Aku bangun di pagi hari dengan bersemangat. Karena hari ini akan menghadapi wawancara di Grande Corporation. Setelah bersarapan dan berpamitan dengan Bibi Gina, akupun pergi dengan menumpang kendaraan umum.
Kulangkahkan kaki dengan percaya diri disertai iringan doa dalam hati. Aku berharap dapat melalui semua tahapannya dengan lancar.
Karena terlalu bersemangat tidak sengaja aku menabrak seseorang. bugh..
"Ah, maaf!" tundukku tidak berani mengangkat kepala.
"Hmm.." jawab orang itu langsung berlalu.
Kulihat dari kejauhan pria berjas lengkap bertubuh tinggi berjalan dengan tegapnya. Sesekali pekerja yang berpapasan dengannya, membungkukan badan memberikan hormat.
Kulanjutkan langkahku menuju tempat wawancara.
***
Sampailah aku di sebuah ruangan indah berlantai mengkilap. Ada sofa set bagus yang sepertinya mahal di tengah ruangan, ditambah pencahayaan yang indah. Di depannya ada sebuah meja yang ditempati seorang nona manis. Di dindingnya yang juga mengkilap ada tulisan Grande Corporation.
Kutemui nona itu lalu bertanya..
"Permisi.. saya Sally. Saya mendapat surat untuk wawancara di hari ini. Apakah saya dapat bertemu bagian personalia?" kataku sambil kutunjukan surat yang kuterima tiga hari lalu kepadanya.
"Oh.." jawabnya acuh
"Tunggu aja, nanti juga dipanggil" sambungnya sambil matanya tetap tertuju ke komputer.
"Terima kasih" jawabku sambil menuju sofa set di depan mejanya.
Baru saja hampir kududuki sofa yang terlihat empuk itu. Nona itu kemudian menegur ku.
"Eh!! Jangan duduk di situ dong! klo menunggu duduk di sana!" katanya sambil menunjuk kursi panjang di sudut ruangan dengan raut kesal.
"Maaf.." kuurungan niat untuk duduk di sofa, dan berjalan menuju arah yang ditunjukannya.
10 sampai 20 menit kemudian, datang beberapa orang yang sepertinya sama denganku akan melakukan wawancara kerja pada hari ini.
Aku berkenalan dengan gadis di sebelahku. Namanya Ann, dia berasal dari kota ini.
"Hai, saya Sally.. Kamu juga akan mengikuti wawancara hari ini?" kataku membuka awal percakapan sambil mengulurkan tangan.
"Hai Sally, aku Ann. Iya betul, kamu juga ya?" katanya sambil menjabat tanganku.
"Iya" jawabku sambil diikuti anggukan.
Ann adalah orang yang ramah dan menyenangkan. Baru sebentar saya kami berkenalan, sudah terasa akrab. Kami berharap akan sama-sama diterima di perusahaan ini.
***
Satu jam berlalu, satu persatu dari kami dipanggil menemui bagian personalia. Tiba juga giliranku, kuketuk pintu ruangan wawancara.
tok tok tok!
"Ya, masuk" jawab seseorang dari dalam ruangan.
"Permisi saya Sally" sambil kuulurkan tangan kepada Bapak di depanku.
"Ya Sally, saya Rey.. silahkan duduk." kata Pak Rey sambil menjabat tanganku.
Setelah melewati semua proses. Hari ini aku diterima menjadi karyawan sebagai staff administrasi gudang di salah satu anak perusahaan Grande Corp di kota Agria.
***
Enam bulan berlalu, saat ini aku sudah bekerja di kota Agria yang berjarak 1000 km dari kota Harapan. Ternyata, Ann pun diterima dan menepati kota yang sama denganku. Kami tinggal di Mess karyawan yang disediakan perusahaan.
Agria adalah sebuah kota kecil yang indah menurutku. Suasananya tidak terlalu ramai, dan terdiri dari daerah perbukitan hijau. Lumayan untuk mengobati kerinduanku akan kampung halaman.
Orang-orang di kantor baruku untungnya lebih bersahabat dibanding Nona receiptionist di kantor pusat. Awalnya sempat membuat aku kuatir akan mengalami lebih dari apa yang dilakukan Nona itu kepadaku di kantor ini. Untunglah kekuatiranku tidak terjadi.
Atasan kami di sini bernama Pak Greg, beliau pria paruh baya yang baik hati. Menganggap kami anak buahnya sebagai adik ataupun temannya.
Senior-senior di sinipun lumayan ramah walaupun tegas. Terlebih di luar kantor, kami bisa akrab untuk pergi ataupun makan bersama seperti sebuah keluarga.
Ann dan Lazo adalah sahabat baruku selama aku bekerja di sini. Walapun begitu, aku tetap sering mengirimkan surat untuk sahabat-sahabatku di dusun Lembah Asri.
Menurut kabar terakhir yang aku terima, Mena sudah menikah. Kela sudah memiliki kekasih. Sedangkan Tom menghilang entah kemana. Cerita dari Mena dan Kela, satu bulan setelah keberangkatanku ke kota Harapan Tom pergi dari dusun kami dan tidak ada kabar lagi darinya.
Aku jadi teringat hari di saat aku akan meninggalkan dusun Lembah Asri. Saat itu Tom seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi diurungkannya. Harusnya saat itu aku paksa dia mengatakannya. Mungkin dia akan menceritakan masalahnya dan tidak pergi menghilang seperti ini.
Tetapi apa mau dikatakan. Semuanya sudah terjadi. Tom pun memiliki kebebasan atas apa yang ingin dilakukannya.
Untuk perguruan tinggi.. belum ada satupun kabar mengenai beasiswa yang menyentuhku. Mungkin aku akan mencoba lagi di tahun depan.
Kalaupun aku tidak diterima di perguruan tinggi dengan beasiswa. Aku bertekad akan terus menabung dengan giat untuk biayaku masuk kuliah di perguruan tinggi swasta tahun depan.
------
Untuk episode kali ini segini dulu ya
salam
vatti 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Kadek
semangt ya
2020-07-31
1
Neng Yuni (Ig @nona_ale04)
Holla kak, aku udah mampir nih and semangat ya buat up next episodenya
2020-07-27
1
akun nonaktifkan
5 like dulu yaa, semngat promo terusnya, biar makin-makin karyamu✨
Mampir karyaku sekalian like backnya🥺
Pasti aku selalu mampir karyamu loh!😆
Tunggu aja!🙏🏻
2020-07-26
1