Bab 20 ~ Pacar Gue

“Udah jangan sedih terus,” ujar Guntur.

Pagi ini Alya terbangun berada di kamar Guntur, lalu teringat Ibunya. Biasanya wanita itu akan bangunkan Alya sebelum pergi ke pasar. Namun, kali ini berbeda. Alya terbangun di kamar suaminya tidak ada lagi nasihat keluar dari mulut ibunya.

Gadis itu merasa sangat bersalah karena penyebab awal kepergian ibunya karena masalah dengan Guntur.

“Al,” panggil Guntur yang melihat Alya masih terisak.

Alya sudah berseragam dan hendak memakai sepatunya. Guntur tidak tega melihat gadis itu kembali bersedih, dia pun menghampiri dan duduk di samping Alya.

“Ada gue, lo aman di sini,” ujarnya sambil mengusap punggung Alya.

“Yakin? Kamu nggak akan usir aku?”

Guntur menghapus air mata di wajah Alya lalu menangkup wajah itu.

“Kenapa harus gue usir, lo banyak manfaatnya buat gue,” ejek Guntur dan berhasil mendapatkan cubitan di perut dari Alya.

Pria itu mengaduh sambil mengusap perutnya, “Sakit Al.”

Saat ini Alya dan Guntur sudah berada di meja makan. Jika Guntur menikmati sarapannya, berbeda dengan Alya karena ada Anggi di sana.

“Ck, kamu pasti dibod0hi Guntur ya. Kalau nggak mana mungkin kamu bisa terjebak dan suka sama dia,” ujar Anggi.

Alya tersedak mendengar ucapan Anggi. Gadis itu menyadari perasaannya untuk Guntur, pernikahan terpaksa yang mereka lakukan meskipun membawa luka karena diiringi kepergian Ibunya tapi ada rasa bahagia di sudut lain hatinya. Tidak disangka, ternyata Mami Anggi bisa membaca perasaan Alya untuk Guntur.

“Pelan-pelan makannya,” ujar Anggi lagi.

“Mami ngomong apa sih, jangan jelek-jelekin anak sendiri deh,” protes Guntur kemudian mengakhiri sarapannya.

“Eh, temui Papi kamu. Mami nggak mau dia marah-marah karena hal ini. Ingat Alya sekarang tanggung jawab kamu.”

“Iya, bawel bener. Alya, ayo,” ajak Guntur.

Alya pun berdiri dan menyalami Anggi. Tentu saja wanita itu terkejut, putranya saja tidak pernah melakukan hal itu tapi ini Alya ... menantunya.

Guntur dan Alya tidak berangkat bersama, karena tidak ingin sampai diketahui sekolah kalau mereka sudah menikah. Alya berangkat menggunakan taksi, walaupun sempat menolak dan ingin naik angkutan umum yang lebih murah. Sampai di sekolah Guntur memastikan kalau Alya sudah tiba dan masuk ke kelasnya dengan aman.

...***...

“Lo pesan makanan ke cupu nggak? Gue lapar,” tanya Jati.

“Gue gorengan aja nggak apa-apa,” seru Kanta.

“Kampreet lo pada, beli sendiri di kantin. Kalaupun Alya bawa, ya untuk guelah,” pekik Guntur.

Saat ini jam istirahat dan trio gaje itu ada di tempat biasa, pojok parkiran di mana ada deretan kursi tunggu yang dimonopoli oleh ketiganya. Guntur memang menunggu Alya membawakan makanan untuknya, tidak akan menghentikan perintah itu agar Alya tidak dimanfaatkan oleh siswa lain.

“Yang ditunggu datang juga,” seru Jati menghampiri Alya merebut kantong yang dibawa gadis itu.

“Eh, punya gue itu,” ujar Guntur.

Jati dan Kanta tidak peduli dengan teriakan Guntur dan fokus pada makanan. Sedangkan Guntur menepuk kursi di sampingnya agar Alya duduk.

“Nggak mau orang tahu hubungan kita, tapi panggil aku ke sini,” ujar Alya lirih.

“Ck, itu lain cerita.” Guntur menyampaikan pulang sekolah akan langsung menemui Papinya, jadi Alya bisa langsung pulang ke rumah.

“Kalau papi kamu menentang pernikahan kita, gimana?” tanya Alya pelan agar tidak ada yang mendengar apa yang mereka bicarakan. Jati dan Kanta pun tidak mendengar jelas apa yang dibicarakan Guntur dan si Cupu.

“Itu urusan gue.”

Ternyata interaksi Guntur dan Alya menjadi perhatian para penggemar Guntur yang sengaja berada di sekitar Guntur.

Terdengar arahan bahwa seluruh kelas dua belas harus kumpul di auditorium. Alya yang akan kembali ke kelas pun beranjak, Guntur cs mengekor walaupun berjarak. Sampai di ruangan, Alya yang akan duduk di salah satu kursi tersungkur karena didorong oleh seorang siswi.

“Ups, sorry. Gue nggak lihat lo, karena emang lo nggak pantes ada di sini.”

“Hooh, ngaca loh. Ngapain juga deket-deket sama Guntur. Sok kecakepan.”

Bukan mendapat pertolongan, Alya malah dicecar dengan ejekan dan hinaan. Gadis itu malas berdebat dan membalas perbuatan teman-temannya. Apalagi di depan sudah ada beberapa dewan guru dan kepala sekolah.

“Itu ada apa rame-rame, ayo cepat duduk!” terdengar arahan lewat pengeras suara.

Guntur hendak menghardik dan membalas ulah iseng yang diterima Alya pun urung, karena ditarik oleh Jati agar segera duduk.

“Lo belain si cupu di sini hanya menambah masalah,” bisik Jati.

Guntur sengaja duduk tepat di belakang Alya dan mengawasi sekitar termasuk cibiran dan para siswi dan bisikan mengejek Alya. rasanya Entah mengapa ada rasa murka di hati Guntur, tidak terima alya diperlakukan seperti itu.

“Gue kenapa sih? Kenapa rasanya mau belain dan ngelindungin Alya,” ucap Guntur dalam hati.

Cukup lama arahan terkait  kegiatan Ujian yang akan diselenggarakan sekolah, termasuk banyaknya kegiatan tambahan belajar.

“Kurang-kurangin tuh kegiatan lo jadi joki,” bisik Kanta.

“Berisik!” hardik Guntur.

“Siapa yang berisik?” tanya kepala sekolah terdengar di pengeras suara. “Kamu atau saya yang berisik?”

Guntur pun disoraki oleh sebagian siswa yang adalah dalam ruangan, bahkan Alya pun ikut tertawa.

“Lanjut, Pak,” teriak Guntur.

“Saya atau kamu yang mau lanjut?” tanya kepala sekolah.

“Yaelah ribet banget nih orang,” ujar Guntur lirih.

Akhirnya pengarahan pun selesai, siswa berebut keluar dari auditorium untuk kembali ke kelas. Guntur beranjak berdiri di belakang kursi Alya, agak membungkuk dan … mencium pipi gadis itu. Bukan hanya Alya yang terkejut, teman-teman Alya dan Guntur menyaksikan momen tersebut.

“Gue duluan ya sayang, nggak usah takut ada yang iseng lagi. Kecuali mereka bosan hidup,” teriak Guntur lalu mengusap kepala Alya. “Kalian dengar ya, ada lagi yang usil sama pacar gue berarti lo cari gara-gara.”

“Denger tuh, Alya pacar Guntur,” ujar Jati. “Eh, apaan pacar lo?”

“Cabut!” titah Guntur pada Jati dan Kanta.

Refan yang ikut menyaksikan ulah Guntur menunggu di luar gedung sambil bersedekap, sedangkan Mona sudah diusir karena dia ingin bicara dengan Guntur.

“Woy, gimana sih. Kenapa malah jadi pacaran? Perjanjian kita nggak begini loh,” seru Refan.

“Tenang aja, tinggal tunggu waktu dia bilang suka sama gue atau kami akan berakhir di ranjang,” sahut Guntur beralasan.

“Gue tunggu ya, segera!” titah Refan.

 

Terpopuler

Comments

reza indrayana

reza indrayana

🥰🥰🥰🩷🤍💘🤍🩷😘😘😘

2024-01-18

2

Alea

Alea

dirumah dianggurin disekolah malah cium🤦

2023-09-22

4

Alea

Alea

karena Alya istri kamu, harga diri kamu Guntur...ngerti kagak lo

2023-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar Cupu
2 Bab 2 ~Cupu
3 Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4 Bab 4~ Rencana
5 Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6 Bab 6 ~ Perintah
7 Bab 7 ~ Setannn
8 Bab 8 ~ Terjebak
9 Bab 9 ~ Superhero
10 Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11 Bab 11 ~ Tidak Aman
12 Bab 12 ~ Ulah Guntur
13 Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14 Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15 Bab 15 ~ Zaman Purba
16 Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17 Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18 Bab 18 ~ Ada Aku
19 Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20 Bab 20 ~ Pacar Gue
21 Bab 21 ~ Janji Guntur
22 Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23 Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24 Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25 Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26 Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27 Bab 27 ~ Tidak Sabar
28 Bab 28 ~ Akhirnya ....
29 Bab 29 ~ Ayo ....
30 Bab 30 - Bertemu Mona
31 Bab 31 ~ Beneran Cinta
32 Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33 Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34 Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35 Bab 35~ Cemburu
36 Bab 36 ~ Cemburu (2)
37 Bab 37 ~ Resepsi
38 Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39 Bab 39 ~ Jadi Oma
40 Bab 40 ~ Banyak Anak
41 Bab 41 ~ Baby Twin
42 Bab 42 ~ Mau Peluk
43 Bab 43 ~ Janji Guntur
44 Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45 Bab 45 ~ Lucu
46 Bab 46 ~ Bayi Kembar
47 Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48 Bab 48 ~ Cemburu Buta
49 Bab 49 ~ Geng Motor
50 Bab 50 ~ Drama si Kembar
51 Bab 51 ~ Masalah Baru
52 Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53 Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54 Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55 Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56 Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57 Bab 57 ~ Khawatir
58 Bab 58 ~ Balikin Aja
59 Bab 59 ~ Kayak Macan
60 Bab 60 ~ Firasat
61 Bab 61 ~ Adik Gue
62 Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63 Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64 Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65 Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66 Bab 66 ~ Siapa?
67 Bab 67 ~ Babak Belur
68 Bab 68 ~ Menolak
69 Bab 69 ~ Mode Galak
70 Bab 70 ~ Lope Lope
71 Bab 71 ~ Nanti Malam
72 Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73 Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74 Bab 74 ~ Tapi Suka
75 Bab 75 ~ Gue Kangen
76 Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77 Bab 77 ~ Kembali Lagi
78 Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79 Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80 Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81 Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82 Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83 Bab 83 ~ Duo Bumil
84 Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85 Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar Cupu
2
Bab 2 ~Cupu
3
Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4
Bab 4~ Rencana
5
Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6
Bab 6 ~ Perintah
7
Bab 7 ~ Setannn
8
Bab 8 ~ Terjebak
9
Bab 9 ~ Superhero
10
Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11
Bab 11 ~ Tidak Aman
12
Bab 12 ~ Ulah Guntur
13
Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14
Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15
Bab 15 ~ Zaman Purba
16
Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17
Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18
Bab 18 ~ Ada Aku
19
Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20
Bab 20 ~ Pacar Gue
21
Bab 21 ~ Janji Guntur
22
Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23
Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24
Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25
Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26
Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27
Bab 27 ~ Tidak Sabar
28
Bab 28 ~ Akhirnya ....
29
Bab 29 ~ Ayo ....
30
Bab 30 - Bertemu Mona
31
Bab 31 ~ Beneran Cinta
32
Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33
Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34
Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35
Bab 35~ Cemburu
36
Bab 36 ~ Cemburu (2)
37
Bab 37 ~ Resepsi
38
Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39
Bab 39 ~ Jadi Oma
40
Bab 40 ~ Banyak Anak
41
Bab 41 ~ Baby Twin
42
Bab 42 ~ Mau Peluk
43
Bab 43 ~ Janji Guntur
44
Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45
Bab 45 ~ Lucu
46
Bab 46 ~ Bayi Kembar
47
Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48
Bab 48 ~ Cemburu Buta
49
Bab 49 ~ Geng Motor
50
Bab 50 ~ Drama si Kembar
51
Bab 51 ~ Masalah Baru
52
Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53
Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54
Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55
Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56
Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57
Bab 57 ~ Khawatir
58
Bab 58 ~ Balikin Aja
59
Bab 59 ~ Kayak Macan
60
Bab 60 ~ Firasat
61
Bab 61 ~ Adik Gue
62
Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63
Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64
Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65
Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66
Bab 66 ~ Siapa?
67
Bab 67 ~ Babak Belur
68
Bab 68 ~ Menolak
69
Bab 69 ~ Mode Galak
70
Bab 70 ~ Lope Lope
71
Bab 71 ~ Nanti Malam
72
Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73
Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74
Bab 74 ~ Tapi Suka
75
Bab 75 ~ Gue Kangen
76
Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77
Bab 77 ~ Kembali Lagi
78
Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79
Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80
Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81
Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82
Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83
Bab 83 ~ Duo Bumil
84
Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85
Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!