Bab 9 ~ Superhero

“Emang lo nggak bisa teriak?” tanya Guntur saat keduanya sudah berdiri dekat motor miliknya.

“Aku sudah teriak-teriak, tapi nggak ada yang dengar. Kayaknya udah pada pulang. Sudah sore waktu dibawa ke sana,” sahut Alya.

Guntur tidak habis pikir kalau dia tidak datang, apa Alya akan tidur di toilet itu dan tidak makan. Bagaimana kondisinya sampai besok ketika ditemukan, tapi untuk apa juga dia memikirkan hal itu. Bukannya Guntur sedang memanfaatkan kedekatan agar Alya menyukainya dan momen ini tentu saja akan membekas dihati Alya. Guntur akan dianggap sebagai superhero yang sudah menyelamatkannya.

Guntur hampir saja tersenyum membayangkan Alya yang memeluk atau bahkan menciumnya karena sudah menjadi pahlawan di hidupnya. Namun, saat menatap wajah Alya yang kusut dan rambut berantakan bahkan kacamatanya … Guntur malah bergidik membayangkan dipeluk oleh gadis itu.

“Kayak nggak ada perempuan lain aja,” gumam Guntur dan sudah berada di atas motor. “Naik!” titah pria itu pada Alya.

“Gimana naiknya?”

“Owh loncat aja.”

“Kok loncat sih, motor kamu tinggi banget,” keluh Alya.

“Pake cara normal orang naik motor aja, cupu. Lo nggak pernah dibonceng motor?”

“Pernah, tapi bukan motor kayak gini.”

“Udah cepet naik atau gue tinggal.”

Alya pun berhasil duduk di belakang tubuh Guntur, sesuai arahan dari pria itu. Namun, duduknya tidak nyaman karena rok yang dikenakan semakin naik memperlihatkan kedua paha putih dan mulus.

“Ck, ribet bener nih cewek,” seru Guntur lalu melepas jaketnya dan memberikan pada Alya. “Tuh, tutupin aset lo.”

Motor Pun melaju meninggalkan area sekolah. Dalam perjalanan, Alya bersyukur akhirnya bisa pulang. Ibunya pasti khawatir karena dia belum juga pulang dan tidak bisa dihubungi.

“Ke mana lagi?” tanya Guntur agak berteriak karena mengenakan helm.

“Di depan belok kiri,” jawab Alya sambil menunjuk arah dan dia tidak ingin diantar sampai rumah. Tempat tinggalnya terlalu kontras dengan kehadiran Guntur juga motornya. Alya tinggal  di perkampungan dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Walaupun bukan area padat penduduk, tapi ini sudah cukup malam dan deru motor Guntur akan mengganggu para tetangganya.

“Di sini saja,” pinta Alya sambil menepuk bahu Guntur agar menepi. “Terima kasih,” ujar Alya sambil mengembalikan jacket milik Guntur.

“Makasih untuk apa?”

“Terima kasih karena sudah menolongku dan mengantarkan aku pulang.”

“Hm,” sahut Guntur sambil memakai lagi jaketnya.

“Tapi … jangan tambahkan masa hukumanku karena kejadian ini ya,” pinta Alya sambil menunduk.

“Aishh,  seharusnya aku dapat sesuatu ini malah kamu minta sesuatu. Besok pagi temuin gue di tempat biasa!”

Alya memandang Guntur yang perlahan menjauh begitupun deru mesin motor yang semakin lama tidak terdengar.

...***...

Alya meletakan tasnya  lalu mengeluarkan ponsel yang sejak tadi terasa bergetar.

“Ya ampun, apa dia sudah datang? Tumben amat nggak terlambat,” gumam Alya kemudian bergegas keluar kelas.

Saat berjalan di koridor, Alya berpapasan dengan tiga cewek yang kemarin menjahilinya. Ketiga cewek itu terkejut, bahkan salah satu bertanya untuk memastikan sesuatu.

“Lo masih hidup?”

“Memang ada yang dikurung di wc terus mati?” tanya Alya.

“Ya mungkin saja, kalau nggak bisa ditemukan,” sahut yang lainnya.

“Ini sekolah elite, ada banyak cctv kalau kalian lupa. Ada yang melihat kelakuan kalian, walaupun aku sampai mati di sana … kalian tidak akan bisa bebas macam sekarang,” tutur Alya. Entah keberanian dari mana dia bisa mengatakan hal itu.

“Eh cupu, kalau sampai sekolah tahu kalau kita bertiga udah ngurung lo. Balasannya akan lebih kejam dari yang kemarin,” ancam salah satu cewek bahkan sambil menunjuk bahu Alya dengan jarinya yang lentik. “Permintaan kita Cuma satu, jauhin Guntur. Karena lo nggak pantes, bahkan lo jadi kacungnya pun kita nggak rela.”

Alya hanya menghela nafasnya setelah ketiga cewek tadi berlalu.

“Kenapa sekarang banyak remaja yang sakit … jiwa.”

Guntur sudah nangkring di atas motornya dan dua sahabatnya pun ada pula tidak jauh dari pria itu. Alya bergegas menghampiri.

“Alya, jadi bener lo semalam terkunci?” taya Jati.

Gadis itu mengangguk kan kepalanya.

“Di toilet mana?” Kanta pun ikut bertanya, tapi dijawab oleh Guntur sekaligus menceritakan kronologi kejadian dia menemukan Alya. Tentu saja agar terlihat keren di mata gadis cupu.

“Hah, apa jangan-jangan suara pintu itu lo ya? Gue kabur waktu lewat dan dengar suara dari toilet itu,” ujar Jati lirih.

“Heran gue, kenapa betah temenan sama lo. Memang pikir itu bunyi apaan?” tanya Guntur dengan gemas bahkan dia melepaskan sepatunya dan dilempar ke arah Jati.

“Gue kira setan," jawab Jati melempar balik sepatu Guntur.

Guntur menggelengkan kepalanya. “Sini lo!” titah Guntur pada Alya. Posisi Alya kini hanya dua langkah dari Guntur. “Siapa pelakunya?”

Mengingat ancaman ketiga pelaku tadi, nyali Alya pun ciut. Pertanyaan Guntur pun tidak dijawab. “Cukup aku saja yang tahu siapa mereka, aku tidak ingin nantinya mereka akan lebih jahat lagi karena aku melaporkan kejadian ini,” tutur Alya.

“Ini yang bikin lo makin dibully, karena lo lemah. Kalau lo berani, nggak bakal ada yang menindas.” Jati dan Kanta setuju dengan pendapat Guntur.

“Kalau aku berani, kamu juga nggak bisa memanfaatkan aku ya,” tutur Alya lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan.

“Berani lo ke gue?” tanya Guntur.

Alya menggelengkan kepala. Jati terbahak karena Guntur kemakan omongannya sendiri.

“Udahlah percuma ngomong sama lo. Nih kerjain tugas punya gue, jangan sampai salah,” titah Guntur sambil menyerahkan dua buku tugasnya.

Alya baru akan membuka mulutnya, tapi di sela oleh Guntur. “Nggak usah protes. Lo boleh berani ke yang lain, tapi ke gue nggak boleh.”

“Mana bisa gitu?”

“Bisalah. Ayo cabut,” ajak Guntur pada Jati dan Kanta.

 

Terpopuler

Comments

luiya tuzahra

luiya tuzahra

hahah guntur

2024-02-04

1

reza indrayana

reza indrayana

Huchh ..bner² penderitaan belum berakir...😥😥😭😭

2024-01-18

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

AKU SBENARNYA MALAS BACA TOKOHNYA LMAH, PASRAH GK BSA NGELAWAN, MKIN BUAT JATUH HARGA DIRI ORG MISKIN...
ZAMAN AKU, MLH ANAK2 ORG KAYA YG AKU TEMPELENGIN KLO BELAGU HINA2 ORG MISKIN..

2023-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Dasar Cupu
2 Bab 2 ~Cupu
3 Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4 Bab 4~ Rencana
5 Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6 Bab 6 ~ Perintah
7 Bab 7 ~ Setannn
8 Bab 8 ~ Terjebak
9 Bab 9 ~ Superhero
10 Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11 Bab 11 ~ Tidak Aman
12 Bab 12 ~ Ulah Guntur
13 Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14 Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15 Bab 15 ~ Zaman Purba
16 Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17 Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18 Bab 18 ~ Ada Aku
19 Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20 Bab 20 ~ Pacar Gue
21 Bab 21 ~ Janji Guntur
22 Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23 Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24 Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25 Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26 Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27 Bab 27 ~ Tidak Sabar
28 Bab 28 ~ Akhirnya ....
29 Bab 29 ~ Ayo ....
30 Bab 30 - Bertemu Mona
31 Bab 31 ~ Beneran Cinta
32 Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33 Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34 Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35 Bab 35~ Cemburu
36 Bab 36 ~ Cemburu (2)
37 Bab 37 ~ Resepsi
38 Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39 Bab 39 ~ Jadi Oma
40 Bab 40 ~ Banyak Anak
41 Bab 41 ~ Baby Twin
42 Bab 42 ~ Mau Peluk
43 Bab 43 ~ Janji Guntur
44 Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45 Bab 45 ~ Lucu
46 Bab 46 ~ Bayi Kembar
47 Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48 Bab 48 ~ Cemburu Buta
49 Bab 49 ~ Geng Motor
50 Bab 50 ~ Drama si Kembar
51 Bab 51 ~ Masalah Baru
52 Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53 Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54 Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55 Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56 Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57 Bab 57 ~ Khawatir
58 Bab 58 ~ Balikin Aja
59 Bab 59 ~ Kayak Macan
60 Bab 60 ~ Firasat
61 Bab 61 ~ Adik Gue
62 Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63 Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64 Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65 Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66 Bab 66 ~ Siapa?
67 Bab 67 ~ Babak Belur
68 Bab 68 ~ Menolak
69 Bab 69 ~ Mode Galak
70 Bab 70 ~ Lope Lope
71 Bab 71 ~ Nanti Malam
72 Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73 Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74 Bab 74 ~ Tapi Suka
75 Bab 75 ~ Gue Kangen
76 Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77 Bab 77 ~ Kembali Lagi
78 Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79 Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80 Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81 Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82 Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83 Bab 83 ~ Duo Bumil
84 Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85 Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Bab 1 ~ Dasar Cupu
2
Bab 2 ~Cupu
3
Bab 3 ~ Mana Mungkin Jatuh Cinta
4
Bab 4~ Rencana
5
Bab 5 ~ Rencana Berhasil
6
Bab 6 ~ Perintah
7
Bab 7 ~ Setannn
8
Bab 8 ~ Terjebak
9
Bab 9 ~ Superhero
10
Bab 10 ~ Rencana (Lagi)
11
Bab 11 ~ Tidak Aman
12
Bab 12 ~ Ulah Guntur
13
Bab 13 ~ Nanti Jatuh Cinta
14
Bab 14 ~ Tanda ~ Tanda
15
Bab 15 ~ Zaman Purba
16
Bab 16 ~ Bukan Jelangkung
17
Bab 17 ~ Hubungan Yang Sah
18
Bab 18 ~ Ada Aku
19
Bab 19 ~ Tanggung Jawab
20
Bab 20 ~ Pacar Gue
21
Bab 21 ~ Janji Guntur
22
Bab 22 ~ Cantik Hanya Untuk Guntur
23
Bab 23 ~ Pernyataan Cinta Alya
24
Bab 24 ~ Tantangan Berakhir
25
Bab 25 ~ Pusing Kepala ....
26
Bab 26 ~ Belum Ada Judul
27
Bab 27 ~ Tidak Sabar
28
Bab 28 ~ Akhirnya ....
29
Bab 29 ~ Ayo ....
30
Bab 30 - Bertemu Mona
31
Bab 31 ~ Beneran Cinta
32
Bab 32 ~ Cupu Jadi Cinderella
33
Bab 33 ~ Hari Kelulusan
34
Bab 34 ~ Calon Mahsiswa
35
Bab 35~ Cemburu
36
Bab 36 ~ Cemburu (2)
37
Bab 37 ~ Resepsi
38
Bab 38 ~ Tanda-tanda ....
39
Bab 39 ~ Jadi Oma
40
Bab 40 ~ Banyak Anak
41
Bab 41 ~ Baby Twin
42
Bab 42 ~ Mau Peluk
43
Bab 43 ~ Janji Guntur
44
Bab 44 ~ Sudah Waktunya
45
Bab 45 ~ Lucu
46
Bab 46 ~ Bayi Kembar
47
Bab 47 ~ Dua Tahun Lagi
48
Bab 48 ~ Cemburu Buta
49
Bab 49 ~ Geng Motor
50
Bab 50 ~ Drama si Kembar
51
Bab 51 ~ Masalah Baru
52
Bab 52 ~ Belum Ada Judul
53
Bab 53 ~ Cinta Sang Berandal (2)
54
Bab 54 ~ Anak Motor (1)
55
Bab 55 ~ Tidak Memyelesaikan Masalah
56
Bab 56 ~ Tidak Tertarik
57
Bab 57 ~ Khawatir
58
Bab 58 ~ Balikin Aja
59
Bab 59 ~ Kayak Macan
60
Bab 60 ~ Firasat
61
Bab 61 ~ Adik Gue
62
Bab 62 ~ Refan Berulah (1)
63
Bab 63 ~ Refan Berulah (2)
64
Bab 64 ~ Ada Apa Dengan Para Cewek
65
Bab 65 ~ Tidak Bisa Dibiarkan
66
Bab 66 ~ Siapa?
67
Bab 67 ~ Babak Belur
68
Bab 68 ~ Menolak
69
Bab 69 ~ Mode Galak
70
Bab 70 ~ Lope Lope
71
Bab 71 ~ Nanti Malam
72
Bab 72 ~ Gue Pasti Menang
73
Bab 73 ~ Lanjut Yang Tadi
74
Bab 74 ~ Tapi Suka
75
Bab 75 ~ Gue Kangen
76
Bab 76 ~ Nanti Juga Tahu
77
Bab 77 ~ Kembali Lagi
78
Bab 78 ~ Kalau Sudah Sah
79
Bab 79 ~ Aku Sayang Kamu
80
Bab 80 ~ Aku Milikmu (1)
81
Bab 81 ~ Aku Milikmu (2)
82
Bab 82 ~ Bagaimana Denganmu?
83
Bab 83 ~ Duo Bumil
84
Bab 84 ~ Berandal Insyaf
85
Bab 85 ~ Sang Berandal Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!