Bab. 16 Ayah

Sejak tahu ke mana roda motor Shaka diarahkan, sejak itu juga senyum tak lekang dari bibir Zivana. Ia sudah sangat menantikan hari ini.

Tak mau menunggu lagi. Ketika motor Shaka sudah berhenti sempurna, Zivana segera berlari masuk meninggalkan Shaka yang akan memarkir motor.

"Ayah!" pekik Zivana tanpa peduli apakah sedang ada pelanggan di toko atau tidak. Yang ia ingin adalah segera memeluk orang tua tunggalnya itu.

Namun, rautnya mendadak kecewa ketika bukan suara ayahnya yang menjawab. Melainkan Hesti—pegawai toko yang sejak dulu membantu ayahnya.

"Bapak sedang tidak ada, Zi. Tadi pamit pulang," ujar Hesti.

Zivana melirik jam di tangan. Tidak biasanya sang ayah pulang di jam segini. Bahkan di jam-jam begini justru toko sedang ramai dan ayahnya jarang sekali meninggalkan toko kalau tidak ada urusan yang benar-benar penting.

"Tumben jam segini pulang?"

"Iya, katanya sedang tidak enak badan."

"Udah lama pulangnya?"

"Belum. Palingan setengah jam yang lalu."

Zivana mengangguk paham. "Kalau gitu, aku pulang aja. Makasih ya, Mbak." Zivana kembali keluar, dan mendorong Shaka yang hendak masuk.

"Woy ... apaan sih, lo!"

"Kita ke rumah," jawab Zivana.

"Bokap lo nggak ada?"

"Ya jelas nggak ada lah. Udah, buruan!"

Zivana kembali naik ke atas motor agar Shaka segera mengantar pulang.

"Yah ... Ayah!" teriak Zivana begitu membuka pintu. Gadis itu sampai melupakan salam ataupun mengetuk pintu.

"Yah ...," panggil Zivana lagi.

Karena tidak ada sahutan Zivana berlari ke kamar ayahnya. Kosong. Zivana berlari ke dapur. Juga kosong. Ketika hendak beranjak dari dapur terdengar suara orang mau muntah dari kamar mandi—Letak kamar mandi memang bersebelahan dengan dapur.

Di rumah Zivana ini hanya ada satu kamar mandi. Tidak seperti di rumah Shaka di mana ada kamar mandi di setiap kamar.

Segera Zivana mengetuk pintu kamar mandi. Ingin tahu siapa yang ada di dalam.

"Yah," panggil Zivana sekali lagi.

Tidak ada sahutan. Namun, ketika Zivana ingin menekan handle pintu, kamar mandi terbuka. Menampilkan ayah Zivana dengan handuk kecil yang masih di tangan.

"Ayah," panggil Zivana lirih. "Ayah kenapa?"

Bukan tanpa alasan Zivana menanyakannya. Wajah Yusuf yang pucat membuat Zivana penasaran.

"Kamu pulang?"

Zivana tak menanggapi. Ia hanya ingin tahu apa yang terjadi dengan ayahnya.

"Ayah kenapa?" Zivana justru balik bertanya.

Yusuf mengusap mulutnya dengan handuk kecil di tangan. "Tidak apa-apa, mungkin cuma masuk angin."

"Tapi ayah pucat banget."

"Yah ...," sapa Shaka. Mengalihkan perhatian Yusuf juga Zivana.

"Ada Nak Shaka juga. Sudah ayo ke depan. Kamu buatkan minum untuk suamimu, ya," titah Yusuf. Memberikan handuk kecil yang ia bawa pada Zivana.

Ayah Zivana itu langsung mengajak menantunya kembali ke depan dan membiarkan Zivana di dapur membuat minum. Ia abaikan rasa mual yang tadi ia rasa.

"Sudah lama apa baru sampai?" tanya Yusuf pada Shaka setelah mereka duduk berhadapan.

"Baru tiba, Yah."

"Pulang kuliah?"

"Iya, Ziva kangen Ayah katanya."

Yusuf tersenyum datar sambil menggelengkan kepala. "Anak itu. Maaf ya, Nak, kalau Ziva belum bisa jadi istri seperti yang Nak Shaka inginkan. Dia masih harus di bimbing."

"Sama aja, Yah. Shaka juga masih harus belajar jadi suami yang baik."

"Ngobrolin, apa?" Zivana datang dengan nampan berisi dua gelas teh hangat. "Di minum dulu, Yah. Biar perutnya lebih baik."

"Ayo, Nak," ujar Yusuf mengajak menantunya.

"Ayah belum makan?" tanya Zivana.

"Sudah."

"Kapan?"

Zivana curiga sebab tidak ada makanan sama sekali di meja. Juga di dalam alat penanak tak ada sebutir nasi pun. Bukan tanpa sebab Zivana bertanya demikian, sebab sejak masih tinggal bersama Zivana Ayahnya itu memang tidak menjaga pola makan. Ia makan kalau tidak diingatkan.

Kesibukan di toko membuatnya lalai akan kesehatan.

"Tadi Ayah sudah sarapan, gantian sama Hesti di toko."

"Sarapan!" pekik Zivana.

"Yah, ini sudah sore. Sudah hampir malam dan Ayah baru makan sekali?"

Zivana tahu sekarang apa yang menyebabkan ayahnya tadi mual-mual seperti mau muntah. Pasti asam lambungnya naik lagi.

"Zivana akan masak, pokoknya Ayah harus makan." Seakan tak mau dibantah, Zivana berlalu begitu saja. Kembali ke dapur untuk membuat makanan.

Shaka yang sejak tadi diam, merasa heran dengan sikap berlebihan istrinya. Masak hanya karena ayah mertuanya melewatkan makan siang saja, Zivana sekhawatir itu.

Shaka memang tidak tahu riwayat asam lambung yang ada pada Yusuf. Jadi wajar jika pria itu menganggap Zivana berlebihan.

Sikap berlebihan Zivana tak cukup sampai di situ. Usai makan malam, gadis itu memohon-mohon pada Shaka untuk menginap di rumah ayah mertuanya.

"Semalam saja, please. Nanti aku sendiri yang akan bilang ke papa."

Shaka yang awalnya menolak jadi tidak tega ketika Zivana memasang wajah memelas. Alhasil menginaplah mereka di rumah Yusuf.

Ini pertama kali sejak menikah, Shaka menginap di rumah mertuanya. Juga bisa sedekat dan seakrab ini dengan sang mertua.

Shaka dan Yusuf sedang duduk di teras berbincang tentang banyak hal. Apa pun mereka bicarakan. Mulai dari bagaimana Yusuf merintis toko kelontong miliknya juga bagaimana menjadi orang tua tunggal untuk Zivana.

Semua Shaka dengarkan dengan baik. Dari cerita mertuanya, Shaka mulai mengangumi kegigihan pria seusia papanya itu.

"Yah, udah malam. Waktunya istirahat, ngobrolnya besok lagi." Zivana datang dan mengakhiri semua keseruan antara Shaka dengan Yusuf.

Pada putrinya itu Yusuf tak pernah menolak. Ia pun mengakhiri bincang santai dengan sang menantu. Juga meminta Shaka segera istirahat.

Setelah mengantar Yusuf ke kamarnya, Zivana segera menyusul Shaka ke kamar Zivana sendiri.

"Aawww ...." pekik Zivana begitu membuka pintu.

Shaka yang tidak tahu kalau Zivana masuk justru ikut berteriak tanpa tahu apa penyebab Zivana berteriak.

"Ada apa? Kenapa?" tanya Shaka ikut panik.

"Itu!" Zivana menunjuk ke bagian bawah tubuh Shaka.

"Oh ... ini?"

Zivana mengangguk.

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

ada yang muncul ya zi 😵

2023-11-10

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

kenapa bagian tubuh shaka zee???

2023-11-07

1

Purwanti Kurniawan

Purwanti Kurniawan

apa tuh yg di lihat ziva senjata pamungkas shaka

2023-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Arshaka
2 Bab. 2 Kecelakaan
3 Bab. 3 Calon Suami
4 Bab.4 Pernikahan
5 Bab. 5 Malam Pengantin
6 Bab. 6 Hari Sial
7 Bab.7 Culun!
8 Bab. 8 Ditinggal
9 Bab. 9 Cegukan
10 Bab. 10 Pindah Kampus
11 Bab. 11 Janda Muda
12 Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13 Bab. 13 Pelanggaran!
14 Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15 Bab. 15 Garangan!
16 Bab. 16 Ayah
17 Bab. 17 Shaka!
18 Bab.18 Ngambek
19 Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20 Bab. 20 Bini Galak
21 Bab. 21 Cewek Murahan
22 Bab. 22 Cari Kerja
23 Bab.23 Diterima Kerja
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab. 25 Diawasi
26 Bab. 26 Lepasin!
27 Bab. 27 Dasar Gila!
28 Bab. 28 Kencan
29 Bab. 29 Tawuran
30 Bab. 30 Kantor Polisi
31 Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32 Bab. 32 Ayah
33 Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34 Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35 Bab. 35 Menutupi Status
36 Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37 Bab. 37 Kelahi
38 Bab. 38 Adu Balas
39 Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40 Bab. Sembunyi
41 Bab. 41 Takut Ketahuan
42 Bab. 42 Suami Gila
43 Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44 Bab. 44 Mengaku
45 PENGUMUMAN!
46 Bab. 45 Masa Lalu Winda
47 Bab. 46 Foto Mesra
48 Bab. 47 Kekalahan Giska
49 Bab. 48 Ayah!
50 Bab. 49 Kehilangan
51 Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52 Bab. 51 Kembalinya Maura
53 Bab. 52 Kesepian
54 Bab. 53 Jadi Masalah
55 Bab. 54 Akting
56 Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57 Bab. 56 Malam Pertama
58 Bab. 57 Gagal Unboxing
59 Bab. 58 Arjuna
60 Bab. 59 Serba Salah
61 Bab. 60 Anak Durhaka
62 Bab. 61 Salah Kira
63 Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64 Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65 Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66 Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67 Bab. 66 Sah Jadi Istri
68 Bab. 67 Kerokan
69 Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70 Bab. 69 Double Date
71 Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72 Bab. 71 Penyusup
73 Bab. 72 Tertangkap basah
74 Bab. 73 Sidang RT
75 Bab. 74 Pelaku
76 Bab. 75 Wedding Anniversary
77 Bab. 76 Akhir Pesta
78 Bab. 77 Tujuan Arjuna
79 Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80 Bab. 79 Kemarahan Winda
81 Bab. 80 Kebebasan Shaka
82 Ucapan Terima kasih
83 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab. 1 Arshaka
2
Bab. 2 Kecelakaan
3
Bab. 3 Calon Suami
4
Bab.4 Pernikahan
5
Bab. 5 Malam Pengantin
6
Bab. 6 Hari Sial
7
Bab.7 Culun!
8
Bab. 8 Ditinggal
9
Bab. 9 Cegukan
10
Bab. 10 Pindah Kampus
11
Bab. 11 Janda Muda
12
Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13
Bab. 13 Pelanggaran!
14
Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15
Bab. 15 Garangan!
16
Bab. 16 Ayah
17
Bab. 17 Shaka!
18
Bab.18 Ngambek
19
Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20
Bab. 20 Bini Galak
21
Bab. 21 Cewek Murahan
22
Bab. 22 Cari Kerja
23
Bab.23 Diterima Kerja
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab. 25 Diawasi
26
Bab. 26 Lepasin!
27
Bab. 27 Dasar Gila!
28
Bab. 28 Kencan
29
Bab. 29 Tawuran
30
Bab. 30 Kantor Polisi
31
Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32
Bab. 32 Ayah
33
Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34
Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35
Bab. 35 Menutupi Status
36
Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37
Bab. 37 Kelahi
38
Bab. 38 Adu Balas
39
Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40
Bab. Sembunyi
41
Bab. 41 Takut Ketahuan
42
Bab. 42 Suami Gila
43
Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44
Bab. 44 Mengaku
45
PENGUMUMAN!
46
Bab. 45 Masa Lalu Winda
47
Bab. 46 Foto Mesra
48
Bab. 47 Kekalahan Giska
49
Bab. 48 Ayah!
50
Bab. 49 Kehilangan
51
Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52
Bab. 51 Kembalinya Maura
53
Bab. 52 Kesepian
54
Bab. 53 Jadi Masalah
55
Bab. 54 Akting
56
Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57
Bab. 56 Malam Pertama
58
Bab. 57 Gagal Unboxing
59
Bab. 58 Arjuna
60
Bab. 59 Serba Salah
61
Bab. 60 Anak Durhaka
62
Bab. 61 Salah Kira
63
Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64
Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65
Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66
Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67
Bab. 66 Sah Jadi Istri
68
Bab. 67 Kerokan
69
Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70
Bab. 69 Double Date
71
Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72
Bab. 71 Penyusup
73
Bab. 72 Tertangkap basah
74
Bab. 73 Sidang RT
75
Bab. 74 Pelaku
76
Bab. 75 Wedding Anniversary
77
Bab. 76 Akhir Pesta
78
Bab. 77 Tujuan Arjuna
79
Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80
Bab. 79 Kemarahan Winda
81
Bab. 80 Kebebasan Shaka
82
Ucapan Terima kasih
83
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!