Ketidak Sukaan
"Anak apanya!. Jidatmu," Cetus Kinara. Dirga membalas dengan tawaan.
Dirga kembali fokus mengemudi untuk kembali ke apartemen. Dalam perjalanan, kedua nya saling mengobrol walau penuh ekstra tegas dan cetusan dari Kinara, namun Dirga tetap membalasnya dengan tawaan dan penuh kesabaran. Hingga tak terasa mereka telah sampai di depan apartemen. Dirga membawa mobil menuju parkiran basemen.
Kedua nya turun dari mobil dan berjalan bersama menuju apartemen.
"Apa kau punya teman dekat?," Tanya Dirga yang berjalan bersamaan dengan Kinara.
"Hanya sekedar teman saja," Jawab Kinara.
"Teman beracun seperti teman-teman mu tadi itu maksudmu?," Dirga menahan tawa. Pertanyaan Dirga terdengar mengejek Kinara, namun pada kenyataannya apa yang di katakan oleh Dirga memang benar.
"Itu lah kenapa aku harus ekstrak royal untuk diri ku sendiri. Sekarang kau mengerti mengapa aku royal dengan uang?, lihat cara teman-teman ku memperlakukan aku. Mereka akan menghina ku jika tak sebanding dengan mereka," Jelas Kinara dengan helaan. Dirga merasa ikut kasihan dengan Kinara. Teringat bagaimana teman-temannnya saat makan malam tadi selalu menyudutkan istrinya membuat Dirga merasa iba.
"Keluar dari lingkungan beracun. Kenapa mau menyusahkan diri mu." Ucap Dirga sesampai nya di depan pintu apartemen dan membuka nya. Kinara hanya terdiam melihat Dirga.
"Tidak apa-apa. Bagaimana pun teman-teman mu memperlakukan mu. Aku suami mu akan tetap menjadi teman hidup yang baik pada mu," Lanjut Dirga sambil memegang tangan Kinara dan menciumnya. Kinara terkejut dengan gombalan yang di lontarkan Dirga padanya. Namun Kinara juga sekaligus merasa tenang dan sedikit tersipu.
"Aku ingin muntah mendengarnya huak!," Kinara menghempaskan tangan Dirga dari tangan nya.
"Kenapa kau ingin muntah?, apa jangan-jangan kau hamil anak kita mm?," Dirga berkata tetap dengan coolnya.
"Sungguh di luar angkasa pikiran mu!," Kinara berjalan ke arah kamar dan meninggal kan Dirga yang masih berada di sofa luar.
Dirga hanya tersenyum memperhatikan punggung Kinara yang hampir menghilang di balik pintu. Dirga sengaja memberi rayuan dan gombalan hanya untuk menghibur Kinara. Karena sejak tadi, Dirga mengerti dan sangat paham bahwa Kinara merasa sedih dan murung setelah pulang dari makan malam bersama teman-teman nya.
"Jangan masuk dulu. Aku mau ganti baju!." Teriak Kinara dari dalam kamar. Dirga tak membalas perkataan Kinara. Ia menunggu Kinara keluar dari kamar.
Setelah mengganti baju, Kinara pun akhirnya keluar dari kamar dengan membawa selimut dan juga bantal.
"Ini untuk mu," Kinara mengulurkan bantal dan selimut pada Dirga yang tengah duduk di atas sofa.
"Kau menyuruh ku tidur di sini?," Dirga bertanya dengan menunjuk ke arah sofa.
"Iya. Aku tidur di dalam kamar, dan kau tidur di sofa," Jelas Kinara dengan tersenyum penuh kemenangan.
"Tidak masalah." Dirga mengambil bantal dan juga selimut, kemudian meletakan nya di sofa.
"Bye." Kinara kembali masuk ke kamar dan meninggal kan Dirga.
Dirga berbaring sambil memainkan handpone nya bermain game. Ia menikmati waktu sebelum tidur dengan bermain game. Ada pun Kinara, juga bermain handpone dengan berbalas chat dengan Biyo dan juga Reno. Hanya Reno dan Biyo teman Kinara yang tidak ikut-ikutan beracun seperti Hani dan juga Rena.
* * * * *
"Kau membawa aku kemana?," Tanya Kinara yang baru saja keluar dari kamar. Kinara di minta oleh Dirga bersiap dengan memakai pakaian sopan hari ini. Kini Kinara memakai celana Levis panjang dan juga kaos overzise.
"Ini baru lumayan baik." Puji Dirga.
"Jawab Dulu. Mau kemana?," Tanya Kinara.
"Hari ini kita kerumah orang tua ku. Kita sudah sampai di kota, jadi sekalian saja menjenguk mereka," Jelas Dirga. Kinara terkejut.
"Orang tua mu?, apa kau yakin?," Tanya Kinara ragu. Teringat bagaimana tatapan sinis dan dingin nya kedua mertua nya di saat hari pernikahan, membuat Kinara menjadi sedikit takut.
"Ayo. Kita harus menyapa mereka." Balas Dirga. Kinara pun akhirnya terpaksa harus mengikuti Dirga.
Mereka turun menuju parkiran basemen untuk mengambil mobil. Masih memakai mobil sewaan Lamborghini. Kedua nya masuk ke dalam mobil dan Dirga mengemudi keluar dari parkiran basemen menuju jalan.
Dalam perjalanan, Kinara meminta Dirga berhenti di salah satu Alfamart untuk membeli sesuatu. Tanpa banyak bertanya Dirga pun mengiyakan. Dirga berhenti di salah satu Alfamart dan menunggu Kinara membeli. Jangan di tanya Kianara membeli pakai uang siapa, sebab sudah jelas memakai uang Dirga.
Setengah jam lamanya Dirga menunggu Kinara di dalam mobil, hingga akhirnya Kinara keluar dari Alfamart dengan memegang satu plastik besar belanjaan. Kinara membuka pintu bagian belakang dan meletakan barang-barang belanjaan di belakang, kemudian ia duduk bagian depan berdampingan dengan Dirga.
"Kau membeli apa sebanyak ini?," Tanya Dirga memperhatikan plastik besar di kursi belakang.
"Aku membeli buah dan juga bahan makanan seperti daging premium dan juga cemilan. Aku tidak tau harus membeli apa untuk mereka karena tidak punya pengalaman," Jelas Kinara. Dirga yang mendengar pun hanya tersenyum. Tidak di sangka gadis manja dan keras kepala seperti Kinara masih punya banyak sisi baik yang belum ia tau.
"Kau tidak perlu membawa apapun," Ucap Dirga sembari mulai mengemudi.
"Mana berani. Biar pernikahan kita kayak tai, aku tetap harus menghormati orang yang lebih tua," Jelas Kinara dengan dengusan.
"Ternyata kau tau cara menghargai?, aku kira tidak," Sindir Dirga.
"Anggap saja sebagai rasa terima kasih ku pada mu karena telah mau berbelanja banyak baju dan sepatu dan juga belanja lain nya untuk ku," Ucap Kinara dengan menarik turunkan alis nya ke arah Dirga.
Butuh tiga puluh menit perjalanan, Dirga berhenti tepat di depan rumah orang tua nya. Ia turun dari mobil dan mengambil barang belanjaan Kinara di belakang. Begitupun Kinara juga ikut turun dari mobil.
Ini rumah mu?," Tanya Kinara sambil memandangi luas dan mewahnya rumah di depan nya.
"Rumah orang tuaku." Jawab Dirga sambil memegang plastik dan berjalan masuk ke dalam rumah, diikuti Kinara di belakang nya.
"Hai mah," Sapa Dirga sesampai nya di dalam rumah dan terlihat ibu nya beserta pembantunya yang sedang menonton tv dengan santai.
"Dirga, sayang kenapa tidak bilang ingin pulang?," Ibu Dirga berhambur memeluk putra nya.
"Dirga ingin memberi kejutan untuk mama hehe," Ucap Dirga.
"Dirga membawa Kinara sekalian," Lanjut Dirga dengan melihat ke Kinara berdiri di belakang.
"Hai Tante eh salah. Maksud Kinara, mah," Kinara ikut bersalaman.
Melihat kedatangan Kinara, membuat ibu Dirga terdiam. Begitu pun dengan para pembantunya. Orang-orang di sana terlihat tidak menyukai kedatangan Kinara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments