Bab, 9

Hari berganti hari.Tak terasa kini usia kehamilan Tiara sudah memasuki bulan kesembilan, wanita itu juga sudah cuti sejak sebulan yang lalu,

Khawatir jika dirinya merepotkan orang-orang yang ada di toko, Terutama koAn.sejak kejadian dimana Caroline marah-marah kepada nya waktu itu.Kini koAn tidak lagi mengirimkan nya sesuatu apapun, Demi kebaikan bersama,

Itu semua tidak lepas dari permintaan Tiara dengan ancaman jika koAn tetap nekat. Maka dirinya akan cuti selamanya dari pekerjaan nya,

KoAn dengan berat hati akhir nya mengiyakan permintaan Tiara saat itu,

Bukan tanpa Alasan Tiara melakukan hal itu, Semua itu demi ketenangan nya dan juga anak nya kelak, Melihat perangai Caroline yang nekat.Tiara takut jika suatu saat wanita itu akan mengganggu anak nya,

"Ra.beneran kamu nggak apa-apa aku tinggal kerja nih?," Mila kembali bertanya saat dirinya telah rapi dan siap berangkat ke tempat kerjanya,

"Iya nggak apa-apa Mil,kata bidan juga masih Minggu depan HPL nya,Kamu tenang aja aku baik-baik aja kok.nanti kalau ada apa-apa aku hubungin kamu," Jawab Tiara meyakin kan Mila yang terlihat ragu untuk meninggalkan nya seorang diri,

Mila kembali menghela nafas nya pelan.berusaha menenangkan perasaan nya yang sediki gelisah saat ini, Entahlah tapi firasat nya mengatakan jika Tiara tidak lama lagi akan melahirkan,

"Beneran ini Ra,kamu nggak ngerasa aneh-aneh atau apa gitu?," Mila kembali bertanya dengan satu tangan nya mengelus perut buncit Tiara yang langsung mendapat sambutan dari sang baby yang masih berada di dalam perut itu,

"Wahhh!!! Tangan aku di tendang Ra!!," Mila memekik girang saat merasakan tendangan yang teramat kuat dari dalam perut Tiara,

"Ya ampun Mil,pelankan suara mu,bisa sawan anak aku kalau kamu teriak seperti itu," Tiara mengelus Dada nya karena sedikit terkejut saat Mila memekik kegirangan tadi,

"Maaf, aku seneng banget sih dapat sambutan dari si baby ini," Ucap nya sembari nyengir kuda menampakan deretan gigi nya, " Onty pergi kerja dulu ya sayang,ingat jangan nakal ya! Jagain mommy mu dengan baik, jangan sampai di godain cogant-cogant yang ada di depan rumah itu," Ucap Mila dengan menunjuk sebuah rumah yang berhadapan dengan rumah mereka. sembari terkekeh saat Tiara memukul lengan nya,

"Ngawur aja kamu ini Mil,mana ada cogant godain ibu hamil yang sebentar lagi akan brojol," Tukas Tiara mencebik kan bibir nya memandang Mila yang sedang memakai helm nya bersiap berangkat kerja,

"Sudah Ra jangan kamu julingin Onty Mila yang cantik ini, Nanti keponakan aku marah Onty nya di bully sama emak nya," Mila berkata seraya menaiki motor nya.Kemudian menyalakan mesin nya,

" Onty sudah mulai nakal ya," Tukas Tiara.

tangan nya membalas lambaian tangan Mila saat wanita itu mulai melajukan motor matic nya,

Setelah bayangan Mila tak nampak lagi dari pandangan nya,Tiara pun beranjak dari duduk nya dan masuk kedalam rumah,

"Hem hari ini enak nya makan apa ya dek?," Tanya Tiara pada bayi dalam perut nya yang tengah menendang, Wanita itu berjalan menuju dapur untuk melihat stok sayuran yang ada di dalam lemari pendingin,

"Ah sayuran nya masih ada.tapi lauk nya sudah habis, adanya tinggal telor doang ini," Tiara berbicara sendiri saat memeriksa isi kulkas nya,

Tok!! Tok!! Tok!!

"Nak Ara!! apa kamu ada didalam!!,"

Tiara kembali menutup pintu kulkas nya saat

Saat mendengar suara teriakan dari nek Diah yang tinggal di samping rumah nya.

"Iya nek!! Sebentar!, " Sahut nya sembari berjalan menuju pintu dapur yang tertutup, Dimana sumber suara sang nenek,

Kriek!!

Didepan pintu dapur nek Diah sudah berdiri dengan nampan ditangan nya,Wanita tua itu tersenyum manis kala Tiara membuka lebar pintu dapur nya,

"Ada apa nek?, Itu di nampan kok banyak sekali makanan nya.Mau di bawa kemana?," Tanya Tiara dengan alis menukik,

Nek Diah semakin melebar kan senyum nya, Saat mendapat pertanyaan seperti itu dari Tiara, "Ini mau nenek bawa kesini," Jawab nya dengan melangkah kan kaki nya masuk kedalam rumah Tiara,

"Kesini?," Monolog Tiara sembari ikut berjalan di belakang nek Diah, Walaupun sedikit bingung tapi wanita hamil itu mencoba memerhatikan apa yang akan dilakukan Nek Diah,

"Ini nenek masak sendiri loh dari subuh.dan semuanya masakan khas kampung nenek," Ujar nek Diah wajah tua nya kembali mengukir senyum ramah nya,

"Masakan khas kampung nenek?," Ulang Tiara dengan memperhatikan semua makanan di nampan itu, Dari aroma nya sepertinya enak, Dan itu sudah membuat perut Tiara berbunyi minta di isi,

Nek Diah sampai menahan senyum nya kala mendengar bunyi perut bumil itu, "Ayo kita makan bersama," Tawar nya dengan mengulum senyum nya,

Tiara mengulur kan tangan nya yang telah ia cuci terlebih dahulu, dan mencomot lauk yang sejak tadi sudah membuat nya penasaran,

"Ini nama nya Ayam lengkuas atau biasa di sebut ayam laos, Ini ayam kampung dimasak dengan rempah-rempah dan juga lengkuas yang telah di halus kan, Rasanya gurih dan enak, " Jelas nek Diah saat Tiara terlihat ragu-ragu untuk memakan nya,

"Em enak nek! nenek masak begini banyak dalam rangka apa nek?," Tanya Tiara demi menutupi rasa malu nya,

"Hari ini adalah milad nenek.Karena nenek sudah tidak punya siapa-siapa lagi ya jadinya nenek masak dan membawanya kesini,biar kita makan bersama,"

"Wah nenek hari ini ulang tahun?," Tanya Tiara sedikit terkejut, Ulang tahun yang ke berapa nek?," Lanjut nya dengan menatap nek Diah yang duduk di hadapan nya,

"Iya. Milad nenek yang ke 57, nenek sudah tua ya.terkadang tidur nenek kurang nyenyak kalau malam," Wanita itu berkata dengan raut wajah yang berubah muram,

Tiara bingung harus berkata apa,wanita hamil itu hanya mendengarkan setiap perkataan nek Diah,

"Terkadang nenek merasa takut. bukan apa-apa.tapi nenek takut jika nenek tiada dalam kesendirian dan kesepian seperti saat ini, " Nek Diah berucap dengan bulir-bulir bening yang telah berjatuhan membasahi pelupuk matanya yang sudah berhias oleh garis-garis alami yang bernama keriput,

"Maaf nek. Kalau boleh tahu memang nya nenek nggak punya saudara atau kerabat di daerah sini atau sekitar nya?," Tiara merasa haru dan sedih kala mendengar curhatan pilu nek Diah,

"Nenek sebenernya punya anak dua orang nak, tapi keduanya pergi merantau dan tidak pulang-pulang sampai saat ini, Bahkan kabar merekapun tidak ada sama sekali,"

Tiara berdiri dengan susah payah dan berpindah duduk di sebelah wanita tua itu, Tangan nya terulur dan mengusap air mata itu dengan jemarinya, Tidak bisa di pungkiri hatinya juga ikut sedih saat mendengar semua itu,

"Yang sabar nek,mungkin mereka terlalu sibuk bekerja sehingga lupa dengan nenek," Ucap Tiara satu tangan nya mengusap punggung ringkih wanita tua itu dengan penuh kasih,

"Nenek selalu berdoa.semoga anak-anak nenek segera ingat jika masih ada orang tua yang telah sepuh disini menanti kepulangan mereka. Berharap mereka bisa menengok nenek walaupun hanya sebentar saja,"

Tiara semakin merengkuh tubuh tua itu.mencoba memberinya ketenangan, "Yang. Sabar nek, semoga saja anak-anak nenek lekas kembali ya," Hanya itu kata yang mampu ia ucap kan untuk menghibur nek Diah,

Jangan lupa like komen nya ya bestie😘😘🥰🤗

Maafkan jika banyak typo nya ya BESTIE 🙏😘😘

Terpopuler

Comments

Pasrah

Pasrah

siapa ya kira " anaknya yg gak ingat pada ibunya sendiri

2024-02-05

0

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

Happy milad nek Diah astaga kasian hidupnya sendirian pdhl ada dua anaknya tapi pergi merantau untung punya ternyata baik seperti Mutiara 🥺🥺😱

2024-01-16

1

ꪶꫝ𝕯𝖆𝖓𝖉𝖎 𝕸𝖉💜

ꪶꫝ𝕯𝖆𝖓𝖉𝖎 𝕸𝖉💜

pesan buat author jangan lupa up
dah amnesia 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️ngak up

2024-01-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!