Suara pesawat lepas landas menggema di sekitaran bandara, seorang pria bernama Renal Aldian Saputra dengan tubuh jangkung berparas tampan, rambut hitam model curtain berjalan keluar dari pintu bandara.
saat itu di London, Inggris. sedang musim salju, Renal membalut tubuhnya dengan mantel dimana sebelumnya ia sudan memakai kaos berlapis serta hoodie berwarna hitam, dilihatnya sekeliling masih tak begitu banyak orang dan taksi yang ada karena jam baru saja menunjukan jam 3 pagi.
"Mr.Renal" teriak seseorang diantara banyaknya deru suara pesawat dan juga anginnya yang cukup kencang menerpa wajah tampan Renal dan membuat poni rambutnya sedikit acak-acakan.
Renal memicingkan matanya yang minus berusaha mencari arah suara sampai ditemukannya sosok pria paruh baya brewok berambut merah kecoklatan dengan mata kuning jernih menggunakan mantel tebal, sebagian rambut yang tersisir rapi sudah ditempeli dengan salju.
"Dokter Richard, senang bertemu dengan anda" Ucap Renal seraya menghampiri Dr. Richard yang merupakan dosen dan dokter, saat menjadi mahasiswa pertukaran 2 tahun lalu sebelum akhirnya ia lulus dan menjadi Dokter Umum sekarang.
"lama tidak berjumpa Renal, cepatlah masuk biar ku antar kamu" Ucap Dr. Richard dengan ramah langsung meraih koper Renal tanpa menunggu jawaban dari si empunya Koper.
Renal yang tak enak hati sudah ditawari tumpangan pun hanya tersenyum canggung dan bergegas menuju ke kursi penumpang samping supir.
Saat dalam perjalan beberapa obrolan ringan mereka bicarakan sampai dimana Renal akhirnya tahu kalau keberadaan Dr. Richard di bandara bukanlah suatu kebetulan karena dari pihak rumah sakit dimana Renal akan bekerja, memberitahukan kalau kedatangan Renal sudah ditentukan, Dr. Richard yang merupakan orang yang merekomendasikannya untuk bekerja di sana, sangat antusias dan menjemputnya langsung.
"jadi, kamu yakin tidak ingin tinggal di rumahku sementara waktu? " tanya Dr. Richard yang sudah memasuki lingkungan tempat apartemen Renal, dimana pacar Renal sudah menempati apartemen itu setahun yang lalu.
"iya dokter, terima kasih tawaran anda, tapi saya tidak mau merepotkan anda, terlebih saya lama tidak bertemu dengan pacar saya. " Jawab Renal yang dibalas tawa pelan dari Dr. Richard.
"anak muda jaman sekarang memang beda, ya sudah kalau begitu, selamat bersenang-senang" Ucap Dr. Richard setelah menepikan mobilnya, Renal dengan cepat keluar dari mobil dan mengambil kopernya yang berada dalam bagasi.
"terima kasih banyak sudah mengantar saya, semoga anda selamat dalam perjalanan dokter
" ucap Renal yang disambut anggukan dan lambaian tangan pelan dari Dr. Richard, kini Dr. Richard kembali membawa mobilnya ke jalanan dan menghilang di tikungan tak jauh dari apartemen.
Renal menghela nafas sesaat membuat kepulan asap tipis dari mulutnya, sambil menatap gedung apartemen berlantai 6 yang menjulang ke langit gelap dimana butiran salju turun cukup banyak. Ia berjalan memasuki lobby apartemen yang cukup luas, walaupun apartemen yang ia miliki hanya apartemen kecil tapi kondisi apartemen ini cukup bagus.
Ia menaiki lift ke lantai 5 dimana apartemennya berada, setelah berada di depan pintu ia memasukkan beberapa kombinasi kode lalu bergegas masuk, dari pintu masuk apartemen kecil itu menyuguhkan dapur dan ruang tengah yang saling berhadapan mengarah ke kaca balkon besar dimana Renal bisa melihat cahaya permukiman kota London yang padat serta kamar mandi dan kamar tidur saling berhadapan yang berada di sebelah kiri ruangan.
Renal menebarkan pandangannya mencari sosok pacarnya yang lama tak ia temui itu, alih-alih menyalakan lampu ia memilih mengatur suhu ruangan dan membuka gorden balkon lebar-lebar menanti datangnya cahaya matahari, karena dilihatnya jam sudah hampir menunjukkan jam setengah 5 pagi walaupun pencahayaan dalam apartemen hanya di bantu terangnya cahaya kota London yang menyeruak masuk, tapi mata Renal yang minus masih bisa melihat sekelilingnya.
Ia bertujuan untuk memberi kejutan untuk pacarnya itu, karena suhu ruangan sudah menghangat Renal pun melepas mantelnya dan meletakkannya ke kepala kursi meja makan di dapur seraya ia menyalakan teko listrik untuk membuat segelas kopi untuk menghangatkan tubuhnya yang belum sepenuhnya menerima suhu dingin yang menyengat di musim salju kota London.
Tak berselang lama ia berkutat membuat kopi, dari arah pintu apartemen terdengar suara kombinasi kode pintu terbuka, Renal mengulum senyum menunggu untuk mengejutkan pacarnya itu. Tapi tiba-tiba ia terpaku ketika yang masuk tak hanya pacarnya melainkan seorang pria lain, dimana dengan minimnya cahaya di apartemen itu, Renal mendengar dengan jelas kalau pacarnya sedang bercumbu dengan pria lain, Renal pun langsung menyalakan lampu, betapa terkejutnya saat ia melihat sendiri pacarnya dan pria itu mulai melepaskan pakaian mereka tapi terhenti karena kaget saat lampu menyala dan tahu kalau ada orang lain dalam apartemen itu.
"RENAL?!! " Pekik wanita berambut pendek dengan riasan yang sudah acak-acakan, wajahnya yang separuh oriental, warna kulit sawo matang tampak bergidik ngeri saat mengetahui sang kekasih mendapatinya sedang bercumbu dengan pria lain.
Renal hanya mundur perlahan saat wanita itu mencoba mendekatinya, tak ada kata-kata yang bisa Renal katakan saat itu, kecuali dengan cepat Renal mengambil kembali koper dan mantelnya, suara teko yang tadi ia nyalakan berbunyi dan di biarkannya begitu saja, seraya berjalan setengah berlari keluar dari apartemen, wanita tadi pun berusaha mengejarnya tapi sudah terlambat, Renal sudah memasuki Lift dan pergi.
Di jalanan pagi dimana kabut tipis turun di jalan, langit masih berwarna kelabu dengan sedikit cahaya oren di pelupuk timur, menandakan matahari segera muncul, salju mulai berhenti turun, Renal berjalan di trotoar dimana sesekali ia melihat pria mabuk sedang terduduk di pinggir jalan dan beberapa pengemis menggunakan kardus melindungi diri mereka dari sengatan hawa dingin, musim dingin.
Tak lama Renal pun memasuki sebuah cafe kecil dipinggir jalan, bar itu sudah di isi beberapa orang, Renal duduk di meja pojok ruangan, meronggoh saku mantel mencari ponselnya.
Saat ia temukan dengan cepat ia pun menelpon seseorang.
"Bisakah kau datang ketempat kita biasanya? " Ucap Renal lugas, lalu mematikan ponselnya begitu saja.
Jam sudah menunjukan 7.40 dimana saat itu Renal sedang menyeruput kopi yang ia pesan beberapa saat yang lalu, tak berselang lama datang seorang pria berambut hitam kecoklatan, paras yang tampan karena wajahnya blasteran menunjukan rupa yang unik percampuran karakter wajah asia dan eropa, matanya coklat kekuningan dan tubuhnya jangkung—jelas itu karakter fisik seseorang yang sulit untuk dilupakan yaitu Aditya Pratama Brown.
"kenapa kau tak bilang akan datang hari ini? " Tanya Aditya setelah memesan sesuatu di depan kasir dan menyerbu kursi di depan temannya yang sedang fokus menatap gelas kopi.
"tentu saja aku tidak bilang karena ini kejutan" gumam Renal dengan malas. Aditya terdiam dan hanya memutar matanya merasa ada yang tidak beres dengan temannya itu.
"apa ini tentang Shopia? " tanya Aditya dengan hati-hati tapi langsung di tatap sengit oleh temannya itu.
"wow, wow! sabar, aku gak tahu apa yang terjadi, shopia udah gak masuk kerja dan kemungkinan dia gak kerja lagi, aku dipindahkan ke divisi lain, jadi aku tak tahu menahu tentangnya" jelas Aditya yang tahu jelas dengan watak temannya yang ia janjikan bakal terus mantau pacarnya itu.
Tapi tidak bisa di pungkiri kalau, kesibukan di rumah sakit tidak bisa membuatnya menepati janji itu dengan baik.
"aku tidak menyalahkanmu, aku seharusnya sudah tahu sejak lama, kalau hubungan ini gak bakal bertahan lama" Ucap Renal dengan senyum ketir, Aditya hanya mengusap tangannya merasa sedikit bersalah walaupun ia tak tahu apa yang terjadi—dalam benaknya penuh rasa penasaran, tapi demi menjaga perasaan temannya itu, ia mengurungkan niat untuk bertanya.
"aku akan mengambil deposit apartemenku" ucap Renal memecahkan keheningan sesaat itu.
"apa kau lagi mencari apartemen lain?" tanya Aditya seraya menyeruput kopinya yang baru saja datang.
"iya, aku gak mungkin kembali ke apartemen dimana aku memergoki pacarku sendiri sedang bercumbu di sana. " Ucap Renal yang lantas membuat Aditya tersedak, raut wajah Aditya tampak sangat terkejut dengan kabar itu —tentu saja Shopia dulunya adalah sosok gadis lugu yang ikut pertukaran mahasiswa karena prestasinya, tapi sayang setelah lulus banyak hal yang berubah darinya.
"jadi kau lihat langsung" ucap Aditya tak habis pikir dengan apa yang baru saja temannya itu alami, tapi ada sedikit hal yang menggelitik baginya, karena sudah jadi rahasia umum gadis seperti Shopia bakal berubah karena lingkungannya.
"kalau itu yang terjadi, beruntunglah kau selamat dari wanita seperti itu" ucap Aditya, tapi Renal tak begitu mendengarkan perkataan Aditya, Renal tampak mengetuk-ngetuk ponselnya dengan pandangan menerawang jauh.
"heh, kok bengong" tegur Aditya. Renal mengubah posisi duduknya.
"sekarang aku butuh tempat apartemen baru, tapi barusan aku dapat chat dari pemilik apartemenku, kalau depositnya bisa cair besok, sekarang aku tidak punya uang cukup untuk menyewa apartemen baru. " Jelas Renal dengan raut wajah yang rumit untuk dijelaskan.
"hm?! kalau begitu sewa apartemen keluargaku saja" ucap Aditya menemukan solusi.
"yah, anggapan untuk tambahan uangku, ku beri kau diskon 50%, ini harga teman tahu, kau orang yang cukup rajin. orang tuaku sedang pulang kampung ke Manchester, mengurus nenek dan kakekku, sekarang di rumah tidak ada orang, sesekali hanya ada pembantu yang datang seminggu sekali, kau boleh tinggal di sana, bayar aku biaya perawatan apartemen saja" ucap Aditya, Renal pun tertarik dengan hal itu, untuk permulaan awal hidup di kota London ini, saran dari Aditya cukup masuk akal.
"baiklah, jika kau tidak keberatan. lebih baik kita lakukan kontrak hitam di atas putih, karena aku tidak mau berdebat denganmu masalah uang, karena aku pasti akan kehabisan semua uangku" Ucap Renal, yang membuat Aditya tertawa pelan mengingat beberapa kejadian masa lalu dimana Renal selalu kalah dari segi apapun yang bersangkutan dengan uang.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Hazelions
lumayan panjang juga ya.
semangat thor, karyamu bagus
2023-08-05
2
Ichakim
Bersin kalau bisa gakusah pake kalimat ya kakak 🙏 sama kayak ketawa, bergumam (hmm)
maaf kalau tersinggung, tapi cerita kakak bagus sayang kalau gak dibarengi sama penulisan yang baik
2023-08-03
1
Doubi
Semangat Thor, mampir juga ya di cerita ku^^
2023-07-23
1