mungkin dia didepan atau dikamarnya" jawab Elsa.
"Tolong panggilkan dia untukku" perintah Shena.
Elsa mengangguk, lalu menutup kembali pintu ruangan itu. Dia bergegas pergi kebelakang untuk mencari Hugo.
Didalam ruangan kerja Jordy, Hugo merasa lega karena secara tidak langsung Shena telah menolongnya. Dia kembali membereskan amplop dan map-map itu, memasukkan kembali ke dalam laci. Dia menyimpan foto yang jatuh tadi dibalik jaketnya. Lalu dia berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu ruangan itu sebelum pelayan tadi kembali kesana.
Pintu sedikit terbuka, Hugo memeriksa apakah ada orang didepan sana. Dia hanya melihat Shena yang sedang berdiri memunggunginya. Gadis itu berdiri dibelakang sofa ruang tengah. Perlahan Hugo melangkahkan kakinya keluar, menutup pintu itu kembali dan berjalan dengan hati-hati ke arah Shena.
"Nona Shena" Hugo memanggil, membuat gadis itu kaget dan berbalik menghadap ke arahnya.
Shena merasa heran kenapa Hugo tiba-tiba ada dibelakangnya. Sementara dia tidak melihat Elsa datang bersamanya. Tapi itu tidak penting, ada hal penting yang ingin dia lakukan bersama Hugo sekarang.
"Ayo ikut denganku. Antar aku ke suatu tempat" Shena meraih tangan Hugo. Saat dia tersadar dia langsung melepaskan tangan itu kembali dan berjalan lebih dulu dengan wajah merona merah.
Hugo mengikuti dibelakang, sesekali dia tersenyum mengingat perlakuan Shena padanya.
Shena mengajak Hugo mengunjungi sebuah butik. Dia membantu memilihkan baju untuk Hugo. Dia ingin Hugo terlihat rapi besok saat datang bersamanya ke acara pesta ulang tahun Rayyan.
Shena memilihkan pakaian untuk Hugo. Lalu dia memberikan kemeja putih dan jas berwarna hitam pada Hugo. Meminta pria itu untuk mencoba di fitting room sementara dia menunggu sambil duduk disofa panjang. Hugo sempat menolak namun Shena terus memaksa dan mendorong tubuhnya masuk ke dalam fitting room.
Beberapa menit kemudian, Hugo keluar dari fitting room. Dia terlihat sangat tampan dengan pakaian formal. Berjalan mendekat ke arah Shena yang sedang duduk di sofa sambil membuka-buka majalah.
"Nona Shena..." Hugo memanggil Shena. Gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap kagum padanya.
Tanpa sadar Shena menjatuhkan majalah ditangannya.
"Nona tidak apa-apa?" Hugo berjongkok dengan satu kaki dihadapan Shena. Membantu mengambilkan majalah yang jatuh tadi, lalu menatap ke arah Shena.
"A-aku tidak apa-apa" Shena merasa sedikit gugup. Apalagi saat Hugo menatapnya seperti sekarang. Dia merasa ada yang salah dengan dirinya. Tidak mungkin dia merasakan hal seperti ini pada pengawalnya.
Shena segera berdiri untuk menghindari tatapan Hugo. Dia tidak sanggup lagi untuk menatap mata itu lebih lama. Jantungnya terpompa sangat cepat. Dia menggigit bibir bawahnya yang mulai bergetar.
"A-aku akan membayarnya dan menunggumu di depan" Shena melangkah pergi menuju meja kasir. Meninggalkan Hugo yang masih menatapnya dengan tatapan bingung.
Shena tidak ingin terbawa perasaan semakin dalam. Bagaimanapun juga dia masih memiliki Rayyan sebagai kekasihnya. Dia bukan tipe wanita yang suka mendua. Jika mengikuti kata hatinya, sepertinya dia memang sudah jatuh cinta pada Hugo. Tapi sepertinya Hugo sendiri juga sudah memiliki seorang kekasih. Dia ingat hari itu Hugo menjemput kekasihnya itu di cafe.
Sementara Hugo sendiri juga mulai merasa ada perasaan pada Shena. Hatinya mulai bergetar setiap berada didekat gadis itu. Tapi ada hal yang lebih penting dari itu sekarang. Dia harus menemui pria bertopeng untuk menanyakan tentang foto yang dia ambil dari ruangan kerja Jordy tadi.
💘💘💘
Malam ini Cecilia sengaja berpakaian cukup seksi. Memakai lingerie berwarna merah yang terlihat begitu menerawang, hingga memperlihatkan pakaian dalam yang dia kenakan.
Bukan tanpa alasan dia melakukan semua ini. Tentunya untuk menggoda suaminya dan mengorek tentang rahasia yang disembunyikan oleh papa mertuanya. Rico bukanlah orang yang mudah bercerita jika ditanya olehnya. Dia harus merayunya dulu agar pria itu mau bicara terbuka padanya.
Rico sedang duduk di ruangan kerjanya saat Cecilia masuk. Dia terlihat begitu fokus dengan layar laptopnya hingga tidak menoleh sedikitpun ke arah Cecilia. Sampai istrinya itu menarik tangannya dan duduk di atas pangkuannya. Melingkarkan tangannya dilehernya dan mencium bibirnya dengan lembut.
"Aku sedang bekerja sayang. Tunggulah dikamar, sebentar lagi aku akan menyusulmu" ucap Rico saat Cecilia melepaskan ciumannya.
"Ini sudah dirumah. Kenapa kamu masih menyibukkan dirimu dengan pekerjaan?" ujar Cecilia, sebenarnya dia sedang bingung, darimana dia akan mulai bertanya tentang Jordy pada Rico.
"Ini tinggal sedikit lagi, jika tidak selesai malam ini juga nanti papa akan marah padaku karena ini untuk bahan meeting besok pagi" jawab Rico.
"Berbicara tentang papamu. Apa kamu tidak curiga jika papamu itu memiliki wanita lain diluar rumah?" tanya Cecilia. Dia mulai mengarang cerita untuk mengorek informasi.
"Wanita lain? Apa maksudmu? Papaku bukan tipe orang yang suka bermain dengan wanita. Dia lebih fokus dengan pekerjaan daripada memikirkan hal seperti itu" jawab Rico, karena dia begitu mengenal papanya yang begitu berambisi untuk menguasai seluruh harta keluarga Adhitama sehingga tidak akan sempat untuk memikirkan wanita.
"Tapi sayang, beberapa waktu lalu aku melihat papamu mengunjungi sebuah rumah. Bagaimana jika itu rumah selingkuhan papamu diluar sana?" ujar Cecilia berbohong karena sepertinya Rico tidak tahu-menahu tentang rumah yang dimaksud oleh pria bertopeng.
"Rumah?" Rico mengernyitkan keningnya. tapi dia tidak menaruh curiga sedikitpun pada istrinya. Rasanya tidak mungkin jika papanya memiliki wanita lain. Tapi sepertinya dia harus mencari tau kebenarannya sendiri. Bisa jadi yang dikatakan oleh Cecilia adalah benar.
Dalam hati, Cecilia tersenyum puas. Sepertinya Rico sudah termakan oleh omongannya. Sebentar lagi dia akan tau apa yang disembunyikan oleh Jordy didalam rumah itu dan dia bisa langsung melaporkannya pada pria bertopeng.
💘💘💘
Hari berganti, hari ini adalah hari ulang tahun Rayyan. Pesta diadakan di sebuah villa milik keluarga Rayyan. Shena datang dengan diantar oleh Hugo dengan menggunakan gaun yang diberikan oleh Rayyan waktu itu.
"Saya akan menunggu nona disini" ucap Hugo saat mereka sudah turun dari dalam mobil.
"Ikutlah denganku masuk ke dalam" Shena meminta Hugo untuk ikut masuk, dia tidak peduli jika Rayyan tidak akan menyukainya.
"Tidak nona, terimakasih. Saya akan menunggu disini. Selamat menikmati pestanya nona" Hugo menolak ajakan Shena. Dia bisa melihat wajah kecewa Shena, namun dia tidak terbiasa berada di pesta seperti itu.
Rayyan datang menghampiri mereka. Dia langsung menggenggam tangan Shena dengan erat didepan Hugo.
"Ayo sayang kita masuk" ucap Rayyan sambil melirik ke arah Hugo. Dia masih kesal dengan kejadian dikampus kemarin, apalagi saat Hugo menggenggam tangan Shena. Ingin rasanya dia mematahkan tangan pria itu.
Tanpa mendengar persetujuan dari Shena, Rayyan langsung menarik tangan gadis itu untuk ikut masuk ke dalam villa. Meninggalkan Hugo didepan villa sendirian.
Hampir semua teman-teman mereka sudah berada di dalam sana, memenuhi ruangan dimana pesta berlangsung. Sebelum acara tiup lilin, Rayyan mengajak Shena untuk berdansa lebih dulu. Bersama dengan beberapa orang lainnya yang sedang berdansa.
Tangan Rayyan memegangi pinggang Shena. Sementara Shena menaruh kedua tangannya dibahu pria itu. Mereka mulai berdansa mengikuti alunan suara musik. Dari jauh Viona melihat ke arah mereka dengan tatapan kesal. Ingin rasanya dia menghampiri dan menarik tangan Rayyan dari pinggang Shena. Tapi saat ini posisi Shena lebih kuat sebagai kekasih Rayyan. Dia harus bisa menahan diri.
Dalam pikirannya, Shena terus memikirkan Hugo. Walaupun saat ini Rayyan berada di hadapannya. Rasanya dia ingin keluar dari pesta itu dan pergi keluar hanya untuk sekedar melihat Hugo. Dia tau ini gila, tapi dia tidak bisa berhenti memikirkan pengawalnya itu.
Rayyan menyadari jika pikiran Shena sedang tidak fokus dengannya. Sepertinya kekasihnya itu benar-benar sudah mulai ada rasa dengan pengawalnya. Dia tidak akan membiarkan Shena jatuh ketangan siapapun termasuk Hugo. Dia mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Shena.
"Apa yang kamu lakukan!!" Shena mendorong tubuh Rayyan saat bibir mereka hampir bersentuhan. Semua orang kini melihat ke arah mereka. Shena merasa tidak enak, harusnya tidak masalah jika Rayyan ingin menciumnya karena dia adalah kekasihnya. Dia reflek saat mendorong tubuh Rayyan tadi.
"Maaf, aku permisi ke toilet dulu" Shena berlari meninggalkan tempat itu sebelum Rayyan memberinya pertanyaan atas sikapnya tadi.
Didalam toilet Shena berdiri di depan cermin. Memejamkan matanya dan mengatur nafas dalam-dalam. Dia merasa bersalah pada Rayyan atas sikapnya tadi. Shena terus meyakinkan dirinya, jika mereka adalah sepasang kekasih jadi tidak masalah jika mereka berciuman. Tidak seharusnya dia memikirkan Hugo disaat sudah ada Rayyan sebagai kekasihnya.
Setelah merasa lebih tenang, Shena berjalan keluar dari kamar mandi. Dia akan mencari Rayyan untuk minta maaf atas sikapnya tadi.
Sementara itu Rayyan mencoba menyusul Shena ke kamar mandi. Sebuah tangan menarik tangannya dan membawanya ke sebuah ruangan.
"Viona apa yang.... hhmmm..."
Viona mengunci bibir Rayyan dengan bibirnya sebelum Rayyan sempat menyelesaikan ucapannya. Dia melu-mat bibir pria itu dan tidak membiarkannya melepas ciumannya. Dia tidak rela jika Rayyan hendak mencium Shena tadi. Walaupun Shena adalah kekasihnya.
Pintu yang tadinya tidak tertutup dengan rapat kini terbuka lebar. Shena sudah berdiri di ambang pintu. Dengan mata berkaca-kaca menatap ke arah mereka
"Rayyan!! Viona!! Apa yang kalian lakukan??"
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
dewidewie
ayo Shena buang saja si rayyan dan gantikan dengan Hugo
2023-08-12
1
Ara Julyana
kak Thor aku baru sempat baca, lagi sibuk aku jg up di novelku bolong-bolong karena sibuk.
2023-08-10
1
Ara Julyana
untung saja Shena memanggilnya. walaupun cuma pelayan kalau tahu Hugo di dalam dia bisa ngadu ke mana mana nanti
2023-08-10
1