Bab. 15 Garangan!

Nampaknya Shaka jadi penasaran dengan Zivana. Bagaimana mungkin ia bisa tergoda hanya karena melihat dan menyentuh kaki gadis itu.

Kalau diperhatikan, Zivana memang tidak punya daya tarik. Wajahnya biasa saja meski kulitnya bersih. Gadis itu bahkan terlihat tak pernah memakai riasan. Gaya berpakaian pun cenderung standar lebih ke kuno.

Satu hal lagi, gaya rambut yang tak pernah berubah sejak pertama kali ia bertemu. Sekali saja, Shaka belum pernah melihat rambut gadis itu terurai. Kalau tidak di kuncir ekor kuda sudah pasti dicepol ke atas. Khas gaya emak-emak berdaster.

"Ngapain lo lihat-lihat, gue?" tanya Zivana yang berdiri di depan cermin. Sejak tadi ia sadar benar jika Shaka terus memperhatikan dirinya dari atas ranjang.

"Awas, ya, kalau lo punya pikiran kotor ke gue!" ancam Zivana. Ia segera meraih tas ransel miliknya dan pergi keluar.

Shaka tak menjawab sedikit pun omelan istrinya. Ia letakkan rubik yang sedari tadi ia mainkan selagi menunggu Zivana mematut diri di depan cermin. Lalu menyusul Zivana turun.

Berjalan di belakang Zivana masih membuat Shaka berpikir keras alasan semalam ia tergoda. Sampai di meja makan, pikiran Shaka masih tak berubah. Bisa-bisa Shaka jadi gila karena tak mendapat jawaban.

"Papa dengar semalam kamu pulang terlambat?" pertanyaan Bagas sedikit mendistrak apa yang sedang bergelut di batinnya.

Ia ingat kalau kemarin ia tidak jadi pulang bersama dengan Zivana. Membuat Zivana menunggu dan pulang terlambat. Semua karena Arjuna. Musuh bebuyutannya itu tak pernah melewatkan kesempatan sedikit pun untuk tidak menantang Shaka.

Dasar Shaka pria arogan. Gengsinya terlalu besar jika tak meladeni. Alhasil, ia abaikan tentang menjemput Zivana. Shaka lebih memilih adu balap dan berakhir gontok-gontokan.

Padahal malam sebelumnya mereka sudah terlibat tawuran bersama geng masing-masing. Hasil yang seimbang membuat Arjuna tak terima. Dari dulu tekadnya adalah menaklukkan Shaka juga geng motor Bullent Ant bentukan Shaka.

Di setiap kesempatan ia selalu ingin mengalahkan rival abadinya itu. Namun hasil kemarin justru tak seperti harapan Arjuna. Shaka mengalahkan Arjuna dengan baku hantam. Meskipun menang, wajah Shaka tak luput dari lebam. Bahkan punggungnya terkena sabatan ikat pinggang milik Arjuna. Beruntung ada Zivana yang mau membantunya mengoles obat.

"Mungkin Papa harus mempertimbangkan soal rumah dekat kampus untuk kalian," ujar Bagas.

Sontak Shaka meninggalkan ingatannya tentang baku hantam dengan Arjuna kemarin. Ini kesempatan bagus untuk mewujudkan keinginannya keluar dari rumah ini.

"Bukan dipertimbangkan lagi, emang udah harus beli. Sekarang Shaka nggak bisa rutin antar jemput Ziva karena Shaka punya tugas sendiri. Kalau punya rumah dekat kampus kan enak, pulang juga nggak bakalan kemalaman." Shaka berusaha menimpali. Agar Bagas bisa cepat memutuskan.

Zivana hanya bisa melihat wajah licik Shaka.

"Nanti biar sekretaris Papa cari info rumah di dekat kampus, ya," ujar Bagas. Lebih tepatnya ditujukan untuk Zivana.

"Nggak ...."

Zivana belum melanjutkan kalimatnya karena Shaka keburu menginjak kakinya. Mata pria itu melotot memberi sebuah kode agar tak menolak. Zivana jadi terdiam.

"Nggak apa-apa. Kalau mau nanti aku bantu carikan," imbuh Shaka.

Pria itu lalu melihat jam di tangannya. "Yuk berangkat, entar telat lagi," ajak Shaka.

Sengaja ia lakukan meski sarapan di piring Zivana belum habis. Shaka takut jika Zivana banyak bicara dan menolak untuk pindah rumah.

Zivana pun menurut. Mereka segara berangkat. Namun, ketika sampai di ujung jalan Zivana minta berhenti. Dilepasnya helm yang menempel di kepala dan menyerahkannya secara kasar pada Shaka.

"Gue nggak mau pindah rumah!"

"Kenapa?" Mata Shaka membeliak.

"Di rumah sekarang aja lo mau macem-macem sama gue, gimana kalau kita tinggal sendiri. Bisa-bisa lo memperkosa gue." Zivana jujur dengan apa yang ada di pikirannya.

Shaka tertawa mengejek. "Jangan sok cantik deh, lo. Lo bukan tipe gue!"

Bibir Zivana mencibir. "Alah, lo bilang gue bukan tipe lo. Buktinya kemarin apa?" Nada bicara Zivana menantang Shaka untuk mengingat kejadian semalam.

"Lo juga bilang kan semalam kalau lo nggak nafsu sama gue. Tapi lo *****-***** gue juga! Dasar Garangan!"

Shaka langsung tertunduk. Malu kalau ingat semalam.

"Pokoknya gue nggak mau tinggal berdua aja sama lo!" Zivana melangkah pergi. Tidak mau lagi pergi dibonceng suami.

"Culun, tunggu!" Shaka berteriak. "Eh ... Ziva," panggilnya lagi ketika teringat panggilan yang benar untuk istrinya.

Zivana tak peduli. Gadis itu justru menghentikan taksi dan berangkat ke kampus sendiri.

Shaka pun tak habis akal. Ia terus mengirim pesan pada Zivana dan membujuk Zivana agar mau keluar dari rumah. Banyak keuntungan yang Shaka tawarkan termasuk pisah kamar.

Zivana yang membaca pesan itu lama-lama tergoda juga. Ia pun mulai berpikir tentang keuntungan jika tinggal terpisah dari mertua. Soal sikap Shaka yang hendak berbuat tak senonoh padanya akan bisa diantisipasi jika mereka sudah tidak tidur satu kamar.

Pun privasinya akan lebih terjaga. Ia juga bisa sering menjenguk ayahnya.

'Bagaimana?'

Tulis Shaka dalam pesannya.

'Gue pikir-pikir dulu.'

Jawab Zivana membalas pesan Shaka.

'Pulang gue tunggu di mini market.'

Tulis Shaka di pesan terakhirnya.

Zivana kira itu hanya bualan, karena biasanya dialah yang menunggu Shaka sampai lumutan. Namun kali ini pria itu benar-benar membuktikan perkataannya. Shaka sudah menunggunya di depan mini market.

Tidak mau berlama-lama. Zivana langsung mengenakan helm dan naik ke motor suaminya.

Shaka menarik tuas gas, melajukan motor dengan kecepatan sedang. Awalnya Zivana tak sadar jalan yang ia lalui. Baru setelah setengah jalan Zivana tahu kalau jalan yang ia lalui bukan jalan ke rumah Shaka.

"Ini, kita mau ...?"

Shaka mengangguk.

"Tapi belum ijin sama Papa."

"Gue suami lo, yang berhak kasih ijin itu gue, bukan bokap gue," jawab Shaka.

Meski terdengar aneh di telinga tapi apa yang Shaka bilang benar adanya. Tidak apa lah, siapa yang kasih ijin. Yang penting hati Zivana mendadak berbunga.

Shaka melihat senyum di bibir Zivana dari kaca spion. Pria itu pun turut menyunggingkan senyum.

"Seneng, kan, lo?"

Zivana tak memungkiri. Ia kembali tersenyum bahkan mengangguk.

Terpopuler

Comments

Mbr Tarigan

Mbr Tarigan

mudah kali kamu ditipu ya hati3 dek nanti kamu diperkosa dan ditinggalkan baru tahu rasa

2024-09-13

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

udah megang cara nyenengin bini..aman dunia mas brow

2023-11-07

2

Asma Susanty

Asma Susanty

ziva di antar kerumah ayahnya yaa kayaknya , shaka mati2an mau pindah rumah biar dia bebas keliaran , nggak takut kena tegur ayahnya lagi

2023-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Arshaka
2 Bab. 2 Kecelakaan
3 Bab. 3 Calon Suami
4 Bab.4 Pernikahan
5 Bab. 5 Malam Pengantin
6 Bab. 6 Hari Sial
7 Bab.7 Culun!
8 Bab. 8 Ditinggal
9 Bab. 9 Cegukan
10 Bab. 10 Pindah Kampus
11 Bab. 11 Janda Muda
12 Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13 Bab. 13 Pelanggaran!
14 Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15 Bab. 15 Garangan!
16 Bab. 16 Ayah
17 Bab. 17 Shaka!
18 Bab.18 Ngambek
19 Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20 Bab. 20 Bini Galak
21 Bab. 21 Cewek Murahan
22 Bab. 22 Cari Kerja
23 Bab.23 Diterima Kerja
24 Bab.24 Hari Pertama Kerja
25 Bab. 25 Diawasi
26 Bab. 26 Lepasin!
27 Bab. 27 Dasar Gila!
28 Bab. 28 Kencan
29 Bab. 29 Tawuran
30 Bab. 30 Kantor Polisi
31 Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32 Bab. 32 Ayah
33 Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34 Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35 Bab. 35 Menutupi Status
36 Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37 Bab. 37 Kelahi
38 Bab. 38 Adu Balas
39 Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40 Bab. Sembunyi
41 Bab. 41 Takut Ketahuan
42 Bab. 42 Suami Gila
43 Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44 Bab. 44 Mengaku
45 PENGUMUMAN!
46 Bab. 45 Masa Lalu Winda
47 Bab. 46 Foto Mesra
48 Bab. 47 Kekalahan Giska
49 Bab. 48 Ayah!
50 Bab. 49 Kehilangan
51 Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52 Bab. 51 Kembalinya Maura
53 Bab. 52 Kesepian
54 Bab. 53 Jadi Masalah
55 Bab. 54 Akting
56 Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57 Bab. 56 Malam Pertama
58 Bab. 57 Gagal Unboxing
59 Bab. 58 Arjuna
60 Bab. 59 Serba Salah
61 Bab. 60 Anak Durhaka
62 Bab. 61 Salah Kira
63 Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64 Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65 Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66 Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67 Bab. 66 Sah Jadi Istri
68 Bab. 67 Kerokan
69 Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70 Bab. 69 Double Date
71 Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72 Bab. 71 Penyusup
73 Bab. 72 Tertangkap basah
74 Bab. 73 Sidang RT
75 Bab. 74 Pelaku
76 Bab. 75 Wedding Anniversary
77 Bab. 76 Akhir Pesta
78 Bab. 77 Tujuan Arjuna
79 Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80 Bab. 79 Kemarahan Winda
81 Bab. 80 Kebebasan Shaka
82 Ucapan Terima kasih
83 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Bab. 1 Arshaka
2
Bab. 2 Kecelakaan
3
Bab. 3 Calon Suami
4
Bab.4 Pernikahan
5
Bab. 5 Malam Pengantin
6
Bab. 6 Hari Sial
7
Bab.7 Culun!
8
Bab. 8 Ditinggal
9
Bab. 9 Cegukan
10
Bab. 10 Pindah Kampus
11
Bab. 11 Janda Muda
12
Bab. 12 Berbohong Demi Shaka
13
Bab. 13 Pelanggaran!
14
Bab. 14 Pelanggaran Berat!
15
Bab. 15 Garangan!
16
Bab. 16 Ayah
17
Bab. 17 Shaka!
18
Bab.18 Ngambek
19
Bab. 19 Melampiaskan Emosi
20
Bab. 20 Bini Galak
21
Bab. 21 Cewek Murahan
22
Bab. 22 Cari Kerja
23
Bab.23 Diterima Kerja
24
Bab.24 Hari Pertama Kerja
25
Bab. 25 Diawasi
26
Bab. 26 Lepasin!
27
Bab. 27 Dasar Gila!
28
Bab. 28 Kencan
29
Bab. 29 Tawuran
30
Bab. 30 Kantor Polisi
31
Bab. 31 Ketinggalan Jaman
32
Bab. 32 Ayah
33
Bab. 33 Mengingat Masa Lalu
34
Bab. 34 Siapa itu Zivana?
35
Bab. 35 Menutupi Status
36
Bab. 36 Nggak Mau Hamil
37
Bab. 37 Kelahi
38
Bab. 38 Adu Balas
39
Bab. 39 Berakhir Di Rumah Sakit
40
Bab. Sembunyi
41
Bab. 41 Takut Ketahuan
42
Bab. 42 Suami Gila
43
Bab. 43 Ingin Jadi Suami Beneran
44
Bab. 44 Mengaku
45
PENGUMUMAN!
46
Bab. 45 Masa Lalu Winda
47
Bab. 46 Foto Mesra
48
Bab. 47 Kekalahan Giska
49
Bab. 48 Ayah!
50
Bab. 49 Kehilangan
51
Bab. 50 Hidup Harus Berlanjut
52
Bab. 51 Kembalinya Maura
53
Bab. 52 Kesepian
54
Bab. 53 Jadi Masalah
55
Bab. 54 Akting
56
Bab. 55 Katanya Bulan Madu
57
Bab. 56 Malam Pertama
58
Bab. 57 Gagal Unboxing
59
Bab. 58 Arjuna
60
Bab. 59 Serba Salah
61
Bab. 60 Anak Durhaka
62
Bab. 61 Salah Kira
63
Bab. 62 Anak Durhaka; Arjuna
64
Bab. 63 Menjenguk Arjuna
65
Bab. 64 Masa Lalu Arjuna
66
Bab. 65 Sah Jadi Menantu
67
Bab. 66 Sah Jadi Istri
68
Bab. 67 Kerokan
69
Bab. 68 Kerbau Yang Dicucuk Hidungnya
70
Bab. 69 Double Date
71
Bab. 70 Bullent Ant Bubar
72
Bab. 71 Penyusup
73
Bab. 72 Tertangkap basah
74
Bab. 73 Sidang RT
75
Bab. 74 Pelaku
76
Bab. 75 Wedding Anniversary
77
Bab. 76 Akhir Pesta
78
Bab. 77 Tujuan Arjuna
79
Bab. 78 Fakta Kasus Shaka
80
Bab. 79 Kemarahan Winda
81
Bab. 80 Kebebasan Shaka
82
Ucapan Terima kasih
83
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!