"Shena, aku minta maaf. Aku janji, aku tidak akan mengulanginya lagi, kita mulai dari awal ya?" Rayyan memegang pergelangan tangan Shena, berharap gadis itu luluh dan mau memaafkannya. Ini sudah kesekian kalinya dia meminta maaf pada Shena.
Shena menarik tangannya, dia sangat malas berhadapan dengan Rayyan kembali "Aku sudah memaafkanmu, tapi aku tidak bisa untuk memulai lagi denganmu"
"Kenapa? Apa karena pengawalmu itu?!" Rayyan terlihat sedikit kesal, dia yakin Shena tidak mau kembali padanya karena Hugo.
"Hugo tidak ada hubungannya dengan semua ini! Kamu yang berselingkuh dengan Viona, jadi jangan menyalahkan orang lain dalam masalah ini" Shena sangat kesal karena ternyata Rayyan tidak berubah. Dia memilih pergi meninggalkan pria itu dari pada terus berdebat dengannya.
Rayyan mengepalkan tangannya, dia berjalan keluar kampus, melihat Hugo yang sedang berdiri menunggu Shena didepan kampus.
Bughhhh...!!
Rayyan datang dari arah samping, memberikan pukulan diwajah Hugo. Dia tidak terima jika Shena mengacuhkannya demi pria seperti Hugo. Mereka sudah mengenal sejak kecil, baru kali ini Shena bersikap seperti ini padanya.
Jari Hugo menyentuh ujung bibirnya, melihat ada darah disana. Mungkin karena pukulan Rayyan begitu keras hingga ujung bibirnya mengeluarkan sedikit darah.
Tangan Hugo menahan tangan Rayyan saat pria itu hendak meninjunya kembali.
Bughhhh...!!
Kali ini giliran Hugo yang memberikan pukulan diwajah Rayyan. Sudah lama dia ingin memukul wajah itu karena sudah membuat Shena menangis.
Bughhhh... Bughhhh...
Dia terus menyerang Rayyan, seakan tidak memberinya ampun. Rayyan bukanlah lawan yang sebanding untuknya, hingga dengan mudah dia bisa menundukkannya.
Seseorang datang ke kantin, memberitahu Shena jika Rayyan dan Hugo sedang berkelahi didepan kampus. Shena begitu panik, meninggalkan kantin dan datang untuk melihat. Rayyan pasti yang memulai perkelahian ini lebih dulu, mengira Hugo memiliki
"Hugo hentikan!!" Shena berteriak, dia melihat Hugo berada di atas Rayyan, memberikan pukulan bertubi-tubi padanya.
Beruntung Shena menghentikannya, jika tidak mungkin Rayyan sudah mati ditangan Hugo. Namun Hugo sudah cukup puas karena sudah memberi pelajaran pada Rayyan.
Shena datang mendekat, menyentuh wajah Hugo, dia begitu khawatir. "Wajahmu terluka"
Rayyan terlihat semakin kesal, bahkan Shena tidak melihat padanya atau sekedar bertanya. Dia juga terluka, bahkan lebih banyak, karena Hugo memukulinya berkali-kali. Namun Shena mengacuhkannya.
"Aku tidak apa-apa, ayo kita pulang nona" Hugo meraih tangan Shena yang sedang menyentuh wajahnya, menarik tangan itu dan membawanya pergi ke arah mobil.
Selama ini Shena sudah terbiasa melihat perkelahian, dia juga sudah beberapa kali melihat Hugo berkelahi. Namun, sekarang dia merasa takut, dia takut melihat Hugo terluka.
"Hugo, apa kamu sangat suka berkelahi?" Shena bertanya dengan kesal, saat ini mereka berada di dalam mobil. Shena duduk dikursi depan, disamping kursi pengemudi.
"Kenapa? Apa nona mengkhawatirkanku?" Hugo tersenyum, dia tau Shena mengkhawatirkannya.
"Jangan terlalu percaya diri! Aku hanya bertanya saja" Sebenarnya Shena memang khawatir, namun dia malu untuk mengakuinya.
"Jika aku tidak berkelahi bagaimana aku bisa melindungi dan menjaga nona. Nona tidak perlu mengkhawatirkanku, aku bisa menjaga diriku" jawab Hugo.
"Ta-tapi..."
Mobil berhenti tiba-tiba, empat orang sudah berdiri berjejer didepan sana, menghadang mobil mereka. Hugo mengenal mereka, mereka adalah anak buah pria bertopeng. Untuk apa mereka datang menghadang.
Melihat orang-orang berbadan besar itu, wajah Shena nampak begitu tegang. Sepertinya akan terjadi perkelahian lagi. Tapi siapa orang-orang itu, Shena tidak mengenal mereka.
"Hugo, jangan bilang kamu akan turun dan melawan mereka sendirian? Jumlah mereka lebih banyak, sebaiknya putar mobil dan pergi tinggalkan tempat ini" Shena tidak yakin jika Hugo bisa melawan orang-orang itu sendirian. Dia berharap Hugo mendengarkan ucapannya tadi.
Namun, Hugo tetap turun, dia meninggalkan Shena sendirian di dalam mobil. Pantang baginya untuk mundur apalagi kabur.
"Hugo, bos menyuruh kami untuk membawa nona Shena sebentar. Bos ingin menemuinya" ucap salah satu dari mereka.
Hugo melihat pada Shena yang masih duduk didalam mobil, untuk apa pria bertopeng ingin menemui Shena. Jordy sudah memperingatkannya agar Shena tidak berbicara dengan siapapun diluar rumah. "Bagaimana jika aku tidak mengijinkannya?"
"Nona Shena akan aman bersama kami, kami akan membawanya dalam kondisi utuh, tidak kurang satu apapun. Jadi jangan mempersulit pekerjaan kami" ucapnya
"Katakan pada bos kalian, aku tidak mengijinkan Shena untuk bertemu dengannya. Nanti aku yang akan datang untuk menemuinya" Hugo tau jika pria bertopeng tidak akan melukai Shena, namun dia tetap khawatir. Dia memiliki firasat buruk.
Anak buah pria bertopeng tidak tinggal diam, mereka berlari, menyerang Hugo. Mereka hanya menjalankan tugas untuk membawa Shena secara baik-baik. Meminta pada Hugo untuk bekerjasama. Namun Hugo menolak, hingga mereka terpaksa memberikan perlawanan.
Dugghh... Dugghh....
Bughhhh... Bughhhh...
Hugo melawan mereka satu persatu, dia tidak akan membiarkan anak buah pria bertopeng membawa Shena. Dia harus melindungi gadis itu.
Terlihat Shena begitu ketakutan, dia sangat panik. Bagaimana jika Hugo kalah dan pria-pria berbadan besar itu berhasil membawanya. Dia harus melakukan sesuatu untuk membantu Hugo.
Shena turun dari dalam mobil, melihat sekelilingnya, dia berteriak untuk meminta bantuan.
"Tolong...!! Tolong...!!
Beberapa orang yang mendengar teriakan Shena datang mendekat. Mereka melihat perkelahian dan mencoba untuk melerai.
Anak buah pria bertopeng menghentikan perkelahian, mereka kembali ke mobil, meninggalkan tempat itu. Bisa panjang urusannya jika sampai ada polisi yang datang kesana nanti. Lebih baik mereka melapor pada bos mereka terlebih dahulu. Lagipula Hugo sudah bilang akan menemui bos mereka nanti, semoga pria itu menepati ucapannya.
Shena berlari ke arah Hugo, dia memeluk tubuh Hugo, merasa sangat ketakutan. Akhir-akhir ini dia banyak menemui hal-hal aneh, beberapa orang mencoba untuk menyerang, ditambah lagi kemunculan pria bertopeng yang mengatakan tentang ayah kandungnya.
Lalu keempat orang tadi, sepertinya Hugo mengenal mereka. Shena bisa menyimpulkan itu dari pembicaraan mereka tadi. Sebenarnya siapa Hugo? Apa Hugo benar-benar ingin menjaganya atau memiliki niat buruk padanya. Namun terlepas dari semua itu, dia sudah menyukai Hugo dan mencintai pria itu. Dia tidak peduli jika pria itu berniat jahat padanya.
💘💘💘
Hari sudah gelap, sebuah taksi melintas di jalanan yang cukup sepi. Cecilia berada didalamnya. Dia baru saja keluar dari club malam, nongkrong bersama teman-temannya. Rico terus menelfonnya, sepertinya suaminya itu sudah pulang dan sudah menunggunya.
Jika bukan karena uang, Cecilia mungkin tidak mau menikah muda. Rico selalu ingin tau kemana dan apa yang dia lakukan sehari-hari, semua itu membuatnya muak, dia merasa tidak bebas.
Sebuah mobil menghadang taksi yang dinaiki Cecilia, nampak tiga orang pria turun dari dalam mobil, menghampiri taksi yang dinaikinya.
Salah seorang membuka pintu mobil, menarik tangan Cecilia dan membawanya turun. Mereka menyuruh supir taksi untuk tidak melawan jika tidak ingin terluka. Karena mereka hanya ada urusan dengan Cecilia.
"Siapa kalian?? Lepaskan aku!!!" Cecilia berteriak, mencoba melepaskan tangannya dari genggaman mereka. Namun tenaganya tidak begitu kuat untuk memberontak.
Tiga orang itu adalah anak buah Jordy, mereka diberi tugas untuk membawa Cecilia, terkait hilangnya Sean yang dibawa oleh pria bertopeng. Jordy menduga Cecilia memiliki hubungan dengan semua kejadian ini.
Mereka membawa Cecilia ke markas, mengikat tubuhnya disebuah kursi.
"Apa mau kalian?? Kenapa kalian mengikatku disini??" Cecilia tidak mengerti, selama ini dia tidak punya musuh. Lalu siapa yang sudah menyuruh orang-orang itu.
"Sebelum tuan kami datang, sebaiknya cepat beri tau kami, kamu bekerja untuk siapa? Siapa pria bertopeng itu? Kamu pasti mengenalnya bukan??" anak buah Jordy meminta Cecilia untuk jujur, agar mereka tidak melukai wanita itu.
Cecilia begitu kaget karena mereka mengetahui jika dia bekerja untuk pria bertopeng. Tapi dia sendiri tidak tau siapa pria bertopeng itu, selama ini dia hanya bekerja untuknya dan menerima bayaran untuk pekerjaannya itu.
"Sungguh aku tidak tau siapa dia, tolong lepaskan aku" Cecilia memohon, dia meneteskan air matanya.
"Jika kamu tidak mau memberi tau kami, jangan salahkan jika kami menyakitimu!!" pria itu mencengkram rahang Cecilia, membuangnya dengan kasar.
"Memangnya siapa tuan kalian itu? untuk apa dia menahanku??" Cecilia berbicara dengan berteriak, dia sangat kesal namun juga merasa takut.
"Aku yang menyuruh mereka untuk membawamu kemari Cecilia" Seorang pria muncul dari balik pintu.
Cecilia nampak kaget. Itu adalah Jordy, papa mertuanya. Untuk apa Jordy membawa dan menahannya disana. Ini pasti ada hubungannya dengan apa yang sudah dia laporkan pada pria bertopeng beberapa waktu lalu. Cecilia tidak ingin terlibat terlalu jauh, selama ini dia bekerja untuk pria bertopeng hanya demi uang saja.
🌼🌼🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
dewidewie
lanjut
2023-08-19
0
Ara Julyana
beraninya main tonyor aja dari samping, coba lawan sm hugo pasti kamu kalah
2023-08-18
1
Ara Julyana
jangan mau Shena
2023-08-18
1