Pak Satpam menghela nafas, saat dirinya jatuh tersungkur hingga ia terkejut melihat sosok orang misterius yang memakai kedok hitam.
Lalu, Pak Satpam berusaha bangun dan berdiri, "Hai siapa kamu, mau kemana?" ucap Pak Satpam seraya berjalan cepat hingga berlari mengejar penjahat tersebut.
Namun apa daya, penjahat tersebut larinya begitu cepat dan ia berhasil menyeberang ke jalan raya. Sedangkan Pak Satpam saat mau menyeberang, banyak sekali mobil-mobil yang lalu lalang.
Sampai ia tak berhasil menyeberang untuk mengejar penjahat tersebut. Karena penjahat tersebut sudah jauh larinya, sampai tak kelihatan entah kemana larinya.
Hingga akhirnya, Pak Satpam memutuskan untuk berhenti mengejarnya dan segera membalikkan tubuhnya serta berjalan cepat menuju kantor perusahaan Akmelano.
Pak Satpam melihat ada sebuah mobil yang berhenti di depan kantor, yang mana saat pengendara mobil itu turun dari mobilnya, ternyata itu adalah Pak Andi dan Andrew.
Pak Satpam mulai mendekati mereka berdua seraya berkata, "Selamat Pagi Pak Andi dan juga Pak Andrew?"
"Oh ya, Selamat pagi juga!" jawab Pak Andi dengan tersenyum.
"Kenapa Pak Satpam, sepertinya habis lari pagi?" tanya Andrew dengan melihat ekspresi wajah Pak Satpam yang berkeringat.
"Sebenarnya bukan lari pagi tapi, saya mengejar penjahat orang misterius memakai kedok hitam yang keluar dari kantor ini, Pak!" ungkap Pak Satpam.
"Apa, kok bisa ada orang misterius yang masuk ke dalam kantor?" tanya Pak Andi.
"Memang kantor ini, kenapa tidak dikunci?" ujar Andrew dengan ekspresi wajahnya heran.
"Iya Pak, saya juga merasa heran kenapa bisa terbuka pintu kantor ini. Padahal kantor ini tutup jam 9 malam sudah saya kunci pintunya, mungkin penjahat tersebut adalah pekerja disini yang tahu dimana menyimpan kunci cadangan!" ungkap Pak Satpam dengan hatinya penasaran.
"Mungkin saja, orang tersebut adalah pekerja di kantor ini!" sahut Andrew.
"Bisa jadi itu, ayo mari kita cek masuk ke dalam kantor!" pinta Pak Andi seraya ia berjalan masuk menuju ke pintu kantor.
Pak Satpam dan juga Andrew, berjalan masuk mengikuti Pak Andi yang sudah masuk ke dalam kantor. Lalu, Pak Satpam berjalan menuju ke tempat penerimaan tamu untuk mengecek keadaan sekitar.
Sedangkan Pak Andi dan juga Andrew berjalan ke arah anak tangga, serta mereka berdua segera menaiki anak tangga sampai berhasil naik ke lantai dua.
Mereka berdua berkompromi dengan membagi tugas, untuk Andrew mengecek ke seluruh ruangan yang ada di lantai dua. Kalau Pak Andi akan mengecek ke seluruh ruangan yang ada di lantai tiga.
Saat Pak Andi berjalan ke arah anak tangga lantai tiga, tiba-tiba beliau terkejut melihat sosok orang yang ternyata itu adalah wanita yang tergeletak di lantai dan segera Pak Andi berjalan ke arah wanita tersebut.
Ketika melihat langsung siapa wanita itu, ternyata wanita tersebut adalah menantunya. Hingga Pak Andi terkejut melihat Intan telah pingsan dengan keadaan kepalanya berdarah.
Lalu, Pak Andi dengan rasa khawatir dia segera mengambil handphone miliknya dari dalam sakunya untuk menelepon anaknya.
"Halo, ini Bapak ada di dekat anak tangga lantai tiga ada Intan telah pingsan. Andrew buruan kamu cepat kesini!" ungkap Pak Andi dengan mengabarkan Andrew lewat telepon.
"Apa Intan pingsan ada di tempat tersebut?" jawab Andrew dengan ekspresi wajahnya heran.
"Tentu benar, ayo buruan kesini!" sahut Pak Andi dengan segera menutup telepon.
"Baik," pungkas Andrew dengan menutup teleponnya.
Kemudian, Andrew segera berjalan cepat menuju Intan yang pingsan hingga ia tak menyangka kalau itu benar istrinya dan segeralah Andrew menelepon ambulans untuk membawa Dewi ke rumah sakit.
Sedangkan Pak Andi menelepon ke pihak polisi, kalau menantunya yang hilang itu sudah di temukan.
Lalu, Intan dibawa oleh suaminya ke bawah. Dan Pak Andi pun, turun ke bawah menyusul Andrew yang membawa menantunya itu.
Pak Satpam terkejut, melihat keadaan istrinya Andrew yang pingsan entah kenapa kejadiannya bisa seperti itu hingga membuat mereka bertiga merasa curiga kepada orang misterius yang tadi keluar dari kantor.
"Apa mungkin kejadian Intan ini, ada kaitannya dengan penjahat tadi yang keluar dari kantor ini?" ucap Andrew dengan hatinya menduga-duga akan perihal tersebut.
Tak lama ambulans pun, datang ke depan kantor perusahaan Akmelano dan Andrew membawa istrinya itu ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan Pak Andi dan juga Pak Satpam tidak ikut ke rumah sakit tapi, mereka berdua akan menyelidiki kasus yang menimpa Intan kenapa bisa pingsan. Dengan melihat rekaman CCTV yang ada di ruangan lantai tiga.
Apa mungkin ada kaitannya dengan penjahat yang keluar dari kantor tadi. Akhirnya, mereka berdua sudah melihatnya di CCTV kalau orang jahat tadi memang benar, kalau Intan bukan pingsan tapi di dorong hingga jatuh oleh penjahat misterius itu.
***
Sedangkan di rumah sakit, Intan di infus dan telah di pastikan oleh Pak Dokter kalau Intan keguguran hamilnya. Andrew pun, hatinya bersedih mendengar kabar duka tersebut.
Tak lama, Pak Dokter mempersilakan masuk untuk menjenguk Intan yang telah sadar dari pingsannya itu. Andrew dengan membawa obat dari Pak Dokter, dia segera bergegas masuk ke ruang kamar melati untuk melihat keadaan istrinya.
"Intan, sudah sadar kau ini?" ucap Andrew dengan kedua matanya berkaca-kaca dan memegang tangannya Intan.
"Ini dimana, Kak?" tanya Intan dengan kepalanya pusing dan bingung.
"Ini kamu sedang berada di rumah sakit. Tadi Intan di temukan dalam keadaan pingsan di kantor, masih ingatkah itu?" ungkap Andrew dengan hatinya penasaran dan bersedih.
"Iya tentu, aku masih ingat. Yang mana aku saat berhasil menaiki anak tangga lantai tiga, Intan bertemu dengan penjahat dan dia mendorongku hingga membuatku jatuh ke bawah hingga akhirnya pingsan!" ucap Intan dengan ia mengeluarkan air mata saat mengatakan hal itu.
"Jadi benar dugaanku, kalau kamu pingsan tuh ada kaitannya dengan orang misterius itu!" ujar Andrew.
"Kok, Kak Andrew bisa tahu itu. Apa Kakak bertemu dengan penjahat tersebut?" tanya Intan.
"Kakak tidak bertemu langsung dengan penjahat itu, tapi Pak Satpam mengabarkan kalau ia bertemu dengannya!" jawab Andrew dengan menatap wajah istrinya.
"Lalu, apa Pak Satpam berhasil menangkap penjahat tersebut?" tanya Intan dengan ekspresi wajahnya penasaran.
"Tidak sampai tertangkap penjahat tersebut, karena orang itu larinya sangat cepat hingga ia lolos tak berhasil di tangkap oleh, Pak Satpam!" ungkap Andrew dengan kepalanya menunduk.
"Padahal kalau berhasil di tangkap, aku ingin mengetahui siapa penjahat tersebut. Karena orang itu pasti yang telah membuat Intan di culik olehnya!" ucap Intan dengan menangis.
"Oh jadi, kamu tuh menghilang bukan pergi dari rumah. Melainkan di culik oleh penjahat itu?" tanya Andrew dengan ekspresi wajahnya terkejut.
"Benar itu, aku di culik dan di sekap oleh penjahat tersebut ke kamar kosan kosong serta mengikat kedua tangan dan kedua kakiku oleh tali!" ungkap Intan dengan kedua matanya berkaca-kaca.
Akhirnya, Andrew mengetahui kalau istrinya semalam hilang tanpa kabar karena Intan di culik oleh penjahat misterius.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Rapa Rasha
duh kak lanjut
2023-01-02
0
ferdyan
Perlu diadaptasi jadi audiobook ini novel Ceritanya sangat menarik dan unik.
2021-03-27
10