MENGEJAR CINTA MUTIARA

MENGEJAR CINTA MUTIARA

Bab, 1

Seorang wanita cantik dengan penampilan sederhana, Namun tidak mengurangi kecantikan nya, Berjalan dengan senyum yang tidak pernah luntur dari bibir nya,

Sesekali tangan nya bergerak mengusap perutnya yang masih rata itu dengan bahagia, Tak sabar ingin segera sampai dirumah kontrak kan nya bersama sang suami,

Ingin segera memberi tahu kan kabar bahagia ini kepada sang suami, Dirinya yakin jika sang suami akan sangat senang dengan kabar yang ia bawa ini,

Sepanjang jalan menyusuri trotoar itu senyum nya tidak pernah luntur, Tiada yang membahagiakan didunia ini selain kabar jika dirinya kini tengah mengandung,

Mengandung buah cintanya dengan sang suami, Dirinya tidak akan sendiri lagi di dunia ini, Akan ada anak dan suaminya yang menemaninya,

Sekitar 10 meter lagi Tiara akan sampai di rumah kontrakan sederhana nya bersama suaminya, Dirinya yakin jika saat ini sang suami telah pulang dari bekerja,

Suaminya berkerja di sebuah bengkel salah satu teman nya, Sebagai montir, Dari jam 9 pagi hingga jam 3 sore,

Namun dari kejauhan dirinya mendapati sebuah mobil mewah yang terparkir di depan rumah kontrakan nya, Dengan seorang pria parubaya yang ia kenal sebagai supir keluarga Darmawan, Keluarga suaminya Regan Darmawan,

"Ada apa supir keluarga Darmayan kemari. Apa lagi yang mereka inginkan?, " Batinya bertanya-tanya,

Tiara memelankan langkah nya saat melewati mobil tersebut, Sang supir menundukan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun,

Tiara berjalan tanpa melihat pria parubaya itu dan buru-buru masuk kedalam rumah nya, Pintu rumah nya yang tidak tertutup rapat membuat nya sedikit khawatir jika suaminya kenapa-napa didalam,

"Bang! Apa kau didalam?," Panggil Tiara saat baru memasuki rumah nya dan menutup kembali pintunya dengan rapat,

Tidak ada suara sahutan dari sang suami, Tiara menaruh tas nya di kursi plastik yang warna nya sudah pudar, Ketika hendak masuk kedalam kamar mereka,

Bertepatan juga dengan Regan yang keluar dari dalam kamar itu dengan menenteng tas ransel yang lumayan besar,

Pandangan mereka bertemu selama beberapa saat kedua nya terdiam, Tidak ada yang membuka suara,

Tatapan Tiara turun melihat ransel yang di tenteng suami nya yang terlihat begitu berat karena isinya yang penuh, Alisnya mengkerut

melihat itu,

"Bang kamu mau kemana?, " Tanya nya dengan suara pelan, Satu tangannya masih menggenggam alat yang telah menjadi sumber kebahagiaan nya hari ini, Ia berniat akan memberitahu kan kepada suaminya saat ini,

"Ara! maafkan aku," Regan menjeda kalimat nya, Tidak tega rasanya untuk menyakiti hati wanita yang telah ia nikahi dua bulan yang lalu itu,

Wanita yang telah bersamanya selama hampir tiga tahun ini, Dan sudah ia nikahi 2 bulan yang lalu walau tanpa restu kedua orang tua nya,

Kening Tiara mengkerut bingung apa maksud dari permintaan maaf itu,

"Ada apa bang, kenapa abang minta maaf begitu?, " Tanya Tiara lagi, perasaan nya tiba-tiba tidak enak, Firasat nya akan ada sesuatu yang terjadi di antara mereka,

"Apa karena kehadiran supir keluarga Darmawan itu? " Batin Tiara,

Regan berjalan mendekati istrinya, kemudian meletakkan kan ransel yang ada di tangan nya ke lantai, Regan memeluk tubuh mungil istrinya dengan perasaan campur aduk,

menghirup aroma khas istrinya itu selalu membuat nya tenang, Aroma yang akan sangat ia rindukan nantinya,

Sungguh berat hati nya untuk mengatakan niat nya, Namun mau bagaimana lagi, Dirinya yang terlahir dalam keluarga kaya raya dan terbiasa hidup berkecukupan. Tidak sanggup jika harus hidup sebatang kara dengan pekerjaan kasar yang ia lakoni selama dua bulan terakhir ini,

"Ara abang minta maaf untuk semuanya, Abang pikir dengan kita hidup bersama dan melepaskan semua fasilitas yang orang tua abang beri selama ini, Abang akan bisa hidup dan melewati semuanya tanpa beban," Regan menarik dalam nafas nya sebelum melanjutkan kalimatnya,

"Tapi ternyata abang salah, abang nggak sanggup Ra, Abang nggak sanggup jika harus bekerja kasar seperti dua bulan ini, " Ucap nya terhenti kala setitik buliran bening itu jatuh dari netra indah istrinya,

"Apa.. apa maksud abang berkata seperti itu. Apa abang berniat untuk.., " Tiara tidak sanggup meneruskan kalimat nya, Tenggorokan nya mendadak kering, Sehingga sangat sulit untuk mengeluarkan suara nya,

"Maaf kan abang Ara, Abang memilih kembali kepada orang tua abang, mereka sudah mengatur keberangkatan ku ke luar Negeri untuk melanjutkan kuliah disana, " Regan berkata dengan serius tanpa memikirkan perasaan wanita yang telah menjadi istrinya itu,

Hatinya sakit bagaikan di tikam puluhan pisau yang amat tajam, Kata-kata yang keluar dari mulut suaminya itu bagaikan racun yang akan membunuh nya secara perlahan,

Tidak ada sahutan dari bibir mungil Tiara, wanita yang baru genap berusia 19 tahun itu bungkam saat mendengar kata demi kata yang terucap dari mulut sang suami,

"Mutiara Ayunda, Aku Regan Darmawan mengatakan jika, Mulai saat ini detik ini KAMU BUKAN LAGI ISTRIKU, " Ucap nya dengan suara lantang,

Deg!!

Jantung Tiara seakan mau lepas dari tempat nya, tenggorokan nya keluh walau hanya untuk bersuara sedikit saja, Lutut nya bergetar tidak kuat menahan bobot tubuhnya saat ini, Tulang-tulang nya seakan dipaksa lepas dari tubuh rapuh nya,

Kedua tangan nya terkepal erat, meremas alat tes yang sejak tadi dia genggam, Baru saja beberapa menit yang lalu dirinya merasakan bahagia, Namun kini dirinya tengah merasakan kepahitan hidup sebagai orang yang di campak kan,

Sedang Regan setelah menggatakan itu pria 23 tahun itu berbalik meninggalkan Tiara yang terduduk di lantai dengan tatapan kosong,

"Kenapa..kenapa kamu tega sama aku bang! Apa kesalahan ku sehingga abang melakukan ini semua, " Suara Tiara yang dingin dan bergetar mampu menghentikan langkah kaki Regan yang sudah akan membuka pintu hendak keluar dari rumah itu,

"Apa salahku bang! Tolong beritahu aku. Aku akan memperbaikinya tolong jangan tinggalkan aku bang!!, " Mohon Tiara dengan suara yang bergetar berusaha sekuat tenaga untuk mengeluarkan suara nya yang serak, Tenggorokan nya terasa sangat sakit,

"Maaf kan abang Ra, " Hanya itu kata yang sanggup diucapkan seorang Regan Darmawan,

"Jika akan seperti ini. Kenapa abang dari awal mempertahankan aku, Kenapa abang memilihku?, " Tanya Tiara lagi dengan air mata berderai membasahi kedua pipi nya yang mulus,

"Maaf kan abang Ara, Abang pikir bisa menjalani hidup sederhana ini, tapi ternyata abang nggak kuat, Abang nyerah dan memilih menerima tawaran kedua orang tua abang untuk kuliah di LN, " Jawab nya dengan tangan terulur menarik hendel pintu untuk membuka nya,

"Oh iya kamu tidak perlu cemas tentang membayar kontrakan ini, Karena papi sudah membeli rumah ini untuk tempat tinggal mu, " Setelah mengucapkan itu Regan segera keluar dari kontrakan Rss itu, (Rumah Sangat Sederhana)

Tanpa menghiraukan suara panggilan Tiara, Yang terdengar sangat menyayat hati,

Melihat tubuh suaminya yang sudah menghilang dari pandangan nya, Dengan sekuat tenaga wanita muda itu bangkit dari lantai dan mengejar sang suami,

Saat dia keluar rumah bertepatan pula dengan pintu mobil yang tertutup kemudian mobil itu melaju dengan cepat dari halaman rumah sederhana itu,

Dengan terseok-seok Tiara lari berharap jika suaminya akan berubah pikiran dan kembali bersamanya,

"Abang..!! kamu belum tahu kan kalau.. Kalau didalam sini sudah ada anak kita, " Tiara berucap pelan sembari mengelus perut nya yang masih rata,

Bidan di puskesmas mengatakan jika usia kandungan nya baru menginjak 4 minggu, Jadi belum nampak terlihat. masih sangat kecil,

Tiara memandang mobil yang membawa suaminya pergi, sampai tidak terlihat lagi dari pandangan nya,

"Bang Regan kenapa kamu tega berlaku seperti ini sama aku bang, Kamu tega meninggalkan aku dan calon anak kita yang bahkan kamu belum tahu kehadiran nya, " Ucap nya sangat pelan,

Senja menyapa, Wanita itu masih setia berdiri berharap sosok suaminya akan kembali datang dan memeluk nya memberikan kehangatan pada nya,

Dari jarak yang tidak terlalu jauh didalam sebuah mobil mewah seorang wanita parubaya yang masih terlihat sangat cantik dan terawat,

menarik seulas senyum di bibir merah nya,

"Jalan!!, " Perintah nya dengan tegas,

Lelah menanti Akhir nya Tiara kembali masuk kedalam rumah kontrakan nya dengan langkah sempoyongan,

Air matanya kembali berderai seiring dengan tubuh nya yang kembali luruh ke lantai,

BESTIE JANGAN LUPA YA LIKE KOMENNYA 🥰

MOHON DUKUNGAN NYA YA🥰

DAN JUGA MAAFKEUN JIKA BANYAK TYPONYA

OTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG TAK LUPUT DARI SALAH DAN LALAI🙏😌

Terpopuler

Comments

Cerita Emmilia

Cerita Emmilia

trqgisss

2024-05-09

0

amell_11

amell_11

hha

2024-04-18

0

Ilyloveme

Ilyloveme

Pulang aja sono, dasar tuan muda manja

2024-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!