BAB. 8 Kejutan Untuk Keluarga Brown

"Surprise!!! "teriak Lydia dan Cesya bersamaan, membuat yang membuka pintu terkejut serta tak percaya dengan apa yang ia lihat.

" Lydia Cesya!!! " pekik Aunty Deborah wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya, dengan rambut khas keluarga Brown yang memiliki rambut coklat, warna mata kuning  dan kulit putih, rasa senangnya membuat seluruh penghuni dalam rumah itupun keluar. semua keluarga tampak sangat terkejut dan juga senang, Aunty Deborah mempersilahkan Lydia dan Cesya masuk.

Satu persatu Uncle, Aunty, sepupu merekapun bergiliran memberi pelukan kepada Lydia dan Cesya tanpa terkecuali kakek dan nenek serta orang tua mereka.

"kenapa kalian tidak bilang akan datang? " tanya Uncle Cleo yang mempunyai wajah berewok dengan tulang rahang yang keras menunjukan karakter wajah orang inggris yang congkak tapi baik hati karena Uncle Cleo memiliki senyum yang manis, dan Uncle Cleo adalah suami dari Aunty Deborah.

"jika kami bilang, maka itu bukan kejutan namanya" Canda Lydia, yang di sambut dengan tambahan sepupu Lydia lainnya membuat Uncle Cleo tertawa.

Suasana harmonis keluarga besar Brown itu terus berlanjut sampai tengah malam, dimana sebagian Uncle dan Aunty pulang ke rumah mereka yang juga berada di kota yang sama.

Saat ini Cesya tidur di kamar Aunty Deborah yang merupakan anak bungsu dari kakek dan nenek. Suasana didalam kamar itu sangat unik, dekorasi yang bernuansa vintage dan juga ada beberapa kotak musik lucu tersusun rapi di rak buku. walaupun kamar itu sudah mendapatkan sentuhan moderen tapi nuansa yang di tinggalkan oleh Aunty Deborah masih ada, kurasa aku akan betah disini—benak Cesya seraya mendekati ranjang yang tampaknya sudah di ganti dengan ranjang model baru, serta meja rias moderen disampingnya.

Cesya membaringkan tubuhnya yang lelah melewati perjalanan yang panjang dan setelah menikmati masakan lezat dari neneknya, empuknya ranjang seperti pemacu rasa kantuk yang akhirnya tak bisa ia lawan dan ia pun terlelap.

Hari-hari di Manchester Cesya lalui dengan bahagia bersama keluarganya, sesekali ia membantu ibunya merawat kakek yang kesehatannya mulai menurun.

"Cesya, kau sudah lulus, apa kau tidak berminat melanjutkan untuk kuliah? " tanya ibunya bernama Kirana wanita paruh baya yang menawan wajahnya yang cantik awet muda khas orang asia sangat berbeda dengan para Aunty yang sudah menunjukan tanda-tanda penuaan.

"Aku rencananya mau ambil kuliah di UL" jawab Cesya memotong beberapa wortel membantu ibunya memasak.

"baguslah, apa sudah ada persiapan untuk masuk kuliah? " tanya ibunya lagi yang sedang mengaduk sup.

"sudah tapi aku gak terlalu optimis, gak terlalu banyak buku yang bisa ku pelajari" ucap Cesya, tapi tiba-tiba saja sepupu Cesya bernama Lewis pria berambut coklat ikal dengan paras yang tampan khas pemuda inggris bertubuh jangkung, namun memiliki sedikit bintik-bintik di pipinya, muncul.

"kalau masalah buku, kau harus pergi ke perpustakaan pusat Manchester" ucap Lewis ikut nimbrung dan duduk di kursi makan.

"dimana itu? " tanya Cesya penasaran seraya menatap sepupu yang lebih muda 2 tahun darinya itu.

Lewis tersenyum dengan nakal.

"bagaimana kalau kita keluar dan pergi kesana sekarang" Ajak Lewis, Kirana melihat ajakan Lewis pada Cesya—jelas itu bukanlah minat sebenarnya Lewis, melainkan tujuannya adalah mengajak Cesya berjalan-jalan.

"sekarang? " ucap Cesya bingung.

"pergilah, ibu bisa melakukannya sendiri" Ucap Kirana sambil tersenyum ramah pada Lewis, tanpa menunggu jawaban Cesya, Lewis langsung saja menarik tangan Cesya pergi dari dapur sambil melambaikan tangannya pada Kirana yang hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah keponakannya itu.

"pakailah mantel dan bawa payung, kemungkinan hari ini bakal hujan" Ucap Lewis memakai mantelnya yang tergantung di dalam lemari begitu juga Cesya.

Masing-masing dari mereka membawa payung di tangan mereka, saat keluar dari rumah, langit sudah menunjukan warna kelabu sebagian sisinya, tapi sebelum Cesya melihat dengan benar warna langit, Lewis berseru padanya kalau jika tidak cepat mereka akan ketinggalan bis menuju pusat kota.

Cesya pun mengikuti langkah cepat Lewis sampai mereka masuk kedalam bis yang tak begitu banyak penumpang di dalamnya, sesekali Cesya menatap keluar dimana bunga-bunga dalam pekarangan rumah bermekaran menandakan puncak musim semi.

hanya sekitar 10 menit bis pun berhenti di perhentian pertama, Lewis mengisyaratkan Cesya untuk turun, Cesya yang tak tahu menahu kemana sepupunya akan membawanya itu hanya bisa mengikuti setiap langkah sepupunya.

"Ta~ra, kita sudah sampai di pusat kota. " seru Lewis dengan bangga menunjukan pemandangan tengah kota Manchester kepada Cesya, Cesya tak begitu tertarik karena ia hanya penasaran dengan perpustakaan yang ingin ia tuju.

"nah dari sini ki—" ucap Lewis terhenti tiba-tiba ponselnya berdering, Cesya melangkah lebih dekat kearah sepupunya itu takut, ia menghalangi orang-orang yang sedang berlalu lalang.

Sedangkan Lewis mengangkat telpon, Cesya menebarkan pandangannya ke seluruh penjuru, dimana banyak orang yang sedang berlalu lalang dan juga ada sebagian berada di cafe dan restoran.

"ya ampun!!! " pekik Lewis membuat Cesya menoleh kearah Lewis dengan penasaran, Lewis cepat-cepat menutup telponnya dan menatap kearah Cesya dengan wajah kebingungan.

"ada apa? " tanya Cesya. Lewis hanya menggaruk-garuk kepalanya sesaat.

"apa kau punya pulpen? " tanya Lewis yang bukannya menjawab pertanyaan Cesya malah balik bertanya, Cesya merogoh sakunya karena ia sepertinya menyimpan satu pulpen di saku mantelnya. nah ketemu—batin Cesya seraya menyodorkan pulpen kearah Lewis.

Lewis dengan cepat mengambil brosur yang menempel di tempat halte bis, di gambarnya sesuatu seperti denah, tapi Cesya tak tahu denah apa itu.

belum sempat Cesya bertanya, Lewis langsung kembali menyodorkan pulpen dan kertas brosur kepadanyw.

"setelah menaiki bis berikutnya, ikuti peta ini, kamu pasti sampai tujuan" ucap Lewis dengan terburu-buru.

"apa maksud—" belum selesai Cesya bicara.

"aku tiba-tiba saja ada urusan penting, jadi kau pasti bisa pergi sendiri kan" tambah Lewis, belum sempat Cesya mengerti dengan maksudnya, dengan cepat Lewis sudah berlari ketempat lain meninggalkan Cesya.

"hey, jangan bercanda... kau meninggalkanku sendiri disini." teriak Cesya kesal yang melihat punggung sepupunya itu menghilang saat ia berbelok di belakang cafe.

Cesya merasa sangat bingung dengan keadaannya sekarang, dilihatnya jadwal bis yang tertera di halte yang menunjukan bis berikutnya akan tiba dalam beberapa menit lagi.

"ini menyebalkan sungguh menyebalkan" gerutu Cesya kesal, langit kelabu semakin meluas seperti melahap awan -awan putih disekitarnya.

Tak lama Cesya menunggu bis pun tiba, kali ini penumpang bis tampak lebih banyak dari sebelumnya sampai tak ada satu kursi penumpang yang kosong dan ada beberapa penumpang yang sudah berdiri, terpaksa Cesya pun ikut berdiri seperti penumpang lainnya.

Tak lama bis pun jalan, Cesya merasakan ada yang aneh di bagian tubuh belakangnya, seperti seseorang sedang menyentuhnya, awalnya Cesya menepis prasangka nya itu tapi semakin lama tangan itu bergerak semakin tidak sopan, Cesya dengan gerakan cepat menarik tangan itu dan menoleh

"kurang ajar—"

"tunggu—"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

Halooo kakak
Ceritanya bagus
Btw ada beberapa saran, semoga bisa diterima xixi, sarannya sih di bagian huruf kapital di awal kalimat karena masih ada yang menggunakan huruf kecil di awal kalimat dan juga penempatan tanda baca seperti titik, koma, tanda tanya dan seru.

Saling dukung juga yuk, ke karya aku Pelukis Buta itu Suamiku, xixi

Makasiih

2023-08-13

1

elayn owo

elayn owo

Thor pasti punya hati yang indah karena karya ini sangat emosional dan menyentuh. 🥺😭

2023-07-28

2

Bell_Fernandez

Bell_Fernandez

Saat ini aku merasa hampa karena karya ini sudah tamat, tapi akan selalu terdampar sebagai karya memikat di hatiku.

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!