Bab, 7

"Brengsek!!! Susah payah aku menyingkirkan wanita sialan itu, Tapi kenapa Bagas malah menyuruh orang untuk mencari putri nya, "

Nyonya Sera mengeram kesal didalam kamar nya, Dirinya pikir setelah menyingkirkan Rasty dan anak nya dirinya akan memiliki Bagas seutuh nya,

Tapi ternyata ia salah besar. Bagas malah semakin dingin kepadanya, Hanya Raya yang pria itu perhatikan sedang dirinya tidak di anggap sama sekali,

"Ternyata kamu pintar juga ya Rasty. Kamu pandai menyelamatkan anak mu sehingga anak sialan mu itu lolos dari maut, "

Sera terus saja berkata sendiri dengan tangan yang terkepal erat, " Dasar orang-orang bodoh tidak berguna!! Melenyapkan seorang wanita dan anak bayi saja tidak becus, "

Sera semakin frustasi dengan keadaan nya saat ini, Suaminya Bagas tidak perna melihat nya sejak peristiwa lalu,

Cekleek!! Suara pintu terbuka,

Sera menoleh kearah suara pintu yang terbuka dari luar, Sosok suaminya yang masih terlihat gagah di usianya yang sudah menginjak 48 tahun itu,

Wajah Bagas nampak datar dengan buku-buku jarinya yang memerah dan ada sedikit lecet disana, Sepertinya kali ini suaminya itu sangat kecewa dengan kinerja anak buah nya, Batin Sera.

"Mas! " Panggil Sera berdiri berniat menghampiri suaminya yang kini telah menduduk kan dirinya di sofa yang ada di ruangan itu,

Namun belum juga ia melangkah kan kakinya Bagas sudah lebih dulu mengangkat sebelah tangan nya sebagai isyarat untuk tidak mendekat kepadanya,

Sera mengepalkan kedua tangan nya dengan kesal, Selalu saja seperti ini, Bagas tidak pernah mengizinkan nya menyentuh nya, sejak peristiwa naas yang menimpa Rasty beberapa tahun silam,

Sera semakin kesal saja sudah hampir 20 tahun dirinya diabaikan oleh suaminya sendiri, Tanpa perhatian dan juga tanpa kasih sayang dari sang suami,

"Mas? Mau sampai kapan kamu mengabaikan aku?!!, " Teriaknya sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan suaminya itu,

"Kenapa kamu setega ini memperlakukan aku mas! Kamu mengabaikan ku selama bertahun-tahun, Aku ini istrimu yang juga butuh kasih sayang darimu, " Sera berkata dengan nafas yang memburu netra nya menatap tajam Bagas yang nampak tak terusik dengan ocehan Sera,

Sera mengabaikan peringatan suaminya untuk tidak mendekatinya, Wanita yang masih cantik itu mengabaikan rasa malunya dengan mendatangi suaminya memohon kasih sayang terhadap lelaki yang telah menikahinya 21 tahun yang lalu,

"Mas apa yang harus aku lakukan agar kamu mau melihatku, " Ucapnya dengan suara lembut serta wajah yang memelas menatap wajah datar dan dingin suaminya,

Sera mengegngam sebelah tangan Bagas namun segera di tepis oleh pria itu, Membuat Sera tersentak dengan tangan yang sedikit ngilu akibat kuatnya hentakan tangan sang suami,

"Mas!! Percuma kamu terus berkubang dengan penyesalan mu itu, Rasty nggak mungkin kembali ke dunia ini dia sudah Mati!!!,"

PLAK!!!

Sera memegang sebelah pipinya yang kebas akibat tamparan tangan suaminya yang B melayang kepada nya beberapa detik yang lalu, Tidak itu saja kini ia kembali merasakan sakit pada rahang nya yang di cengkram kuat oleh Tangan lebar Bagas,

"Jika kamu masih ingin tetap hidup di dunia ini maka jagalah ucapan mu, " Bagas semakin mengeraskan cengkraman nya di rahang Sera, Tidak perduli akan rasa sakit yang di alami wanita itu karena nya,

"Seharusnya kamu bersyukur aku masih berbaik hati kepadamu dan tidak melenyapkan mu dari dunia ini, " Tegas nya dengan melepaskan cengkraman nya dan berlalu keluar kamar, Tidak perduli dengan suara tangisan Sera, baginya tangis wanita itu bagai angin lalu untuk nya dan tidak berarti apa-apa,

Bagas keluar dari rumah mewah nya, Bintang yang selalu siap sedia segera menghampiri atasan nya dengan sebuah mobil, Dia tahu atasan nya itu pasti sedang ribut lagi dengan Istrinya,

Tanpa berucap Bagas masuk kedalam mobil yang telah di bukakan oleh Asisten nya Bintang, Pria itu menyandarkan punggungnya di jok mobil dengan mata terpejam, Berusaha mencari ketenangan dengan menggali memori tentang istri kesayangannya Rasty Ayunda bidadari di hatinya,

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

"Ra!, " Panggil Mila sembari menenteng sebuah bungkusan di tangan nya yang baru saja ia Terima dari bang ojol, Tiara yang sedang duduk ditepi tempat tidur nya hanya menoleh sekilas kemudian wanita itu kembali menatap layar ponsel nya dengan serius,

Mila menghela nafas nya dengan panjang, Dia tahu apa yang sedang dilakukan ibu hamil itu, " Ra. Sudahlah terima saja ini nama.nya rezeki dari Tuhan untuk kita, " Ucapnya setelah ia menduduk kan dirinya tepat di samping Tiara,

"Tapi aku nggak enak Mil, aku nggak enak jika KoAn terus saja mengirim ini itu walaupun itu hanya makanan saja tapi aku merasa kurang nyaman, "

Sahut Tiara dengan meletak kan kembali ponsel nya ada nakas yang ada di samping nya, Wanita itu menarik nafas nya dalam-dalam sebelum kembali melanjutkan perkataan nya

"Kamu tahu kan Mil Carolin nggak suka kalau KoAn(Koko Andrew) terlalu perhatian denganku, Dia sudah memperingati ku beberapa kali untuk menjaga jarak dan nggak menerima pemberian KoAn dalam bentuk apapun," Lanjut Tiara menatap Mila dengan serius,

Mila mengerti dengan semua itu, bukan hanya sekali Carolin memperingati Tiara agar menjauhi Andrew yang katanya adalah calon tunangan nya, Entah itu benar atau tidak,

"Berikan makanan itu ke nek Diah saja. Aku sudah mengirimkan pesan ke KoAn. " Ucap Tiara sembari berdiri dan berjalan keluar dari kamar nya, Mila turut ikut beranjak dari tempat nya kemudian mengikuti Tiara,

"Kamu bilang apa sama KoAn?, " Tanya Mila kepo,

"Ya aku mengucap kan terimakasih. sekalian aku juga bilang kalau nggak perlu mengirimkan apapun lagi kesini, " Jawab Tiara apa adanya,

"Kamu yakin KoAn akan menuruti perkataan mu, Bukan kah selama ini juga kamu selalu bilang begitu ke dia, Tapi nyatanya nih, " Mila mengangkat bungkusan yang ada ditangan nya, bersiap mengantarkan nya ke rumah Nek Diah yang berada di sebelah rumah mereka,

"Kali ini aku yakin jika KoAn akan menurut, Jika tetap ngeyel ya terpaksa..., " Tiara menggantung kan ucapan nya sembari melirik Mila yang masih menanti jawaban nya,

"Ish apa Ra?. hobi banget buat aku penasaran sih, " Sungut Mila sembari berlalu keluar melalui pintu Dapur yang langsung berhadapan dengan pintu dapur rumah Nek Diah,

Tiara tertawa geli melihat wajah Mila yang bersungut-sungut seperti itu, Ada kebahagiaan tersendiri jika berhasil mengusili wanita baik hati itu,

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

Ditempat lain di belahan bumi yang berbeda dengan tempat dimana Tiara berada, Seorang pria tampan tengah duduk di sisi tempat tidur nya dengan memandang intens sebuah benda ditangan nya,

Netra nya mengembun dengan dada yang semakin sesak, Cintanya sayang nya kini telah ia lukai dengan sangat dalam, Akan kah masih ada tempat untuk nya. kelak ketika ia kembali ke tanah air,

Jangan lupa like komen nya ya bestie

Dan terimakasih yang masih setia bersama ku disini😅

Terpopuler

Comments

ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟

ꪶꫝNOVI HI.Ꮶ͢ᮉ᳟

mantan cocok nya di buang tiara jangan di pungut lagi

2024-03-04

0

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

pria tampan itu pasti si Regan mantan suami Mutiara...masih ngarep yaaa huh jangan harap bisamu hanya menyakiti saja kau tidak tahukah saat kau tinggalkan Tiara dia lagi mengandung anakmu 😏😡😡

2024-01-16

0

ꪶꫝ𝕯𝖆𝖓𝖉𝖎 𝕸𝖉💜

ꪶꫝ𝕯𝖆𝖓𝖉𝖎 𝕸𝖉💜

entahlah waktu yg akan menjawab nya

2024-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!