Alesa baru selesai Sholat Isha walaupun sakit Alesa tetap menjalankan kewajiban nya,saat sakit tidak ada yang menjaga bukan hal yang mudah, untung nya Airin setelah pulang kerja datang ke rumah sakit membawakan keperluan untuk Alesa. Selesai Sholat Alesa memutuskan untuk tidur.
Tengah malam Alesa bangun dia merasa kepala nya sakit keringat sudah memenuhi badan Alesa dan dia merasa sesak nafas, melihat Dokter dan Perawat memeriksanya membuat Alesa bertanya tanya ada apa dengan dia?pada hal saat akan tidur dia sudah merasa lebih baik.
"Alesa kamu bisa dengar saya." Ucap Dokter Bagas dan diangguki Alesa.
Perawat memasang oxymetry dan memeriksa tekanan darah Alesa. "Dokter saturasi oksigen dan tekanan darah pasien menurun."
Dokter memasangkan masker oksigen untuk Alesa dan menyuntikkan obat, lima belas menit Dokter menangani Alesa akhir nya kondisi nya stabil.
Dokter Bagas merasa lega tekanan darah Alesa juga mulai normal. "Syukur lah kondisi pasien sudah stabil, jika saturasi oksigen pasien sudah normal masker oksigen nya bisa di lepas."
"Baik Dokter."
Dokter Bagas kembali ke ruangan nya tapi dia berhenti saat melihat Zahra ada di resepsionis akhir nya Dokter Bagas menghampiri Zahra. "Saya kira Dokter sudah pulang."
"Saya sedang mengurus administrasi adek saya, karena tadi saya ada pasien jadi Pak sopir yang mengurus dan ada beberapa data yang belum di isi." Ucap Dokter Zahra.
Dokter Bagas hanya mengangguk, setelah Dokter Zahra selesai mereka ke ruangan saat akan naik lift Dokter Bagas memberi tau Dokter Zahra jika kondisi Alesa tadi menurun.
"Dokter Zahra sudah melihat Alesa." Tanya Dokter Bagas.
"Saya lupa Dokter." Karena Alby masuk rumah sakit dia lupa melihat Alesa.
"Tadi saya baru selesai menangani Alesa kondisi nya menurun."
Dokter Zahra kaget kenapa tiba tiba kondisi Alesa bisa menurun pada hal sebelum nya Dokter Bagas bilang kondisi nya sudah membaik. "Kok bisa?"
"Sebelum di bawa ke rumah sakit pasien sudah mengalami demam dan pasien mengabaikan kesehatan nya, saat di bawa ke rumah sakit dia sudah pingsan dan karena telat mendapat pengobatan jadi kondisi nya parah." Jelas Dokter Bagas.
"Maaf Dokter saya harus melihat Alesa saya permisi." Dokter Zahra pergi untuk melihat kondisi Alesa walaupun mereka berdua baru kenal, tapi karena kebaikan Alesa membuat Dokter Zahra sudah menganggap Alesa seperti adek nya sendiri.
Saat sampai di ruang rawat Dokter Zahra melihat Alesa tidur melihat Alesa tidak ada yang menjaga membuat dia sedih, dia mengusap kepala Alesa yang masih menggunakan jilbab karena masih ada urusan Dokter Zahra kembali ke ruangan nya.
Saat Alesa sadar dia melihat ada laki laki berdiri di samping nya menatap dia dengan tatapan khawatir, perlahan pandangan Alesa yang awal nya buram mulai jelas. Alby berdiri di samping nya tapi yang membuat Alesa heran kenapa Alby memakai baju pasien.
"Sudah bangun, ada yang sakit." Tanya Alby.
Alesa yang masih menggunakan masker oksigen tersenyum dia senang ada yang mengkhawatirkan nya. Setelah Alesa sadar Dokter dan Perawat memeriksa nya masker oksigen yang dia pakai di lepas karena saturasi oksigen Alesa sudah normal.
Setelah Dokter pergi Alby mendapat telfon dari Zahra untuk membantu dia membawa buah yang dia beli untuk Alesa. Alby pergi keluar handphone Alesa berdering orang tua nya menelfon.
Alesa senang karena orang tua nya menelfon. "Hallo Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsallam Alesa kamu dimana kok Reska dari kemarin nelfon gk kamu angkat." Ucap Ibu Devi.
Alesa kira orang tua nya menelfon untuk menanyakan kabar nya tapi ternyata mereka menelfon karena Reska menelfon dan nomer Alesa tidak aktif, kemarin Alesa tidak memegang handphone jadi dia tidak tau Reska menelfon nya.
"Maaf buk kemarin Alesa sakit."
"Gini adek kamu harus bayar uang kos dan ada buku yang harus dia beli, kemarin udah Ibu kirim uang untuk beli buku tapi masih kurang untuk bayar kos adek kamu."
Alesa baru merasa kondisi nya membaik tapi dia harus memikirkan uang kos adek nya, sebenar nya dia juga sedih saat orang tua nya tau dia sakit tapi mereka tidak peduli.
"Sekarang Alesa lagi gk ada uang karena Alesa lagi sakit." Alesa mencoba memberi pengertian ke orang tua nya.
"Bapak sama Ibu udah gk punya uang, kamu sakit apa emang sampai gk bisa bayar uang kos adek kamu." Ucap Ibu Devi.
Karena Alesa malas berdebat akhir nya dia mengalah. "Baik buk nanti Alesa kirim uang untuk Reska bayar kos, udah dulu ya buk Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsallam."
Alesa langsung mentransfer uang untuk Reska setelah mentransfer dia meletakkan handphone dan memijat kepala nya yang sakit, tanpa Alesa sadari Alby dan Dokter Zahra mendengar pembicaraan Alesa dan orang tua nya hal itu membuat mereka sedih keadaan Alesa sedang sakit tapi orang tua Alesa seperti tidak peduli.
"Alesa." Panggil Dokter Zahra.
Alesa yang tadi nya melamun saat melihat Dokter Zahra dia tersenyum. "Dokter Zahra."
Alesa memanggil Zahra dengan sebutan kakak hanya saat Zahra tidak bekerja, jika bekerja Alesa memanggil Dokter Zahra.
Zahra meletakkan buah yang mereka bawa ke atas nakas dan duduk di bangku samping Alesa. "Maaf baru jenguk kamu, kemarin saya sibuk dan Alby sakit itu lah kenapa Alby memakai baju pasien."
"Tidak pa pa Dokter. Kamu sakit apa Alby."
"Cuma demam tapi udah membaik kok."
Zahra mendapat telfon dia harus segera kembali bekerja dia sengaja berangkat lebih awal supaya bisa menjenguk Alesa. "Saya mau ke ruangan saya cepat sembuh Alesa."
Alesa tersenyum dia merasa hati nya menghangat terkadang kita mendapat kasih sayang dari orang lain.
"Kamu sendiri gk ada yang jagain?" Tanya Alby.
"Hm aku udah biasa, hidup jauh dari keluarga mengajarkan aku untuk bisa mandiri dalam keadaan apa pun."
Posisi mereka sekarang Alby masih berdiri di samping Alesa dan menatap Alesa yang tiduran, mendengar jawaban Alesa membuat Alby malu.
"Kamu kenapa?" Tanya Alesa melihat Alby sedih.
"Aku malu karena kamu saja bisa mandiri tanpa mengeluh sedangkan aku?baru belajar bekerja aku sudah mengeluh."
"Memang apa salah nya kalau kita mengeluh?mengeluh itu wajar yang penting jangan menyerah tetap berdoa dan berusaha." Ucap Alesa.
"Kamu pernah mengeluh?" Tanya Alby.
"Tentu saja pernah mau sekuat apa pun seseorang pasti dia pernah mengeluh, jangan anggap orang yang terlihat kuat gk pernah mengeluh."
Alby semakin belajar banyak hal dari Alesa hal hal sederhana yang Alby kira tidak penting ternyata penting bagi orang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments