Di sisi lain, Gienna terbang dengan kecepatan maksimal dengan sayap angsa menuju kediaman Draggenerus, dia tahu Hidrannaggea dalam bahaya.
Maria dan Isabella menyadari hal itu, mereka berdua akhirnya bergerak juga dengan senjatanya, Maria dengan sebuah rantai dengan ujung mata pisau yang tajam, sedangkan Isabella mengenakan Cakar yang sangat tajam, di lengannya, terdiri dari empat kuku cakar di setiap tangannya yang siap merobek perut mangsa dan mengeluarkan isinya.
Mereka berdua adalah saudara yang sangat brutal saat pertarungan, di mana pun mereka berdua bertarung, mereka akan menghabisi mangsanya dengan brutal dan keji.
Tidak jauh lagi Salvador dalam bentuknya manusia setengah Titan, Titan yang tidak sempurna, hampir mendekati wilayah kediaman Draggenerus, nyawa Hidrannaggea sedang terancam.
...
Salvador yang menduga keberadaan Gienna dari jarak satu kilometer, akhirnya kembali dalam wujud manusia dan menyembunyikan hawa keberadaan dirinya sembari bersembunyi di belakang pepohonan tidak jauh dari Mansion milik Draggenerus.
Maria dan Isabella sudah bergerak keluar dari Mansion Draggenerus dan sedang mencari keberadaan Salvador yang bersembunyi, Gienna telah kembali ke mansion Draggenerus, lalu memasuki ruangan tempat Hidrannaggea sedang beristirahat dan di sana Hidrannaggea baik-baik saja.
Salvador berlari dengan cepat dan dia kembali dalam wujudnya setengah Titan yang tidak sempurna, dia berbalik arah ke barat berusaha menemukan keberadaan Cygnus bayi.
Salvador terlihat mengeluarkan air liurnya, sembari bergumam pada dirinya dengan nada suara yang menyeramkan membuat burung-burung kecil menjauh.
Salvador bergumam "Ah... aku tidak sabar lagi, aku bisa merasakan aroma dari bayi tersebut, aku tidak sabar menggigit dan merobek perut bayi itu serta menelan darah segarnya."
Salvador, "Argh'urgh argh'urgh argh'urgh."
Salvador terlihat kebingungan dan dia terus mengendus-endus bau Cygnus bayi dari kejauhan dan mulutnya semakin mengeluarkan air yang jatuh ke bawah tanah.
Sudah jauh dari mansion Draggenerus, akhirnya Maria dan Isabella menemukan keberadaan Salvador yang merupakan seorang Titan yang tidak sempurna.
Maria dan Isabella menghadang pergerakan Salvador, Maria melihat wujud Salvador yang tingginya hampir dua meter dengan mata memerah, tubuhnya dikelilingi oleh otot-otot.
Maria, "Aku tahu kau adalah Salvador, kau rupanya seorang Titan."
Isabella, "Aku dan kakakku tidak akan melepaskan keberadaanmu, kami berdua akan membunuhmu."
Salvador dalam wujud Titan yang tidak sempurna itu hanya diam dan meruang saja, sepertinya dikendalikan oleh kekuatannya.
Salvador mencoba menghantam Maria dan Isabella dengan tangannya besarnya namun Maria dan Isabella segera melompat menghindari serangan Salvador.
Tanah itu retak oleh pukulan kuat Salvador, namun kekuatan yang dimiliki Salvador bukanlah tandingan Maria dan Isabella, bagi mereka bukanlah apa-apa.
Maria mulai maja menyerang Salvador dan dengan rantai di tangan kiri melingkar di leher Salvador dan satu rantai lagi mengikat tangan kanan Salvador untuk menghentikan pergerakannya.
Salvador, "Argh'urgh argh'urgh"
Maria, "Kau hanya mengerang seperti seekor hyena yang menjijikkan yang sedang berusaha menemukan mangsanya."
Salvador mencoba melepaskan diri dan menyerang Maria dengan tangan kirinya namun Maria segera mengelaknya, pergerakan Salvador dalam wujud Titan yang tidak sempurna menjadi lambat.
Salvador tampak berbicara "Dia ... harus dimusnahkan, jangan dibiarkan bangkit kembali untuk ketiga kalinya"
Isabella tidak mengerti apa yang dimaksud oleh perkataan Salvador yang tidak jelas.
Salvador terlihat memandang Isabella dan dengan seketika Isabella siaga dan Salvador mencoba menyerang Isabella dengan tangan kirinya.
Isabella dengan tepat waktu menyerang balik, dengan rantai di kedua tangannya berhasil menusuk ke dalam perut Salvador hingga terluka parah.
Salvador dalam wujud Titan yang tidak sempurna, mengerang kesakitan dengan hebat lalu Isabella melepaskan cakar dari perutnya Salvador, Maria melihat melepaskan serangan rantai yang mengikat Salvador, dia melihat Salvador sedang memuntahkan darah dari mulutnya.
Salvador menutupi perutnya yang terluka dengan tangan kirinya lalu berlari menjauh, namun akhirnya Maria melancarkan serangan rantai mengikat leher Salvador dan berusaha menariknya agar tidak kabur.
Salvador mengerang dan berusaha melepaskan rantai itu dari lehernya dan akhirnya berhasil melepaskannya lalu segera berlari dengan cepat, dia melihat perutnya pendarahan.
Maria mengeluarkan kekuatan Iblisnya, matanya memerah, sebuah tanduk muncul di kening Maria, aura kekuatan yang berwarna merah menyelimuti tubuh Maria.
Isabella Mengeluarkan kekuatan iblisnya, dia memunculkan wujud yang sama dengan Maria miliki, namun Maria dan Isabella mempunyai satu tanduk di keningnya, mata merah yang sama namun aura warna kekuatan iblis yang dipancarkan berwarna keunguan.
Isabella berlari dan menyerang Salvador, cakarnya telah melukai tubuh Salvador lalu serangan dari cakar Isabella telah membuat Salvador terpental namun Salvador menangkis dan mempertahankan Keseimbangannya.
Isabella mencoba menjauh dari Maria, Maria mengeluarkan serangannya, rantai itu melayang di udara seperti seekor ular yang ujung mata pisau adalah kepalanya.
Dengan kecepatan yang tinggi mata pisau itu telah menusuk tubuh Salvador tepat pada bagian jantungnya dan satu serangan lagi telah membuat kepala Salvador terputus.
Kepalanya jatuh dan darah mulai keluar bercucuran dari perut, dada dan lehernya lalu darahnya terpercik ke arah atas, rantai telah keluar dari tubuh Salvador penuh dengan darah.
Mata Pisau dari rantai milik Maria telah memotong bagian tubuh Salvador menjadi sepuluh bagian.
Isabella menaruh cairan asam pada potongan tubuh Salvador hingga tidak berbekas lagi.
Maria dan Salvador menuju sungai untuk membersihkan badannya dan membersihkan senjata dari darah yang mengotorinya.
jejak kematian Salvador akhirnya tidak berbekas sama sekali, Salvador telah tewas di tangan Maria dan Isabella.
Keberadaan Hidrannaggea selamat, juga keberadaan Cygnus bayi yang jauh di sana selamat dari upaya Salvador yang ingin mencelakainya.
Maria dan Isabella segera kembali menuju kediaman Draggenerus, Draggenerus telah kembali ke kediamannya.
Gienna lega, Maria dan Isabella mampu untuk menyelesaikan masalah itu dan menyingkirkan bahaya dari Salvador yang mengancam nyawa Cygnus bayi dan Hidrannaggea.
Draggenerus telah pulang kediamannya dan segera memasuki kamar Hidrannaggea untuk melihat keadaan istrinya, Hidrannaggea.
Hidrannaggea sudah tidak murung lagi dan Gienna berhasil membujuk hati Hidrannaggea yang sedang bersedih itu.
Gienna memberikan obat kepada Hidrannaggea untuk memulihkan keadaan tubuhnya saat dia melahirkan Cygnus bayi.
Tiga bulan kemudian Hidrannaggea sudah puluh dengan cepat karena obat herbal yang diberikan oleh Gienna kepadanya dan Draggenerus sangat senang mendengar kabar Hidrannaggea sudah pulih dengan semula.
Seminggu kemudian Hidrannaggea menginginkan lagi untuk memiliki satu anak laki-laki dan Draggenerus memenuhi keinginannya untuk memiliki anak laki-laki.
Tidak ada yang tahu, bahwa Salvador telah hilang dan tewas ditangan Maria dan Isabella, Hidrannaggea dan Draggenerus tidak merasakan pernah ada keberadaan Salvador di kediamannya, seolah-olah mereka lupa akan hal itu namun hanya Gienna, Maria dan Isabella yang mengingatnya.
Hidrannaggea dan Draggenerus hanya ingat Maria dan Isabella yang menjadi pelayan maid di kediamannya, sedangkan dirinya tidak pernah ingat mempunyai seorang pelayan laki-laki, bernama Salvador.
Gienna mengetahui peristiwa itu, namun dia memilih untuk diam dan tidak akan mengatakannya.
Semua tentang Salvador akhirnya hanya menjadi rahasia yang hanya diketahui oleh Gienna, Maria dan Isabella.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments