Bab 7 ~ Setannn

 “Lemon tea, risoles mayo dan dim sum,” ujar Alya sambil menyodorkan plastik dan botol dengan merek ternama.

Guntur yang sedang asyik mabar bersama kedua teman anehnya menoleh sekilas dan menatap pesanan yang tadi pagi dia minta lewat pesan pada Alya.

“Bukain,” titah Guntur.

“Anjeeer, Jati lo mainnya pingsan ya. Musuh di depan nggak kelihatan,” maki Guntur.

“Apanya yang dibuka?” tanya Alya bingung.

Guntur kembali melirik Alya sekilas lalu berdecak dan masih lanjut fokus pada games. “Tutup botolnya cupu, mana mungkin gue minta lo buka baju. Belum tentu enak dilihat juga.”

Alya mengerucutkan bibirnya, membuka seal botol lalu menyodorkan pada laki-laki yang bersorak karena memenangkan permainan. Guntur mengambil botol dari tangan Alya dan meneguk isinya.

“Parah lo men, hampir saja kalah,” cetusnya pada Jati. “Bukain juga dong makanan gue,” titah Guntur lagi pada Alya.

Alya akhirnya duduk di samping Guntur membuka kemasan dimsum yang langsung direbut oleh Jati.

“Dimsum mah pesenan gue.”

Alya kembali membuka plastik bening yang isinya beberapa buah risoles mayo. Belum sempat disodorkan, Guntur sudah ambil satu dan dia makan hanya dalam dua kali gigitan. Alya melayani Guntur sesuai perintah pria itu.

Keberadaan Alya di samping Guntur menjadi pusat perhatian para siswa lainnya. Sejak kemarin, gadis yang dikenal kutu buku dan cupu itu selalu berada dekat dengan Guntur. Para penggemar Guntur tidak menyukai hal itu, bahkan berencana menemui Alya.

“Lo balik ke kelas dan kerjakan tugas kimia halaman 45. Jangan lupa kasih nama gue, Guntur Rakabuming.”

“Tapi aku juga sedang kerjakan punya Mona. Kimia agak susah, aku nggak bisa kerjakan cepat-cepat.”

“CK, pokoknya lo kerjakan yang punya gue. Urusan Mona biar gue yang ngatur,” ungkap Guntur.

Alya pun meninggalkan Guntur daripada akan ada titah lain yang hanya menyusahkannya. Setelah Alya pergi, Guntur menuju kantin bersama Kanta sedangkan Jati berlari ke toilet karena panggilan alam.

“Woy, Mona,” teriak Guntur.

Mona duduk bersisian dengan Refan menoleh, termasuk juga Refan.

“Apaan sih, teriak-teriak kayak di hutan,” sahut Mona jengah dengan gayanya Guntur.

“Lah memang lagi di hutan, buktinya gue bisa ketemu mony3t,” ujar Guntur sambil menunjuk Mona lalu terbahak bersama Kanta.

“Ck, jangan gitu bro. Diaa bukan mony3t tapi ratunya.” Refan menambahkan ejekan lalu terbahak bersama.

“Refan kok lo ikutan si Guntur sih,” keluh Mona. “Awas kalau nanti minta jatah,” serunya dan siap pergi.

“Etdah, ngambek. Orang gue mah bercanda.”

“Tunggu Mon,” sela Guntur. “Gue panggil lo Cuma untuk kasih info, mulai sekarang jangan lagi menindas Alya karena dia ada di bawah kekuasaan gue. Jadi yang boleh kasih titah untuk si cupu Alya hanya gue.”

“Kenapa gitu?” Mona menolak karena dia banyak diuntungkan dengan meminta Alya mengerjakan banyak tugasnya.

“Udah lo ikutin aja apa yang Guntur bilang, atau lo mau jadi bahan taruhan gue sama yang lain,” ancam Refan yang tahu kalau Guntur sedang menyelesaikan misi darinya.

...***...

Alya sedang menyimak pelajaran fisika tentang hukum gerak newton. Ponselnya bergetar. Dengan pelan dan tidak ingin terlihat oleh guru, Alya membuka layar ponsel ternyata pesan dari si kamprett Guntur.

“Pesan dari Guntur bikin jantung deg degan, kayak dapat pesan dari malaikat maut yang mau bilang kapan aku mati,” ucap Alya dalam hati.

[Pulang sekolah temui orang paling ganteng di parkiran. Bawain juga tugas kimia gue sama ketoprak kota udang yang biasa mangkal di depan sekolah]

“Hah, paling ganteng?” Alya memekik dan menjadi perhatian seisi kelas.

“Kenapa Alya? Nggak usah kaget gitu, Bapak memang ganteng kok,” sahut guru Fisika yang memperbaiki tatanan rambutnya. Sontak seisi kelas menertawakan Alya.

Ketika sekolah usai, Alya bergegas membeli pesanan Guntur. Karena tidak ada permintaan pedas atau tidak akhirnya Alya berinisiatif memesan dengan level pedas gil4.

“Tapi harganya beda Neng,” seru tukang keroptak karena permintaan pedas dari Alya.

“Nggak masalah Bang, dia berani bayar dua kali lipat yang penting pedas gil4 kalau perlu pedass mampus,” sahut Alya.

Para siswa sudah terlihat meninggalkan sekolah. Pelajaran berakhir pukul tiga sore dan kondisi sekolah sudah mulai sepi ketika Alya kembali membawa pesanan Guntur.

“Paling besok dia nggak masuk, karena diare,” gumam Alya lalu terkikik geli membayangkan Guntur sakit perut karena ketoprak pedas yang dia bawa. Gadis itu bergegas menuju parkiran karena Guntur sudah menelpon dan tidak sempat menjawab disebabkan ponsel Alya habis daya.

Saat melewati kelas yang tidak jauh dari toilet siswa, Alya memekik karena tubuhnya ditarik masuk ke dalam kelas.

“Kalian ….”

“Diam!”

Alya sudah terdesak ke dinding kelas dan tiga siswi di hadapannya menatap penuh kebencian.

Srek.

“Eh jangan,” seru Alya ketika kantong berisi pesanan Guntur direbut paksa lalu dibuang dan diinjak-injak. “Aaaa.” Rahang Alya dicengkram oleh salah satu siswi.

“Lo berani ya dekat-dekat sama Guntur. Lo pikir lo siapa hah? Tampang lo udah ngerendahin kita-kita yang tergabung dalam Guntur Lovers.”

“Udah kita kasih dia pelajaran, tinggalin aja di sini biar mati digigit penunggu kelas.”

Alya pun ditarik paksa menuju toilet perempuan dan didorong ke dalam salah satu bilik toilet.

“Rasain lo, mampuss di situ.”

Terdengar pintu dikunci dari luar, Alya yang tersungkur perlahan beranjak bangun. Berkali-kali menekan handle pintu yang sudah terkunci.

“Tolong!” teriak Alya sambil memukul pintu.

Tidak ada yang mendengar karena suasana sudah sore dan hampir seluruh siswa sudah pulang. Sedangkan di parkiran, Guntur memaki Alya karena tidak kunjung datang.

“Lihat aja besok, nggak bakal gue kasih ampun,” ancam Guntur.

“Mau dong dikasih ampun,” canda Jati yang kemudian terbahak dan berlari menghindar karena Guntur sudah mengangkat tas Kanta dan akan dilemparkan pada Jati.

“Jangan woy, tas keramat tuh.”

“Gila lo pada, gue cabut,” ujar Guntur.

Kanta pun menaiki motornya dan mengajak Jati pulang.

“Bentar gue ke toilet dulu, perut gue mules lagi.”

Jati berlari menuju toilet dan hampir bertabrakan dengan ketiga siswi yang telah mengerjai Alya.

“Yakin nggak akan ada yang nemuin Alya?”

“Yakinlah, toilet itu agak jauh dari ruang guru dan jarang dikunjungi. Paling besok dia baru ditemukan dan sudah semaput.”

Jati menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang.

“Alya, di toilet. Maksudnya apa ya?” gumam Jati, kemudian kembali berlari karena rasa mulesnya.

Sampai di depan toilet, Jati dikejutkan dengan suara dari toilet wanita.

Dug Dug Dug

Perlahan dia melongokkan kepalanya melihat pintu yang tertutup rapat. Kemudian … Dug.

Terdengar kembali suara dari dalam yang membuatnya terkejut dan berlari sambil teriak, “Setannnn!”

Terpopuler

Comments

Dian Wati

Dian Wati

mau sedih sampek nangis mbaca kisah aliyah .tp yg bikin ketawa si trio somplak jd hilang sedihnya

2025-01-10

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

tenang alya ada saatnya ntar si guntur teralya -alya ketergantungan sm kmu,disitu gw pengin bilang guntur sukurin luh kualat.gw nunggu momen ituu

2024-02-04

3

reza indrayana

reza indrayana

klo menderita msih d jahatin pulaa...duchh...lgkap bnget penderitaan Alya...😥😥😭😭😭

2024-01-18

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar Cupu
2 Bab 2 ~Cupu
3 Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4 Bab 4~ Rencana
5 Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6 Bab 6 ~ Perintah
7 Bab 7 ~ Setannn
8 Bab 8 ~ Terjebak
9 Bab 9 ~ Superhero
10 Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11 Bab 11 ~ Tidak Aman
12 Bab 12 ~ Ulah Guntur
13 Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14 Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15 Bab 15 ~ Zaman Purba
16 Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17 Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18 Bab 18 ~ Ada Aku
19 Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20 Bab 20 ~ Pacar Gue
21 Bab 21 ~ Janji Guntur
22 Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23 Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24 Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25 Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26 Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27 Bab 27 ~ Tidak Sabar
28 Bab 28 ~ Akhirnya ....
29 Bab 29 ~ Ayo ....
30 Bab 30 - Bertemu Mona
31 Bab 31 ~ Beneran Cinta
32 Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33 Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34 Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35 Bab 35~ Cemburu
36 Bab 36 ~ Cemburu (2)
37 Bab 37 ~ Resepsi
38 Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39 Bab 39 ~ Jadi Oma
40 Bab 40 ~ Banyak Anak
41 Bab 41 ~ Baby Twin
42 Bab 42 ~ Mau Peluk
43 Bab 43 ~ Janji Guntur
44 Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45 Bab 45 ~ Lucu
46 Bab 46 ~ Bayi Kembar
47 Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48 Bab 48 ~ Cemburu Buta
49 Bab 49 ~ Geng Motor
50 Bab 50 ~ Drama si Kembar
51 Bab 51 ~ Masalah Baru
52 Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53 Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54 Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55 Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56 Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57 Bab 57 ~ Khawatir
58 Bab 58 ~ Balikin Aja
59 Bab 59 ~ Kayak Macan
60 Bab 60 ~ Firasat
61 Bab 61 ~ Adik Gue
62 Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63 Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64 Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65 Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66 Bab 66 ~ Siapa?
67 Bab 67 ~ Babak Belur
68 Bab 68 ~ Menolak
69 Bab 69 ~ Mode Galak
70 Bab 70 ~ Lope Lope
71 Bab 71 ~ Nanti Malam
72 Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73 Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74 Bab 74 ~ Tapi Suka
75 Bab 75 ~ Gue Kangen
76 Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77 Bab 77 ~ Kembali Lagi
78 Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79 Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80 Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81 Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82 Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83 Bab 83 ~ Duo Bumil
84 Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85 Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar Cupu
2
Bab 2 ~Cupu
3
Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4
Bab 4~ Rencana
5
Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6
Bab 6 ~ Perintah
7
Bab 7 ~ Setannn
8
Bab 8 ~ Terjebak
9
Bab 9 ~ Superhero
10
Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11
Bab 11 ~ Tidak Aman
12
Bab 12 ~ Ulah Guntur
13
Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14
Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15
Bab 15 ~ Zaman Purba
16
Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17
Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18
Bab 18 ~ Ada Aku
19
Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20
Bab 20 ~ Pacar Gue
21
Bab 21 ~ Janji Guntur
22
Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23
Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24
Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25
Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26
Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27
Bab 27 ~ Tidak Sabar
28
Bab 28 ~ Akhirnya ....
29
Bab 29 ~ Ayo ....
30
Bab 30 - Bertemu Mona
31
Bab 31 ~ Beneran Cinta
32
Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33
Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34
Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35
Bab 35~ Cemburu
36
Bab 36 ~ Cemburu (2)
37
Bab 37 ~ Resepsi
38
Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39
Bab 39 ~ Jadi Oma
40
Bab 40 ~ Banyak Anak
41
Bab 41 ~ Baby Twin
42
Bab 42 ~ Mau Peluk
43
Bab 43 ~ Janji Guntur
44
Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45
Bab 45 ~ Lucu
46
Bab 46 ~ Bayi Kembar
47
Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48
Bab 48 ~ Cemburu Buta
49
Bab 49 ~ Geng Motor
50
Bab 50 ~ Drama si Kembar
51
Bab 51 ~ Masalah Baru
52
Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53
Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54
Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55
Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56
Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57
Bab 57 ~ Khawatir
58
Bab 58 ~ Balikin Aja
59
Bab 59 ~ Kayak Macan
60
Bab 60 ~ Firasat
61
Bab 61 ~ Adik Gue
62
Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63
Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64
Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65
Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66
Bab 66 ~ Siapa?
67
Bab 67 ~ Babak Belur
68
Bab 68 ~ Menolak
69
Bab 69 ~ Mode Galak
70
Bab 70 ~ Lope Lope
71
Bab 71 ~ Nanti Malam
72
Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73
Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74
Bab 74 ~ Tapi Suka
75
Bab 75 ~ Gue Kangen
76
Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77
Bab 77 ~ Kembali Lagi
78
Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79
Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80
Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81
Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82
Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83
Bab 83 ~ Duo Bumil
84
Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85
Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!