Zahra mendekat, setelah mendapatkan izin dari isterinya Pak Sam.
"Radit, lihatlah kondisi pak Sam ... Dia benar-benar tidak bisa berbicara atau memberikan petunjuk apapun."
Radit menganggukkan kepalanya mengiyakan. "Iya, ini benar-benar mengkhawatirkan. Sepertinya dia mengalami dampak yang sangat besar akibat kejadian semalam."
"Kita harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tetapi sepertinya kita tidak bisa mendapat informasi dari pak Sam saat ini, atau kita harus menunggu?" tanya Zahra, sambil melirik istrinya pak Sam.
"Mungkin ada cara lain untuk mencari tahu apa yang terjadi?" lanjut Zahra kemudian.
Istrinya pak Sam, dengan wajah cemas berkata, "saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada suami saya. Setelah tadi subuh ditemukan, dia berubah menjadi seperti ini. Saya merasa sangat khawatir dan tidak tahu apa yang harus dilakukan."
"Jangan khawatir, Bu. Kami akan mencoba mencari tahu dan berusaha membantu pak Sam. Apakah Ibu, mau bekerja sama dengan kami?" tanya Radit, meminta persetujuan.
Mata isterinya Pak Sam menyipit, dengan kerutan di dahi. Tanda jika ia menunggu kelanjutan dari permintaan Radit barusan.
"Caranya, Ibu harus segera menghubungi kami jika ada perkembangan. Atau, jika Pak Sam sudah bisa diajak ngomong dengan berkomunikasi."
Istri pak Sam mulai paham sehingga menganggukkan kepalanya.
"Ya, mohon bantuannya, Nak Radit, Mbak Zahra. Jika ada perubahan kondisi suami saya atau jika dia bisa berbicara, saya akan segera memberi tahu kalian."
Akhirnya, istrinya pak Sam menyetujui permintaan gratis barusan. Dia juga ingin suaminya bisa kembali pada keadaan seperti semula. Tidak seperti sekarang ini, pak Sam tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
Zahra menyentuh bahu istrinya pak Sam dengan simpati. "Terima kasih, Bu. Kami berharap yang terbaik untuk pak Sam. Semoga dia segera pulih."
Anggukan kepala istrinya pak Sam, membuat mereka berdua harus segera pamit. Bukan karena apa, tapi mereka harus segera pergi ke rumah Pak Ali untuk mendapatkan informasi di sana. Apakah Pak Ali sudah ditemukan atau masih dalam pencarian.
Setelah gagal mendapatkan informasi dari pak Sam, Zahra dan Radit memutuskan untuk pulang sambil menyimpan kekhawatiran mendalam. Mereka menyadari bahwa mencari tahu kebenaran di balik kejadian misterius ini akan menjadi tantangan yang lebih besar dari yang mereka bayangkan sebelumnya.
Setelah pulang, mereka tetap berbicara tentang apa yang telah mereka lihat dan alami. Mereka merenungkan kemungkinan penyebab kejadian misterius ini dan mencoba merancang rencana untuk mencari petunjuk dari warga lain di lingkungan tersebut. Kedua sahabat ini bertekad untuk mencari kebenaran, meskipun mereka tahu bahwa itu akan menjadi perjalanan yang panjang dan penuh rintangan.
Mereka tahu jika ini tidak mudah, ada ketegangan dan kebingungan di dalam diri mereka. Tapi mereka merasa terpanggil untuk membantu, meskipun menyadari bahwa kasus ini tidak akan mudah dipecahkan dalam waktu dekat. Keikhlasan dan semangat mereka untuk membantu membuat mereka berusaha mencari jalan lain untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
***
Ketegangan semakin meningkat saat Zahra dan Radit tiba di rumah pak Ali. Mereka merasakan situasi yang penuh kekhawatiran dan kecemasan. Istri pak Ali terlihat pingsan, dan berbaring di balai ruang tengah. Mungkin karena stres dan kekhawatiran yang besar karena suaminya belum ditemukan hingga sore hari. Rumah terasa sunyi dan gelap, dengan suasana yang memancarkan ketidakpastian.
Istrinya Pak Ali, ditemani oleh dua orang tetangga dan saudaranya, yang kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Zahra, mendekat ke tempat duduknya Radit. Dia berbisik-bisik, dengan wajah yang terlihat khawatir dan juga prihatin.
"Radit, ini menjadi semakin buruk. Lihatlah kondisi istri pak Ali, dia pingsan karena khawatir tentang suaminya."
Radit mengangguk paham. Dia tersenyum samar dengan simpatinya.
"Ya, situasinya semakin rumit dan mengkhawatirkan. Kita harus berusaha membantu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan pak Ali."
"Aku setuju. Kita tidak bisa hanya berdiam diri, terutama ketika keluarga pak Ali sangat membutuhkan dukungan kita. Kita perlu mencari petunjuk lebih lanjut tentang keberadaannya."
Radit mengangguk lagi, mendengar perkataan Zahra. "Tapi bagaimana cara kita melakukannya? Sampai sekarang, kita tidak memiliki petunjuk yang jelas tentang apa yang terjadi pada pak Ali."
Terdengar helaan nafas panjang, karena Zahra mengambil napas dalam-dalam.
"Kita harus bersikap tenang dan berpikir dengan jernih. Mungkin ada warga lain yang tahu sesuatu atau melihat sesuatu yang bisa membantu kita."
Ya, dia tidak boleh memperlihatkan kekhawatiran yang berlebihan dalam keadaan seperti sekarang, di rumahnya Pak Ali.
"Benar. Mari kita mencoba mencari tahu dengan berbicara dan bertanya pada warga sekitar, dan lihat apakah ada yang menyaksikan atau mendengar sesuatu yang bisa memberikan petunjuk."
Akhirnya, Radit mengambil keputusan untuk bertanya pada beberapa warga mengenai Pak Ali dan kondisinya sebelum meronda.
"Tapi, kita juga tidak boleh mengabaikan apa yang dialami pak Sam. Kedua kejadian ini mungkin terkait dan bisa memberi kita petunjuk lebih lanjut."
Kali ini Radit setuju dengan pemikiran Zahra, sebab semalam mereka memang bertugas ronda bersama-sama.
"Kamu benar. Kita perlu menyelidiki kedua kejadian ini secara paralel. Semoga kita bisa menemukan titik terang dan membantu menemukan pak Ali dengan segera."
Sekali lagi, Zahra mengangguk setuju.
"Kita harus bertindak cepat, Radit. Ayo, kita mulai mencari tahu lebih lanjut dan mencoba mencari petunjuk dari warga lain," ajak Zahra.
"Baiklah, mari kita lakukan ini. Bersama-sama, kita akan mencari kebenaran dan membantu menyelesaikan misteri ini."
Menurut beberapa warga yang ditanya Radit maupun Zahra, mereka menyimpulkan bahwa kejadian yang dialami oleh Pak Sam dan Pak Ali, ada ikatannya dengan hantu perwujudan Bunga, yang datang untuk balas dendam.
Kata mereka, Hantu Bunga muncul dalam berbagai situasi menegangkan dan tidak terduga. Seperti saat seseorang sedang sendirian di rumah, di jalanan yang gelap, atau di tempat-tempat sepi seperti kebun atau belakang rumah. Keberadaannya yang datang secara tiba-tiba, membuat ketakutan yang dirasakan oleh mereka yang pernah mengalaminya secara langsung.
"Kami berharap tidak pernah bertemu dengannya," ujar seseorang, yang tentunya diangguki yang lain.
Perwujudan hantu Bunga ini akan menciptakan atmosfer yang mencekam dan membuat orang-orang merasa terancam oleh kehadirannya. Tidak mungkin ada yang mau bertemu, jika keadaannya seperti itu.
"Hantunya Bunga bisa memiliki kekuatan supranatural yang menakutkan," terang yang lainnya, sebelum Radit maupun Zahra bertanya lagi.
Hantu yang datang dengan kondisi menyeramkan itu, katanya dapat mengendalikan objek atau memanipulasi lingkungan sekitarnya, seperti membuat benda-benda terbang atau mengeluarkan suara-suara mengerikan.
"Tentu saja kami sangat ketakutan, apalagi perwujudan Bunga yang dalam kondisi seperti itu."
Orang tersebut bahkan bergidik sendiri, dengan bulu kuduk yang berdiri Tania disadari. Begitu juga dengan yang lain, yang langsung pamit pulang karena tidak mau mendengar lebih jauh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments