bab.17. Aku Pulang

Aku pulang, adalah dua buah kata yang selama 2 tahun ini ku inginkan. Kerinduan akan Pa, Ma, Mey, dan sahabat-sahabatku. Kerinduan akan dusun Lembah Asri nan subur dan indah, termasuk seluruh warganya penduduk dusun yang sederhana dan ramah.

Hari ini adalah hari terakhir bekerja, 3 hari ke depan adalah hari raya. Hari di mana kami berkumpul bersama keluarga dan kerabat bertukar cerita dan membaur rindu. Tahun lalu aku tidak pulang ke rumah, dikarenakan kebutuh biaya awal kuliah yang tidak memungkinkan untukku bagi dengan biaya pulang ke rumah.

Besok, hari dimana aku akan meninggalkan kota Agria selama 2 minggu ke depan.

"Sal, aku boleh antar kamu ke dusun Lembah Asri? Sekalian aku melepas kerinduanku pada tempat itu. Tempat kita pertama bertemu. Dan mungkin bertemu dengan calon keluargaku jika kamu berkenan?" kata Andrew membuka pembicaraan saat mengantarku pulang ke Mess.

"Terima kasih Drew, sepertinya akan lebih baik kalau kali ini aku pulang sendiri. Lagi-lagi maaf, aku belum bisa memberi harapan lebih kepada kamu." jawabku.

Raut wajah Andrew berubah kecut.

Maaf Drew.. sedari awal aku katakan tidak bisa menjanjikan apapun kepadamu. Untuk menghindarpun sepertinya aku tidak memiliki ruang gerak. Saat ini memang aku sayang kamu, tetapi bukan sayang seperti yang kamu mau. Aku kira sama seperti sayangku kepada sahabatku lainnya. Hmm.. mungkin sedikit lebih besar. Ah entahlah aku belum jelas dengan apa yang aku rasa.

"Maaf Drew" sambil kupegang pundaknya, tetapi kali ini ditepisnya.

"Oh.. ok" kataku kemudian terdiam sepanjang jalan.

***

Pagi-pagi aku sudah di bandara. Barang-barang yang kuperlukan selama di rumah dan sedikit buah tangan untuk Pa, Ma, Mey, dan sahabat-sahabatku sudah terkemas rapi di dalam koper.

"Bu Sally!" sapa Pak Don kepadaku.

"Hai Pak Don, kok ada di sini?" tanyaku.

"Mari Bu kita lewat sini!" katanya sambil membawa koperku.

"Pak, saya ikut penerbangan pertama. Sebentar lagi sudah mau boarding, akan dibawa kemana tas saya?" kataku sambil mengejar Pak Don.

Tetapi Pak Don terus berjalan terburu-buru seolah tidak memperdulikan perkataanku. Mau tidak mau aku harus mengikutinya.

"Loh Pak kok kita ke sini sih?" tanyaku lagi saat kami keluar menuju landasan terbang dengan pintu untuk pesawat pribadi.

Petugas yang kami lewati menunduk hormat.

"Silahkan masuk Bu!" Pak Don mempersilahkan aku lebih dulu ke dalam pesawat pribadi.

"Pak, tetapi ini..?" tanyaku terpotong.

"Ini perintah Pak Chris, mohon Ibu dapat menerimanya. Waktunya sudah terbatas, sebaiknya Ibu segera naik." katanya.

Ternyata di dalamnya sudah ada Andrew.

"Kamu ikut di sini?" tanya Andrew

"Aku ga tahu, Pak Don minta aku naik ke sini" jawabku sambil menatap Pak Don.

"Iya Pak Andrew, Pak Chris yang memberi perintah agar Bu Sally ikut di sini. Selamat jalan semoga selamat sampai tujuan. Saya pamit Bu." jawab Pak Don kemudian turun dari pesawat.

Tinggal aku, Andrew dan crew pesawat.

"Drew.." kataku kepada Andrew.

"Aku juga tidak tahu Sal, tetapi aku senang setidaknya perjalanan dari Agria ke kota Harapan ada kamu di sini." kata Andrew tersenyum senang.

"Sini duduk di sebelahku!" katanya sambil menepuk kursi di sebelahnya.

Ku balas dengan gelengan kepala. Dan duduk di kursi 2 baris di belakangnya, kemudian menatap pemandangan luar dari jendela. Tidak lama malah Andrew duduk di sebelahku pada posisi luar sehingga mengunci posisiku.

"Begini juga bagus." kata Andrew sambil mengancingkan seatbelt nya.

Senyum penuh kemenangan terpancar dari wajahnya.

Aku cuma bisa melotot kesal. Kembali mengalihkan tatapan kepada pemandangan di luar jendela.

***

Sesampainya kami di kota Harapan, kali ini Pak Paul sopir pribadi Pak Chris sudah menunggu kami? upss.. ternyata..

"Bu Sally, mohon ikuti saya! Dan Pak Andrew akan diantar Pak Lex." kata Pak Paul.

Ada raut kekecewaan di wajah Andrew. Aku setengah berlari mengikuti langkah Pak Paul.

"Silahkan Bu!" kata Pak Paul sambil membukakan pintu mobil.

Di dalam mobil sudah ada orang itu. Siapa lagi kalau bukan Pak Chris pemilik pesawat pribadi dan mobil yang sekarang ku tumpangi.

"Saya antar kamu pulang ke Lembah Asri. Sekalian saya melepas rindu dengan tempat itu. Pak Paul ayo jalan!" kata Pak Chris seolah menjawab kebingunganku dari bandara kota Agria tadi sampai saat ini.

Mereka keponakan dan paman sama-sama tukang paksa, nanti bagaimana aku harus menjelaskan kepada keluargaku? Aduuh.. gerutuku dalam hati.

"Saat itu saya belum pernah berkeliling dusun Lembah Asri. Kebetulan saat ini kamu juga pulang ke dusun Lembah Asri. Saya minta tolong kamu antar saya keliling dusun" katanya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk pasrah dan tersenyum yang dipaksakan.

***

Setelah beberapa jam perjalanan kami tiba di dusun Lembah Asri.

Dusunku tempat kelahiranku belum banyak yang berubah, hanya jalan rayanya saja sudah lebih bagus.

Sampai di pertigaan jalan tetapi Pak Paul malah mengambil arah kanan.

"Pak, rumah saya bukan ke arah sini!" kataku agak kuatir.

"Tenang saja, kita cuma mampir sebentar kok menaruh barang-barang saya. Nanti setelah itu baru saya antar kamu pulang." kata Pak Chris berusaha menenangkanku.

Rumah ini kan.. Loh betul ini rumah di mana aku mengantarkan Andrew sewaktu jatuh dari sepeda.

"Ini rumah orang tua saya. Beberapa tahun lalu kakak saya pernah tinggal di sini. Sekarang rumah ini kosong hanya ada pegawai yang merawat dan membersihkannya." kata Pak Andrew saat kami memasuki gerbang rumah.

Di dalam sana ada taman yang luas yang hampir tak kutemukan tepinya. Sangat indah dihiasi bunga-bunga dengan air mancur di tengahnya. Tanaman buah beraneka ragam tersusun rapih di sisi kanan. Lurus di depan sana ada beberapa rumah kecil berwarna putih dan Indah. Aku kira kami akan berenti di sana, ternyata tidak. Mobil terus melaju sampai pada depan bangunan rumah yang besar.

"Kita turun dulu ya!" kata Pak Chris.

Pegawai rumah membukakan kami pintu mobil. Aku pun ikut turun mengekor Pak Chris dari belakang. Seorang lagi pegawai membawakan koper Pak Chris ke lantai atas.

"Selamat datang Nak!" kata seorang Ibu bewajah keibuan dengan berseragam rapih.

"Sally, perkenalkan ini Ibu Domy. Beliau adalah pengasuhku dari kecil" kata Pak Chris memperkenalkan kami.

"Saya Sally" kataku tersenyum ramah sambil menjabat tangan wanita keibuan itu.

"Salam kenal Nona, saya Domy senang berkenalan dengan anda." sambutnya dengan senyuman.

Pak Chris mengajakku duduk di teras rumah. Tidak lama pegawai wanita yang lebih muda di dampingi Bu Domy menyuguhkan kami teh hangat dan cemilan di sore hari.

Setelah pamit kepada Bu Domy, kami melanjutkan perjalanan ke rumahku.

Pa yang sedang duduk di teras rumah terkejut melihat ada mobil bagus memasuki area pekarangan rumah kami. Apalagi begitu melihat yang turun adalah aku dan di pintu sebelahnya turun Pak Chris.

"Pa!" kataku setengah teriak kegirangan kemudian kupeluk erat Pa.

Ma dan Mey pun keluar dari dalam rumah. Kupeluk mereka satu persatu dengan erat. Kucurahkan semua rasa rinduku kepada mereka. Hampir saja aku melupakan seseorang yang memperhatikan kami sedari tadi.

"Maaf Pak Chris." kataku dengan perasaan menyesal.

"Ma..Pa.. ini Pak Chris atasan saya. Pak Chris ini Ibu, Ayah, dan Adik saya." lanjutku memperkenalkan mereka.

Raut menyelidik terlihat di wajah Pa dan Ma.

"Pak Chris ini pemilik rumah yang di atas bukit. Saya sekalian menumpang mobil beliau." kataku mencoba menjelaskan, padahal sebenarnya Pak Chris lah yang memaksa mengantar pulang tanpa memberitahukan di awal.

"Oh, mari silahkan duduk. Maaf keadaan kami seperti ini." kata Pa mempersilahkan Pak Chris duduk.

Aku, Ma, dan Mey masuk ke dalam rumah menyiapkan minuman dan kudapan alakadarnya yang kami punya.

"Sall, ada sesuatu kah yang belum kau ceritakan kepada Ma?" tanya Ma kepadaku, karena selama ini di suratku tidak pernah membahas hal-hal selain pekerjaan dan kuliah.

"Tidak ada Ma, sungguh!" kataku mencoba meyakinkan Ma.

***

Pak Chris asik berbincang dengan Pa tentang banyak hal. Mulai tentang dirinya yang sudah yatim dan piatu di saat yang bersamaan sewaktu masih kecil, sampai hal-hal yang tidak kudengar karena Ma meminta bantuanku memasak untuk makan malam. Mereka berbincang sampai hari mulai gelap.

Setelah ikut makan malam bersama kami. Kemudian Pak Chris pamit pulang.

"Saya pamit pulang, besok boleh saya berkunjung ke sini lagi?" tanya Pak Chris kepada Pa kemudian melirik ke arahku.

"Tentu saja boleh, besok datang sedari pagi. Kita rayakan hari raya bersama-sama di sini." kata Pa.

Aku hanya terdiam mendengar jawaban Pa. Ku antar Pak Chris sampai mobil di mana Pak Paul menunggu di sana.

"Terima kasih Bapak sudah bersedia mampir ke rumah saya." kataku.

"Seharusnya saya yang berterima kasih, karena sudah diijinkan berkunjung ke sini. Besok saya datang lagi, tunggu saya ya. Demikian juga dengan hari-hari berikutnya." katanya langsung masuk ke dalam mobil seolah tidak mau mendengar tanggapan dariku atas perkataannya.

Mobilnya perlahan melaju meninggalkan rumah kami.

--------

Terima kasih buat yang tetap setia membaca cerita ini

salam

vatti

Episodes
1 bab. 1. Aku dan Dusun Lembah Asri
2 bab. 2. Mimpiku
3 bab. 3. Kejutan dari Dean
4 bab. 4. Pergi Menuju Harapan
5 bab. 5. Kantor Baru
6 bab. 6. Dia datang
7 bab.7. Pelajaran Baru
8 bab. 8. Pertemuan Sahabat
9 bab.9. Maya tapi Nyata
10 bab.10. Dari Masa Lalu
11 bab.11. Ternyata Mereka?
12 bab. 12. Gadis Gaun Biru
13 bab. 13. Dia Mendamba
14 bab.14. Rencana Indah Buat Dia
15 bab.15. Asisten Pengganti
16 bab.16. Ini Cinta?
17 bab.17. Aku Pulang
18 bab.18. Hari Raya Kami
19 bab.19. Bukit Penantian
20 bab. 20. Liburan yang Hilang
21 Visual Tokoh "Hai Cinta, Kembalilah..."
22 bab. 21. Pengakuan
23 bab.22. Mengenal Keluarga Lain
24 bab. 23. Hilang
25 bab.24. Peluang dan Pertanyaan
26 bab. 25. Kejutan Luar dari Biasanya.
27 bab.26. Kehidupan Baru
28 bab.27. Perlakuan Manis
29 bab.28. Pesta Besar
30 bab.29. Orang Itu
31 bab.30. Tidak Disengaja
32 bab.31. Itu Memang Milikmu
33 bab.32. Rindu
34 bab.33. Aku Mau Milikku
35 bab.34. Tanggung Jawab
36 bab.35. Kedatangan Tamu
37 bab.36. Pantai Elsker
38 bab.37. Hangat dan Teduh
39 bab.38. Ada yang Berubah
40 bab.39. Dia Datang Lagi
41 bab.40. Luka Lama
42 bab.41. Cinta atau Obsesi?
43 bab. 42. Be A Better Man
44 bab. 43. Aku, Kamu dan Hujan
45 bab. 44. Saat Aku, Kamu Menjadi Kita
46 bab. 45. Apa artinya?
47 bab.46. Bersembunyi dari Mu
48 bab. 47. Itu Kamu
49 bab 48. I am still..
50 bab 49. Everybody Knew
51 bab 50. I will be here
52 bab 51. Cinta Kita
53 bab 52. Pernikahan
54 bab 53. Aku dan Dean
55 bab 54. Secret Admirer
56 bab 55. Aku dan Lea
57 bab 56. Project baru.
58 bab 57. Masih Sama
59 bab 58. Kembalilah Cinta
60 bab 59. First Love
Episodes

Updated 60 Episodes

1
bab. 1. Aku dan Dusun Lembah Asri
2
bab. 2. Mimpiku
3
bab. 3. Kejutan dari Dean
4
bab. 4. Pergi Menuju Harapan
5
bab. 5. Kantor Baru
6
bab. 6. Dia datang
7
bab.7. Pelajaran Baru
8
bab. 8. Pertemuan Sahabat
9
bab.9. Maya tapi Nyata
10
bab.10. Dari Masa Lalu
11
bab.11. Ternyata Mereka?
12
bab. 12. Gadis Gaun Biru
13
bab. 13. Dia Mendamba
14
bab.14. Rencana Indah Buat Dia
15
bab.15. Asisten Pengganti
16
bab.16. Ini Cinta?
17
bab.17. Aku Pulang
18
bab.18. Hari Raya Kami
19
bab.19. Bukit Penantian
20
bab. 20. Liburan yang Hilang
21
Visual Tokoh "Hai Cinta, Kembalilah..."
22
bab. 21. Pengakuan
23
bab.22. Mengenal Keluarga Lain
24
bab. 23. Hilang
25
bab.24. Peluang dan Pertanyaan
26
bab. 25. Kejutan Luar dari Biasanya.
27
bab.26. Kehidupan Baru
28
bab.27. Perlakuan Manis
29
bab.28. Pesta Besar
30
bab.29. Orang Itu
31
bab.30. Tidak Disengaja
32
bab.31. Itu Memang Milikmu
33
bab.32. Rindu
34
bab.33. Aku Mau Milikku
35
bab.34. Tanggung Jawab
36
bab.35. Kedatangan Tamu
37
bab.36. Pantai Elsker
38
bab.37. Hangat dan Teduh
39
bab.38. Ada yang Berubah
40
bab.39. Dia Datang Lagi
41
bab.40. Luka Lama
42
bab.41. Cinta atau Obsesi?
43
bab. 42. Be A Better Man
44
bab. 43. Aku, Kamu dan Hujan
45
bab. 44. Saat Aku, Kamu Menjadi Kita
46
bab. 45. Apa artinya?
47
bab.46. Bersembunyi dari Mu
48
bab. 47. Itu Kamu
49
bab 48. I am still..
50
bab 49. Everybody Knew
51
bab 50. I will be here
52
bab 51. Cinta Kita
53
bab 52. Pernikahan
54
bab 53. Aku dan Dean
55
bab 54. Secret Admirer
56
bab 55. Aku dan Lea
57
bab 56. Project baru.
58
bab 57. Masih Sama
59
bab 58. Kembalilah Cinta
60
bab 59. First Love

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!