Aku Seorang Mafia
Disebuah rumah yang ada di negara A atau lebih tepatnya sebuah mansion yang cukup besar terdapat seorang gadis berusia delapan belas tahun yang sedang meneteskan air matanya.
Ketika seorang pria paruh baya yang dia anggap ayahnya dengan tega pernah dia lakukan sama sekali di hadapan semua orang yang ada di ruangan itu.
Tidak ada satupun diantara mereka yang mau membantunya. Bahkan sebaliknya, orang - orang yang ada di ruangannya itu hanya memandangnya dengan tatapan menghina termasuk Kakak laki - lakinya.
Tanpa orang - orang itu sadari, ada tatapan puas yang terpancar dalam matanya. dan sebuah senyuman kemenangan dari sepasang ibu dan anak, atau ibu tiri dan saudara tiri dari gadis itu.
Sepasang ibu dan anak itu, sangat puas. karena rencana yang mereka susun, berhasil untuk menyingkirkan Aurora. mereka berdua tahu betul, bahwa Aurora adalah penghalang besar untuk mereka menguasai semua harta kekayaan itu.
" Kesalahan yang tidak pernah aku perbuat sama sekali, dengan teganya mereka menuduhku seperti ini." gumam gadis itu dengan meneteskan air matanya.
" Sampai kapan kau akan diam seperti ini?! kau seharusnya minta maaf, karena kau telah mendorong saudari mu dari atas tangga itu Aurora! " Bentak Antonius sang ayah dengan murka.
" Sudah hentikan ayah, aku yakin Aurora tidak sengaja mendorongnya." Ucap Marianna ibu tiri, Aurora dengan menampilkan wajah sedihnya.
" Ibu benar ayah, mungkin saat itu Aurora tersandung kakinya. dan tidak sengaja, mendorongku hingga terjatuh ke bawah. lagian Keysha tidak apa - apa ayah. " Ucap Keysha dengan seringai tipis yang tidak terlihat.
" Jangan membelanya Keysha, wanita itu tidak pantas untuk dimaafkan begitu saja. karna dia sudah, memainkan drama untuk mencelakai mu . aku yakin dia iri padamu, karna kamu adalah gadis kesayangan keluarga ini. " Ucap Delano kakak laki - lakinya.
" Tapi kak .... "
" Sudahlah Keysha tidak perlu di kasihani, gadis seperti dia sayang. dia hanya gadis pembawa sial di keluarga ini." ucap Antonius dengan tersenyum manis saat memandang wajah Keysa.
Sekarang minta maaflah pada anak ku, dan akui kesalahanmu! "Bentaknya sang ayah pada Aurora.
Aurora tidak percaya, kenapa orang - orang yang dia anggap keluarganya sendiri tidak mempercayai dirinya. Apalagi semenjak kedatangan 2 wanita itu, ke dalam mansion ini. Hidup Aurora semakin menderita karna ulah istri kedua ayahnya, mereka datang tidak lama setelah kematian ibuku.
" Kau hanya orang asing di keluarga ini setelah ibumu meninggal, jadi jangan berharap lebih. " ucap Marianna ibu tirinya.
" Kalau aku orang asing lalu bagaimana dengan kak Delano. bukannya dia juga seharusnya menjadi, orang asing untuk kalian bukan. tapi kenapa perlakuan kalian, terhadap kak Delano berbeda denganku." ucap Aurora dengan rasa penasarannya.
" Karena aku adalah anak kandung dari nyonya Marianna, bukan ibumu Alexa Latushia. ibumu merawat ku tanpa tau, aku adalah anak dari selingkuhan ayahmu. karna ayahku hanya berkata, menemukanku di jalanan saat pulang dari luar kota." tawa Delano dengan tatapan puas melihat reaksi Aurora.
Aurora diam membisu dan sedang mencerna apa yang ia dengar dari mulut Delano. Aurora cukup terkejut, dengan kenyataan pahit yang tidak ingin dia tahu. setelah Aurora memahami semuanya, dia kembali dari lamunannya.
" Apa itu benar ayah?" tanya Aurora pada Antonius sang ayah.
" Itu memang benar, Delano adalah anakku dengan marianna bukan anak dari ibumu Alexa." jawab Antonius kepada Aurora
" Kenapa kau menghianati ibuku!" ucap Aurora dengan tatapan tajam yang ia tujukan pada sang ayah.
" Karna ayahmu, menikahinya hanya untuk mendapatkan harta kekayaannya saja." ucap Marianna dengan dengan tatapan menghina.
" Dasar gadis bodoh! ...
" Dan ibumu meninggal, setelah aku memberikannya racun. agar aku dan keluarga ku, bisa menguasai semua hartanya." tawa puas sang Antonius memenuhi ruangan itu
Aurora bagai tersambar petir di siang bolong, mengetahui fakta tersebut. kini ia paham apa yang di maksud, dari perkataan terakhir ibu kandungnya sebelum meninggal dunia.
Flashback on
Tiga tahun yang lalu saat Aurora baru menginjak umur lima belas tahun, dia yang saat itu baru pulang dari sekolahnya dan memasuki rumah dalam keadaan sepi.
Aurora bertanya - tanya kemanakah mereka semua. karna Aurora melihat mansion itu terlalu sunyi, biasanya Alexa sang ibu akan menyambut dirinya saat memasuki mansion ini.
Sampai terdengarlah suara kepala pelayan, menghampiri ku dan berkata bahwa nyonya Alexa ada dirumah sakit. Kepala pelayan itu hanya berkata, ibunya pingsan di taman setelah ayahnya memberikan kudapan manis pada ibunya.
Aurora bergegas pergi ke rumah sakit, tanpa mengganti seragam sekolahnya. karna yang ada dipikirannya saat ini, hanya karna ingin segera melihat kondisi ibunya di rumah sakit. dan saat ia sampai di ruang rawat ibunya, tidak ada siapa pun yang menjaga ibunya di ruangan itu.
Aurora segera berjalan mendekati ranjang pasien, yang di sana terbaring tubuh lemas ibunya. dia duduk di kursi samping ranjang ibunya, dan menggenggam tangan ibunya dengan cukup erat.
Tak lama setelah Aurora duduk, ia melihat kelopak mata ibunya perlahan terbuka. Aurora segera berdiri untuk memanggil dokter, agar bisa memeriksa keadaan ibunya.
Tapi belum sempat ia memanggil dokter. sang ibu berkata, untuk tidak perlu memanggil dokter. karna ada sesuatu, yang harus ibunya katakan pada Aurora.
" Berhati-hatilah sayang apa yang kau lihat belum tentu itu kenyataanya. jangan pernah tertipu oleh sikap mereka terhadap mu, dan jangan pernah berharap pada ayahmu dan juga kakakmu. karna mereka tidak sebaik yang kamu lihat sayang. " ucap sang ibu dengan nada lirih.
" Apa maksud mu bu? aku tidak mengerti sama sekali. " ucap Aurora, dengan menetaskan air matanya saat melihat tubuh lemah ibunya.
" Dengarkan ibu sayang. ayah dan kakak mu bukanlah orang yang baik, berhati - hatilah sayang." ucap ibu Aurora dengan tersenyum manis ke arah Aurora.
" Sebelum ibu pergi, ingat kata - kata ibu. pulang dari sini, kamu masuklah ke kamar ibu dan jangan sampai ada yang tau. setelah itu ambilah koper sedang berwarna hitam yang ibu letakan di ruang rahasia ibu. kau tau kan nak kode ruangan itu? " ucap ibunya Aurora.
" Aku tahu bu, kodenya adalah tanggal lahir ku bukan. lalu apa perlu aku menyimpannya bu? " tanyanya pada sang ibu
" Ambil dan simpan baik - baik barang yang ada di dalam koper itu sayang. jangan sampai ada yang tau, dengan isi dari koper itu sayang. kau pergunakan itu semua dengan baik ya, ibu percaya kau pasti mampu sayang. ibu pergi sayang, selamat tinggal nak." ucap sang ibu, dan tak lama setelah itu ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Aurora hanya bisa menangis, dan tidak percaya akan kehilangan sosok ibu yang sangat dia sayangi. Padahal usianya masih, terbilang cukup muda yaitu 15 tahun.
Setelah Aurora kembali dari pemakaman, dia langsung masuk ke rumah tanpa menghiraukan semua orang yang ada di rumah itu.
Dia menuju lantai atas yang terdapat kamar, dari mendiang sang ibu. dia memasuki kamar tersebut, dan mengambil koper sedang yang di ucapkan ibunya sebelum meninggal. dia segera membawanya, untuk ia simpan di tempat yang aman sebelum mereka semua tahu.
Flashback off
... ...
... 🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿...
Happy Reading Guys ♥️
Jangan Lupa untuk dukung novel ini dengan cara: like, vote, dan komen kalian. Terimakasih 🎉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
ところで
revisi?
2024-03-03
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
...
2024-03-02
0
Deliza Yuseva
Dasar ayah serakah ...
2024-02-23
0