BAB 10
Laki-laki jangkung bertubuh kurus dan mengenakan kacamata minus itu duduk menghadap ke arah mereka. Ia murah senyum dan lebih ramah ketimbang Eyang Gani. Memang ia lebih muda dari ayahnya Pandu, hampir seusia dengan istrinya Om Harman. Tetapi, konon ilmunya lebih tinggi dari Eyang Gani.
“Ada yang mempunyai Boneka..?” tanya Mang Sugi.
“Boneka..?” gumam Pandu. “Maksudnya Boneka plastic, Mang..?”
“Yaa, boleh juga. Boneka plastik atau boneka kayu, sama saja! Asal jangan boneka dari india, ya” Mang Sugi mengajak berkelakar sejenak untuk sekedar mencairkan suasana, memancing tawa mereka sekejap, lalu kembali bersikap serius.
Pandu segera berdiri karena ia ingat di kamar Dhamayanti ada boneka plastic berukuran besar. Boneka itu dulunya adalah bekas teman bermain Dhamayanti semasa ia berusia tujuh tahun. Sampai sekarang masih di rawatnya dengan baik, karena termasuk boneka kesayangannya.
Maka, ketika Pandu akan keluar untuk mengambil boneka itu, Dhamayanti menghadangnya di depan pintu. “Nggak… nggak boleh..!” Rupanya ia sudah mengerti maksud Pandu.
“Pinjam sebentar saja!” bujuk Pandu dengan suara lemah lembut agar adiknya itu mau meminjamkan boneka kesayangannya.
“Nggak boleh!. Itu bonekaku dari kecil ! untuk teman tidurku, bukan untuk mencari setan!” Dhamayanti tetap kekeh tidak mau meminjamkan bonekanya.
“Tidak akan rusak, Yanti. Pinjam sebentar saja!” bentak Pandu
Ayah mereka ikut berdiri dan berbicara kepada Dhamayanti, “Menolong orang tak ada jeleknya, Yanti. Itu hanya boneka, masa di pinjam saja tidak boleh.”
“Kalau rusak bagaimana..?” tanya Dhamayanti dengan nada ketus.
“Aku yang akan menggantinya.” Sahut Pandu. “ku ganti dengan yang lebih bagus, yang bisa bicara dan bisa mencium bibirmu yang runcing itu.” Sambil mengajak tersenyum dan hendak mencubit pipi adiknya yang cemberut.
Dhamayanti mengibaskan tangannya sambil mendesah kesal. Tapi ia membiarkan kakaknya lewat dan keluar dari dalam ruangan itu, mengambil boneka tersebut, lalu kemudian menyerahkannya kepada Mang Sugi. Oleh Mang Sugi, boneka itu dengan mudahnya di berdirikan di atas tikar di samping kanannya.
Pandu merasa sedikit aneh, demikian pula dengan adiknya Dhamayanti. Boneka itu biasanya sangat susah untuk di berdirikan kecuali dengan hati-hati dan posisi kakinya sedikit merenggang. Tetapi, kali ini posisi kaki boneka itu merapat, tapi mudah sekali Mang Sugi meletakkan boneka itu dalam posisi begitu. Seakan kaki boneka itu ada perekatnya, menempel pada lantai bertikar di kamar Pandu.
Boneka itu adalah boneka anak perempuan yang mengenakan rambut palsu. Rambut itu biasanya bisa di lepas terpisah oleh Dhamayanti ketika boneka itu perlu untuk di cuci. Ukuran boneka itu seperti balita berusia tiga tahun. Tingginya sekitaran 70 – 80 cm.
Matanya terpejam dan bisa tertutup jika di telentangkan, tetapi matanya itu akan kembali terbuka dan mulutnya ternganga lagi jika di berdirikan.
“Saya harap jangan ada yang bicara, ya..” pinta Mang Sugi sebelum memulai pekerjaannya.
Ia duduk bersila menghadap kearah boneka yang berdiri itu. Matanya terpejam pelan-pelan. pada waktu matanya baru terpejam untuk beberapa saat. Ia berkata, “Tolong matikan kran air itu.”
“Kran air..?” gumam Pandu. Semua jadi menyimak suara kran air. “Oh,, ya.. Ada tetesan air di kamar mandi. Kecil sekali suara itu, tapi Mang Sugi bisa mendengar suaranya. Ternyata Mang Sugi mempunyai pendengaran yang sangat peka.
Pandu segera bergegas untuk menghentikan tetesan dari kran air tersebut. Mang Sugi sempat berbicara lagi dengan mata terpejam. “Kompor dimatikan juga, ya.! Biar air yang di rebus itu tidak mendesis terus.”
Astaga! Sampai suara air mendidih itu terdengar juga oleh Mang Sugi. Pandu segera kedapur, dan memang di dapur ada kompor yang masih menyala kecil, di atasnya masih ada air di dalam panic yang di seduh. Air itu sudah mendidih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Clarissa0611
bantu Susbcribe ya 🙏🙏🥰
2023-07-21
0
Noorphans.
Ngangenin banget ceritanya.
2023-07-21
0
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Gemes banget 😍
2023-07-21
0