Bab. 19

PRANG!!!

Suara pecahan cermin yang berbenturan dengan vas bunga menjadi irama di dalam sebuah kamar mewah dengan cat warna silver kombinasi hitam itu,

Serpihan kaca dari cermin bercampur beling itu nampak berserakan di atas nakas hingga berceceran di lantai, Tak perduli dengan tangan nya yang sakit dengan darah berceceran akibat goresan serpihan kaca yang mengenai tangan nya,

Regan menumpahkan rasa kesal nya dengan mengobrak-abrik kamar nya, Demi melampiaskan rasa kesal yang kian membuncah memenuhi dadanya, Bukan tanpa alasan dirinya melakukan hal itu,

Semua itu karena drama yang telah di buat oleh kedua orang tua nya, Khusus nya sang Mami, Sesampai nya dirinya di tanah air. Mobil jemputan sudah menunggunya di bandara, Dengan penuh rasa khawatir yang menggelayuti perasaan nya mengingat kondisi Mami nya,

Tidak ada yang ia pikirkan selain kondisi mami Sarah, Sehingga begitu mobil berhenti di pekarangan rumah, Regan dengan segera keluar dari mobil, Sedikit menoleh kanan kiri dimana pekarangan luas kediaman nya itu, telah penuh oleh beberapa kendaraan berbagai jenis, perasaan nya semakin tidak enak saja. Khawatir jika telah terjadi sesuatu kepada sang Mami, Masuk kedalam rumah mewah kediaman orang tuanya itu dengan wajah cemas dan langkah lebar,

Seorang Art senior segera memandu dan mengiring nya menuju halaman belakang, Walaupun sedikit heran. sebab dirinya malah di giring menuju halaman belakang namun tak urung Regan mengikuti lanhkah Art senior nya itu,

Masih dengan wajah cemas yang begitu kentara, Namun kecemasan nya menguap begitu saja berganti amarah yang berhasil membakar dada nya, Saat orang yang ia cemaskan setengah mati kini berdiri dengan merentangkan kan kedua tangannya dengan wajah yang berhias senyum,

Regan tercengang, Tidak habis pikir jika kedua orang tuanya itu tega melakukan hal ini kepadanya,

Bukan hanya itu, dirinya begitu kaget sebab yang berada di halaman belakang itu bukan hanya mami nya, Halaman belakang kini telah di sulap sedemikian,. Matanya melirik dekorasi yang mana membuat ia mengeraskan rahangnya, Ingin memaki tapi itu tidak mungkin ia lakukan terhadap mami nya itu, Apalagi di depan orang banyak seperti saat ini

"Mami, ini....? "

"Surprise...! Selamat datang putra ku, akhirnya kamu pulang juga. Mami sudah tidak sabar menunggumu sejak tadi, " Mami Sarah berjalan menghampiri sang putra yang masih diam membeku di tempatnya,

"Ayo sini sayang, Calon tunangan mu sudah menunggumu sejak tadi, ". Tanpa rasa bersalah mami sarah menuntun tangan Regan dan membawanya menuju dimana Raya telah berdiri menyambut nya dengan senyum manis di wajahnya,

"Sebentar mam, ini ada apa? Dan dekorasi ini untuk apa? " Tanya Regan menghentikan langkahnya dengan tetap berdiri kokoh di tempat nya, Telunjuk nya menunjuk dekorasi yang begitu indah dalam Nuansa Hijau berpadu putih, Nama Regan dan Raya terpaut di sana,

" Ah ini... Ini mami sengaja ngasih surprise untuk mu, Hari ini adalah hari pertunangan mu den Raya. Ayo sayang, " Mami Sarah kembali ingin menarik lengan Putra nya itu, Namun Regan tetap diam di tempatnya,

Mata-mata orang yang hadir saat ini tengah mengarah kepadanya, Namun Regan tidak perduli akan hal itu,

"Mami..., Regan ingin bicara sebentar, " Ucap Regan dengan nada pelan, sekuat tenaga menahan emosi yang kian memuncak, Setelah nya pria itu berbalik melangkah menuju kamar nya di ikuti pula oleh mami Sarah,

"Re, kamu mau bicara apa sih, buruan, nggak enak kalau mereka lama menunggu kita. Raya sudah...."

"Mami! Apa maksudnya semua ini? Papi nyuruh Re pulang dengan mengatakan jika mami sedang di rawat di rumah sakit. Lalu..? "

"Semua itu Mami lakukan demi kebaikan mu Regan! Mami ingin kamu bahagia, Jangan terus menerus menyiksa diri, Kamu bahkan tidan mau pulang ke Indo walaupun kamu libur kuliah, Lupakan wanita miskin itu!! " Kesal nya dengan menekan suara nya yang kentara tengah menahan emosi yang ingin meluap,

"AARRGGHHH!!... "

Mami sarah hanya memandang saja apa yang tengah di lakukan oleh putranya itu, Bahkan saat matanya menangkap sang putra yang sengaja menggenggam serpihan kaca yang membuat tangan nya terluka, Mami sarah hanya diam memperhatikan,

Setelah dirasa sang putra sudah diam dan tidak lagi membanting benda-benda di sekitar nya, Barulah Mami Sarah mendekati putranya itu,

" Dengar Regan, jangan permalukan Mami dan Papi di depan banyak orang, " Ucap nya, Sembari meraih tangan kanan Regan yang mengeluarkan darah, Akibat menggenggam pecahan cermin,

Hanya memastikan nya saja, jika luka itu tidak dalam.

" Cinta bisa datang seiring berjalan nya waktu, Mami yakin itu, obati tangan mu, lalu turun kebawah " Mami Sarah berlalu

"Tapi mam. Regan nggak mau tunangan! Regan nggak cinta sama dia! " Regan semakin mengeraskan kepalan tangan nya, tidak perduli akan luka yang di alaminya.

"Lakukan apa yang kamu mau dan inginkan, Jika kamu mau melihat Mami mati di hadapanmu saat ini juga! " Ucap Mami sarah dengan suara bergetar. Setelahnya berlalu dari hadapan putra nya, tanpa menoleh.

.

"Ya ampun Re! Tangan kamu kenapa? " Raya dengan wajah paniknya, sembari mengangkat tangan Regan dengan hati-hati, yang terbalut kain Kasa,

"Bukan urusanmu! " Hentak nya, Seiring dengan menarik tangan nya dari genggaman Raya dengan kasar, Sehingga menimbulkan gesekan pada luka nya yang membuat nya kembali mengeluarkan darah,

💐💐💐💐💐

Assalamu'alaikum!!!

Minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir batin ya 🥰🥰

Maaf ya baru timbul lagi🙈

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***