Bab. 2 Kecelakaan

Bagas dan Winda berjalan tergesa-gesa menuju unit gawat darurat di sebuah rumah sakit yang tadi dikatakan seseorang di telepon.

"Mas, sebenarnya kenapa dengan Shaka," tanya Winda disela-sela langkah yang memburu.

Tidak ada jawaban dari Bagas. Pria itu terus saja berjalan tanpa penjelasan. Tentu hal tersebut membuat Winda semakin khawatir. Takut terjadi sesuatu dengan putranya.

Sampai di depan ruang UGD, Bagas melihat Shaka—putranya—duduk diapit dua orang yang tidak ia kenal. Mungkin salah satunya adalah orang yang menghubunginya tadi.

"Shaka," panggil Winda cemas. Wanita itu segera mendekat dan memegang pipi putranya. "Kamu nggak kenapa-kenapa kan, Nak?"

Bukannya senang karena orang tuanya telah datang dan memberi perhatian padanya, Shaka justru menurunkan tangan Winda begitu saja. Ada rasa kecewa dengan sikap Shaka tapi Winda bisa mengerti semua. Shaka masih marah.

"Keluarga Bapak Yusuf," panggil seorang perawat dari pintu UGD.

Semua mata tertuju pada perawat yang berdiri di depan pintu UGD.

"Saya, Sus." Seorang gadis berkuncir kuda dengan kaca mata maju menemui perawat.

"Ini resep yang ditulis dokter, tolong ditebus ke apotek lalu dibawa ke mari, ya," ujar perawat mengulurkan selembar kertas.

"Baik, Sus."

"Gue temani ya, Zi." Salah satu orang yang mengapit Shaka berdiri.

"Nggak usah, gue bisa sendiri. Tolong lo jaga bokap gue aja," jawab gadis itu.

Bagas merasa seperti pernah melihat gadis yang berjalan melewatinya. Tapi di mana?

Gadis itu pergi meninggalkan semua orang yang menunggu ayahnya di depan ruang UGD. Sebelum benar-benar berlalu, ia menatap Shaka dengan marah. Tidak disangka jika ia harus kembali bertemu dengan berandalan ini setelah sebelumnya ia berusaha menghindar.

Sepulang dari toko Zivana dikejutkan dengan berita ayahnya yang mengalami kecelakaan. Saat itu Zivana bahkan baru saja tiba dan belum sempat masuk ke rumah. Segera ia putar balik motor dan tancap gas ke rumah sakit di mana ayahnya dibawa.

Di depan ruang UGD itulah ia melihat pemuda berandal yang tadi akan membeli air mineral di tokonya. Dari penjelasan pak RT yang ikut membawa ayahnya ke rumah sakit, pemuda berandal inilah pelakunya. Zivana ingin marah dan menghajar si berandalan, tapi dihalangi oleh Jack—teman sekampung yang tadi ikut bersama pak RT.

"Keluarga Bapak Yusuf." Perawat yang tadi meminta Zivana untuk menebus obat kembali memanggil.

"Maaf, Sus, keluarga Bapak Yusuf sedang menebus obat. Saya adalah ketua RT tempat tinggal Pak Yusuf."

"Oh ... Pak Yusuf sudah sadar dan ingin bertemu putrinya."

"Maaf, Sus kalau boleh apa saya bisa menjenguk," tanya Bagas.

"Maaf tapi Bapak ini ...." Pak RT sedikit ragu.

Bagas memotong cepat. "Saya hanya ingin melihat kondisi korban kecelakaan. Saya janji saya yang akan membayar penuh biaya pengobatan korban. Saya ingin meminta maaf."

Sebelum memberi ijin, Pak RT melihat sekilas Shaka, beralih ke Winda kemudian kembali menatap Bagas. Melihat niat baik Bagas Pak RT pun memberi kesempatan Bagas untuk masuk ditemani Pak RT sendiri.

Bagas terkejut melihat korban kecelakaan Shaka. "Yusuf?"

"Bagas," jawab ayah Zivana.

Bagas pun memeluk Yusuf.

"Pak Yusuf kenal dengan Bapak ini?" tanya Pak RT.

"Kenal Pak RT, dia adalah teman lama saya."

"Oh ...."

Bagas menoleh pada Pak RT. "Maaf, Pak, kalau boleh bisa tinggalkan kami berdua."

"Baik, Pak. Saya tunggu di luar saja," jawab Pak RT.

Bagas kembali memeluk Yusuf karena susah lama tidak bertemu. Bagas pun dengan jujur mengakui jika yang menabrak temannya itu adalah putra kandungnya sendiri. Pria itu berkali-kali minta maaf dan berjanji akan bertanggung jawab.

"Iya, aku sudah memaafkan karena semua tidak sengaja."

"Terima kasih, Yusuf. Pokoknya kamu jangan pusing soal biaya, semua aku yang akan menanggungnya."

Yusuf mengulas senyum tipis. "Terima kasih, Gas, aku bahkan belum bisa membalas kebaikan-kebaikan kamu sebelumnya. Kini aku justru kembali merepotkanmu."

Bagas menepuk pelan bahu Yusuf. "Udah, nggak usah mikirin yang lalu. Ngomong-ngomong ada gadis cantik berkaca mata di luar tadi, apakah dia Zivana putrimu?" Bagas ingat jika teman lamanya ini punya putri bernama Zivana.

"Benar, apa kamu masih ingat?"

"Tentu," jawab Bagas dengan mengangguk. "Aku bahkan masih ingat tentang candaan kita dulu. Tentang kita yang akan menjodohkan anak-anak kita."

Senyum Bagas dan Yusuf mengembang di bibir mereka. Mengingat kekonyolan mereka dulu.

"Ah ... itu dulu, Gas. Sekarang mana pantas putriku bersanding dengan putramu." Ucapan Yusuf terdengar rendah diri.

"Kamu salah, Suf. Aku yang harusnya berkata begitu. Putraku yang tidak pantas bersanding dengan putri cantikmu."

Untuk sesaat mereka sama-sama terdiam. Hingga suara Zivana menyibak gorden membuat pandangan mereka teralihkan.

"Yah ...."

Yusuf merentangkan tangannya. Menyambut Zivana, putri semata wayangnya.

Usai memeluk ayahnya, Zivana menatap penuh tanya pada Bagas. Untuk apa pria ini ada di sini. Sementara ia tahu kalau Bagas adalah orang tua dari pemuda berandalan itu.

"Ini Om Bagas, teman lama Ayah," ujar Yusuf mengenalkan.

Zivana pun menyalami Bagas sebagai wujud sopan santun. "Zivana, Om."

"Sudah besar kamu rupanya." Bagas mengusap kepala Zivana.

"Bagaimana keadaan Ayah?"

"Sudah lebih baik," jawab Yusuf.

"Yah, Pak RT tanya apa kita akan membawa kasus Ayah ini ke polisi atau tidak?"

Sontak Yusuf menoleh pada Bagas. Ada rasa tak enak hati tentunya.

"Tidak usah, yang penting sekarang Ayah sudah baik-baik saja."

"Tapi, Yah, pemuda itu harus diberi hukuman yang setimpal," ujar Zivana menggebu-gebu. Kemudian menunduk karena sadar jika ada Bagas di sana.

Sekarang ia paham kenapa Ayahnya tidak mau memperpanjang kasus ini.

"Kamu bilang saja sama Pak RT kalau dia sudah bisa pulang. Kamu saja yang jaga Ayah di sini."

Zivana pun keluar dan memberitahu Pak RT juga Jack untuk mereka bisa pulang.

"Iya, saya yang akan menjaga Ayah. Bapak sama Jack bisa istirahat."

"Baiklah kalau begitu. Kalau butuh bantuan apa pun jangan segan-segan cari Bapak, ya," pesan Pak RT sebelum pulang.

Setelah mengantar ayahnya pindah ke ruang rawat inap, barulah Zivana pergi ke mini market untuk membelikan minuman. Bagaimanapun pelaku tabrakan ayahnya sudah berubah status menjadi tamu. Ia tidak mau membuat ayahnya malu dengan tidak mejamu tamu meski hanya sekadar air.

Zivana membeli beberapa air mineral.

"Ini, Tante." Zivana mengulurkan satu botol air mineral pada Winda yang duduk di sebelah Shaka.

Entah mengapa mereka hanya menunggu di luar sejak tadi. Padahal di ruang rawat ini mereka bisa masuk karena peraturannya tidak seketat di UGD tadi.

"Terima kasih," jawab Winda dengan mengulas senyum.

Tanpa berkata apa pun Zivana mengulurkan botol yang sama pada Shaka. Pria itu menatap Zivana sebelum menerima botol air mineral.

Tanpa menunggu ucapan terima kasih Shaka, Zivana segera berlalu masuk ke kamar rawat inap. Ia juga memberikan minuman yang ia beli pada Bagas. Kemudian duduk di sofa dan membiarkan ayahnya mengobrol dengan teman lamanya.

Berkat Bagas, ayah Zivana bisa di rawat di kamar kelas satu. Di mana ada sofa untuk ia istirahat. Jujur Zivana terlalu lelah setelah seharian kuliah lalu menjaga toko.

Lama kelamaan Zivana yang awalnya bermain ponsel jatuh tertidur. Sangat pulas hingga tidak tahu kapan teman ayahnya itu pamit pulang.

*****

Bagas tidak menginap di rumah sakit, setelah selesai mengobrol dengan Yusuf pria itu pamit pulang. Ia juga membawa Shaka pulang bersamanya.

"Papa mau bicara," ujar Bagas menghentikan langkah Shaka yang hendak naik ke kamarnya.

"Papa ingin kamu menikah dengan dengan putrinya Yusuf."

Shaka yang awalnya malas mendengar ucapan papanya karena menduga pasti akan ada ceramah lagi. Kini harus balik badan demi memastikan kebenaran kata yang ia dengar. "Apa, menikah?"

Terpopuler

Comments

luiya tuzahra

luiya tuzahra

zi kmu telat ngasih airnya coba pas tdi saka beli kmu kasih mngkin akn beda cerita,lagian ngapain ngurusin org tawuran pedagang ada yg beli ya tinggal dilayanin.

2024-01-28

2

Bunda Aish

Bunda Aish

kacau deh 🤦 sama kerasnya di nikahin, gimana rumah tangga nya nti

2023-11-09

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤣🤣🤣bad disuruh nikah muda.....apa kata duniaaaaaaaaaaaa😁😁😁😁😁😁😁

2023-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Arshaka
2 Bab. 2 Kecelakaan
3 Bab. 3 Calon Suami
4 Bab.4 Pernikahan
5 Bab. 5 Malam Pengantin
6 Bab. 6 Hari Sial
7 Bab.7 Culun!
8 Bab. 8 Ditinggal
9 Bab. 9 Cegukan
10 Bab. 10 Pindah Kampus
11 Bab. 11 Janda Muda
12 Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13 Bab. 13 Pelanggaran!
14 Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15 Bab. 15 Garangan!
16 Bab. 16 Ayah
17 Bab. 17 Shaka!
18 Bab.18 Ngambek
19 Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20 Bab. 20 Bini Galak
21 Bab. 21 Cewek Murahan
22 Bab. 22 Cari Kerja
23 Bab.23 Diterima Kerja
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab. 25 Diawasi
26 Bab. 26 Lepasin!
27 Bab. 27 Dasar Gila!
28 Bab. 28 Kencan
29 Bab. 29 Tawuran
30 Bab. 30 Kantor Polisi
31 Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32 Bab. 32 Ayah
33 Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34 Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35 Bab. 35 Menutupi Status
36 Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37 Bab. 37 Kelahi
38 Bab. 38 Adu Balas
39 Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40 Bab. Sembunyi
41 Bab. 41 Takut Ketahuan
42 Bab. 42 Suami Gila
43 Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44 Bab. 44 Mengaku
45 PENGUMUMAN!
46 Bab. 45 Masa Lalu Winda
47 Bab. 46 Foto Mesra
48 Bab. 47 Kekalahan Giska
49 Bab. 48 Ayah!
50 Bab. 49 Kehilangan
51 Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52 Bab. 51 Kembalinya Maura
53 Bab. 52 Kesepian
54 Bab. 53 Jadi Masalah
55 Bab. 54 Akting
56 Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57 Bab. 56 Malam Pertama
58 Bab. 57 Gagal Unboxing
59 Bab. 58 Arjuna
60 Bab. 59 Serba Salah
61 Bab. 60 Anak Durhaka
62 Bab. 61 Salah Kira
63 Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64 Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65 Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66 Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67 Bab. 66 Sah Jadi Istri
68 Bab. 67 Kerokan
69 Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70 Bab. 69 Double Date
71 Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72 Bab. 71 Penyusup
73 Bab. 72 Tertangkap basah
74 Bab. 73 Sidang RT
75 Bab. 74 Pelaku
76 Bab. 75 Wedding Anniversary
77 Bab. 76 Akhir Pesta
78 Bab. 77 Tujuan Arjuna
79 Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80 Bab. 79 Kemarahan Winda
81 Bab. 80 Kebebasan Shaka
82 Ucapan Terima kasih
83 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab. 1 Arshaka
2
Bab. 2 Kecelakaan
3
Bab. 3 Calon Suami
4
Bab.4 Pernikahan
5
Bab. 5 Malam Pengantin
6
Bab. 6 Hari Sial
7
Bab.7 Culun!
8
Bab. 8 Ditinggal
9
Bab. 9 Cegukan
10
Bab. 10 Pindah Kampus
11
Bab. 11 Janda Muda
12
Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13
Bab. 13 Pelanggaran!
14
Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15
Bab. 15 Garangan!
16
Bab. 16 Ayah
17
Bab. 17 Shaka!
18
Bab.18 Ngambek
19
Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20
Bab. 20 Bini Galak
21
Bab. 21 Cewek Murahan
22
Bab. 22 Cari Kerja
23
Bab.23 Diterima Kerja
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab. 25 Diawasi
26
Bab. 26 Lepasin!
27
Bab. 27 Dasar Gila!
28
Bab. 28 Kencan
29
Bab. 29 Tawuran
30
Bab. 30 Kantor Polisi
31
Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32
Bab. 32 Ayah
33
Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34
Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35
Bab. 35 Menutupi Status
36
Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37
Bab. 37 Kelahi
38
Bab. 38 Adu Balas
39
Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40
Bab. Sembunyi
41
Bab. 41 Takut Ketahuan
42
Bab. 42 Suami Gila
43
Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44
Bab. 44 Mengaku
45
PENGUMUMAN!
46
Bab. 45 Masa Lalu Winda
47
Bab. 46 Foto Mesra
48
Bab. 47 Kekalahan Giska
49
Bab. 48 Ayah!
50
Bab. 49 Kehilangan
51
Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52
Bab. 51 Kembalinya Maura
53
Bab. 52 Kesepian
54
Bab. 53 Jadi Masalah
55
Bab. 54 Akting
56
Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57
Bab. 56 Malam Pertama
58
Bab. 57 Gagal Unboxing
59
Bab. 58 Arjuna
60
Bab. 59 Serba Salah
61
Bab. 60 Anak Durhaka
62
Bab. 61 Salah Kira
63
Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64
Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65
Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66
Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67
Bab. 66 Sah Jadi Istri
68
Bab. 67 Kerokan
69
Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70
Bab. 69 Double Date
71
Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72
Bab. 71 Penyusup
73
Bab. 72 Tertangkap basah
74
Bab. 73 Sidang RT
75
Bab. 74 Pelaku
76
Bab. 75 Wedding Anniversary
77
Bab. 76 Akhir Pesta
78
Bab. 77 Tujuan Arjuna
79
Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80
Bab. 79 Kemarahan Winda
81
Bab. 80 Kebebasan Shaka
82
Ucapan Terima kasih
83
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!