Tidak dimaafkan

Neyla yang kembali teringat dengan putranya, melepaskan pelukan dari Savan. Namun, Zavan tetap menahannya, takutnya Neyla sulit untuk dikendalikan karena pikirannya yang masih tidak karuan.

"Viro. Viro anakku. Aku harus ke rumah sakit, aku harus menemui Viro. Aku harus menjelaskan semuanya pada Viro. Viro, Viro."

"Neyla! sudah diam. Apa kamu lupa, mereka sudah mengusir kamu. Kalau masih saja nekad, perlakuan mereka semakin kasar terhadapmu. Dan kondisi anakmu akan semakin memburuk kalau terjadi pertengkaran di sana, paham."

Dengan kedua kakinya yang tidak lagi mampu untuk menopang berat badannya karena tak berdaya, Neyla langsung menjatuhkan tubuhnya kelantai sambil menangis histeris.

Zavan berjongkok dan kembali memeluk untuk menenangkan pikirannya.

"Tenangkan pikiran kamu. Percayalah denganku, semua akan baik-baik saja. Aku sudah memerintahkan kepada orang suruhan ku untuk mengawasi kondisi putramu. Sekarang lebih baik kamu istirahat. Besok aku akan mencari cara agar diri kamu bisa bertemu dengan Viro," ucap Zavan untuk meyakinkan Neyla, agar pikirannya jauh lebih tenang dan tidak begitu mencemaskan.

Neyla yang tidak mendapati istrinya Zavan, pun penasaran.

"Istri kamu dimana?" tanya Neyla yang takut jika dirinya ketahuan.

Zavan menatap lurus ke depan, tepat di lemari baju. Sekilas dirinya menoleh ke Neyla.

"Istriku mempunyai pilihan sendiri. Sudah lama aku menduda sampai sekarang."

"Maksudnya?" tanya Neyla penasaran.

"Istriku ketahuan selingkuh di kamar hotel. Benar-benar sangat jelas saat aku melihat dengan kedua mataku yang telanjang ini. Karena memang sudah menjadi pilihannya, juga karena lewat perjodohan, istriku memilih untuk bercerai denganku. Jadi, memang gak ada ketertarikan diantara aku dan istriku . Aku menerima perjodohan dari orang tuaku, itupun karena aku melihat rumah tanggamu bahagia. Aku putuskan menikah dan melupakan mu. Tapi, kenyataannya aku gagal dengan pernikahanku. Juga, aku gak menikah lagi karena aku sebenarnya masih mencintaimu, Neyla. Tapi aku sadar, kamu sudah berkeluarga dan terlihat bahagia," jawab Zavan yang tengah membuat Neyla terhanyut dengan cerita yang disampaikan oleh Zavan.

"Aku sudah diceraikan oleh suamiku. Sekarang aku bukan istrinya lagi. Aku pun tidak mencintainya. Aku menjalani pernikahan dengannya juga karena terpaksa. Karena sebenarnya, aku pun masih mencintaimu," ucap Neyla.

Zavan yang mendengar pengakuan dari Neyla yang terdengar serius, langsung memeluknya dengan erat.

"Terima kasih, Neyla. Ternyata kamu masih mencintaiku sampai sekarang ini, sama sepertiku yang juga masih mencintaimu selama ini," ucap Zavan sambil memeluk erat.

Merasa sesak untuk bernapas, Neyla meminta Zavan untuk melepaskan pelukannya. Kemudian, keduanya saling menatap satu sama lain. Zavan mengusap air matanya dengan lembut. Sebuah ciuman tengah mendarat di bibirnya Neyla, hingga berujung di atas tempat tidur, dan keduanya menikmati malamnya bersama.

Cinta yang memburu karena tidak tersampaikannya dimasa lalu, kini keduanya seolah seperti mengulang masa lalunya lagi. Mempunyai kebebasan, hingga membuat mereka berdua lupa diri atas kenikmatan sesaat.

.

.

.

Pagi yang cerah, Neyla tersadar dari tidurnya. Dilihatnya sekujur tubuhnya yang polos terbalut selimut, membuatnya untuk segera membersihkan diri. Setelah itu, ia cepat-cepat mengenakan baju ganti yang sudah disiapkan di atas meja.

Melihat penampilan Neyla yang sudah rapi, Zavan mendekatinya.

"Hari ini aku akan mengajakmu ke rumah sakit, ayo kita berangkat. Kamu tidak perlu takut, aku akan menemanimu," ucap Zavan mengajak Neyla untuk melihat kondisi putranya.

"Makasih banyak atas perhatian darimu," jawab Neyla yang tengah terhanyut dengan asmara cinta bersemi kembali.

"Aku janji, aku tidak akan mengecewakan kamu lagi," ucap Zavan yang mencoba untuk meyakinkannya.

"Andai saja dari dulu mendapat restu, kita pasti sudah hidup bahagia," ujar Neyla.

"Gak usah diingat lagi, masa lalu biarlah masa lalu. Sekarang kita fokus untuk kedepannya. Ya udah yuk, kita sarapan dulu. Setelah itu, kita berangkat."

Neyla mengiyakan, dan keduanya segera sarapan pagi. Karena tidak ingin waktunya terbuang sia-sia, Zavan bersama Neyla berangkat ke rumah sakit.

Jarak tempuh menuju rumah sakit yang tidak terlalu jauh, dengan kecepatan tinggi, sampai juga di rumah sakit.

Langkah kaki yang terburu-buru karena ingin melihat kondisi putranya, Neyla mempercepat langkahnya.

Di depan ruang rawat pasien, Neyla berdiri mematung. Air matanya lolos begitu saja. Dadanya ikut terasa sesak, juga penyesalan karena sudah menyakiti perasaannya.

Dengan nekad, Neyla masuk ke ruang rawat pasien. Pintu pun terbuka dengan lebar, dan dilihatnya Viro yang tengah berbaring di atas ranjang pasien dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Bahkan, untuk bernapas saja membutuhkan alat bantu.

"Viro." Panggil Neyla sambil melangkahkan kakinya.

"Mama." Panggil Viro dengan napasnya yang dipasang selang oksigen.

"Viro, ini Mama, Nak. Kamu baik-baik saja 'kan, Nak?" Neyla mendekati putranya sambil menangis

Saat itu juga, Neyla langsung ditarik paksa oleh Naren dari belakang. Kemudian, menyeretnya ke luar. Sedangkan Viro tengah ditangani oleh Dokter, yang kebetulan mau memeriksa kondisinya.

Dengan kuat, Naren mendorong tubuh Neyla hingga terpental dan jatuh ke lantai, untungnya tidak menghantam sesuatu yang dapat membahayakannya.

Neyla menangis, dirinya sudah seperti barang hina dan sangat menjijikkan dimata keluarga, termasuk dimata Naren.

Zavan yang melihat Neyla diperlakukan kasar oleh Naren, pun langsung melayangkan sebuah pukulan ke area wajahnya.

BUG!

Sekali pukulan, langsung mengenai sudut bibirnya hingga pecah dan mengeluarkan darah segar.

"Laki-laki macam apa kamu, Naren. Beraninya hanya dengan perempuan yang lemah."

Naren yang sudah dikuasai emosinya, kedua tangannya langsung mengepal kuat, dan siap untuk membalasnya. Dengan sigap, Neyla langsung merentangkan kedua tangannya di depan Zavan.

"Aku hanya ingin bertemu dengan anakku sendiri, dan aku berhak untuk menemuinya, juga Viro berhak mendengar penjelasan dariku," ucap Neyla yang masih merentangkan kedua tangannya.

Naren menyeringai, senyumnya terlihat begitu sinis.

"Orang tua macam apa kamu, Ney? mau menjelaskan soal menjual diri? Terus, anakmu harus bangga, gitu."

"Ini semua itu gara-gara kamu. Membiayai anaknya saja tidak mampu."

PLAK!

Naren langsung menampar Neyla dengan kuat.

"Jangan kamu sebut kalau aku gak mampu membiayai Viro. Lihat saja, aku pasti mampu untuk membiayai pengobatan Viro. Camkan itu. Sekarang juga, kau pergi dari hadapanku. Tenang saja, Viro baik-baik saja bersamaku. Juga, secepatnya aku akan membereskan perceraian kita," ucap Naren yang emosinya sudah meluap.

Melihat perseteruan antara, Zavan maju satu langkah.

"Semua sudah berakhir. Ayo kita pergi. Percuma saja kamu masih berada di rumah sakit ini, tidak ada yang menerimamu. Naren sudah menceraikan mu," ucap Zavan dan mengajaknya untuk pergi.

Neyla yang tidak mempunyai cara lain, pun memilih menuruti ajakan dari Zavan, yaitu pergi dari rumah sakit.

Saat memutarbalikkan badan, Neyla melihat ibunya yang baru saja terlihat, dirinya bergegas jongkok dan bersimpuh di kakinya.

"Ma, aku mohon, bantu aku untuk bertemu dengan Viro, Ma. Aku mau minta maaf, aku ingin bertemu dengan Viro."

Nayla merengek pada ibunya, berharap akan mendapat belas kasih, dan bisa bertemu dengan putranya.

"Minggir! Aku tidak punya anak sepertimu. Mulai sekarang, kamu bukan lagi anakku. Lebih baik jangan pernah menampakkan wajahmu di hadapanku maupun Viro. Cepat! pergi," jawab ibunya Neyla dan mendorongnya dengan salah satu kakinya hingga terjungkal ke belakang.

Neyla kembali menangis histeris. Niatnya untuk menjenguk putranya dan meminta maaf, serta menjelaskan alasannya menjadi kupu-kupu malam, rupanya tidak ada hasilnya. Justru dirinya kembali mendapat hinaan yang kedua kalinya, serta diusir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!