Bab. 13 Pelanggaran!

Tatapan Shaka tadi siang benar-benar mengusik otak Zivana. Untuk apa pria itu menatapnya sedemikian rupa. Bukankah sudah jelas dalam perjanjian dulu jika tidak boleh ada yang mencampuri urusan masing-masing apa lagi jatuh cinta. Itu pelanggaran!

Terus kenapa tatapan Shaka seolah marah ketika ada Arjuna yang datang mendekatinya. Haruskah Zivana tanyakan pada Shaka mengenai hal ini?

"Tanya, nggak, ya?" gumam Zivana di depan sebuah mini market. Tempat biasa ia menunggu Shaka ketika pulang juga tempat di mana setiap pagi Shaka menurunkannya.

"Tanya, apa?"

Sontak Zivana menoleh. Ada Arjuna yang sudah berdiri di dekatnya.

Zivana sedikit kaget. "Kak Arjuna?"

"Juna aja, biar lebih santai," jawab Juna. Pria itu tanpa ijin langsung duduk di bangku sebelah Zivana.

Ia membuka tutup kaleng minuman bersoda yang baru ia beli. Meneguknya sekali dan meletakkan kaleng minuman itu di atas meja.

"Lo ngapain di sini?" tanya Zivana. Karena sudah mendapat ijin untuk bersikap tidak formal, Zivana tak lagi bicara kaku pada pria di depannya ini.

"Gue beli minum, terus lihat lo sendiri. Takut lo diculik jadi gue temani," seloroh Juna.

Bibir Zivana otomatis mencebik dengan gurauan receh Juna.

"Lagi nunggu seseorang, ya?"

Pertanyaan Juna seperti sedang menodongnya. Tepat sasaran. Membuat Zivana gelagapan untuk menjawab.

"Ehm ... enggak!"

"Jadi, ngapain di sini?"

"Beli minum aja." Zivana mengangkat botol air mineral. Menunjukkannya pada Juna.

"Oh ...."

Juna mulai celingukan mencari kendaraan yang dipakai Zivana.

"Naik apa, lo?"

"Apa?" Zivana mulai tak konsentrasi. Hatinya was-was kalau-kalau mendadak Shaka datang.

"Lo pulang naik, apa?" ulang Juna.

"Eh, itu ... gue naik ...." Zivana bingung harus berbohong apa lagi.

Di saat dilanda kebingungan itulah, Shaka menghentikan motornya tepat di depan mini market. Mata Zivana membeliak seketika. Ia bahkan menelan ludahnya dengan kasar.

Secara bersamaan ponselnya berdenting. Tanda ada pesan masuk. Segera Zivana buka.

"Eh, sorry, temen gue udah nunggu di depan sana. Gue duluan, ya," pamit Zivana. Untung otaknya bekerja cepat.

Zivana mengemasi buku yang sempat ia keluarkan untuk membunuh jenuh. Juga air mineral yang tadi ia tunjukkan pada Juna.

"Gue duluan," pamitnya lagi.

Buru-buru Zivana melangkah. Ia juga melewati Shaka begitu saja seolah tidak kenal.

Lumayan jauh langkah yang diambil Zivana. Takut kalau ada yang melihat lagi.

Di sebuah halte Zivana menunggu Shaka. Ia pun mengetikkan pesan untuk pria itu agar datang menjemput di halte.

Satu menit ... dua menit ... sampai sepuluh menit berlalu, pesan Zivana tak terbalas.

"Ke mana sih, lo, lama banget. Mana pesan gue nggak dibales lagi. Pokoknya kalau setengah jam nggak dateng gue pulang sendiri," gumam Zivana.

Zivana terus menatap jalanan. Melihat setiap kendaraan yang lewat. Benar-benar memperhatikan siapa tahu Shaka yang datang. Namun, sudah menunggu lebih dari tiga puluh menit, nyatanya Shaka tak muncul juga.

Ia kembali membuka ponsel. Nihil. Tak ada balasan sama sekali dari suaminya.

Sesuai ucapannya tadi, Zivana pun memilih pulang sendiri. Ia memesan ojek online.

Kesal!

Iya ... Zivana kesal pada pria berandal itu. Ia sudah berjalan jauh untuk menutupi identitas hubungan mereka. Bukankah pria itu yang menginginkan agar hubungan mereka tak diketahui siapa pun, tapi kenapa tidak mau diajak kerja sama.

Bukan hanya kakinya yang pegal, tapi hatinya juga dongkol. Sampai di rumah Zivana langsung menjatuhkan diri di atas ranjang.

"Ziva, kamu sudah pulang, Nak?" Terdengar Winda mengetuk pintu kamar Zivana.

Baru juga mau istirahat tapi panggilan ibu mertua memaksa Zivana bangkit. Ia berjalan lesu membuka pintu.

"Ya, Ma, ada apa?"

"Tumben jam segini baru pulang?"

"Iya, Ma, tadi banyak tugas di kampus," jawab Zivana berbohong.

Winda memperhatikan keadaan Zivana yang kacau. Rambut kuncir kudanya sudah tak beraturan, juga mata yang terlihat lelah.

"Shaka nggak pulang bareng kamu?"

Shaka?

Oh, Tuhan. Berandal itu!

"Mas Shaka belum pulang, Ma. Katanya mau mampir ke rumah temannya dulu. Ada urusan penting katanya."

Maafkan Ziva, Ma. Ziva sebenarnya nggak mau bohong. Ini Ziva terpaksa.

"Jadi kamu pulang sendiri?"

Zivana mengangguk.

"Ya sudah, kalau begitu bersih-bersih dulu baru turun buat makan, ya?"

Winda baru akan melangkah ketika Zivana menghentikannya.

"Ma ...."

"Ya?"

"Kalau boleh Ziva mau istirahat dulu saja. Papa sama Mama makan duluan aja. Nanti kalau lapar Ziva ambil sendiri di dapur," ujar Ziva takut-takut.

Selama ini Zivana tak pernah melewatkan makan malam bersama kedua mertuanya. Namun kali ini ia sungguh lelah. Hingga tak lagi merasa lapar. Yang ia butuhkan hanya istirahat. Itu saja.

"Baiklah, tapi benar ya nanti kalau lapar kamu ambil sendiri. Jangan takut, jangan sampai sakit." Winda mengusap lengan menantunya sebelum meninggalkan kamar Zivana.

"Terima kasih, Ma."

Zivana kembali masuk setelah Winda pergi. Ia kembali merebahkan diri di ranjang. Tak peduli dengan urusan bersih diri. Ia ingin istirahat sejenak.

Entah berapa lama Zivana tertidur, yang pasti ia terbangun ketika merasa ranjangnya bergetar karena ada seseorang. Benar saja, Shaka yang tiba-tiba pulang langsung tidur di samping Zivana. Sontak hal itu membuat Zivana membuka mata. Tanpa pikir panjang Zivana langsung menendang Shaka hingga pria itu terjatuh dari ranjang.

"Woy, apaan, sih, lo!" pekik Shaka menahan sakit karena jatuh. Segera ia bangun. Tak tahan untuk memarahi Zivana.

"Gue yang harusnya tanya, ngapain lo tidur di samping gue?"

"Lah, ini kan emang tempat tidur gue. Sesuai kesepakatan dulu, tidur lo di sini. Dilantai!" shaka menunjuk bawah.

Barulah Zivana tersadar jika dirinya lah yang salah tempat. Meski begitu Zivana tidak mau minta maaf.

"Untuk malam ini gue tidur di ranjang. Itung-itung buat nebus kesalahan lo karena gue harus jalan kaki dari mini market ke halte yang jauhnya nggak ketulungan. Pokoknya lo harus tanggung jawab. Lo harus rela minjemin ranjang lo ini buat gue malam ini."

"Enak aja! Mana bisa begitu?" protes Shaka

"Ya bisa lah, kan gue udah jelasin tadi!"

"Nggak, nggak mau gue tidur di lantai!" Kekeuh Shaka.

Zivana pun makin dibuat kesal dengan Shaka yang tidak mau mengalah.

"Ish ... jadi cowok nggak ada gentle-gentlenya!"

"Apa lo bilang?"

"Cemen!" Walaupun kesal tapi Zivana tak punya pilihan. Ia tetap harus kembali ke tempat tidurnya yang biasa. Di lantai.

Sebelum menata alas tidur, Zivana pergi ke kamar mandi untuk bersih diri. Berganti piyama lengan panjang yang selalu menjadi kostum tidurnya.

Usai menata alas, Zivana mulai berselonjor kaki. Ia pijat-pijat betis yang terasa pegal.

Melihat itu Shaka jadi kasian, tapi gengsi kalau harus mengalah pada Zivana. Akhirnya sebuah ide muncul di otak Shaka.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

mau iseng lagiiiii??

2023-11-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Arshaka
2 Bab. 2 Kecelakaan
3 Bab. 3 Calon Suami
4 Bab.4 Pernikahan
5 Bab. 5 Malam Pengantin
6 Bab. 6 Hari Sial
7 Bab.7 Culun!
8 Bab. 8 Ditinggal
9 Bab. 9 Cegukan
10 Bab. 10 Pindah Kampus
11 Bab. 11 Janda Muda
12 Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13 Bab. 13 Pelanggaran!
14 Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15 Bab. 15 Garangan!
16 Bab. 16 Ayah
17 Bab. 17 Shaka!
18 Bab.18 Ngambek
19 Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20 Bab. 20 Bini Galak
21 Bab. 21 Cewek Murahan
22 Bab. 22 Cari Kerja
23 Bab.23 Diterima Kerja
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab. 25 Diawasi
26 Bab. 26 Lepasin!
27 Bab. 27 Dasar Gila!
28 Bab. 28 Kencan
29 Bab. 29 Tawuran
30 Bab. 30 Kantor Polisi
31 Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32 Bab. 32 Ayah
33 Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34 Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35 Bab. 35 Menutupi Status
36 Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37 Bab. 37 Kelahi
38 Bab. 38 Adu Balas
39 Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40 Bab. Sembunyi
41 Bab. 41 Takut Ketahuan
42 Bab. 42 Suami Gila
43 Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44 Bab. 44 Mengaku
45 PENGUMUMAN!
46 Bab. 45 Masa Lalu Winda
47 Bab. 46 Foto Mesra
48 Bab. 47 Kekalahan Giska
49 Bab. 48 Ayah!
50 Bab. 49 Kehilangan
51 Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52 Bab. 51 Kembalinya Maura
53 Bab. 52 Kesepian
54 Bab. 53 Jadi Masalah
55 Bab. 54 Akting
56 Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57 Bab. 56 Malam Pertama
58 Bab. 57 Gagal Unboxing
59 Bab. 58 Arjuna
60 Bab. 59 Serba Salah
61 Bab. 60 Anak Durhaka
62 Bab. 61 Salah Kira
63 Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64 Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65 Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66 Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67 Bab. 66 Sah Jadi Istri
68 Bab. 67 Kerokan
69 Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70 Bab. 69 Double Date
71 Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72 Bab. 71 Penyusup
73 Bab. 72 Tertangkap basah
74 Bab. 73 Sidang RT
75 Bab. 74 Pelaku
76 Bab. 75 Wedding Anniversary
77 Bab. 76 Akhir Pesta
78 Bab. 77 Tujuan Arjuna
79 Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80 Bab. 79 Kemarahan Winda
81 Bab. 80 Kebebasan Shaka
82 Ucapan Terima kasih
83 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab. 1 Arshaka
2
Bab. 2 Kecelakaan
3
Bab. 3 Calon Suami
4
Bab.4 Pernikahan
5
Bab. 5 Malam Pengantin
6
Bab. 6 Hari Sial
7
Bab.7 Culun!
8
Bab. 8 Ditinggal
9
Bab. 9 Cegukan
10
Bab. 10 Pindah Kampus
11
Bab. 11 Janda Muda
12
Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13
Bab. 13 Pelanggaran!
14
Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15
Bab. 15 Garangan!
16
Bab. 16 Ayah
17
Bab. 17 Shaka!
18
Bab.18 Ngambek
19
Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20
Bab. 20 Bini Galak
21
Bab. 21 Cewek Murahan
22
Bab. 22 Cari Kerja
23
Bab.23 Diterima Kerja
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab. 25 Diawasi
26
Bab. 26 Lepasin!
27
Bab. 27 Dasar Gila!
28
Bab. 28 Kencan
29
Bab. 29 Tawuran
30
Bab. 30 Kantor Polisi
31
Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32
Bab. 32 Ayah
33
Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34
Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35
Bab. 35 Menutupi Status
36
Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37
Bab. 37 Kelahi
38
Bab. 38 Adu Balas
39
Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40
Bab. Sembunyi
41
Bab. 41 Takut Ketahuan
42
Bab. 42 Suami Gila
43
Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44
Bab. 44 Mengaku
45
PENGUMUMAN!
46
Bab. 45 Masa Lalu Winda
47
Bab. 46 Foto Mesra
48
Bab. 47 Kekalahan Giska
49
Bab. 48 Ayah!
50
Bab. 49 Kehilangan
51
Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52
Bab. 51 Kembalinya Maura
53
Bab. 52 Kesepian
54
Bab. 53 Jadi Masalah
55
Bab. 54 Akting
56
Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57
Bab. 56 Malam Pertama
58
Bab. 57 Gagal Unboxing
59
Bab. 58 Arjuna
60
Bab. 59 Serba Salah
61
Bab. 60 Anak Durhaka
62
Bab. 61 Salah Kira
63
Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64
Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65
Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66
Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67
Bab. 66 Sah Jadi Istri
68
Bab. 67 Kerokan
69
Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70
Bab. 69 Double Date
71
Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72
Bab. 71 Penyusup
73
Bab. 72 Tertangkap basah
74
Bab. 73 Sidang RT
75
Bab. 74 Pelaku
76
Bab. 75 Wedding Anniversary
77
Bab. 76 Akhir Pesta
78
Bab. 77 Tujuan Arjuna
79
Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80
Bab. 79 Kemarahan Winda
81
Bab. 80 Kebebasan Shaka
82
Ucapan Terima kasih
83
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!