Kembali

Kembali

Setelah menghabiskan lama nya waktu perjalanan, Kini mereka pun sampai di pedesaan dan berhenti tepat di depan warung kecil warga di sana. Karena di rumah Dirga tidak memiliki jalan untuk membawa mobil, itu lah kenapa Dirga memarkirkan mobilnya di depan rumah tetangga yang agak jauh dari rumahnya.

Kinara turun dari mobil sambil menguap menahan rasa kantuknya. Tanpa menunggu Dirga yang masih membawa barang-barang, Kinara langsung saja berjalan dengan santai menuju rumah. Rasa tak sabarnya ingin tidur membuat Kinara tidak memperdulikan barang-barangnya.

"Apa kau tidak ingin membantuku membawa barang-barang mu ini?," Tanya Dirga yang berjalan di belakang Kinara dengan membawa barang-barang hasil belanjaan Kinara.

"Itu guna nya dirimu," Jawab Kinara yang terus berjalan tidak melihat ke belakang.

"Aku tidak mau ikut berkerja di tempat panas. Aku akan di rumah setiap hari," Ucap Kinara.

"Emang boleh sepemalas itu?," Tanya Dirga.

"Terserah apa katamu. Jika dengan aku tidak ikut berkerja, kau ingin berpisah dengan itu alangkah lebih baik," Ucap Kinara sesampai nya di depan rumah dan membuka pintu rumah.

"Tidak sampai sebegitu juga," Balas Dirga.

"Sudah. Kita bahas besok lagi. Cuci muka sana terus tidur," Titah Dirga memutuskan. Dirga sedang tidak ingin berdebat dengan istrinya malam ini.

"Barang-barang ku bawa ke kamar," Ingat Kinara sambil berjalan memasuki kamar mandi. Dirga mengiyakan dan membawa barang-barang Kinara masuk ke kamar dan meletakan semua barang tersebut di depan lemari.

Sebelum Kinara masuk ke kamar, Dirga menyempatkan untuk mengganti baju tidur terlebih dahulu. Namun, saat Dirga masih membuka baju hodie yang ia pakai, Kinara malah masuk ke dalam kamar dan tidak sengaja melihat tubuh kekar dan perut sispack suaminya.

Antara kagum dan terkejut, membuat Kinara ternganga dan terdiam di depan pintu kamar. Dirga yang menyadari kedatangan istrinya pun mengalihkan pandangan nya melihat ke arah Kinara.

"Apa sebegitu mempesona nya?," Pertanyaan Dirga menyadarkan Kinara dari lamunan nya. Kinara dengan cepat mengalihkan pandangan nya dan membelakangi Dirga.

"Pasang bajumu!," Teriak Kinara.

"Tidak perlu teriak juga. Apa salah nya orang yang sudah menikah melihat pasangan nya tidak memakai baju," Gumam Dirga sambil memakai baju tidur.

"Sudah. Kau bisa melihat kemari," Ucap Dirga. Kinara pun membalikan tubuhnya dan melihat ke arah Dirga yang ternyata sudah duduk di atas tempat tidur.

Melihat Dirga yang telah memakai baju, Kinara pun akhirnya menghembus nafas nya dengan lega. Kinara berjalan ke arah lemari untuk mengambil pakaian ganti, dan membawa nya keluar dari kamar.

"Mau kemana lagi?," Tanya Dirga yang melihat Kinara yang malah keluar dari kamar.

"Mengganti baju," Jawab Kinara yang terus keluar.

"Di sini juga kau bisa mengganti baju. Kemari aku membantu mu," Ucap Dirga sambil menahan tawa.

"Jidatmu!." Cetus Kinara dari luar kamar. Dirga memang selalu membuat Kinara kesal dan darah tinggi.

"Dia sengaja menggoda ku. Dasar laki-laki tidak ingat umur." Gerutu Kinara sembari mengganti pakaian nya.

Selesai mengganti pakaian, Kinara kembali masuk ke dalam kamar. Sesampai nya di dalam kamar, masih terlihat Dirga yang duduk di atas tempat tidur. Lelaki tersebut juga menatap dengan tatapan yang dalam ke arah Kinara. Melihat hal itu, membuat Kinara sangat waspada.

"Kenapa kau menatapku?, tidur sana!," Ucap Kinara yang naik ke tempat tidur yang bersebelahan dengan suaminya.

"Aku tidak bisa tidur lagi. Lihat sudah jam dua malam," Jawab Dirga.

"Lalu?," Tanya Kinara lagi.

"Bagaimana jika kita melakukan sesuatu," Tawar Dirga yang beranjak mendekat ke arah Kinara. Kinara dengan cepat mengambil bantal dan mendorong suaminya menjauh darinya.

"Kenapa?, apa yang kau takut kan?, kita perlu mencoba nya," Bisik Dirga dengan senyum miringnya. Kinara semakin merasa terancam dengan suaminya.

"Jika kau masih begini, aku akan memukul mu!," Ucap Kinara dengan mulut yang terbata-bata. Kinara berkata dengan bibir yang terlihat kaku dan juga kedua mata yang mulai berair. Melihat Kinara yang terlihat begitu ketakutan dan hampir menangis, membuat Dirga menghentikan keusilannya.

"Tidak perlu menangis juga," Dirga memegang kepala Kinara mengacak-acak rambut Kinara membuat rambut Kinara berantakan. Kinara menepis tangan Dirga dari kepala nya dan menjauh dari Dirga.

"Baiklah. Aku tidak mengganggu mu. Aku akan tidur dengan tenang," Ucap Dirga sambil berbaring dan tidur membelakangi Kinara.

"Awas jika masih mengusiliku." Ingat Kinara yang ikut berbaring.

"Tidak. Tidurlah. Kau bilang tadi mengantuk." Ucap Dirga. Kinara terdiam tidak membalas balasan suaminya lagi.

* * * * *

Di pagi harinya. Dirga telah terbangun lebih dulu dari Kinara. Sambil menguap, Dirga keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi untuk mandi di pagi ini agar lebih segar.

Selesai mandi, Dirga mengganti pakaian dan membangunkan Kinara yang masih tertidur pulas di tempat tidur. Melihat pulasnya Kinara, membuat Dirga mengurung kan niat nya untuk membangunkan istrinya. Dirga membiarkan Kinara untuk tidur lebih lama.

Sebelum ke lahan pertanian, Dirga menyempatkan dirinya untuk memasak terlebih dahulu untuk dirinya dan juga Kinara. Sebenarnya Dirga tidak perlu memasak, karena biasanya sesampainya di lahan pertanian, ada orang-orang yang khusus memasak dan membawa makan kesana. Namun karena Kinara lah yang membuat Dirga harus memasak sebelum pergi. Kinara tidak menyukai makanan orang-orang pedesaan, itulah kenapa Dirga harus memasak untuk istrinya.

Menu pagi ini, Dirga hanya memasak yang mudah dan simple saja. Ia memasak telur dadar dan juga sosis. Dirga sengaja membuat dua menu simple ini, karena ia tau jika Kinara lebih bisa memakan menu ini ketimbang masakan orang pedesaan.

Selesai memasak, Dirga menata makanan ke dalam piring untuk istrinya dan meletakan nya di atas meja. Sementara untuk dirinya, Dirga menikmati makanan tersebut dan memakan untuk nya hingga habis di tambah nasi putih.

Selesai makan, Dirga kembali ke kamar untuk melihat Kinara. Terlihat Kinara yang masih tetap tertidur dengan pulas di sana. Karena tidak mau membangunkan istrinya, Dirga pun langsung saja ke lahan untuk berkerja dan melihat para perkerja di sana.

* * * * *

Beberapa lama setelah Dirga keluar, Kinara pun mulai terbangun dari tidur nya. Kinara melihat ke samping nya, dan tidak menemukan Dirga lagi di sana.

Dengan nyawa yang baru terkumpul, Kinara berusaha untuk bangun dan beranjak turun dari tempat tidur. Kinara berjalan keluar dari kamar dan luar juga terlihat sepi tidak ada siapapun. Ia kemudian meluhatnke arah jam dinding yang telah menunjukan pukul 10.00 siang. Melihat hal itu, membuat Kinara akhirnya menyadari jika suaminya telah berangkat berkerja.

"Pantas saja sepi." Gumam Kinara sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah mencuci muka, Kinara berjalan ke arah dapur. Sesampai nya di dapur, terlihat sepiring makanan yang berisi telur dadar dan juga sosis, serta ada segelas susu di sana. Melihat hal itu, membuat Kinara menarik kursi dan duduk untuk makan.

"Ini baru bisa di sebut dengan makanan. Walau hanya telur tapi setidaknya bisa untuk di telan." Ucap Kinara sambil tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!