Bab, 16

Keesokan harinya Regan dan teman nya Diki segera menuju lokasi yang di taksir untuk membuka cabang baru mereka, Ya. sudah satu tahun ini Regan dan Diki bekerja sama membuka usaha percetakan di negeri orang tersebut,

Tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya Regan bersama temen nya memulai merintis usaha mereka dari nol, Walaupun dirinya harus menghemat uang jajan yang di berikan oleh orang tuan nya,

Regan juga bekerja paru waktu di sebuah Cafe sepulang kuliah, Pemuda itu sudah bertekad untuk bangkit dan berdiri sendiri tanpa bantuan kedua orang tuanya,

Setelah bertemu dengan pemilik ruko dan bernegosiasi. Akhirnya nya Regan dan Diki sepakat untuk menyewa Ruko yang letak nya strategis itu, Karena berada di lokasi yang sekeliling nya terdapat perkantoran, dan juga kampus,

"Re. Lo serius nggak mau bilang ke ortu lo tentang hal ini? " Tanya Diki sembari menyesap kopi Cappucino milik nya, Kedua nya kini tengah nongkrong di sebuah Cafe setelah berhasil mendapatkan tempat usaha baru dan juga mereka sudah membayar lunas sewa nya untuk satu tahun kedepan,

"Iya. Gue serius, gue mau berdiri sendiri tanpa embel-embel nama besar mereka di belakang gue, " Jawab Regan yakin,

"Gue dukung lo Re, Semoga usaha kita ini bisa sukses seperti yang kita inginkan, " Sambung Diki lagi,

"Thanks Dik, lo teman gue yang selalu mensuport gue dari awal, " Regan menepuk bahu Diki sebagai bentuk terimakasih nya kepada pria itu,

🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Mama..! " Raya berteriak memanggil mama nya, Gadis berusia 19 tahun itu baru saja pulang dari kampus, Dengan melempar tas nya kesembarang arah, Lina yang sedang membersihkan koleksi guci antik milik Bagas pun mendegus kesal melihat hal itu,

"Eh Lina! Buatkan aku jus Alpukat, Ingat! Jangan pakai gula ya. Pakai susu, " Perintah nya dan langsung berlalu untuk mencari mama nya,

Lina menggangukan kepalanya walaupun tidak dilihat oleh Raya, Karena gadis itu sudah berlalu dari sana,

"Ma..., "

" Pelan kan suaramu! " Potong Sera yang baru saja keluar dari kamar nya sebelum Raya mengetuk nya, Membuat Raya tidak melanjutkan teriakan nya untuk memanggil mama nya,

" Kepalaku rasanya mau pecah mendengar suara teriakan mu itu, " Lanjut Sera membuat putri nya cemberut seketika, Mendengar perkataan mama nya itu,

"Ish mama gitu banget sama anak sendiri, " Raya bergelayut manja pada lengan mama nya, Kedua ibu dan anak itu berjalan menuju ruang keluarga dengan Raya yang masih betah menggelayut di lengan sang mama,

" Ada apa? Bagaimana kuliah mu hari ini? " Tanya Sera lagi,

"Kuliah aku baik mam, Tapi.... ada yang mau Aya minta ke mama. "

"Ini jus nya non Raya, " Lina datang dengan nampan di tangan nya saat kedua majikannya itu sudah mendudukkan diri mereka di sofa ruang keluarga,

Raya hanya menolah saja tanpa berucap terimakasih, Raya segera meraih minuman nya kemudian menyeruput nya,

"Ma. Papa kemana sih udah dua hari ini nggak keliatan? "

" Mama nggak tahu kemana papa kamu pergi, " Jawab Sera dengan nada pelan, Raya yang melihat raut muram sang mama pun akhirnya tidak bertanya lagi tentang keberadaan papa nya,

Sera memang tidak tahu kemana suaminya pergi, Sebab Bagas tidak menghubungi nya atau memberitahu nya tentang keberadaan nya saat ini,

"Mam. Aya tadi liat katalog Tas edisi terbaru loh, Aya sudah pesan, mama yang bayar ya..," Rengek Raya pada mama nya itu,

Sera yang mendengar perkataan anak nya itupun segera menoleh pada Raya, " Kamu ini setiap minggu beli Tas, Itu yang kamu beli minggu lalu belum kamu pakai juga, " Ucap Sera pada anak nya itu,

"Mam. Tas yang ini lebih keren dan ini tuh limited Edition..! Teman-teman Aya belum ada yang punya, Dan Aya ingin memiliki nya lebih dulu, "

Sera menarik nafas nya dengan panjang, Baru seminggu yang lalu putri nya itu meminta uang untuk membeli Tas, Dan sekarang sudah meminta lagi demi membeli barang yang sama,

Namun biar begitu dirinya selalu mengabulkan setiap keinginan Raya apapun itu, Dan Bagas juga tidak pernah membatasi pengeluaran mereka,

"Iya nanti mama tranfer, sekarang mama mau istirahat dulu. Mama lagi nggak mood hari ini, " Sera beranjak dari duduknya kemudian berjalan menuju kamar nya untuk beristirahat,

"Yess...! Mama ku memang yang terbaik!! " Raya memeluk mama nya karena senang keinginan nya dipenuhi,

Sejak kecil memang dirinya selalu di manja oleh Sera, Segala apa yang di inginkan nya selalu di kabulkan, Raya adalah gadis yang manja dan tukang perintah, Sifat Raya tidak jauh berbeda dengan ibunya, Sama-sama sombong dan kasar pada para Art nya,

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

"Pi..! bulan depan suruh Regan balik dulu dari LN, Anak itu nelpon juga jarang, setiap liburan semester nggak pernah pulang, " Mami Sarah berkata pada suaminya dengan wajah cemberut,

"Iya ma. nanti papi coba telpon dia. Suruh pulang bulan depan, " Ucap papi David kepada istri nya itu,

" Pi. Mami ada rencana bagus untuk Regan, "

Papi David membuka kacamata baca nya dan meletakkan nya di atas meja, Kemudian pria paru baya itu mendekati sang istri yang duduk di sofa, Papi David duduk di samping istrinya,

" Memang nya mami punya rencana apa untuk Regan? "

"Mami akan segera mengatur pertunangan nya dengan Raya bulan depan, Tapi Regan jangan sampai tahu. Pokonya papi harus bisa membuat Regan pulang bulan depan, "

"Mami tenang saja. Papi akan memastikan liburan kali ini Regan pasti akan pulang, "

"Terimakasih pi, Mami akan segera menghubungi Sera, Untuk membicarakan konsep pertunangan anak kita dengan Raya, "

Jangan lupa komen like nya ya bestie,

Dan mohon maaf juga bila banyak typo nya🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***