Sudah 10 hari sejak kepulanganku ke dusun Lembah Asri. Selama itu pula Chris seolah menjadi bayang-bayangku. Saat bertemu dengan sahabat-sahabatku pun dia mau ikut. Katanya ingin mengenal mereka juga.
Belum lagi kedekatannya dengan Pa, sudah seperti Ayah dengan Anak lelakinya. Malah sekarang dia mulai dekat dengan Ma dan Mey. Duuh..
Pemikat apa yang dimilikinya sampai keluarga dan sahabatku menyukainya dalam waktu yang singkat ini. Padahal di kantor dia menjadi sosok yang cukup ditakuti.
Contohnya hari ini, di saat Ma sedang memanen sayur mayur untuk dimasak. Chris ada di sana ikut membantu. Sesekali tampak mereka tertawa bersama.
Aku malas bergabung bersama mereka. Jadi hanya duduk-duduk di teras saja.
"Sally, kenapa kamu di sini sendiri? Bergabunglah dengan mereka!" kata Pa yang tiba-tiba muncul setelah bekerja di kebun.
"Saya enggan Pa. Oh iya, ada yang mau saya tanyakan kepada Pa. Selama beberapa hari ini selalu saja waktunya tidak pas." kataku.
"Ada apa sayang?" kata Pa sambil menerima secangkir teh yang kuberikan.
"Kenapa sih Pa bisa sebegitu akrab dengan Chris? Malah seperti dia itu anak laki-laki Pa saja. Apa saja yang kalian bicarakan? Akukan tidak ada hubungan apa-apa, selain atasan dan bawahan." kuberikan Pa pertanyaan bertubi-tubi.
Pa tersenyum, "Sayang, saat kami orang tua mendapati anak gadisnya diantar pulang seorang pria yang terlihat baik-baik. Apa kami harus menolaknya dan bersikap tidak sopan? Apalagi dia adalah atasan kamu. Dan.. dia sudah menyampaikan maksud baiknya kepada Pa." kata Pa.
"Ya bukan bersikap tidak sopan juga sih Pa, cuma tidak seakrab itu juga. Eh.. apa tadi maksud baik? Maksudnya?" tanyaku lagi kepada Pa.
"Nanti kamu akan tahu sayang. Karena kami sudah sepakat, dia sendiri yang akan menyampaikan kepadamu jika waktunya tepat." jawab Pa sambil mengelus rambutku.
"Paaaa..." rengekku.
"Kamu sudah besar, tidak baik bersikap seperti itu. Pa mau mandi dulu, lihat sudah penuh keringat seperti ini." kata Pa sambil berlalu memasuki rumah.
***
Lagi-lagi malam ini Chris makan malam bersama keluargaku. Ma, Pa, Chris, dan Mey berbincang akrab seperti biasa. Aku menyibukan diri dengan makananku, seolah tidak memperdulikan mereka.
"Sally.. Sally.." panggil Ma
"Eh ya Ma, ada apa?" jawabku tersentak dari lamunan.
"Kamu tidak mendengar yang tadi dibicarakan?" tanya Pa.
"Maaf Pa, saya sangat menikmati masakan Ma, jadi tidak fokus." jawabku berbohong.
"Tadi Chris bilang, nanti kamu kembali ke Agria bersama Chris lagi. Itu masih 3 hari ke depan. Jadi kamu bisa mengabari bibi Gina kalau kamu hanya mampir dan tidak menginap di sana. Kasihan kalau dia sudah menyiapkannya." kata Ma
"Tidak Ma! Saya sudah rindu dengan bibi Gina, Rick, dan Paman Geo. Saya akan menginap semalam di sana." jawabku kesal.
Siapa dia bisa-bisanya mau mengubah jadwalku. Lagi pula inikan masih hari libur.
Rencana ku 2 hari lagi aku akan kembali ke Kota Harapan. Aku akan menginap semalam di rumah bibi Gina. Baru keesokan harinya kembali ke Agria.
"Seperti itu juga tidak apa-apa, saya akan mengantarkan Sally dengan selamat ke keluarga bibi Gina. Sekalian saya berkenalan." jawab Chris sambil tersenyum kepadaku.
"Maaf kalau merepotkan Nak Chris." kata Pa.
"Tidak repot kok. Kan malah bagus saya bisa mengenal kerabat Sally yang di luar dusun Lembah Asri." jawab Chris ramah.
Huuh.. dasar tukang cari muka, bisa-bisanya cari muka dihadapan Pa dan Ma. Kamu yang ga repot, aku yang terbeban. Gerutuku dalam hati.
"Besok rencananya kalian akan berkeliling ke arah mana?" tanya Pa kepada Chris.
"Saya belum tahu Pa, saya akan ikut kemanapun Sally mengajak saya." jawab Chris melihat ke arahku menunggu jawaban.
Pa, Ma, dan Mey pun melihat ke arahku.
"Sudah banyak tempat yang kami datangi. Besok ke tempat yang dekat-dekat saja." kataku singkat.
Selesai makan Chris berpamitan pulang.
***
Aku kesal sendiri di dalam kamar. 2 tahun aku baru pulang kembali ke rumah. Harapku akan bersantai di rumah membantu Pa dan Ma, juga bercanda dengan adikku Mey.
Sekarang yang ada setiap hari aku seperti mengasuh seorang bayi yang minta di antar ke sana ke sini. Belum lagi perhatian Ma dan Pa ke orang itu, seperti aku bukan anak Ma dan Pa saja.
Akupun terlelap bersama kekesalanku diselimuti malam.
Drrt..drtt..
Ada pesan text masuk ke dalam telepon genggamku.
Ku buka mata perlahan. Kuambil telepon genggamku.
"Terima kasih buat hari-hari kita. Aku sangat menyukainya. Aku tidak akan menyerah. Maaf jika nanti akan semakin membuatmu kesal. Ku harap suatu saat kamu pun akan merasa hari kita menyenangkan. Ingat kamu masih hutang satu hukuman!" pesan dari Chris.
Arrgh.. orang itu lagi. Tetapi aku sedikit merasakan hangat di dalam hatiku membaca kata-katanya.
"Ya, sangat menyebalkan. Cepat tolong katakan hukuman saya, biar segera saya selesaikan." pesan text dari ku untuk Chris terkirim.
"Aku bisa membayangan wajahmu yang lucu saat sedang kesal. Sabar sayang.. aku tidak akan buru-buru memberikan hukuman untukmu. Tunggu saja pasti akan aku lakukan. Selamat malam, selamat istirahat. Kamu boleh kok mimpikan tentang aku." jawaban pesan text dari Chris
Ga jelas.. ga jelaas.. ga jelaas banget sih itu orang huuuuh.. pake sayang sayangan lagi. Errrgg kuremas bantalku mengungkapkan kekesalan. Tapi entah mengapa seolah hati ini tidak kompak dengan otakku. Hati ini berdebar, hati ini kesenangan. Kuremas rambutku dan kututupi wajahku dengan bantal agar segera tertidur.
***
Di rumah atas bukit seorang pria sedang terduduk di tempat tidurnya sambil memandangi gambar seorang gadis pada telepon genggamnya. Photo itu dia ambil di Bukit Penantian.
"Gadis nakal. Aku tahu kamu sudah mulai menyukaiku. Kenapa kamu masih angkuh tidak mau mengungkapkannya kepadaku. Lihat nanti aku akan membuat kamu jatuh cinta kepadaku sampai-sampai tidak mau berpisah sedetikpun dariku." katanya sambil tersenyum.
Diletakan telepon genggamnya di meja samping tempat tidur. Perlahan pria itu mulai terlelap dibuai sang malam, bercengkrama dengan mimpi indahnya bertemu gadis pujaan.
------
☺️ Terima kasih semua yang sudah mampir membaca cerita saya.
salam
vatti _/\_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
akun nonaktifkan
5 like dulu yaa, semngat ya!😁
Mampir karyaku sekalian like backnya🥺
Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆
Tunggu aja!🙏🏻
2020-07-28
1