Bab 17 Aku Hanya Ingin Tenang

Semakin hari kondisi Alesa semakin membaik, duduk di taman rumah sakit bersama Alby akhir nya Alesa bisa keluar untuk menikmati udara segar. Alby sudah sembuh dia sudah melakukan aktivitas seperti biasa nya setelah pulang kuliah dia datang ke rumah sakit untuk menjaga Alesa.

"Kamu gk ke restoran kata nya mau belajar ngurus Bisnis keluarga kamu." Ucap Alesa.

"Nanti aja sekarang kamu lebih penting." Ucap Alby.

Alesa merasa tidak enak karena merepotkan Alby. "Maaf aku selalu ngerepotin kamu."

"Kamu gk usah berfikir gitu, aku senang bisa di dekat kamu lagian aku juga banyak belajar dari kamu."

"Terimakasih kasih ya kamu sama kak Zahra udah baik ke aku." Ucap Alesa.

Setelah satu minggu di rawat Alesa di bolehkan untuk pulang, saat akan mengurus administrasi Alesa kaget ternyata semua biaya perawatan nya di tanggung Alby. Alesa menghampiri Alby yang menunggu dia di cafetaria rumah sakit.

Alby kaget karena tiba tiba Alesa duduk di samping nya. "Ada apa?"

"Alby kenapa kamu bayar biaya pengobatan aku." Tanya Alesa.

Alby meminum kopi yang dia pesan. "Rasa kopi di sini tidak seenak kopi buatan kamu."

"Alby aku serius." Kesal Alesa.

"Aku tau kamu lagi gk punya uang dan apa salah nya kalau aku membantu kamu. Alesa kamu jangan merasa tidak enak aku melakukan semua ini karena aku tulus membantu kamu."

Alesa bingung bagaimana cara dia membalas kebaikan Alby sudah dua kali Alby membantu dia membayar biaya rumah sakit. " Bagaimana aku bisa membalas kebaikan kamu? "

"Alesa jangan di fikirin aku ikhlas membantu kamu yang penting kamu sehat, kamu tau kan orang baik pasti akan mendapatkan hal hal baik."

"Tapi aku gk enak sama kamu."

Alby faham apa yang Alesa rasakan. "Begini saja buatkan aku kopi yang enak setiap aku mau minum kopi." Ucap Alby dengan tersenyum.

Di perjalanan tidak ada yang berbicara Alby fokus menyetir sedangkan Alesa sibuk dengan fikiran nya sendiri, sebenar nya Alby ingi mengobrol tapi Alesa hanya diam membuat Alby mengurungkan niat nya untuk mengobrol. Karena jalan macet Alby mulai merasa bosan dari tadi mereka berdua hanya diam tidak ada yang berbicara.

"Alesa." Panggil Alby.

Alesa yang sibuk dengan fikiran nya sendiri kaget saat Alby memanggil nya.

Alby merasa bersalah melihat Alesa kaget karena dia. "Kamu gk pa pa."

"Aku gk pa pa."

"Kamu kenapa diam terus ada yang lagi di fikirin?" Tanya Alby.

Alesa melihat ke arah depan mengabaikan tatapan khawatir dari Alby. "Aku gk pa pa tenang aja."

Alby tau Alesa bohong dia yakin banyak yang sedang di fikirkan Alesa. "Kalau kamu merasa banya fikiran tentang sesuatu yang bikin kamu stres jangan di rasakan sendiri, masih ada orang yang mau dengerin cerita kamu."

Pertandingan basket di adakan hari ini Alby dan teman teman nya bersiap siap untuk bertanding, pertandingan hari ini akan menentukan siapa yang akan maju ke babak semi final saat pertandingan akan di mulai Alby melihat ke arah penonton dia berharap Alesa datang menonton pertandingan nya.

"Nyari siapa kamu?" Tanya Hamdan.

"Aku nyari Alesa gk tau kenapa setelah dia keluar dari rumah sakit dia kayak menghindar dari aku." Ucap Alby.

"Coba nanti temui dia mungkin dia lagi sibuk." Ucap Hamdan.

Alby mengangguk setelah pertandingan basket nanti dia ingin menemui Alesa. Pertandingan basket di mulai tim lawan kewalahan menghadapi tim Alby baru babak pertama tim Alby memimpin skor. Di babak terakhir tim Alby berhasil memenangkan pertandingan kampus Alby berhasil masuk ke babak semi final.

"Kerja bagus semua nya pertahankan kekompakkan tim kita." Ucap Pak Pelatih.

Setelah merayakan kemenangan Alby memutuskan langsung pergi menemui Alesa di perjalanan dia berharap Alesa mau berbicara dengan dia, berhenti di toko untuk membeli minum Alby melihat seseorang yang dia kenal saat melihat semakin dekat Alby kaget Alesa di marahi tiga orang perempuan, ternyata perempuan yang memarahi Alesa mahasiswi di kampus Alby.

Mereka bertiga marah karena Alesa dekat dengan Alby. "Kamu udah aku bilang jauhi kak Alby."

"Kalian kalau suka sama Alby ya kalian bilang ke dia, aku sama dia cuma teman." Alesa kesal setelah keluar dari rumah sakit mereka bertiga selalu menganggu Alesa

"Terus kenapa kak Alby masih terus dekati kamu?"

"Tanya langsung ke dia jangan ganggu aku lagi, lagian mau Alby dekat sama perempuan lain itu hak dia." Ucap Alesa.

Alesa mengambil belanjaan milik nya dia baru selesai bekerja dan mampir ke toko tapi malah bertemu perempuan yang menganggu dia. Melihat Alesa akan pergi salah satu perempuan tadi memegang tangan Alesa dia menyuruh kedua teman nya untuk memegangi Alesa perempuan tadi membuka air minum untuk menyiram Alesa.

Alby memegang tangan perempuan tadi dia mendengar semua pembicaraan di antara mereka.

"Kamu mau ngapain?" Ucap Alby dengan tatapan tajam."

Perempuan tadi kaget melihat Alby. "Kak Alby."

Melihat ada Alby kedua perempuan tadi pergi. Alby berdiri di depan Alesa melindungi Alesa dari perempuan tadi. "Apa hak kamu ngelarang aku dekat sama perempuan."

"Kak bukan nya aku lebih cantik dari dia, coba lihat dia cuma perempuan biasa."

"Menurut aku mau di lihat dari segi apa pun tetap cantik Alesa. Cantik itu dari hati karena apa?karena cinta tidak boleh memandang fisik." Ucap Alby.

Perempuan tadi tidak terima, saat akan berbicara Alby menyuh nya untuk pergi. "Lebih baik kamu pergi dari sini."

Perempuan tadi tidak berani melawan dia takut melihat tatapan Alby.

Alby berbalik menatap Alesa dia tidak tau jika Alesa di ganggu. "Jadi ini alasan kamu menghindar dari aku?"

Alesa memejamkan mata nya kepala nya terasa sakit dia hanya ingin tenang tapi kenapa dia harus menghadapi keadaan seperti ini?

"Sebaik nya kita jangan ketemu lagi, seperti nya banyak yang tidak suka kita dekat." Ucap Alesa.

Alby tidak terima dengan keputusan Alesa dia sudah mencintai Alesa. "Kamu jangan bikin keputusan sepihak, kasih aku waktu untuk mengurus ini semua."

"Alby aku cuma pengin hidup tenang, kamu tau hidup seperti ini saja sudah sulit apa lagi kalau aku terus dekat sama kamu."

"Aku akan urus ini semua tolong jangan kayak gini."

Alesa sebenar nya tidak ingin menjauhi Alby tapi dia harus bagaimana?. "Senang mengenal kamu Alby tapi tolong fahami keadaan aku."

"Aku akan mengurus semua nya supaya mereka gk ganggu kamu." Ucap Alesa.

"Lakukan saja apa yang kamu mau, aku hanya ingin tenang."

Episodes
1 Bab 1 Alesa Almeira
2 Bab 2 Aku baik baik saja
3 Bab 3
4 Bab 4 Hujan dan Baikan
5 Bab 5 Tersenyum Untuk Menutupi Rasa Sakit
6 Bab 6 Pertandingan Basket
7 Bab 7 Walaupun Lelah Aku Tetap Kuat
8 Bab 8 Kalau Suka Bilang Suka
9 Episode 9 Makan Sambil Menangis
10 Bab 10 Alby
11 Bab 11 Kakak Adek Berantem
12 Bab 12 Abang Penjual Bakso
13 Bab 13 Yang Tidak Merasakan Mana Paham
14 Bab 14 Coklat Untuk Alesa
15 Bab 15 Sakit
16 Bab 16 Mengeluh Itu Wajar
17 Bab 17 Aku Hanya Ingin Tenang
18 Bab 18 Alby Kefikiran Alesa
19 Bab 19 Di Rendahkan
20 Bab 20 Membuktikan Ke Orang Yang Merendahkan
21 Bab 20 Jangan Dengarkan Kata Mereka
22 Bab 22 Insecure
23 Bab 23 Sakit Perut
24 Bab 24 Khawatir
25 Bab 25 Sia Sia?
26 Bab 26 Tidak Ada Yang Sia Sia
27 Episode 27 Momen
28 Bab 28 Barista Baru
29 Bab 29 Gado Gado
30 Bab 30 Alesa Di Tabrak Mobil
31 Bab 31 Alesa Kesakitan
32 Bab 32
33 Bab 33 Pulang Ke Kos
34 Bab 34
35 Bab 35 Melankolia
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38 Setiap Orang Mempunyai Kelebihan Dan Kekurangan
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41 Tomboy
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44 Wisata Masa Lalu
45 Bab 45 Sampai Aku Lelah
46 Bab 46 Aneh
47 Bab 47 Usaha Alby
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51 Alby Cemburu
52 Bab 52 Alesa dan Andri
53 Bab 53 Hamdan
54 Episode 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 Insecure Lagi
61 Bab 61
62 Bab 62 Bingung
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65 Insecure Karena perbedaan
66 Bab 66 Tidak Pernah Melihat Ke Arahku
67 Bab 67
68 Bab 68 Haikal Dan Karin
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77 Ingin Yang Terbaik
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80 Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Alesa Almeira
2
Bab 2 Aku baik baik saja
3
Bab 3
4
Bab 4 Hujan dan Baikan
5
Bab 5 Tersenyum Untuk Menutupi Rasa Sakit
6
Bab 6 Pertandingan Basket
7
Bab 7 Walaupun Lelah Aku Tetap Kuat
8
Bab 8 Kalau Suka Bilang Suka
9
Episode 9 Makan Sambil Menangis
10
Bab 10 Alby
11
Bab 11 Kakak Adek Berantem
12
Bab 12 Abang Penjual Bakso
13
Bab 13 Yang Tidak Merasakan Mana Paham
14
Bab 14 Coklat Untuk Alesa
15
Bab 15 Sakit
16
Bab 16 Mengeluh Itu Wajar
17
Bab 17 Aku Hanya Ingin Tenang
18
Bab 18 Alby Kefikiran Alesa
19
Bab 19 Di Rendahkan
20
Bab 20 Membuktikan Ke Orang Yang Merendahkan
21
Bab 20 Jangan Dengarkan Kata Mereka
22
Bab 22 Insecure
23
Bab 23 Sakit Perut
24
Bab 24 Khawatir
25
Bab 25 Sia Sia?
26
Bab 26 Tidak Ada Yang Sia Sia
27
Episode 27 Momen
28
Bab 28 Barista Baru
29
Bab 29 Gado Gado
30
Bab 30 Alesa Di Tabrak Mobil
31
Bab 31 Alesa Kesakitan
32
Bab 32
33
Bab 33 Pulang Ke Kos
34
Bab 34
35
Bab 35 Melankolia
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38 Setiap Orang Mempunyai Kelebihan Dan Kekurangan
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41 Tomboy
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44 Wisata Masa Lalu
45
Bab 45 Sampai Aku Lelah
46
Bab 46 Aneh
47
Bab 47 Usaha Alby
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51 Alby Cemburu
52
Bab 52 Alesa dan Andri
53
Bab 53 Hamdan
54
Episode 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 Insecure Lagi
61
Bab 61
62
Bab 62 Bingung
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65 Insecure Karena perbedaan
66
Bab 66 Tidak Pernah Melihat Ke Arahku
67
Bab 67
68
Bab 68 Haikal Dan Karin
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77 Ingin Yang Terbaik
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!