Blue

Blue

Semua orang teman-teman Kinara masih terdiam penasaran dengan suami Kinara. Pertanyaan yang sejak tadi layangkan oleh teman-teman Kinara tidak jawab oleh Dirga. Bahkan termasuk Kinara sekalipun juga tak kalah penasaran dengan suami nya kali ini.

"Selamat menikmati makan malam tuan. Makanan spesial dan termahal di restouran telah kami hidangkan semua nya," Ucap pelayan bersama beberapa pelayan lain nya.

"Terima kasih. Kalian boleh pergi," Balas Dirga.

"Tu..tu..tuan?, suami mu siapa sebenarnya Kina?," Tanya Hani yang masih kebingungan. Kinara hanya tersenyum simpul dan menuangkan segelas jus di dalam gelasnya.

"Untuk makan malam hari ini, aku akan mentraktir kalian semua," Ucap Dirga sambil mempersilakan teman-teman Kinara untuk makan.

"Jika di hitung-hitung, semua yang ada di meja berkisar 50 juta. Suami mu sekaya apa?," Tanya Hani dengan berbisik ke Kinara.

"Nikmati saja makan malam." Balas Kinara. Hani pun melirik ke arah Kinara dengan sinis.

Kinara dan Dirga berserta teman-teman Kinara menikmati makan malam mereka hingga selesai. Setelah selesai makan malam, Hani kembali membuka pembicaraan karena rasa penasaran nya yang masih belum hilang. Begitu pun Rena.

"Ehem. Kina, kenapa kau tak bilang pada kamu jika suami mu sangat kaya?," Tanya Hani yang berusaha tersenyum walau sebenarnya ia sangat tidak suka dengan Kinara.

"Aaa. Bukan apa-apa," Jawab Kinara sambil tersenyum.

"Biyo nampak sangat kecewa malam ini," Reno melihat ke Biyo yang terlihat sejak tadi memandangi Kinara secara diam-diam.

"Kecewa?, maksudnya?," Tanya Dirga sambil menaikan satu alis nya ke atas.

"Aa Reno kau seharusnya tidak mengungkit hal ini di sini," Hani mencoba menjadi orang yang seolah sangat baik namun berbanding terbalik dengan hati nya.

"Bukan apa-apa. Biyo sangat menyukai Kinara sejak dulu. Tujuan makan malam, malam ini sebenarnya Biyo ingin melihat Kina. Eh Kina sudah menikah," Jelas Hani dengan terus terang tanpa memperdulikan perasaan Biyo bagaimana.

"Benarkah?, sayang sekali kalau begitu." Balas Dirga sambil mengambil tangan Kinara dan menggenggam nya di depan teman-teman Kinara.

"Beruntung sekali Kina. Aku tidak menyangka setelah masalalu buruk yang kau alami dulu, sekarang akhirnya mendapatkan lelaki tampan dan kaya seperti Dirga," Ucap Hani yang terus menerus mencari titik lemah Kinara.

"Masa lalu buruk?, maksudmu?," Tanya Dirga.

"Hani, kau jangan begitu. Tidak baik," Ucap Rena seolah menahan Hani untuk berbicara padahal sebenarnya ia juga sangat senang mengatakan nya.

"Katakan saja tidak apa-apa," Pinta Dirga.

"Kina kau tidak memberitahu mu dengan masalalu mu?, astaga. Seharusnya kau harus jujur pada suami mu," Ucap Hani. Kinara terdiam dan menunduk. Melihat raut wajah Kinara, membaut Dirga terdiam.

"Ini lah pertemanan yang dia maksud. Pertemanan ingin menjatuh kan teman." Ucap Dirga di dalam hatinya.

"Aku tau semua masalalu Kinara. Aku menerima semua nya." Dirga menggenggam tangan Kinara dan menciumnya dengan hangat.

Sementara Hani dan Rena yang melihat pun hanya tersenyum sembari berusaha menahan rasa kesal dan tidak suka nya terhadap Kinara.

"Dalam hal apapun dia selalu beruntung. Padahal aku lebih dari wanita ini." Batin Hani dengan kesal. Hani sangat tidak suka dengan kebahagiaan Kinara.

"Wah ini sudah cukup malam. Aku dan Kina harus pulang," Ucap Dirga sambil melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Kalian mau pulang?," Tanya Rena.

"Aa i..iy..a. Suamiku tidak membolehkan aku tidur larut malam. Kami sebaik nya pulang," Balas Kinara dengan tersenyum.

"Kina, apa aku masih boleh menghubungi mu?," Tanya Biyo di saat Kinara dan Dirga berdiri dari kursi.

"Kau bisa menghubungi ku dulu. Jika penting aku akan memberi tau Kina," Ucap Dirga sebelum Kinara ingin menjawabnya. Biyo semakin kecewa mendengar nya. Biyo masih tidak terima dengan pernikahan Kinara.

"Kami permisi." Pamit Kinara dan diiyakan oleh keempat teman nya.

Kinara dan Dirga keluar dari Restouran. Namun saat ingin keluar, seketika semua elayan berbaris di depan pintu menghormati Dirga.

"Selamat malam tuan." Ucap pelayan.

"Iya malam." Balas Dirga sambil berjalan keluar dari Restouran.

Sementara di meja, keempat teman Kinara masih memperhatikan Dirga dan Kinara yang sudah terlihat lagi.

"Seberapa kaya suami Kina?," Tanya Hani yang masih melihat ke arah pintu.

"Lihat saja seberapa besar nya restouran ini. Blue restouran yang mahal dan tempat favorit artis," Balas Reno santai.

"Pasti ada sesuatu di antara mereka," Ucap Hani.

"Sial!. Apa bagusnya Kina. Sampai-sampai semua orang menyukai nya!," Hani mendobrak meja dengan kesal.

"Sikap nya lebih baik dari pada sikap seseorang." Ucap Biyo sambil berdiri dan berlalu pergi meninggal kan yeman-teman nya. Hani yang mendengar nya merasa semakin kesal dan marah.

"Biyo kau!." Hani berdiri ingin menarik Biyo, namun Reno menahan nya.

"Hani, ini restouran. Kau lihat di sini ramai. Jangan membuat masalah." Tegas Reno. Hani pun kembali duduk.

"Suami nya hanya memiliki restouran ini. Aku bisa mencari suami yang lebih kaya dari Kina. Lihat saja!," Ucap Hani.

"Kalian berdua tidak henti-hentinya membenci Kina. Padahal Kina tidak pernah menyakiti kalian," Reno menghela nafas nya dengan helaan. Reno masih tidak habis pikir mengapa Hani dan Rena sangat tidak menyukai Kina.

"Bukan urusan mu!." Cetus Hani. Reno pun terdiam dan tidak memperdulikan lagi.

* * * * *

Di mobil. Kina menatap tajam ke arah Dirga. Dirga di buat takut dengan tatapan Kinara yang menurut nya sangat tidak biasa itu.

"Berhenti menatap ku," Ucap Dirga setelah sekian lama terdiam.

"Katakan sekaya apa dirimu?," Tanya Kinara.

"Tidak kaya. Cukup saja," Jawab Dirga santai.

"Dirga! Aku sedang serius bertanya," Kinara berkata dengan memangku kedua tangan nya duduk melihat ke arah suaminya.

"Siapa yang punya restouran Blue?," Tanya Kinara.

"Perkara kaya atau tidak kenapa menjadi sangat penting," Keluh Dirga sambil terus mengemudi.

"Penting. Bagi ku penting," Tegas Kinara.

"Punya aku. Restouran itu punya ku," Jawab Dirga. Kinara terdiam dan teringat dengan perkataan nya tadi pada suaminya yang terdengar sangat menghina.

"Aku sangat malu tapi aku harus terlihat untuk tetap biasa saja." Batin Kianara. Terbayang bagaimana ia meremahkan Dirga, membuat Kinara merasa sangat malu dan ingin melompat dari mobil.

"Oo. Ternyata dugaan ku benar." Ucap Kinara yang kembali tenang.

"Tapi kenapa kau tidak bilang pada ku sejak awal?," Tanya Kinara lagi. Kinara berusaha ingin tenang namun tidak bisa.

"Kau tidak bertanya pada ku." Balas Dirga dengan kekehan.

"Bertanya jidatmu!. Aku mana tau!." Cetus Kinara.

"Satu pertanyaan lagi," Ucap Kinara.

"Apa lagi?," Tanya Dirga.

"Sekaya apa dirimu?," Tanya Kinara terlihat sangat penasaran sekaya apa Dirga.

"Cukup menafkahimu dan anak-anak kita nanti," Jawab Dirga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!