Diner
"Hmm. Kau dapat dari mana uang untuk membayar semua ini?," Tanya Kinara sesampainya di apartemen. Kinara duduk duduk sambil menghitung barang-barang belanjaan nya.
"Aku suami mu, panggil aku sebagai suami bukan kau!," Ucap Dirga yang membuka jaket dan melatakan nya di atas meja.
"Heh. Menggelikan." Kinara menghela nafasnya.
"Aku punya uang. Sekedar membiayai mu dan hidup mu, aku sanggup," Ucap Dirga.
"Hmm baguslah." Kinara tersenyum memperhatikan tas dan juga baju-baju yang ia beli.
"Untuk apa membeli apartemen sebesar ini?," Tanya Dirga yang masih memperhatikan sekelilingnya.
"Untuk tinggal. Apa lagi," Jawab Kinara.
"Pantas saja ayah mu menyita semua kartu dan juga uang mu. Di lihat gaya hidup yang berhambur-hambur begini memang tidak ada manfaat nya," Ucap Dirga yang masih memeperhatikan sekeliling nya. Mulai dari sofa, kursi, meja dan juga perabotan lain nya yang harga nya memang tidak main-main.
"Itu lah guna nya hidup. Hidup untuk di nikmati. Apa guna nya uang kalau tidak di gunakan," Balas Kinara yang masih membuka baju-baju dan kemudian mencoba nya.
"Cobalah untuk berpikir lebih baik lagi. Menggunakan uang dan menghamburkan uang itu dua hal yang jauh berbeda," Ucap Dirga.
"Sudah. Berhenti menceramahi ku. Ini untuk mu," Kinara mengulurkan satu tas berisi baju pada Dirga.
"Apa ini?," Tanya Dirga.
"Baju untuk mu. Aku malam ini mau keluar. Karena kau ikut, aku membeli baju ini untuk mu. Tidak mungkin kau hanya memakai baju ini untuk keluar dengan ku. Malam ini aku mau makan malam bersama teman-temannku," Jelas Kinara.
Saat di mall tadinya, Kinara memang sempat membeli stelan baju untuk Dirga di saat Dirga mengantarkan barang-barang belanjaan ke mobil tadinya. Kinara membeli hodie dan juga celana untuk Dirga.
"Ternyata hati nurani mu masih ada," Gumam Dirga sambil membuka tas melihat pakaian yang di beli oleh Kinara untuk nya.
"Gunakan untuk malam nanti," Kinara membawa barang belanjaan nya menuju kamar dan menyimpan nya. Sementara Dirga, ia mengambil barang belanjaan seperti buah dan makanan, dan meletakan nya di dapur.
* * * * *
Di malam harinya. Kinara sudah bersiap dengan memakai dress hitam di lengkapi sedikit asesoris kalung. Dengan rambut terikat dan juga dengan make up tipis nya. Sementara Dirga, sudah lama menunggu nya di luar kamar.Kinara keluar dari kamar dan tersenyum ke arah Dirga.
"Kan, sudah aku duga jika hodie ini coco untuk mu," Puji Kinara yang melihat Dirga memakai hodie yang beli.
"Kau mau kemana?," Tanya Dirga yang tidak mengacuhkan perkataan Kianara. Dirga malah fokus melihat pakaian yang di kenakan oleh Kinara. Kinara memakai kan dres hitam bertali kecil dan juga di atas lutut. Memang wanita di depan nya saat ini terlihat cantik dan sangat seksi. Tapi tetap saja Dirga tidak suka Kinara memakai nya keluar.
"Sudah. Berhenti memprotes cara berpakaian ku. Ini kita bukan lagi pedesaan," Balas Kinara sambil berjalan keluar dari apartemen.
"Terserah kau saja. Aku juga sudah lelah mengoreksi mu yang memang sudah tidak bisa di koreksi," Dirga berjalan mendahului Kinara menuju mobil.
"Aku menyewa mobil ini," Kinara menunjukan sebuah mobil Lamborghini yang terparkir tak jauh dari mobil yang ia pakai tadinya.
"Kau menyewa?," Tanya Dirga.
"Iya. Tidak mungkin kita ke sana memakai mobil butut itu. Aku malu," Jawab Kinara santai. Kedua nya berjalan ke arah mobil.
"Kau menyewa pakai apa?," Tanya Dirga. Atau Dirga Kinara tidak memiliki uang.
"Uang mu. Saat kau berada di dapur, aku mentransfer melalui handpone mu untuk menyewa mobil," Jelas Kinara dengan ragu-ragu.
"Kau sudah benar-benar." Dirga menghela nafas nya dan berusaha untuk tetap sabar menghadapi wanita bersama nya saat ini.
Kedua nya masuk ke dalam mobil dan Dirga mulai mengemudinya keluar dari parkiran.
"Makan malam di mana?," Tanya Dirga.
"Di restourant Blue," Jawab Kinara.
"Restouran Blue?," Tanya Dirga.
"Iya. Apa kau tidak pernah kesana?, sudah pasti. Lurus saja aku akan menunjukan jalan nya," Ucap Kinara. Dirga yang mendengar pun hanya membalas nya dengan tersenyum.
Selang beberapa menit, Dirga berhenti tepat di depan restouran. Dirga turun dari mobil di ikuti Kinara di belakang nya.
"Di mana teman mu?," Tanya Dirga.
"Di sana, ayo," Kinara mulai menggandeng lengan Dirga. Dirga yang melihat pun kebingungan dengan sikap Kinara.
Kedua nya berjalan ke arah teman-teman Kinara yang tengah duduk menunggu kedatangan mereka.
"Hai guys," Sapa Kinara sambil terus memegang lengan Dirga. Keempat teman Kinara yang duduk pun terlihat terkejut dengan kehadirnanKinara yang bersama seorang lelaki di samping nya.
"Kinara hai. Kau baru sampai," Balas salah satu teman Kinara yang tersenyum.
"Kinara ini siapa?," Tanya salah satu lainnya yang melihat ke arah Dirga.
"Oh. Ini Dirga. Dirga, kenal kan ini teman-teman ku," Kinara saling memperkenal kan Dirga dan juga teman-teman nya.
"Dirga," Ucap Dirga. Keempat teman-teman Kinara tersenyum.
"Saya Hani,"
"Saya Rena,"
"Saya Biyo,"
"Saya Reno,"
Dirga dan Kinara pun duduk di kursi yang bersebelahan. Dirga memperhatikan keempat teman-teman Kinara. Yang dua orang nya wanita dan dua orang nya lagi lelaki.
"Ehm. Kina, ini pacar mu?," Tanya Rena dengan melirik ke Dirga.
"Tampan sekali." Ucap Hani pelan.
"Bukan," Balas Kinara.
"Sudah ku duga. Tidak mungkin," Ucap Rena.
"Aku suami nya," Lanjut Dirga sambil tersenyum dingin. Keempat orang yang duduk oo un terkejut dengan perkataan Dirga. Begitu pun Kinara.
"Kina, kenapa tidak mengundang teman-teman ku di pernikahan kita. Maaf Kina tidak memberi undangan pada kalian," Ucap Dirga.
"Kina?, apa benar ini semua?," Tanya Biyo tak percaya. Terlihat jelas kekecewaan yang mendalam dari raut wajah lelaki berkemeja hitam tersebut memandangi Kinara.
"Mmm benar. Maaf tidak mengundang kalian," Ucap Kinara berusaha untuk tetap tenang.
"Apa perkerjaan suami mu?," Tanya Rena.
"Dia berkerja di perusahaan," Jawab Kinara sambil melihat ke arah Dirga. Dirga yang mendengar pun merasa sedikit kecewa dengan jawaban Kinara yang tidak jujur.
"Di perusahaan mana?," Tanya Reno. Kinara terdiam sambil memikir kan nama perusahan terkenal.
Di saat semua menunggu jawaban Kinara, seketika, pelayan datang memberikan buku menu di meja.
"Tuan, selamat malam tuan," Sapa pelayan tersebut pada Dirga. Semua teman-teman Kinara termasuk Kinara sekalipun menjadi sangat terkejut dengan pelayan tersebut.
"Malam. Tolong berikan semua menu spesial dan terbaik di restouran kita," Titah Dirga dengan santai.
"Baik tuan." Balas pelayan.
"Restouran kita?," Tanya Rena.
"Maksud mu restouran Blue ini punya mu?," Tanya Reno.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments