Hidrannaggea telah menamai bayi laki-lakinya dengan nama Cygnus. Hidrannaggea menyelimuti Cygnus bayi dengan kain merah.
Kain merah itu datang menghampiri Cygnus ketika dirinya baru lahir dan Hidrannaggea tidak mengetahuinya.
Hanya Maria dan Isabella yang mengetahui kemunculan kain merah tersebut, kain merah itu terbang dari langit dan menuju kediaman Draggenerus lalu memasuki ruangan Hidrannaggea.
Hidrannaggea membuka matanya, hari sudah pagi, Hidrannaggea melihat Draggenerus masih tertidur dan Gienna sudah bangun, pagi-pagi Gienna sudah menjaga Hidrannaggea, dan kedua pelayannya, Maria dan Isabella melayaninya.
Hidrannaggea memanggil Maria dan Isabella untuk datang ke ruangannya.
Hidrannaggea, "Maria dan Isabella datanglah kesini."
Maria dan Isabella pun mendatangi Hidrannaggea di ruangannya.
Maria, "Apa yang ingin Anda perintahkan pada kami berdua?."
Hidrannaggea, "Aku ingin kalian berdua membuatkan sebuah liontin untuk anak laki-lakiku yang baru lahir."
Maria, " Liontin seperti apa yang Anda inginkan Hidrannaggea-Sama."
Hidrannaggea, "Aku ingin sebuah Liontin berbentuk sayap malaikat bertuliskan nama Cygnus."
Maria, "Baik aku mengerti Hidrannaggea-Sama, kami berdua akan membuatkannya untuk anakmu yang baru lahir."
Hidrannaggea, "Aku ingin kalian berdua membuat dua liontin itu, akan aku simpan salah satu liontin itu dan satunya lagi akan kuberikan kepada anakku."
Maria, "Baik kami mengerti, jika seperti itu yang Anda inginkan."
Hidrannaggea, "Maria dan Isabella pergilah ke suatu tempat, temukan logam terbaik untuk membuat liontin itu."
Maria, "Anda Ingin Liontin dari bahan apa Hidrannaggea-Sama?"
Hidrannaggea, "Aku ingin liontin itu terbuat dari logam mulia."
Isabella, "Aku rasa emas atau Platinum adalah logam mulia terbaik untuk membuat sebuah Liontin."
Hidrannaggea "Sepertinya emas adalah logam mulia terbaik untuk membuat perhiasan."
Maria, "Iya begitulah, Aku dan Adikku, Isabella akan datang ke tempat pengrajin perhiasan, untuk membuat liontin tersebut."
Hidrannaggea, "Baiklah akan aku tunggu."
Maria, "Baiklah, mari berangkat Isabella"
Isabella, "Iya, kakakku Maria."
Maria dan Isabella akhirnya pergi meninggalkan ruangan Hidrannaggea lalu segera pergi untuk menemukan bahan mentah logam mulia untuk membuat sebuah liontin.
Hidrannaggea menginginkan dua liontin yang sama dengan bentuk dua sayap malaikat dengan ukiran nama Cygnus di belakangnya.
Liontin itu akan diberikan kepada anak beserta anak laki-laki yang baru diberi nama Cygnus, ketika dia sudah tumbuh dewasa.
Untuk satu liontin yang tersisa Hidrannaggea akan memberikan liontin itu untuk salah satu anak perempuannya.
Maria dan Isabella akan pergi ke sebuah kota kecil yang ditinggali oleh para kurcaci atau yang dikenal dengan nama Drawft.
Kota itu bernama Kota Druida, kota para Drawft yang bekerja sebagai pandai besi dan pengrajin perhiasan.
Kota itu tidak jauh dari Kota besar Vennussa, Druida adalah salah satu kota kecil yang ada di Kerajaan Cahaya Suci.
Ketika di perjalanan, Maria dan Isabella di halang oleh beberapa bandit yang berhenti di jalan dari kereta kudanya. mereka jumlahnya lima orang dan dengan penampilan yang menakutkan.
Mereka berlima rata-rata berusia dua puluh lima tahun, mereka berlima memaksa Maria dan Isabella turun dari kereta kudanya dan menyerahkan semua koin emas maria dan Isabella bawa bahkan mereka ingin merampas kendaraan yang dibawa maria.
Maria dan Isabella turun dari kereta kuda, mereka berada di suatu tempat dengan pepohonan yang menjulang tinggi dan tidak jauh lagi ada padang rumput.
Isabella menolak untuk menyerahkan koin emas yang dibawanya, salah satu bandit itu mencoba menggoda Isabella yang baru berusia enam belas tahun mencoba mengelus pipinya namun tangan Maria segera menghentikannya sebelum pria itu menyentuh pipinya.
Bandit itu menjadi marah dan mencoba memukul wajah Maria, namun dengan sergap Maria menangkis pukulan dengan menghentikan pergerakan tangan bandit itu sebelum mengenai wajahnya.
salah satu bandit, dengan bentuk tubuhnya seperti babi, memiliki pikiran yang kotor dan di satunya lagi, bandit dengan kepala botak yang licin itu bahkan memiliki pikiran yang kotor hampir sama dan si bandit babi gemuk itu.
Mereka berdua membuat Maria dan Isabella merasa jijik, tingkah laku mereka di depan seorang gadis, seperti pria hidung belang yang suka bermain dengan para wanita.
"Hai gadis cantik, ayo bermain bersama kami!" ucap pria berbadan gemuk.
"Tenang saja, rasanya tidak menyakitkan, marilah cantik bermainlah bersama paman." ucap pria botak itu.
"Hahaha... kalian berdua sangat cantik, bagaimana jika kalian bersenang-senang bersama kami" ucap pria yang merupakan pemimpin mereka.
Maria "Aku tidak akan menerima tawaranmu!" gertak maria yang merasa kesal.
Mereka memaksa Maria dan Isabella untuk melepaskan pakaiannya maka mereka akan mengampuninya dan tidak akan membunuhnya namun Maria menolak dan melindungi Isabella yang merupakan adik kandungnya.
"Huh dasar wanita tidak tahu diberi kesempatan, beraninya kau menolak tawaranku. Lihat saja aku akan menangkapmu dan menidurimu!", ucap pria yang menjadi pimpinan mereka dengan nada marah.
Mereka mencoba menyerang Maria dan Isabella yang mencoba melawan perintah bandit itu, maria mengeluarkan senjatanya, sebuah rantai dengan mata pisau yang tajam keluar dari ruang dimensi.
Maria satu persatu membunuh bandit dengan brutal, mata pisau rantai itu menusuk dan membunuh bandit itu dengan sekali serangan tanpa ada kesempatan untuk bernapas, lagi pula mereka hanya manusia biasa tidak punya kesempatan untuk bertahan dari serangan Maria.
Masih tersisa dua bandit di hadapan Maria dan Isabella, mereka tampak jelas ketakutan dan menyadari bahwa Maria dan Isabella adalah seorang penyihir.
Salah satu bandit itu menyerang Isabella dengan pedang berhunusnya, namun Isabella dengan cepat membunuhnya.
Isabella segera mengeluarkan senjatanya, sebuah cakar yang panjang, terpasang di kedua tangan Isabella dengan cepat menusuk perut bandit itu. bandit itu memuntahkan darah dari mulutnya dan ketika Isabella mengeluarkan cakar itu dari perut bandit tersebut, dia seketika terbunuh dengan brutal.
Salah satu bandit yang tersisa menjadi ketakutan, kaki bergetar hebat lalu bandit itu segera berlari tunggang-langgang menjauh, menghampiri kereta kudanya namun rantai besi sudah mengelilingi lehernya dan menariknya ke hadapan Maria.
Rantai itu lepas dari leher bandit tersebut dan kemudian lari sambil berteriak, dengan segera Maria menusuk dari belakang menembus jantung bandit tersebut dengan rantainya.
Maria mendapatkan beberapa koin emas dan koin platinum, Maria menyimpan koin emas dan platinum tersebut di kantung penyimpanan uang.
Isabella menemukan sebuah mineral logam langka yang berwarna hitam, logam yang sangat keras dan ringan, di kereta kuda milik para bandit tersebut.
Isabella juga menemukan satu batangan platinum dan memberitahukan Maria untuk menggunakan batangan platinum itu untuk membuat sebuah kalung dan liontin berbentuk dua sayap Malaikat bertuliskan nama Cygnus.
Isabella memutuskan untuk membuat sebuah pedang panjang dari bahan mineral langka tersebut, dengan izin dari kakak perempuannya, Maria, Isabella akhirnya dapat memenuhi keinginannya.
Maria segera meninggalkan tempat itu dan menuju sebuah sungai untuk membersihkan badannya dari darah yang menempel lalu segera menuju ke tempat pengrajin perhiasan, seorang Drawft yang berada di kota kecil Druida.
Maria dan Isabella datang ke sebuah tempat pengrajin perhiasan, Maria menggunakan batangan platinum untuk membuat kalung liontin serta memberikan gambaran mengenai Liontin yang ingin dibuat kepada pengrajin di sana.
Di tempat tersebut seseorang dapat membuat berbagai jenis kerajinan dari logam mulia seperti sebuah cincin emas atau kalung liontin platinum.
Di sana Maria membuat sebuah kalung liontin, Maria menjelaskan bentuk liontin yang ingin dibuat kepada pengrajin perhiasan tersebut.
Seorang pria berusia dua puluh tahun bernama Alexa, dia adalah seorang Drawft, dia adalah salah satu pengrajin di kota itu.
Di sana juga menerima permintaan untuk membuat sebuah pedang khusus yang hanya mampu dibuat oleh seorang Drawft yang telah profesional dalam membuat senjata.
Sebuah kalung Liontin berbentuk dua sayap Malaikat dengan ukiran nama Cygnus akhirnya jadi dan Maria membayar pengrajin tersebut dengan koin emas yang didapatkannya dari seorang bandit yang dia bunuh di perjalanan.
Isabella menyuruh pengrajin itu untuk membuat sebuah pedang dari bahan mineral yang dia berikan.
pedang yang ingin dibuat adalah pedang khas yang berasal dari kerajaan setan neraka, sebuah pedang dengan mata pisau yang tipis namun sangat tajam.
Isabella akan datang besok untuk melihat bagaimana pedang itu selesai dibuat, seperti biasa, Maria selalu mendampingi kemanapun Isabella pergi, karna Isabella adalah adik perempuan dari Maria.
Akhirnya Maria dan Isabella pulang di kediaman Draggenerus. Maria dan Isabella memasuki mansion mewah milik Draggenerus, mansion itu berada di kota Vennussa, ibu kota dari kerajaan Cahaya Suci.
Dari bandit tersebut Maria mendapatkan Koin emas dan platinum, dan batangan platinum serta sebuah mineral logam yang langka.
Maria dapat membuat sebuah kalung liontin dari bahan tersebut, dan Isabella dapat membuat pedang yang dia inginkan.
Maria dan Isabella menceritakan hal tersebut kepada Hidrannaggea dan memberikan liontin itu kepada Hidrannaggea.
Maria hendak memberikan koin emas dan koin platinum yang didapatkan dari para bandit jalanan, namun Hidrannaggea menyuruh Maria untuk membawanya.
Siapa tahu Maria dan Isabella memerlukan koin emas dan koin platinum tersebut untuk membeli sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Agatha cute🤍
namanya sulit sekali🫡
2024-03-19
2
Darien Gap
aku suka bahasanya. gampang dimengerti. ga belibed
2024-03-12
1
VhatmaR
keren keren,, bisa ya ciptakan nama sesusah itu, aku gak pernah mikir nama² sesulit itu. mantap
2024-03-01
1