Bab, 15

"Apa..!! Bagaimana bisa! "

"Benar tuan, tidak ada pilihan lain kita harus berangkat secepatnya ke luar negri, Perusahaan di sana sedang membutuhkan kita, " Jelas Bintang dengan wajah tegas nya,

"Baiklah, persiapkan keberangkatan kita, Dan utus anak buah mu untuk menjaga putriku, Pastikan dia baik-baik saja sampai saya datang menjemput nya, " Perintah nya kepada Bintang. Yang segera dilaksanakan oleh pria itu,

Bagas menghela nafas nya dengan berat. Ingin rasanya segera menemui putrinya secepatnya. Namun urusan pekerjaan yang tidak bisa di tunda atau di abaikan,

"Mas! Kamu mau kemana bawa koper segala? " Sera mengejar suaminya yang berjalan keluar kamar tanpa menghiraukan nya dengan menggeret koper nya,

"Mas..! Aku ini sedang bertanya adamu..! Kamu kok tega sekali mengabaikan aku seperti ini," Sera menghadang langkah suaminya yang bahkan menoleh ke arahnya saja tidak,

"Apa urusan mu..! Aku mau kemana juga bukan urusanmu. Jangan menghalangi jalan ku, Aku sedang buru-buru. Minggir..! " Dengan kasar Bagas menggeser tubuh Sera Hingga wanita itu hampir saja terjungkal karena hilang keseimbangan,

Setelah itu Bagas berlalu begitu saja tanpa menoleh dimana Sera tengah menahan emosi karena ia abaikan,

" Kamu jahat mas..! Kamu tega memperlakukan aku seperti ini...Aku ini istrimu. aku punya hak untuk mengetahui kemana saja kamu akan pergi..! " Teriak Sera dengan wajah memerah menahan amarah,

" Jangan melampaui batasan mu Sera, Seharusnya kamu introspeksi diri, Seharusnya kamu tahu dirimu itu seperti apa, Jadi jangan terlalu banyak menuntut padaku, Camkan itu..!"

Setelah berkata seperti itu Bagas segera melanjutkan langkahnya menuju mobil dimana Bintang sudah menunggunya, Melihat Taun nya sudah datang Bintang dengan sigap membukakan pintu mobil untuk Tuan nya, setelahnya Pria itu membawa koper tuan nya kemudian memasukan nya kedalam bagasi mobil,

Sarah melempar beberapa benda yang ada di sekitarnya nya, Wanita itu mengamuk bagai orang kesurupan, Para Art hanya menggeleng kan kepala saja sembari mengelus dada mereka,.

" Hah..! Rasanya tiada hari tanpa membereskan pecahan-pecahan kaca dan juga keramik, " Ucap Art bernama Lina,

"Hu'um, Sayang banget ya Lin. Seandainya guci-guci itu di berikan pada kita, terus kita jual kan lumayan buat biaya hidup di Kampung, " Sahut Jumi Art yang paling muda di antara yang lain,

" Hush! Kalian ini Jangan berkata sembarangan. Nanti Nyonya dengar kalian bisa tamat hari ini juga," Ucap Lastri Art senior di rumah itu, Yang biasa di panggil Bula(bu Lastri)oleh para bawahannya,

"Maaf Bula..! " Ucap kedua nya sembari berlalu dari sana, mereka kembali mengerjakan pekerjaan mereka yang belum selesai,

"Hah... Kapan rumah ini kembali tentram seperti dulu, Aku rindu padamu Nyonya Rasty, " Ucap wanita paru baya itu dengan wajah sendunya, Lastri memang sudah sangat lama bekerja di rumah itu, Lastri adalah Art kesayangan Rasty, Karena nama mereka yang mirip, Maka Rasty memanggil Lastri dengan panggilan Bula, (Bu Lastri)

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Hari demi hari Tiara lewati penuh kebahagiaan bersama putrinya, Ditambah ada Mila dan juga nek Diah yang menambah kelengkapan kebahagiaan yang dirasakan Tiara,

Tidak terasa kini sudah tiga bulan usia putri nya Shanum, Bayi montok itu kini tengah belajar membalikkan tubuh gembul nya dengan susah payah, Terkadang terdengar suara rengekan dari bibir mungilnya saat usahan nya untuk membalik kan tubuh gemoy nya tidak berhasil,

Dan hal itu selalu sukses mengundang tawa orang dewasa di sekitar nya, Saat melihat tingkah lucunya,

Tingkah Baby Shanum yang menggemaskan itu tentu saja selalu menjadi tontonan dan hiburan bagi ke tiga orang dewasa itu, Tak jarang mereka tertawa kala menyaksikan bayi gemoy itu menangis kesal karena tidak bisa membalikkan tubuh nya menjadi tengkurap,

Setiap momen pertumbuhan baby Shanum, Tiara selalu mengabadikan nya lewat camera ponsel nya, Tiara sengaja melakukan nya untuk dokumentasi,

"Ayo anak bunda pasti bisa yuk..! " Tiara tengah menyemangati putri nya yang kembali mencoba membalikkan tubuh nya untuk tengkurap, Dengan menepuk-nepukan tangan nya,

"Ayo cantik nya uyut, dikit lagi ini..! Nek Diah juga tak kalah riang nya menyemangati baby Shanum untuk tengkurap,

"Ra gimana sudah pasti mau buka usaha itu? " Tanya Mila sembari menekuni pekerjaan nya yang tengah menyetrika pakaian Shanum, Gadis itu selalu rutin setiap malam hari menyetrika pakaian milik baby gemoy nan menggemaskan itu.

Tiara sudah sering melarang nya, Namun Mila tetap kekeuh ingin dirinya yang menyetrika pakaian milik Shanum, Mila selalu suka melakukan kegiatan itu, karena menurut nya pakaian mungil Shanum sangat lucu karna bentuknya kecil dan lucu-lucu seperti pakaian boneka.

" Iya Mil, itu sesuai dengan Keadaan lingkungan kita di sini, Besok lusa Etalase nya baru jadi, " Sahut Tiara masih dengan menyemangati putri nya yang belum juga berhasil menengkurap kan tubuhnya,

Tiara berencana membuka Counter yang menjual kebutuhan per internetan, Dan juga pernak pernik ponsel, Karena di lingkungan tempat nya tinggal belum ada yang membuka Counter yang menjual segala kebutuhan internet tersebut,

Tiara juga akan menjual secara online produk skin care, yang lagi booming saat ini, Dan sudah terkenal akan kualitas nya,

" Hem.. Semoga sukses ya Ra. Aku akan selalu mendukungmu." Ucap Mila,

"Terima kasih ya Mil. nenek, Kalian sudah sangat banyak membantuku, Dari mulai mengurus Shanum dan juga nenek yang telah berbesar hati menampung kami untuk tinggal di rumah nenek, " Ucap Tiara memandang Mila dan nek Diah bergantian dengan netra yang sudah berkaca-kaca,

Tiara sangat bersyukur dan juga terharu, Tuhan mengirim kan malaikat tak bersayap kepadanya, Nek Diah yang selalu membantu nya dan juga kini menampung dirinya untuk tinggal di rumahnya,

Mila yang selalu sigap dan membantunya. Selalu sedia direpotkan dirinya sejak kedatangan nya ke kota ini yang belum mengenal siap-siapa,

"Sama-sama Ra. Kita ini adalah keluarga, kita saling melengkapi dan saling membantu, Jadi kamu tidak perlu merasa tidak enak, " Tukas Mila sembari menggeser duduk nya ke dekat Tiara kemudian memeluk nya, Nek Diah pun tak ikut memeluk kedua orang yang sudah dia anggap seperti cucu nya sendiri itu,

Ketiganya larut dalam tangis keharuan, Sampai tangisan baby Shanum terdengar dalam kesunyian, membaut ke tiga orang tersebut kompak menoleh ke arah bayi montok itu,

"Wah...! hore...!! " Kompak ke tiga nya berseru ketika melihat bayi montok itu ternyata sudah berhasil membalikkan tubuh gemoy nya menjadi tengkurap,

" Wah anak bunda hebat sekarang ya, Sudah bisa tengkurap, " Seru Tiara tak lupa wanita itu merekam aksi baby Shanum itu dengan ponsel nya,

.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Bagaimana menurut lo Re? Gue ngikut pendapat lo aja," Ucap Diki sembari memperhatikan Regan yang tengah mempelajari berkas yang baru saja ia sodorkan,

" Ini sih peluang nya bagus banget Ki, Kapan lo ada waktu kita cek dulu lokasinya, Kalau perlu sekalian kita dp untuk satu tahun kedepan, " Ucap Regan setelah membaca data informasi yang di berikan Diki padanya,

" Besok gue free, kan kita kelas pagi besok kan? Nah setelah nya kita bisa pergi cek lokasi nya, " Jelas Diki,

"Oke sip! Besok gue info lo lagi sebelum berangkat, "

“ Tunggu aku sayang. Aku tahu kamu pasti sangat membenciku, Tapi....Aku tidak akan menyerah begitu saja, aku akan kembali mengejar cintamu sayangku, “ Monolog Regan sembari memejamkan matanya membayangkan wajah kekasih hatinya yang tengah tersenyum manis,

Komen like nya jangan lupa ya bestie😘😘😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***