Di lobby kantor Aku sudah siap dengan semua berkas untuk meeting malam ini. Sekarang jam 5 lewat 59 menit.
"Sudah kamu pastikan semua berkas lengkap Sally?" kata Pak Chris yang baru saja sampai di lobby dengan setelan jas hitam lengkap berdasi biru dongker.
"Sudah Pak, sudah saya cek ulang." jawabku.
"Ok, Pakai ini!" Pak Chris memberikan kantung kertas besar kepadaku.
"Kita dinner meeting, jadi kita harus gunakan pakaian yang sesuai. Itu sudah saya siapkan gaun untuk kamu." Pak Chris menjelaskan maksudnya memberikan kantung kertas besar itu kepadaku.
"Baik Pak, saya pamit sebentar." kataku sambil berlalu ke toilet untuk bertukar baju.
Ternyata isinya gaun berwarna biru dongker model A line selutut dengan model dada V. Ada sepatu berwarna senada dengan gaunnya. Semuanya ukurannya pas dengan tubuhku. Mematut diri sebentar di depan cermin kemudian berlalu menuju lobby agar Pak Chris tidak menunggu lama.
"Saya sudah selesai Pak, maaf kalau menunggu lama" kataku saat sampai di Lobby kantor tempat Pak Chris menunggu.
Melihat Pak Chris terdiam saat melihatku, aku pun menegurnya kembali.
"Pak, apa kita akan pergi sekarang?"
"Oh.. ayo kita langsung pergi!" ajak Pak Chris sambil berjalan menuju mobilnya.
Hari ini Pak Chris menyetir sendiri. Pak Don sedang cuti karena istrinya melahirkan.
"Berkasnya bisa ditaruh di kursi belakang, kemarikan dokumennya!" kata Pak Chris sambil mengambil dokumen ditanganku dan menaruhnya di kursi belakang.
"Oh iya Pak" jawabku.
***
Kami sudah sampai di Hotel Gemintang, hotel bintang 5 di kota Agria. Tempat di mana dinner meeting dengan partner perusahaan kami.
Saat aku membuka pintu belakang untuk mengambil berkas meeting Pak Chris menahanku.
"Tidak usah dibawa dulu, kamu masih ingat apa yang ada di berkas-berkas itu kan?" tanyanya.
"Iya Pak, tapi.." jawabku.
"Saya sudah mengirim email tentang project yang kamu buat kepada Partner kita. Sepertinya berkas itu nanti saja diambil saat betul-betul diperlukan." katanya.
"Baik Pak" kataku.
"Sebetulnya ini bukan dinner meeting resmi. Partner kita mengundang kita untuk menghadiri acaranya di Hotel ini. Pembicaraannya akan dilakukan di sela-sela acara." Pak Chris menjelaskan.
Saat memasuki ruang acara tampak hilir mudik para wanita dan pria berkelas mengenakan gaun cantik dan setelan jas yang bagus. Itu membuatku sedikit grogi berada di kalangan seperti ini. Mengetahui kegugupanku Pak Chris menggenggam tangan kananku.
"Saya ada di sini kamu tidak usah takut. Asal pastikan kamu berada di dekat saya, jangan kemana-mana!" pesannya setengah berbisik di dekat telingaku.
Genggaman tangan tiba-tiba dan bisikannya di telingaku malah membuatku tambah canggung dan risih. Aku hanya bisa mengangguk menyetujui pesannya.
"Hai Chris, terima kasih sudah datang." kata Pak Hector partner kerja perusahaan kami.
"Hai Hector, maaf sedikit telat. Dan ini untuk Nyonya Hector yang sedang berulang tahun. Selamat ulang tahun Laura." kata Pak Chris kepada Pak Hector dan istrinya.
"Terima kasih Chris, dan ini?" tanya Nyonya Hector sambil melihatku.
"Ini Sally, dan Sally ini Laura istri Hector." Pak Chris memperkenalkanku kepada Nyonya Hector.
"Senang berkenalan denganmu Sally, akhirnya ada juga yang membuat si gunung es Chris takluk." katanya Nyonya Hector sambil mengulurkan tangan.
Aku bingung dengan perkataan Nyonya Hector. Aku melihat ke arah Pak Chris, seolah meminta penjelasan atas perkataan barusan. Pak Chris menggelengkan kepala sebagai tanda kalau Dia pun tidak mengetahui apa maksud Nyonya Hector.
"Senang dapat mengenal anda juga Nyonya Hector." jawabku membalas uluran tangan Nyonya Hector.
"Kamu tidak perlu sungkan, panggil saja aku Laura! Aku sudah kenal Chris lama, sejak aku berpacaran dengan Hector hingga sekarang." kata Nyonya Hector sambil melirik Pak Chris penuh arti.
"Baik Laura" jawabku dengan senyum yang kupaksakan, walaupun sebenarnya banyak pertanyaan di kepalaku.
"Maaf ya Chris.. Sally. Aku tinggal dulu. Silahkan nikmati pesta ini, Oh iya, sushi di hotel ini enak loh!" kata Laura sambil menepuk lenganku kemudian berlalu berbaur di antara kerumunan tamu.
"Sally, kamu tampak berbeda malam ini." kata Pak Hector sambil melirik menggoda Pak Chris.
"Hmm.." Pak Chris berdehem berusaha tidak perduli kepada Pak Hector
Pak Hector memang sudah mengenalku. Beliau sudah beberapa kali datang ke kantor, dan beberapa kali juga aku ikut meeting bersamanya di kantor.
"Terima kasih Pak." jawabku.
"Ok, aku tinggal dulu kalian berdua ya. Aku harus mendampingi istriku yang cantik itu." kata Pak Hector sambil mengedipkan mata kepada Pak Chris, kemudian pergi ke tempat istrinya berada.
"Pak?" kataku kepada Pak Chris.
"Ya, kamu pasti mau menanyakan sesuatu kan? Hmm..kita ke sana" kata Pak Chris sambil menunjuk ke arah kursi di dekat balkon.
Dia berlalu begitu saja, meninggalkan aku sendiri tanpa menunggu respon dariku. Mau tidak mau aku mengikutinya dari belakang.
"Pak, bukannya kita mau meeting? dan tadi maksud perkataan Nyonya Hector apa?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Sally, maaf kalau tidak seperti apa yang kamu pikirkan. Saya pun tidak tahu menahu mengenai maksud perkataan Laura tadi. Sepertinya semua ini ide Hector. Dia mengundang saya ke acara ini dan mengatakan akan membicarakan mengenai project kita. Dia minta saya mengajak kamu juga untuk menjelaskan mengenai detailsnya, karena kamu yang menguasai project kita. Selebihnya saya tidak tahu." jawab Pak Chris sambil mengangkat kedua tangannya.
"Apa kamu tidak nyaman berada di tempat ini? Tolong tunggu beberapa menit lagi sampai acara peniupan lilin." katanya berusaha menenangkanku.
"Baik Pak" jawabku.
Angin di balkon sangat dingin, kudekap tubuhku sendiri untuk mengahalau dinginnya yang menusuk kulit. Apalagi aku hanya menggunakan gaun seperti ini.
"Kita kembali ke dalam bergabung dengan yang lain, sepertinya kamu kedinginan." ajaknya sambil menarik tanganku.
Aku setengah berlari karena mengikuti langkahnya yang cepat.
***
Selesai peniupan lilin, kami berpamitan untuk pulang lebih awal. Saat keluar hotel Pak Chris memberikan jasnya kepadaku.
"Pakai ini, sebelum kamu sakit kedinginan." katanya.
"Tidak usah Pak, terima kasih." kataku menolak halus.
"Pakai saja, ini perintah!" katanya, kemudian berjalan meninggalkanku menuju mobil.
Akhirnya kupakai juga jas Pak Chris.
Sepanjang jalan pulang, kami saling terdiam. Sampai juga kami di depan gerbang Mess. Mengenali mobil Pak Chris, satpam Mess membungkuk hormat.
"Terima kasih jasnya Pak, untuk gaun dan sepatunya saya kembalikan setelah saya cuci." kataku sambil mengembalikan jas Pak Chris.
"Tidak usah, gaun dan sepatunya untuk kamu. Pas ukuran kamu kan? Tidak akan ada yang memakainya lagi kok." jawab Pak Chris acuh.
"Terima kasih Pak, terima kasih juga sudah mengantarkan saya pulang." kataku.
"Ok, terima kasih kamu sudah menemani saya." lanjutnya.
"Iya Pak" jawabku kemudian turun dari mobil.
Setelah mobil Pak Chris berlalu aku langsung masuk ke dalam Mess. Sudah cukup malam, sudah hampir jam 11 malam.
***
Di dalam mobil sambil menyetir Chris terlihat seperti anak kecil kegirangan.
riiing.. ringg.. telepon genggam Chris berbunyi
"Hey.. perjaka tua, apa saja yang sudah kalian lakukan bersama? Kau harus berterima kasih padaku. Kalau tanpa rencanaku kalian tidak akan bisa sedekat tadi hahaha.." kata suara di balik telepon dengan tawa kerasnya.
"Ya, terima kasih Hector si mantan b*jingan, aku sangat senang malam ini." jawab Chris.
"Jangan kau sia-siakan usahaku, lanjutkan perjuanganmu kawan. Aku tutup teleponnya, istriku tercinta sudah memanggilku, bye" Hector menutup teleponnya sebelum Chris menjawabnya.
Selain partner bisnis, Hector adalah sahabat Chris sejak remaja. Cerita Chris yang jatuh cinta pandangan pertama pada seorang gadis berbaju biru di dusun Lembah Asri, sampai dengan bertemunya Chris dengan gadis itu satu tahun lalu. Chris menceritakan semuanya kepada Hector.
Hector sangat mengenal sahabatnya itu, Chris adalah seorang yang pasif tidak berani beurusan dengan seorang gadis, apalagi mengenai perasaannya. Oleh sebab itu Hector memanfaatkan pesta ulang tahun istrinya agar Chris bisa berdekatan dengan Sally.
------
Terima kasih buat yang sudah mampir dan membaca cerita saya.
salam
vatti ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments