Bab, 18

"Ngomong apa lagi nenek sihir itu? " Tanya Mila yang baru saja keluar dari rumah usai mandi sore, Dirinya akan mengganti Tiara untuk menjaga Kios, sementara Tiara akan mandi, Rupanya gadis itu sempat melihat punggung bu Susi yang berlalu dari Kios Tiara, Sesaat dirinya baru akan keluar dari dalam rumah,

"Seperti biasa, nggak perlu di gubris tetangga perhatian seperti beliau, " Ucap Tiara sembari berlalu berjalan menuju rumah. Tubuhnya sudah gerah ingin segera mandi, Sementara Mila hanya mencebik kan bibir nya melihat respon Tiara yang selalu saja santai menanggapi kejulidan tetangga yang selalu kepo pada kehidupan nya,

Mila masih fokus merapihkan beberapa voucher didalam Etalase, saat ketukan seseorang pada Etalase setinggi dada orang dewasa itu di iringi dengan suara deheman,

Mila sedikit terpaku pada sesosok pria tampan yang berdiri di hadapan nya, Dalam hati menggagumi paras rupawan pria di depannya itu, Sampai suara deheman kembali menyadarkan nya kembali pada kesadaran nya, Gadis itu bahkan sempat mengumpat dirinya yang bisa-bisanya dirinya mengagumi pria didepan nya itu.

" Eh, maaf mas, ada yang bisa di bantu? " Tanya nya kikuk dengan tersenyum ramah, Demi menutupi perasaan malunya, Di depan nya telah berdiri seorang pria gagah yang belum pernah ia lihat sebelumnya, sepertinya bukan penduduk sini,

"Saya ingin bertemu dengan Nona Tiara, apakah Nona Tiara ada? " Ucap seseorang tersebut dengan wajah yang terkesan datar, dan kaku. membuat air muka Mila berubah ketus,

Mendengar nama Tiara disebut tak membuat Mila langsung menjawab pertanyaan pria tampan itu, " Maaf anda siapa? Dan ada keperluan apa dengan Tiara? "

Mila memincing kan kedua matanya memandang pria di depan nya itu, Rasa was-was mendadak menghinggapi dirinya, mengingat Tiara yang sudah ia anggap saudara itu pernah menceritakan tentang masalalu nya, Saat Mami Sarah mendatanginya dan menyuruh nya untuk pergi, menjauh dari kehidupan Regan mantan suaminya,

Membuatnya sedikit was-was kalau- kalau orang didepannya ini adalah orang suruhannya mantan mertua Tiara,

"Saya...."

Belum sempat pria itu menjelaskan siapa dirinya dan apa kepentingan nya mencari Tiara, Namun suara lembut Tiara berhasil mengalihkan nya dari intimidasi Mila,

Yang masih menatap nya penuh selidik,

" Ada yang bisa di bantu mas? " Tiara masuk kedalam Kios dengan tersenyum ramah menyapa seseorang yang ia sangka ingin membeli sesuatu itu,

"Ra! Kenapa kamu keluar segala sih, harusnya kamu didalam rumah aja dulu, " Tukas Mila yang menarik lengan Tiara keluar dari Kios, Sembari berbicara dengan intonasi rendah,

"Ada apaan sih? Itukan pembeli Mil. Masa dibiarkan begitu saja. " Protes Tiara sembari menoleh ke arah Pria yang kini tengah memperhatikan nya dengan Mila,

"Ih dengar dulu, baru protes. Itu tuh bukan mau beli, tapi nanyain kamu, ". Ucap Mila dengan wajah serius,

"Aku curiga dia itu suruhan mami nya mantan suami kamu, Liat aja tuh, mukanya ganteng sih tapi asing banget, penampilan nya juga seperti nya bukan orang sini, " Lanjut Mila lagi masih dengan wajah serius nya menatap Tiara,

Mendengar kalimat Mila yang menyebut mantan suaminya, membuat Tiara menoleh sejenak, meneliti penampilan dan juga wajah pria yang masih anteng berdiri di depan Etalase itu, Dirinya jadi ikutan was-was mendengar serentetan kalimat yang di ucapkan Mila barusan,

"Memang nya dia...," Tiara tidak dapat meneruskan pertanyaan nya kepada Mila, saat pria itu menghampiri nya, Jantung Tiara berdebar takut, Kalau-kalau pria itu benar adalah suruhan orang tua Regan,

' Apa jangan-jangan mereka telah mengetahui keberadaan Shanum? Dan ingin merebut nya dariku '

"Maaf kan saya Nona Tiara, jika telah menggangu waktunya. Saya hanya menjalankan tugas dari atasan saya, bisakah kita berbicara sebentar di sana? Ada yang ingin saya sampaikan, " Ucap nya sembari menunjuk sebuah bangku yang berada di depan Kios,

Pria yang tiada lain adalah Bintang itu akhirnya menghampiri Tiara yang di tarik oleh wanita yang awal nya ramah namun berubah judes saat dirinya mengatakan ingin bertemu dengan Tiara, Entah apa yang mereka bicarakan, Tapi melihat dari sorot mata Nona mudanya itu ia sudah bisa menebak apa yang mereka pikirkan tentang nya,

Tidak ingin membuang waktu Bintang memutuskan untuk menghampiri Nona mudanya dengan berterus terang menyampikan maksud kedatangan nya, Dimana dirinya di utus oleh Tuan Bagas untuk menjemput Tiara dan membawanya ke tempat yang telah di tentukan untuk bertemu dengan nya,

Ingin mendatangi langsung. Namun Bagas takut jika Tiara akan syok dan tidak mau menerima keberadaan dirinya sebagai Ayah nya

"Ra, hati-hati siapa tahu dia..."

"Tenang saja Nona, saya bukan orang jahat, saya kesini atas perintah dari Atasan Saya Tuan Sinantria, " Jelas Bintang meyakinkan Tiara,

Tiara mengernyitkan keningnya saat nama yang sepertinya tidak asing itu di sebut oleh pria di depannya itu,

Di teras rumah sederhana milik nek Diah dengan dua buah kursi yang terbuat dari rotan itu, kini Tiara duduk berhadapan dengan pria yang mengaku bernama Bintang itu,

"Jadi begini Nona..." Bintang menarik nafas nya terlebih dahulu, sebelum melanjutkan kan kalimat nya sembari meneliti raut wajah Tiara yang masih sedikit was-was terhadap nya,

"Saya kesini ingin menyampaikan perintah Atasan saya Tuan Bagaskara Sinantria, Beliau ingin bertemu dengan Nona Tiara, Beliau sudah bertahun-tahun lamanya mencari keberadaan Nona.... "

"Maaf mas, saya tidak mengenal orang yang baru saja anda sebutkan itu, " Ucap Tiara dengan mengkerut kan alis nya, Karena merasa tidak mengenal nama seseorang yang di sebutkan itu, Tiara langsung memotong perkataan Bintang,

"Maaf Nona, Tapi tuan Sinantria sangat mengenal anda, Tuan sudah lama mencari keberadaan putri nya yang hilang belasan tahun lalu. Dan Nona Mutiara Ayunda Sinantria adalah putri dari Tuan Bagaskara Sinantria, " Jelas Bintang. Langsung pada intinya,

Tiara melebarkan bola matanya saat nama lengkap nya di sebut oleh pria di hadapannya itu, Dari mana dia bisa tahu nama lengkapnya, Padahal Tiara tidak pernah menggunakan nama belakang nya itu,

Berbagai macam pertanyaan dalam benak nya,

Apalagi dirinya tidak mengenal sama sekali pria di hadapannya ini, Begitu pun dengan Tuan Sinantria yang di sebutkan oleh pria itu, Walaupun nama belakang mereka sama, tetapi tidak membuat Tiara percaya begitu saja,

" Jadi bisa kah Nona ikut dengan saya untuk menemui Tuan Sinantria? "

Tiara nampak berpikir apakah yang dikatakan oleh pria itu benar? Apakah dirinya benar-benar masih memiliki orang tua. Jika memang demikian, menggapa mereka membuang nya ke panti asuhan. Dan baru datang sekarang setelah sekian tahun lamanya,

"Tapi... selama ini nggak pernah ada satupun yang mendatangi ku selama hidup di panti asuhan, Jika beliau memang benar orang tuaku, menggapa aku di buang di panti asuhan? " Ucap Tiara dengan wajah sedih nya. Saat mengingat kehidupan nya yang tumbuh dan besar di panti Asuhan,

"Nona akan mendapatkan jawaban nya ketika bertemu dengan Tuan, sebab Tuan lah yang lebih berhak menceritakan apa yang telah terjadi belasan tahun lalu, " Jelas Bintang saat melihat raut wajah Tiara sedih dan juga kurang yakin,

Tiara nampak berpikir, apakah dirinya akan ikut dengan pria itu atau tidak, Rasa penasaran nya dan keingin tahuan nya tentang seseorang yang ingin bertemu dengan nya itu begitu kuat, Selain itu juga dirinya ingin mengetahui alasan dan penyebab menggapa dirinya di buang, Hal membuat nya menarik nafas terlebih dahulu sebelum menjawab nya,

"Baik aku akan ikut dengan mu, " Ucap nya setelah mempertimbangkan semuanya dengan baik,

Mohon maaf ya bestie✌ Lama baru up, Seperti biasa penyakit lama kambuh🙈🤧

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***