Jam istirahat kedua, Cesya berada di bilik toilet terpaksa tertahan karena mendengar obrolan dari beberapa murid perempuan yang tak diketahui identitasnya.
"aku gak nyangka ternyata, selama ini Nela sama Farhan udah pacaran duluan" ucap perempuan 1 dengan suara yang agak serak.
"berarti si Cesya selingkuhannya dong" sahut perempuan 2 suaranya lebih berat dari perempuan 1.
"masa sih, padahal aku kasian loh sama Cesya, tapi kalo gini ceritanya ya tahu deh" sahut perempuan 3 suaranya halus tapi cukup cempreng saat ia mulai berbicara keras.
"yakan, ternyata Cesya udah tau hubungan Farhan sama Nela, tapi dianya yang mau bertahan sama Farhan" ucap perempuan 1.
"ih, Cesya ternyata baik depan doang, gebetan sahabat sendiri di embat" sindir perempuan 3 begitu saja, Cesya mengepal kuat tangannya merasa sangat kesal.
Cesya di balik bilik toilet hanya bisa mengepal tangannya kesal karena sudah jelas yang dibicarakan oleh ketiga perempuan itu hanyalah omong kosong, bagaimana bisa Nela dan Farhan berpacaran duluan kalau mereka baru saja berkenalan 6 bulan lalu, Cesya benar-benar tidak habis pikir dengan gosip tentangnya yang benar-benar di luar nalar itu. Tak lama Cesya berkecamuk dengan pikirannya, terdengar ketiga gadis itu keluar dari toilet, Cesya pun dengan perlahan membuka pintu bilik toilet setelah di rasanya tak ada lagi siapa pun di dalam toilet. Ia perlahan keluar dan menatap punggung ketiga perempuan tadi, yang kini berjalan menyusuri lorong kelas.
"heh, ngapain kamu bengong disini" tegur seseorang membuat Cesya terkejut dan menoleh ke belakang.
"Deny! " pekik Cesya marah, murid pria yang tak terlalu tinggi, mempunyai tubuh gempal dan wajah yang ramah dihadapannya itu hanya terkekeh melihat ekspresi Cesya.
"kenapa? " Tanya Deny penasaran dengan Cesya yang menunjukan raut wajah serius.
"eh, Den... kamu tau gak gosip tentang aku sekarang? " tanya Cesya penasaran, walaupun ia tahu jawabannya pasti Deny tak tahu tentang gosip, tapi setidaknya dia bisa memastikan.
"gosip yang ku tahu sih, cuma kamu putus sama Farhan" ucap Deny mencari-cari ingat apa yang ia ketahui, Cesya memutar matanya sudah tahu, kalau gosip yang lain pasti tak akan sampai ke telinga Deny yang otaknya hanya di isi dengan pelajaran dan futsal itu.
"tapi masalah gosip, bukannya kita punya seseorang yang lebih ahli" ucap Deny dengan senyum licik dan alis kirinya terangkat nakal.
Perasaan Cesya waktu itu tak begitu baik saat Deny menunjukan jalan untuk bisa bertemu orang yang di anggap Deny itu Ratu Gosip.
Seperti hari sebelumnya, cuaca saat itu masih kelabu beberapa kelas yang tak terjangkau cahaya matahari yang minim terpaksa menyalakan lampu, kecuali satu kelas yang akan dituju oleh Cesya dan Deny ini.
Sesampainya Deny di depan pintu kelas, seperti pelayan ia mempersilahkan Cesya untuk masuk ke kelas, sebelum Cesya masuk ia menatap Deny dengan tatapan curiga.
'ini gak bahayakan'—benak Cesya lalu masuk kedalam kelas yang sebagian terkena cahaya luar yang minim dan sebagian gelap, didalam kelas tak banyak murid, layaknya di film pengedar obat terlarang, suasana di kelas itu persis seperti sarang bandar dimana mata-mata tajam para murid yang ada dikelas itu tertuju padanya, tapi ada satu murid perempuan yang sangat menonjol serta orang yang cukup Cesya kenali sebagai musuh bebuyutannya itu.
'Agustina'—bisik Cesya dalam hati, pandangan mereka saling bertemu sengit seperti dua koboi yang sedang berduel. tapi seketika suasana berubah ketika lampu di kelas dinyalakan.
"gelap banget" Seru Deny setelah menyalakan lampu dengan wajah polos, membuat beberapa murid akhirnya merasa lega yang tadinya pandangan mereka yang tajam berubah jadi biasa saja, karena minimnya cahaya membuat beberapa murid susah untuk mengetahui seseorang yang masuk ke kelas mereka.
Agustina yang juga menyadari keberadaan Cesya dengan sumringah ia pun tersenyum.
"eh Ces, tumben ke sini? " sambut Agustina dengan ramah dan memperbaiki posisi duduknya—sebenarnya hubungan Cesya dan Agustina tidak begitu buruk, mereka sering bersaing akan nilai pelajaran dan olahraga, selepas itu mereka adalah temannya yang cukup dekat.
Cesya duduk di kursi kosong samping Agustina, sambil melihat sekitarnya, Cesya pun mulai berbicara.
"kamu tahu gak gosip tentangku baru-baru ini? " bisik Cesya penasaran. Agustina tersenyum senang karena tak ada yang gak dia ketahui di sekolah itu, bahkan—hubungan antara gurupun Agustina tahu.
"tentang Nela sama Farhan kan" bisik Agustina dengan senyum puas, Cesya mengangguk dengan cepat, Agustina melipat kedua tangannya.
"aku dengar sih Nela pagi tadi nangis-nangis bilang kalau kamu marah-marah sama dia, terus dia jelasin kalau hubungan dia sama Farhan itu jauh sebelum ada kamu" Agustina sempat berhenti sesaat dan menghela nafas berat dengan raut wajah yang aneh.
"kenapa? " Tanya Cesya menunggu Agustina melanjutkan penjelasannya.
"si anak nama Nela ini, aneh banget deh Ces" jawab Agustina, Cesya menegakan tubuhnya semakin penasaran dengan perkataan temannya itu.
"mulai dulu dia bikin gosip di kelas mu, dia ngasih tahu kalau kamu tuh orangnya gak sebaik yang ada, terus juga bilang Farhan itu kasian bisa pacaran sama kamu karena terpaksa" Jelas Agustina. Cesya ketawa ketir tidak habis pikir kalau gosip itu juga ada.
"Tin, kamu tahu sendirikan gimana kejadian 2 tahun lalu, si Farhan ini nembak aku kayak apa" Ucap Cesya yang disambut anggukan setuju dari Agustina. Banyak sekali hal ganjil terjadi setelah Nela pindah, gosip gak berdasar sampai perkelahian anak kelas 2 gara-gara saling tuduh karena Nela.
"oya, ces gimana kalau kita jebak aja dia" saran Agustina membuat Cesya antusias.
"jebak gimana? " tanya Cesya tak sabar, Agustina pun membisikan sesuatu pada Cesya, membuat Cesya tersenyum samar walaupun ide Agustina sedikit membuat Cesya ragu, tapi disisi lain itu bukanlah ide yang buruk.
jam pelajaran terakhir pun dimulai, membuat Cesya beranjak keluar kelas Agustina dan Deny yang masih sibuk ngobrol dengan temannya pun ikut kembali bersama Cesya ke kelas.
saat itu pikiran Cesya terbayang-bayang akan ide gila yang disarankan oleh Agustina itu, tapi dibandingkan cara lain, cara itu lebih baik daripada yang lain.
selama pelajaran Cesya tak begitu memperhatikan pelajaran, walaupun begitu ia tetap mencatat beberapa hal penting dalam sesi pelajaran, tanpa sadar jam pelajaran akhir pun selesai.
Cesya bergegas merapikan buku kedalam tasnya, dilihatnya dari jauh, Nela masih duduk di kursinya berbincang dengan teman sebangkunya.
'ini adalah kesempatanku' —bisik Cesya seraya bergegas menghampiri Nela, saat ia menghampiri Nela beberapa pasang mata di kelas itu memperhatikannya, jelas itu adalah pemandangan yang layak di tunggu dimana gosip antara mereka begitu panas baru-baru ini.
"Nela bisa kita bicara sebentar" tanya Cesya—
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
FT. Zira
lewis minta di tabok kek nya🤣
2023-07-31
0
raazhr_
Bagus ceritanya, narasinya juga rapi suka bgt. Semangat terus kak😻🙌
2023-07-24
1
not
Kagum!
2023-07-24
0