Bab.18 Ngambek

Zivana masih menyimpan kesal pada Shaka. Lebih tepatnya pada kelakuan pria itu tadi malam. Bisa-bisanya Shaka membuatnya histeris dengan berada tepat di atas tubuhnya.

Padahal dia cuma mau bilang selamat malam saja. Sungguh terlalu memang.

Zivana memilih mendiamkan pria itu sejak kejadian semalam. Pagi hari ketika berangkat ke kampus dari rumah ayahnya, Zivana tetap tidak mau bicara. Bahkan sampai pulang dari kampus pun Zivana masih saja diam seribu bahasa. Enggan bicara dengan suaminya.

"Culun," panggil Shaka ketika mereka berada di atas motor.

"Ziva," ulangnya lagi. Tetap sama, Zivana tak menanggapi.

"Ciye, istri gue ngambek beneran," goda Shaka.

"Udah dong ngambeknya, entar gue cium lo."

Semua bujukan Shaka tak mempan. Zivana tetap saja bungkam.

"Sayang," Shaka masih saja berusaha.

Dari semua kata yang Shaka ucapkan tak ada satu pun yang ampuh dan mampu membuat Zivana berbicara.

Akhirnya Shaka menyerah. Mungkin bukan saat yang tepat untuk membujuk gadis itu sekarang. Ia pun diam dan kembali fokus pada motornya yang melaju.

Tak ada kata yang keluar dari bibir keduanya. Hanya deru angin yang berhembus serta bising kendaraan lain yang mengisi perjalanan mereka.

Hingga ketika Shaka menghentikan laju motornya secara tiba-tiba, Zivana menjerit keras karena kaget.

"Shaka!" Dikiranya pria itu kembali berulah. Sengaja menarik rem mendadak hingga reflek Zivana memeluk pria itu erat agar tak jatuh.

Namun, apa yang Zivana sangka ternyata keliru. Shaka melepas pelan tangan Zivana yang melingkar di pinggangnya. Kemudian bergegas turun diikuti Zivana.

Barulah ketika pria itu berlari dan berteriak, Zivana paham dengan apa yang sebenarnya terjadi.

"Woy!" Shaka berlari kencang. Menuju dua orang yang sedang berusaha merampas tas seorang wanita.

Melihat kedatangan Shaka, dua pria perampok tak tinggal diam. Mereka dengan berani menantang Shaka.

"Mau apa, lo? Jadi pahlawan?" ujar salah satu dari perampok.

"Yang pasti mau kasih lo pelajaran," jawab Shaka. Bersamaan dengan itu satu pukulan ia arahkan pada pria yang menantangnya.

Terjadilah baku hantam di antara Shaka dan dua perampok. Bukan hal sulit bagi Shaka menaklukkan dua perampok jalanan itu. Pukulan-pukulannya mampu membuat perampok kalang kabut dan memilih kabur.

Zivana mengambil tas yang sempat dirampas oleh perampok, tapi terjatuh ketika dua perampok itu melawan Shaka.

"Ini Tante." Zivana menyerahkan pada pemiliknya. "Tante nggak apa-apa, 'kan?"

Wanita itu mengambil tas dari Zivana tanpa melihat wajah Zivana. Tatapannya justru pada Shaka yang berjalan ke arahnya. Ia bahkan mengabaikan pertanyaan Zivana.

"Tante Anita?" ujar Shaka lirih begitu menyadari siapa yang ia tolong dari perampok.

Bukannya menjawab Shaka, wanita yang Shaka sebut namanya itu justru berlari pergi.

"Tante," panggil Shaka. Namun wanita itu lebih mempercepat langkahnya. Bahkan segera menghentikan taksi yang lewat.

"Tante." Shaka berusaha mengejar, tapi sayang wanita itu sudah lebih dulu pergi.

Dari tempatnya berdiri, Zivana hanya mampu memperhatikan suaminya. Ia tidak kenal siapa wanita itu.

Wajah Shaka terlihat lesu begitu kembali. Tidak memberi penjelasan apa pun, dan Zivana juga tidak bertanya.

Rasanya dunia keduanya menjadi bisu. Baik Zivana maupun Shaka sama-sama tak bicara. Suara berisik Shaka sebelumnya tak lagi terdengar.

Sampai di rumah juga demikian. Bahkan ketika makan malam bersama. Saat Bagas membicarakan rumah untuk mereka berdua, Shaka masih saja bungkam.

"Papa sudah dapat rumah buat kalian. Lumayan dekat dari kampus, sekitar sepuluh sampai lima belas menit dengan motor. Tapi belum bisa kalian tempati, karena sekarang masih mau di bersihkan sekaligus direnovasi bagian yang sudah tidak layak. Mungkin satu atau dua minggu ke depan kalian baru bisa pindah," tutur Bagas menjelaskan.

Zivana melirik Shaka yang duduk tepat di sampingnya. Tak ada reaksi apa pun dari pria itu. Tidak seperti biasanya yang begitu antusias mendengar prihal rumah untuk mereka.

Kali ini tatapan Shaka terfokus pada piring di depannya tapi Zivana tidak yakin jika pikirannya berada di tempat yang sama. Sebab jelas sekali Shaka seperti melamun. Memikirkan sesuatu yang Zivana tidak tahu.

Akankah masih tentang wanita tadi sore yang mereka tolong dari perampok?

Entahlah, Zivana tak bisa menebak isi otak pria itu.

"Tidak apa kan Ziva menunggu seminggu lagi?" tanya Bagas.

"Enggak apa, Pa," jawab Zivana singkat. Ekor matanya masih melirik Shaka yang terus terdiam.

"Oh, ya ... bagaimana kabar ayah kamu. Katanya kemarin kurang enak badan?" tanya Winda.

Zivana jadi ikut tak fokus karena Shaka. Pertanyaan Winda sampai tidak didengarnya.

"Ziva," panggil Winda halus.

"Eh ... iya, Ma, kenapa?"

Bagas dan Winda memperhatikan Zivana bersamaan. Membuat Zivana canggung oleh tatapan mereka.

"Bagaimana kabar ayah kamu, apa sudah lebih baik?" ulang Winda.

"Oh, itu ... iya, sudah lebih baik. Hanya asam lambungnya saja yang kembali kambuh," jawab Zivana.

"Syukurlah, kalau begitu."

Semua kembali menekuri piring mereka masing-masing. Tidak ada obrolan setelah tadi membicarakan soal rumah.

Dalam hening suasana makan, Bagas, Winda juga Zivana, dikejutkan dengan sikap Shaka. Shaka tiba-tiba berdiri meninggalkan meja makan. Tanpa pamit atau bicara sepatah kata pada semua orang.

Shaka langsung berlari mengambil jaket kemudian keluar. Bagas dan Winda hanya menatap penuh tanya, tidak menegur sama sekali.

Sementara Zivana mulai berpikir ke mana suaminya itu akan pergi. Juga untuk apa malam-malam begini meninggalkan rumah. Apa masih tentang si tante Anita tadi sore?

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

apa mungkin tante anita...camer yg gak jadi???...kita harus baca terus nih...biar kita tau siapa Tante anita sesungguhnya

2023-11-07

2

Maysuri

Maysuri

ada apa ya am ta te anita....

2023-08-17

1

iyel

iyel

penasaran ya ziv, sma aku juga 😁

2023-08-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Arshaka
2 Bab. 2 Kecelakaan
3 Bab. 3 Calon Suami
4 Bab.4 Pernikahan
5 Bab. 5 Malam Pengantin
6 Bab. 6 Hari Sial
7 Bab.7 Culun!
8 Bab. 8 Ditinggal
9 Bab. 9 Cegukan
10 Bab. 10 Pindah Kampus
11 Bab. 11 Janda Muda
12 Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13 Bab. 13 Pelanggaran!
14 Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15 Bab. 15 Garangan!
16 Bab. 16 Ayah
17 Bab. 17 Shaka!
18 Bab.18 Ngambek
19 Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20 Bab. 20 Bini Galak
21 Bab. 21 Cewek Murahan
22 Bab. 22 Cari Kerja
23 Bab.23 Diterima Kerja
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab. 25 Diawasi
26 Bab. 26 Lepasin!
27 Bab. 27 Dasar Gila!
28 Bab. 28 Kencan
29 Bab. 29 Tawuran
30 Bab. 30 Kantor Polisi
31 Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32 Bab. 32 Ayah
33 Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34 Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35 Bab. 35 Menutupi Status
36 Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37 Bab. 37 Kelahi
38 Bab. 38 Adu Balas
39 Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40 Bab. Sembunyi
41 Bab. 41 Takut Ketahuan
42 Bab. 42 Suami Gila
43 Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44 Bab. 44 Mengaku
45 PENGUMUMAN!
46 Bab. 45 Masa Lalu Winda
47 Bab. 46 Foto Mesra
48 Bab. 47 Kekalahan Giska
49 Bab. 48 Ayah!
50 Bab. 49 Kehilangan
51 Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52 Bab. 51 Kembalinya Maura
53 Bab. 52 Kesepian
54 Bab. 53 Jadi Masalah
55 Bab. 54 Akting
56 Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57 Bab. 56 Malam Pertama
58 Bab. 57 Gagal Unboxing
59 Bab. 58 Arjuna
60 Bab. 59 Serba Salah
61 Bab. 60 Anak Durhaka
62 Bab. 61 Salah Kira
63 Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64 Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65 Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66 Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67 Bab. 66 Sah Jadi Istri
68 Bab. 67 Kerokan
69 Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70 Bab. 69 Double Date
71 Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72 Bab. 71 Penyusup
73 Bab. 72 Tertangkap basah
74 Bab. 73 Sidang RT
75 Bab. 74 Pelaku
76 Bab. 75 Wedding Anniversary
77 Bab. 76 Akhir Pesta
78 Bab. 77 Tujuan Arjuna
79 Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80 Bab. 79 Kemarahan Winda
81 Bab. 80 Kebebasan Shaka
82 Ucapan Terima kasih
83 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab. 1 Arshaka
2
Bab. 2 Kecelakaan
3
Bab. 3 Calon Suami
4
Bab.4 Pernikahan
5
Bab. 5 Malam Pengantin
6
Bab. 6 Hari Sial
7
Bab.7 Culun!
8
Bab. 8 Ditinggal
9
Bab. 9 Cegukan
10
Bab. 10 Pindah Kampus
11
Bab. 11 Janda Muda
12
Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13
Bab. 13 Pelanggaran!
14
Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15
Bab. 15 Garangan!
16
Bab. 16 Ayah
17
Bab. 17 Shaka!
18
Bab.18 Ngambek
19
Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20
Bab. 20 Bini Galak
21
Bab. 21 Cewek Murahan
22
Bab. 22 Cari Kerja
23
Bab.23 Diterima Kerja
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab. 25 Diawasi
26
Bab. 26 Lepasin!
27
Bab. 27 Dasar Gila!
28
Bab. 28 Kencan
29
Bab. 29 Tawuran
30
Bab. 30 Kantor Polisi
31
Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32
Bab. 32 Ayah
33
Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34
Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35
Bab. 35 Menutupi Status
36
Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37
Bab. 37 Kelahi
38
Bab. 38 Adu Balas
39
Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40
Bab. Sembunyi
41
Bab. 41 Takut Ketahuan
42
Bab. 42 Suami Gila
43
Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44
Bab. 44 Mengaku
45
PENGUMUMAN!
46
Bab. 45 Masa Lalu Winda
47
Bab. 46 Foto Mesra
48
Bab. 47 Kekalahan Giska
49
Bab. 48 Ayah!
50
Bab. 49 Kehilangan
51
Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52
Bab. 51 Kembalinya Maura
53
Bab. 52 Kesepian
54
Bab. 53 Jadi Masalah
55
Bab. 54 Akting
56
Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57
Bab. 56 Malam Pertama
58
Bab. 57 Gagal Unboxing
59
Bab. 58 Arjuna
60
Bab. 59 Serba Salah
61
Bab. 60 Anak Durhaka
62
Bab. 61 Salah Kira
63
Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64
Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65
Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66
Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67
Bab. 66 Sah Jadi Istri
68
Bab. 67 Kerokan
69
Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70
Bab. 69 Double Date
71
Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72
Bab. 71 Penyusup
73
Bab. 72 Tertangkap basah
74
Bab. 73 Sidang RT
75
Bab. 74 Pelaku
76
Bab. 75 Wedding Anniversary
77
Bab. 76 Akhir Pesta
78
Bab. 77 Tujuan Arjuna
79
Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80
Bab. 79 Kemarahan Winda
81
Bab. 80 Kebebasan Shaka
82
Ucapan Terima kasih
83
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!