Bab 19 ~ Tanggung Jawab

“Taksinya sudah datang, mana yang mau dibawa?” tanya Guntur sudah berdiri di tengah pintu kamar.

Alya tidak menjawab, hanya menunjuk koper dan tas sekolahnya. Tidak banyak pula barang atau perlengkapan miliknya dan juga mendiang Ibunya.

“Ya udah ini aja dulu, lo bisa sortir lagi nanti. Gue bakal perpanjang sewa satu atau dua bulan ke depan deh,” tutur Guntur. Alya mengikuti pria itu berjalan membawa koper dan tasnya, lalu dimasukan ke dalam bagasi taksi.

“Ayo,” ajak Guntur yang sudah membuka pintu mobil untuk Alya, gadis itu pun masuk.

Guntur akan membawa Alya tinggal bersamanya, tidak mungkin koper Alya dibawa menggunakan motor sportnya. Akhirnya Guntur memesan taksi. Tidak mudah meyakinkan Alya untuk ikut bersamanya, tapi karena gadis itu sudah tidak ada kerabat di Jakarta mau tidak mau dia pun patuh pada Guntur yang sudah berstatus suaminya.

“Bik,” teriak Guntur ketika tiba di rumah.

Alya hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Guntur lalu memandang sekeliling rumah yang begitu mewah. Tidak pernah membayangkan dia akan tinggal di sini. sebelumnya gadis itu pernah datang sebagai tamu.

Seorang wanita paruh baya tergopoh-gopoh menghampiri Guntur yang sudah duduk di sofa, tepat di depan tv.

“Iya Den.”

“Bik, barang-barang di depan bawa ke kamar gue. Terus siapin makan dong.”

“Baik Den Guntur.”

“Eh, kenalin dulu ini Alya. Mulai hari ini dia tinggal di sini, layani seperti kalian melayani gue.”

“Guntur,” panggil Alya yang sudah duduk di samping pria itu.

“Hm.” Guntur sedang fokus pada ponselnya.

“Bagaimana kalau orangtua kamu tanya siapa aku?”

“Ya tinggal jawab, nama lo Alya. Masa sama nama sendiri lupa,” sahut Guntur masih fokus pada layar ponsel.

“Ish, bukan itu. Gimana kalau mereka nggak bisa terima aku.”

Guntur menoleh, menatap wajah Alya yang pucat mungkin karena kurang tidur. Juga matanya yang masih bengkak.

“Itu urusan gue. Kita ke kamar aja, kayaknya lo butuh istirahat.”

Alya pun kembali mengekor langkah suaminya. Berharap ke depan hidupnya tidak terlalu sulit, mengingat sudah tidak ada lagi keluarga. Dengan Guntur dia masih belum yakin, pria itu benar-benar bisa diandalkan.

“Pakaian lo nanti simpan di sana,” tunjuk Guntur ke arah ruang ganti. “dan lo tidur disitu,” ujar Guntur lagi menunjuk sofa yang ada di kamar. Sofa yang cukup lebar dan nyaman ketika diduduki. “Kecuali lo udah siap kita tidur satu ranjang, gue sih udah siap banget.”

Alya mencebik.

“Lo istirahat deh, nanti bibi anterin makanan ke sini. Gue mau ke bawah.”

Alya hanya mengangguk, kemudian menyeret kopernya menuju ruang ganti. Isi pakaian dalam kopernya seperti insecure melihat pakaian dan perlengkapan milik Guntur di ruangan itu. Deret lemari berisi berbagai jenis pakaian, sepatu, sandal termasuk ikat pinggang dan jam tangan, juga berbagai macam tas.

...***...

Alya sudah terlelap di sofa, sedangkan Guntur duduk di tepi ranjang menatap sambil bersedekap. Situasinya sudah berbeda dengan tujuan awal mendekati gadis itu. Bisa dikatakan yang terjadi dengan Alya adalah ulahnya juga, walaupun masalah takdir bukan ranahnya.

Terdengar ketukan pintu.

“Guntur, buka pintunya!”

Tidak ingin Alya bangun karena mendengar keributan ulah mamihnya, Guntur pun bergegas membuka pintu.

“Mami apaan sih, teriak-teriak,” sahut GUntur.

“Minggir mami mau masuk,” ujar wanita itu sambil menggeser tubuh Guntur. “Katanya kamu bawa pulang perempuan.” Mami Guntur melihat Alya berbaring di sofa. “Dia siapa?”

“Alya,” jawab Guntur nyantai dan kembali duduk di tepi ranjang. “Jangan berisik, dia baru tidur.”

“Dia siapa Guntur, Mami tidak tanya namanya tapi untuk apa dia ada di kamar kamu?” tanya Anggi sambil menekan suaranya.

“Dia sudah jadi tanggung jawab gue, karena kami sudah menikah.”

“Apa Mami nggak salah dengar?”

Guntur berdecak karena Maminya kembali berteriak, sempat melihat sekilas memastikan kalau Alya masih terlelap lalu mengajak maminya keluar dari kamar.

“Apa maksud kamu menikah, kamu menghamili perempuan itu?”

“Mih, kalau ngomong jangan asal. Nyentuh juga belum, gimana mau hamil.”

Guntur mengajak Anggi bicara di bawah, lalu menceritakan hubungannya dengan Alya.  

“Tapi kalian masih muda, pendidikan kalian pun belum seberapa dan sekarang kamu sudah disibukkan menjadi suami.”

“Memangnya kenapa? Mami dan Papi menikah di usia matang aja bubar, coba Mami ngaca hidup Mami sekarang gimana?”

Anggi memukul pelan lengan putranya.

“Kita sedang bicarakan kamu dan gadis itu, jangan mengalihkan pembicaraan,” cetus Anggi.

“Yang jelas sekarang Mami dan Papi harus siapkan biaya pendidikan bukan hanya untuk aku, tapi juga untuk Alya.”

“Nah, Papi kamu udah tahu belum?”

“Belum, kami menikah belum ada satu minggu,” sahut Guntur.

“Temui Papi kamu, sampaikan hal ini. Mami nggak mau dia tahu dari orang lain, lalu marah-marah sama Mami dan menyalahkan Mami.”

“Biarin ajalah ….”

“Guntur, ini bukan tentang kamu lagi tapi juga hidup gadis itu. Kalau Papi tidak setuju dan minta kalian pisah, gimana? Kamu masih bisa hidup enak, tapi Alya mau ke mana. Kamu sendiri yang bilang, kalau dia sudah jadi tanggung jawab kamu,” tutur Anggi.

“Ck, iya nanti aku temui Papi.”

“Secepatnya, kalau perlu besok pagi.”

“Iya.”

“Sebaiknya Alya tidur di kamar tamu, lebih bagus lagi kalau kalian tidak macam-macam.”

“Tidak macam-macam gimana? Kami udah sah, mau aku apain juga udah halal. Malah disuruh jangan macam-macam.”

“Guntur, Alya masih polos untuk kamu yang player. Mami hanya tidak ingin kalau Alya sampai hamil, kalian masih muda. Lagi pula apa istrimu itu sudah siap punya anak?”

“Gampanglah, itu biar jadi urusanku. Tugas Mami di sini hanya siapkan jatah untukku dan Alya,” ujar Guntur lalu beranjak meninggalkan Anggi. “Jaga kelakuan di depan menantu, awas aja kalau Mami bawa pria ke rumah ini lagi,” ancam Guntur.

Anggi hanya berdecak mendengar ancaman putranya. Walaupun tidak setuju dengan pernikahan Guntur dan Alya tapi dia bisa apa karena sudah terjadi. Ada hal positif yang bisa dia lihat dari putranya karena masalah dengan Alya, Guntur lebih bertanggung jawab. Wanita itu berharap dengan hadirnya Alya, Guntur bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun orang tuanya tidak bisa memberikan contoh berumah tangga yang baik.

 

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

Good job guntur

2024-09-30

0

reza indrayana

reza indrayana

perfec...kisah yg ringan tp penuh dg Hikmah....

2024-01-18

6

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

mg aja ibu nya guntur suka ma alya.. dan mlh jd mantu kesayangan

2023-12-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar Cupu
2 Bab 2 ~Cupu
3 Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4 Bab 4~ Rencana
5 Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6 Bab 6 ~ Perintah
7 Bab 7 ~ Setannn
8 Bab 8 ~ Terjebak
9 Bab 9 ~ Superhero
10 Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11 Bab 11 ~ Tidak Aman
12 Bab 12 ~ Ulah Guntur
13 Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14 Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15 Bab 15 ~ Zaman Purba
16 Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17 Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18 Bab 18 ~ Ada Aku
19 Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20 Bab 20 ~ Pacar Gue
21 Bab 21 ~ Janji Guntur
22 Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23 Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24 Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25 Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26 Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27 Bab 27 ~ Tidak Sabar
28 Bab 28 ~ Akhirnya ....
29 Bab 29 ~ Ayo ....
30 Bab 30 - Bertemu Mona
31 Bab 31 ~ Beneran Cinta
32 Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33 Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34 Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35 Bab 35~ Cemburu
36 Bab 36 ~ Cemburu (2)
37 Bab 37 ~ Resepsi
38 Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39 Bab 39 ~ Jadi Oma
40 Bab 40 ~ Banyak Anak
41 Bab 41 ~ Baby Twin
42 Bab 42 ~ Mau Peluk
43 Bab 43 ~ Janji Guntur
44 Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45 Bab 45 ~ Lucu
46 Bab 46 ~ Bayi Kembar
47 Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48 Bab 48 ~ Cemburu Buta
49 Bab 49 ~ Geng Motor
50 Bab 50 ~ Drama si Kembar
51 Bab 51 ~ Masalah Baru
52 Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53 Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54 Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55 Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56 Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57 Bab 57 ~ Khawatir
58 Bab 58 ~ Balikin Aja
59 Bab 59 ~ Kayak Macan
60 Bab 60 ~ Firasat
61 Bab 61 ~ Adik Gue
62 Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63 Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64 Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65 Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66 Bab 66 ~ Siapa?
67 Bab 67 ~ Babak Belur
68 Bab 68 ~ Menolak
69 Bab 69 ~ Mode Galak
70 Bab 70 ~ Lope Lope
71 Bab 71 ~ Nanti Malam
72 Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73 Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74 Bab 74 ~ Tapi Suka
75 Bab 75 ~ Gue Kangen
76 Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77 Bab 77 ~ Kembali Lagi
78 Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79 Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80 Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81 Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82 Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83 Bab 83 ~ Duo Bumil
84 Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85 Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar Cupu
2
Bab 2 ~Cupu
3
Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4
Bab 4~ Rencana
5
Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6
Bab 6 ~ Perintah
7
Bab 7 ~ Setannn
8
Bab 8 ~ Terjebak
9
Bab 9 ~ Superhero
10
Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11
Bab 11 ~ Tidak Aman
12
Bab 12 ~ Ulah Guntur
13
Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14
Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15
Bab 15 ~ Zaman Purba
16
Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17
Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18
Bab 18 ~ Ada Aku
19
Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20
Bab 20 ~ Pacar Gue
21
Bab 21 ~ Janji Guntur
22
Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23
Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24
Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25
Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26
Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27
Bab 27 ~ Tidak Sabar
28
Bab 28 ~ Akhirnya ....
29
Bab 29 ~ Ayo ....
30
Bab 30 - Bertemu Mona
31
Bab 31 ~ Beneran Cinta
32
Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33
Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34
Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35
Bab 35~ Cemburu
36
Bab 36 ~ Cemburu (2)
37
Bab 37 ~ Resepsi
38
Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39
Bab 39 ~ Jadi Oma
40
Bab 40 ~ Banyak Anak
41
Bab 41 ~ Baby Twin
42
Bab 42 ~ Mau Peluk
43
Bab 43 ~ Janji Guntur
44
Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45
Bab 45 ~ Lucu
46
Bab 46 ~ Bayi Kembar
47
Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48
Bab 48 ~ Cemburu Buta
49
Bab 49 ~ Geng Motor
50
Bab 50 ~ Drama si Kembar
51
Bab 51 ~ Masalah Baru
52
Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53
Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54
Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55
Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56
Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57
Bab 57 ~ Khawatir
58
Bab 58 ~ Balikin Aja
59
Bab 59 ~ Kayak Macan
60
Bab 60 ~ Firasat
61
Bab 61 ~ Adik Gue
62
Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63
Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64
Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65
Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66
Bab 66 ~ Siapa?
67
Bab 67 ~ Babak Belur
68
Bab 68 ~ Menolak
69
Bab 69 ~ Mode Galak
70
Bab 70 ~ Lope Lope
71
Bab 71 ~ Nanti Malam
72
Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73
Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74
Bab 74 ~ Tapi Suka
75
Bab 75 ~ Gue Kangen
76
Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77
Bab 77 ~ Kembali Lagi
78
Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79
Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80
Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81
Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82
Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83
Bab 83 ~ Duo Bumil
84
Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85
Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!