Semakin hari kondisi Alesa semakin membaik, duduk di taman rumah sakit bersama Alby akhir nya Alesa bisa keluar untuk menikmati udara segar. Alby sudah sembuh dia sudah melakukan aktivitas seperti biasa nya setelah pulang kuliah dia datang ke rumah sakit untuk menjaga Alesa.
"Kamu gk ke restoran kata nya mau belajar ngurus Bisnis keluarga kamu." Ucap Alesa.
"Nanti aja sekarang kamu lebih penting." Ucap Alby.
Alesa merasa tidak enak karena merepotkan Alby. "Maaf aku selalu ngerepotin kamu."
"Kamu gk usah berfikir gitu, aku senang bisa di dekat kamu lagian aku juga banyak belajar dari kamu."
"Terimakasih kasih ya kamu sama kak Zahra udah baik ke aku." Ucap Alesa.
Setelah satu minggu di rawat Alesa di bolehkan untuk pulang, saat akan mengurus administrasi Alesa kaget ternyata semua biaya perawatan nya di tanggung Alby. Alesa menghampiri Alby yang menunggu dia di cafetaria rumah sakit.
Alby kaget karena tiba tiba Alesa duduk di samping nya. "Ada apa?"
"Alby kenapa kamu bayar biaya pengobatan aku." Tanya Alesa.
Alby meminum kopi yang dia pesan. "Rasa kopi di sini tidak seenak kopi buatan kamu."
"Alby aku serius." Kesal Alesa.
"Aku tau kamu lagi gk punya uang dan apa salah nya kalau aku membantu kamu. Alesa kamu jangan merasa tidak enak aku melakukan semua ini karena aku tulus membantu kamu."
Alesa bingung bagaimana cara dia membalas kebaikan Alby sudah dua kali Alby membantu dia membayar biaya rumah sakit. " Bagaimana aku bisa membalas kebaikan kamu? "
"Alesa jangan di fikirin aku ikhlas membantu kamu yang penting kamu sehat, kamu tau kan orang baik pasti akan mendapatkan hal hal baik."
"Tapi aku gk enak sama kamu."
Alby faham apa yang Alesa rasakan. "Begini saja buatkan aku kopi yang enak setiap aku mau minum kopi." Ucap Alby dengan tersenyum.
Di perjalanan tidak ada yang berbicara Alby fokus menyetir sedangkan Alesa sibuk dengan fikiran nya sendiri, sebenar nya Alby ingi mengobrol tapi Alesa hanya diam membuat Alby mengurungkan niat nya untuk mengobrol. Karena jalan macet Alby mulai merasa bosan dari tadi mereka berdua hanya diam tidak ada yang berbicara.
"Alesa." Panggil Alby.
Alesa yang sibuk dengan fikiran nya sendiri kaget saat Alby memanggil nya.
Alby merasa bersalah melihat Alesa kaget karena dia. "Kamu gk pa pa."
"Aku gk pa pa."
"Kamu kenapa diam terus ada yang lagi di fikirin?" Tanya Alby.
Alesa melihat ke arah depan mengabaikan tatapan khawatir dari Alby. "Aku gk pa pa tenang aja."
Alby tau Alesa bohong dia yakin banyak yang sedang di fikirkan Alesa. "Kalau kamu merasa banya fikiran tentang sesuatu yang bikin kamu stres jangan di rasakan sendiri, masih ada orang yang mau dengerin cerita kamu."
Pertandingan basket di adakan hari ini Alby dan teman teman nya bersiap siap untuk bertanding, pertandingan hari ini akan menentukan siapa yang akan maju ke babak semi final saat pertandingan akan di mulai Alby melihat ke arah penonton dia berharap Alesa datang menonton pertandingan nya.
"Nyari siapa kamu?" Tanya Hamdan.
"Aku nyari Alesa gk tau kenapa setelah dia keluar dari rumah sakit dia kayak menghindar dari aku." Ucap Alby.
"Coba nanti temui dia mungkin dia lagi sibuk." Ucap Hamdan.
Alby mengangguk setelah pertandingan basket nanti dia ingin menemui Alesa. Pertandingan basket di mulai tim lawan kewalahan menghadapi tim Alby baru babak pertama tim Alby memimpin skor. Di babak terakhir tim Alby berhasil memenangkan pertandingan kampus Alby berhasil masuk ke babak semi final.
"Kerja bagus semua nya pertahankan kekompakkan tim kita." Ucap Pak Pelatih.
Setelah merayakan kemenangan Alby memutuskan langsung pergi menemui Alesa di perjalanan dia berharap Alesa mau berbicara dengan dia, berhenti di toko untuk membeli minum Alby melihat seseorang yang dia kenal saat melihat semakin dekat Alby kaget Alesa di marahi tiga orang perempuan, ternyata perempuan yang memarahi Alesa mahasiswi di kampus Alby.
Mereka bertiga marah karena Alesa dekat dengan Alby. "Kamu udah aku bilang jauhi kak Alby."
"Kalian kalau suka sama Alby ya kalian bilang ke dia, aku sama dia cuma teman." Alesa kesal setelah keluar dari rumah sakit mereka bertiga selalu menganggu Alesa
"Terus kenapa kak Alby masih terus dekati kamu?"
"Tanya langsung ke dia jangan ganggu aku lagi, lagian mau Alby dekat sama perempuan lain itu hak dia." Ucap Alesa.
Alesa mengambil belanjaan milik nya dia baru selesai bekerja dan mampir ke toko tapi malah bertemu perempuan yang menganggu dia. Melihat Alesa akan pergi salah satu perempuan tadi memegang tangan Alesa dia menyuruh kedua teman nya untuk memegangi Alesa perempuan tadi membuka air minum untuk menyiram Alesa.
Alby memegang tangan perempuan tadi dia mendengar semua pembicaraan di antara mereka.
"Kamu mau ngapain?" Ucap Alby dengan tatapan tajam."
Perempuan tadi kaget melihat Alby. "Kak Alby."
Melihat ada Alby kedua perempuan tadi pergi. Alby berdiri di depan Alesa melindungi Alesa dari perempuan tadi. "Apa hak kamu ngelarang aku dekat sama perempuan."
"Kak bukan nya aku lebih cantik dari dia, coba lihat dia cuma perempuan biasa."
"Menurut aku mau di lihat dari segi apa pun tetap cantik Alesa. Cantik itu dari hati karena apa?karena cinta tidak boleh memandang fisik." Ucap Alby.
Perempuan tadi tidak terima, saat akan berbicara Alby menyuh nya untuk pergi. "Lebih baik kamu pergi dari sini."
Perempuan tadi tidak berani melawan dia takut melihat tatapan Alby.
Alby berbalik menatap Alesa dia tidak tau jika Alesa di ganggu. "Jadi ini alasan kamu menghindar dari aku?"
Alesa memejamkan mata nya kepala nya terasa sakit dia hanya ingin tenang tapi kenapa dia harus menghadapi keadaan seperti ini?
"Sebaik nya kita jangan ketemu lagi, seperti nya banyak yang tidak suka kita dekat." Ucap Alesa.
Alby tidak terima dengan keputusan Alesa dia sudah mencintai Alesa. "Kamu jangan bikin keputusan sepihak, kasih aku waktu untuk mengurus ini semua."
"Alby aku cuma pengin hidup tenang, kamu tau hidup seperti ini saja sudah sulit apa lagi kalau aku terus dekat sama kamu."
"Aku akan urus ini semua tolong jangan kayak gini."
Alesa sebenar nya tidak ingin menjauhi Alby tapi dia harus bagaimana?. "Senang mengenal kamu Alby tapi tolong fahami keadaan aku."
"Aku akan mengurus semua nya supaya mereka gk ganggu kamu." Ucap Alesa.
"Lakukan saja apa yang kamu mau, aku hanya ingin tenang."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments