Meja No.30

Violin yang mengendarai mobil pada saat bersamaan teleponnya berbunyi yang menandakan ada pesan masuk.

Ketika ingin dibaca bertepatan lampu merah menyala. Dengan gerakan cepat dia membaca dan membalas pesan kepada Claire.

Oke, aku akan ke sana. Jangan lupa janji kita.

Balasnya dengan singkat. Setelah lampu hijau menyala, Violin menancapkan gasnya dengan kecepatan sedang melaju ke restoran yang sudah dipesan oleh sahabatnya.

......****************......

Sementara Claire mengerjakan pekerjaannya hingga tidak terasa jam di kantornya sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Kepala divisi segera memberi tahu kepada mereka jika mereka sudah menyelesaikan pekerjaan kantor bisa langsung pulang bagi yang ingin lembur bisa melanjutkan pekerjaannya di kantor. Dan bagi yang pulang terakhir bisa mematikan semua peralatan listrik ruangan divisi desain. Mendapat pemberitahuan dari kepala divisi membuat para karyawan mendengarkan bersorak dalam hati.

Mereka langsung membereskan barang-barang mereka dan merapikan meja kerja mereka. Begitu juga dengan Claire yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Vio. Dia segera membereskan barang-barang yang perlu dia masukkan dan bawa pulang. Sementara Claire membereskan ada seorang pegawai pria yang cukup populer di

divisi mereka berusaha mendekati Claire. Dia melangkah menuju meja kerja Claire yang tidak jauh dari meja kerjanya.

“Halo nona Claire,” ucap pegawai tersebut berusaha menyapa Claire untuk menarik perhatian dari pegawai wanita baru tersebut yang memiliki paras cantik dan imut.

Claire segera menoleh begitu ada orang yang memanggil dirinya. Betapa terkejutnya dia melihat seorang pria yang lumayan dan cukup tampan menurut Claire. “Oh hai juga,” ucap Claire dengan nada menggemaskannya. Sebenarnya Claire sangat malas meladeni pria yang berusaha mendekatinya karena dia jatuh hati kepada tunangannya tersebut.

Meski dia melupakan cinta pertamanya yang sesungguhnya karena ingatannya yang bermasalah pada saat dia kecil. Namun apa daya suaranya yang menggemaskan walaupun dia berusaha bernada dingin malah menjadi makin menggemaskan. Ditambah dengan mimik mukanya yang mencoba dingin. Melihat hal tersebut beberapa pegawai lainnya yang tidak sengaja melihatnya lantas berkomentar sambil sedikit tertawa karena tingkah laku menggemaskannya Claire.

“Claire, muka kamu itu tidak cocok memakai mimik muka cool,” celetuk senior wanita tersebut ketika tidak sengaja melihatnya.

“Iya bukannya keliatan judes tetapi makin keliatan menggemaskannya,” ungkap yang lain.

“Ihh… aku makin marah jika kalian goda aku,” ucap Claire dengan nada dan mimik marah yang menggemaskan tersebut. Membuat semua orang yang ada di ruangan tertawa lepas karena tingkah laku Claire yang imut dan menggemaskan.

“Mukamu menggemaskan sekali sih. Gak cocok tahu kamu itu lulus kuliah. Pasti bohong,” ucap yang lain.

“Aku usia 20 tahun memang kak,” ucap Claire dengan jujur,  Mendengar hal tersebut membuat beberapa pegawai terkejut karena setahu mereka usia 20 tahun bukanlah usia lulus kuliah melainkan menjalankan tahun kedua di kuliah. ”Masak iya?” tanya mereka bersamaan. ”Hhhm iya aku memang lulus kuliah baru beberapa hari saja,” ucapnya jujur.

Sementara pegawai yang ada niat mendekati Claire lantas kembali bertanya kepadanya.

”Apakah kamu ada waktu luang setelah pulang bekerja? Aku ingin mengajakmu untuk makan bersama,” ungkapnya karena memang pegawai tersebut sudah memiliki rencana untuk mengajak Claire makan malam bersamanya di sebuah mall yang cukup terkenal.  Dia bertanya dengan sedikit malu-malu karena untuk pertama kalinya dirinya mengajak seorang cewek cantik.

Sementara Claire yang memang malam ini ada acara menolak ajakan tersebut dengan sopan. ”Maafkan aku tetapi aku ada  janji bersama dengan temanku,” ucapnya jujur. Setelah itu Claire berpamitan dengan rekan-rekan kerjanya yang lain. Tidak lupa dia berpamitan dengan kepala divisi yang berada di ruangan kerja sendiri. Setelah kepergian Claire beberapa teman kerjanya sedikit bercanda kepada rekan kerjanya yang gagal mengajak Claire untuk makan bersama hanya berdua saja.

......****************......

Sesampai di restoran The Restaurant tempat Violin bertemu dengan Claire. Violin memarkirkan mobilnya di parkiran mobil dan mencari parkiran khusus VIP. Setelah menemukan palang yang bertulis parkiran VIP dengan segera Violin turun dan berusaha menggeserkan palang tersebut ke belakang karena dia tidak ingin merepotkan orang lain. Setelah berusaha menggeret palang tersebut hingga ke berm parkiran tempat yang akan dia parkirkan mobilnya. Violin kembali masuk ke mobilnya lalu memarkirkan mobilnya.

Setelah berhasil memasukkan mobilnya dengan sempurna, Violin turun dan melangkah masuk ke dalam bangunan restoran tersebut yang keliatan cukup sederhana namun dalamnya sangat elegan dan mewah.

Dengan langkah anggun Violin menyapa kasir yang tidak sedang menerima pelanggan untuk bertanya mengenai meja yang sudah dipesan oleh sahabatnya.

“Permisi boleh saya bertanya?” tanya Violin dengan senyum ramah dan anggunnya kepada kasir tersebut. Membuat kasir tersebut yang berkelamin wanita sedikit terpana akan kedatangan gadis yang bertubuh ramping dan tinggi, penampilan stylist, anggun, cantik, sopan, ramah dan lembut berada di depan matanya. Dia tidak percaya jika ada gadis dengan penampilan yang sempurna baik rupa maupun sifat.

“Eh iya nona. Ada bisa saya bantu?” tanya pegawai tersebut dengan terpesona akan kecantikan alami baik rupa maupun sifat dari gadis yang ada di depannya.

”Sahabat saya atas nama Claire sudah melakukan reservasi dan mendapatkan meja nomor 30 untuk teman” jelas Violin dengan lembut dan sabar menjelaskan ke pegawai tersebut. ”Sebentar akan saya check dahulu ya nona. Nona bisa bersabar selagi saya akan proses di komputer,” ucap pegawai tersebut dan segera mengecek booking pelanggan baik menelepon maupun datang ke tempat mereka. Beberapa menit kemudian setelah mencocokan keduanya, pegawai pun berkata dengan sopan.

”Benar nona. Untuk meja untuk teman, nona Claire sudah memesankan dengan kursi dua orang dan untuk itu nona Claire mendapatkan nomor tiga puluh karena sesuai dengan reservasi yang diinginkan oleh nona Claire. Jika nona merupakan teman nona Claire, mari ikut saya. Saya akan mengantar nona.”

Violin beserta dengan pegawai wanita yang keliatannya berusia tiga puluhan menuju tempat reservasi meja. Setelah menunjukkan tempatnya pegawai tersebut pamit untuk kembali ke tempatnya.

......****************......

Sementara Claire yang sudah tiba di restoran tempat dia melakukan reservasi pada pukul 16.54 WIB. Dia segera bergegas masuk ke gedung tersebut dan dengan langkah tergesa namun tetap terlihat menggemaskan selayaknya anak kecil berlari ke pelukan ibunya. Dengan ramah dan senyum imutnya tidak lupa terbit di wajahnya dan tidak lupa dia bertanya ke kasir tersebut.

Namun kali ini berbeda yang melayani Claire adalah seorang pemuda yang cukup tampan. Pemuda yang hendak melayaninya tersipu karena melihat gadis yang menurutnya mungil tampak menggemaskan di depan matanya. Sementara Claire yang masih tersenyum namun terlihat mengos-mengos sehingga pipi chubby miliknya terlihat ada rona merah yang semburat muncul akibat dia lelah karena sudah berlari-lari pada waktu dirinya masuk ke restoran tersebut.

Hoshhh…hhosshh,,,

Suara mengos-mengos Claire mampu membuat ‘milik’ seorang pria bangun akibat yang terdengar sangat menggoda. Ya pria itu adalah kasir yang melayaninya. Dengan sekuat tenaga dia menahan godaan yang ada di depan matanya.

“Permisi…hoshh… apakah teman saya sudah datang ke meja 30 yang kursinya sudah dipesan untuk dua orang,” ucapnya dengan nada yang masih seperti kehabisan napas namun masih menyisakan nada bertanya dan memastikan.

Sementara itu seorang laki-laki bertubuh tegap dan berpostur tinggi namun terlihat sedikit menyeramkan karena penampilannya mengambil foto Claire tanpa sepengetahuan pengunjung lainnya dan mengirimkan ke sebuah nomor di telepon genggamnya.

Bos apakah dia orangnya?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Wah loli Claire-ku mau diapakan tuh ? Penasaran siapa yang diam-diam memfoto dan mengirimkannya ke seseorang? Penasaran kan?

Sorry Author gantung ya.

Jangan lupa selalu mampir karya Author dan dukung selalu bagi Authornya ya dengan cara like, share, vote, gif, rate, dan comment. Sangkyuu. ❤️❤️

Episodes
1 Pulang Kembali Ke Negara Asalku
2 Kediaman Margareth
3 Pergi Kerja
4 Pertama Kali Kerja
5 Di Divisi Desain Interior
6 Kedatangan Violin
7 Permintaan Alvaro
8 Pelaporan Hasil Penyelidikan
9 Mengunjungi Restoran
10 Meja No.30
11 Menikmati Persahabatan
12 Menikmati Makan Malam Bersama Sahabat
13 Jeremy VS Alvaro
14 Ditelepon
15 Sama-sama Mencemaskan Putri Mereka
16 Tiba Di Kediaman Masing-masing
17 Kediaman Keluarga Jayaputra
18 Flashback
19 Gadis Kecil Itu Bukan Dia!
20 Malam yang Panjang Untuk Mereka
21 Pergi Bertemu Dengan Sahabatnya
22 Pengumuman Update
23 Claire Menangis Histeris
24 Violin Memasak Pertama Kalinya
25 Mengantarkan Bekal Untuk Tunangannya
26 Violine Diusir Dengan Kasar
27 Bertemunya Dengan Seorang Gadis
28 Apakah Dia Benar-Benar Rere?
29 Alvaro Tidak Ingin Melepaskan Claire
30 Menggantikan Violin Bersih-bersih
31 Claire Dirawat Oleh Alvaro Dengan Lembut
32 Vio Menelepon Papanya
33 Tuan Besar Candra Menelepon Sahabatnya
34 Rencana Tuan Besar Jayapura
35 Alvaro VS Jeremy (2) : Jeremy Mencemaskan Claire
36 Violin Sudah Sampai di Pusat Perusahaan Ayahnya
37 Hiatus Tiga Hari
38 Merry Christmas 2023 dan Happy New Year 2024
39 Violin Pertama Kali ke Grup Candra
40 Tuan Besar & Nona Besar Candra
41 Rencana Pembatalan Kontrak
42 Violin Turun Mengambil Pesanannya Sendiri
43 Mengecek Kebenaran Mengenai Claire
44 Athur Terkejut dan Alvaro Menemui Dokter Pribadinya
45 Kondisi Claire Makin Parah
46 Alvaro Memeriksa, Adam Menganalis Penyakit Claire
47 Keputusan Alvaro Mengenai Kerja Sama & Pemulihan Ingatan Claire
48 Pemutusan Kerja Sama Rahasia
49 Gerry Lembur Atas Perintah Alvaro
50 Claire Kembali Sadar
51 Rencana Alvaro
52 Alvaro Terus Bertanya Pada Claire
53 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Pulang Kembali Ke Negara Asalku
2
Kediaman Margareth
3
Pergi Kerja
4
Pertama Kali Kerja
5
Di Divisi Desain Interior
6
Kedatangan Violin
7
Permintaan Alvaro
8
Pelaporan Hasil Penyelidikan
9
Mengunjungi Restoran
10
Meja No.30
11
Menikmati Persahabatan
12
Menikmati Makan Malam Bersama Sahabat
13
Jeremy VS Alvaro
14
Ditelepon
15
Sama-sama Mencemaskan Putri Mereka
16
Tiba Di Kediaman Masing-masing
17
Kediaman Keluarga Jayaputra
18
Flashback
19
Gadis Kecil Itu Bukan Dia!
20
Malam yang Panjang Untuk Mereka
21
Pergi Bertemu Dengan Sahabatnya
22
Pengumuman Update
23
Claire Menangis Histeris
24
Violin Memasak Pertama Kalinya
25
Mengantarkan Bekal Untuk Tunangannya
26
Violine Diusir Dengan Kasar
27
Bertemunya Dengan Seorang Gadis
28
Apakah Dia Benar-Benar Rere?
29
Alvaro Tidak Ingin Melepaskan Claire
30
Menggantikan Violin Bersih-bersih
31
Claire Dirawat Oleh Alvaro Dengan Lembut
32
Vio Menelepon Papanya
33
Tuan Besar Candra Menelepon Sahabatnya
34
Rencana Tuan Besar Jayapura
35
Alvaro VS Jeremy (2) : Jeremy Mencemaskan Claire
36
Violin Sudah Sampai di Pusat Perusahaan Ayahnya
37
Hiatus Tiga Hari
38
Merry Christmas 2023 dan Happy New Year 2024
39
Violin Pertama Kali ke Grup Candra
40
Tuan Besar & Nona Besar Candra
41
Rencana Pembatalan Kontrak
42
Violin Turun Mengambil Pesanannya Sendiri
43
Mengecek Kebenaran Mengenai Claire
44
Athur Terkejut dan Alvaro Menemui Dokter Pribadinya
45
Kondisi Claire Makin Parah
46
Alvaro Memeriksa, Adam Menganalis Penyakit Claire
47
Keputusan Alvaro Mengenai Kerja Sama & Pemulihan Ingatan Claire
48
Pemutusan Kerja Sama Rahasia
49
Gerry Lembur Atas Perintah Alvaro
50
Claire Kembali Sadar
51
Rencana Alvaro
52
Alvaro Terus Bertanya Pada Claire
53
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!