Hidrannaggea akhirnya hamil, dirinya berharap bisa melahirkan anak laki-laki, Itulah keinginan Hidrannaggea dan Draggenerus telah mewujudkan keinginannya.
Draggenerus yang baru datang dari misinya telah disambut dengan kabar baik yang menggembirakan dan membuat hatinya bahagia.
Draggenerus sangat bahagia mendengar kabar tentang kehamilan Hidrannaggea, dia berharap anak yang akan lahir adalah laki-laki, begitu juga dengan Hidrannaggea, dia juga mengharapkan hal tersebut, berharap anak laki-laki akan lahir dari rahimnya.
Gienna yang berada di sampingnya, selalu berada disisinya melindungi dirinya, dia turut bahagia Hidrannaggea telah hamil.
Hidrannaggea telah hamil selama tiga bulan, Draggenerus sangat senang mendengar kabar tentang kehamilan Istrinya, Hidrannaggea.
Draggenerus tidak sabar menunggu anaknya lahir, Draggenerus sangat yakin jika anaknya yang akan lahir adalah laki-laki, begitu juga Draggenerus meyakinkan Hidrannaggea.
Kabar bahagia telah menyelimuti Hidrannaggea dan Draggenerus, mereka tidak sabar untuk menanti kelahirannya.
Gienna selalu menjaga Hidrannaggea dimanapun dirinya berada, di saat Draggenerus tidak ada untuknya.
Gienna selalu berada di samping Hidrannaggea ketika dirinya merasa sedih karena telah kehilangan orang yang dia sayangi.
Terkadang Hidrannaggea meluangkan waktunya bersama Hidrannaggea untuk menemaninya, membiarkan Gienna beristirahat setelah seharian menjaga Hidrannaggea.
...
Draggenerus membawa seorang pria muda yang berusia tujuh belas tahun sebagai pelayan pribadinya.
Draggenerus sangat percaya kepada pelayan barunya bernama Salvador yang baru dia bawa ke kediamannya satu bulan yang lalu.
Sebagai pelayan pribadinya, Salvador selalu mengikuti Draggenerus kemanapun dia pergi.
Salvador terlihat seperti pria yang lumayan dapat diandalkan namun di pandangan mata Gienna dia terlihat seperti orang yang gerak-geriknya mencurigakan.
Gienna tidak terlalu percaya kepada Salvador walaupun dia masih muda namun Gienna menduga Salvador memiliki niat buruk kepada Hidrannaggea, karena itu Gienna selalu waspada dan selalu menjaga Hidrannaggea.
Gienna bisa mengetahui Salvador memiliki niat jahat, mungkin dirinya mengicar Hidrannaggea dan anaknya yang belum lahir.
Gienna dapat merasakan aura jahat yang dipancarkan dari tubuh Salvador, matanya itu memiliki kemampuan untuk melihat energi gelap yang mengelilingi tubuh Salvador.
Energi gelap itu adalah manifetasi dari niat jahatnya sehingga energi gelap itu berkumpul menjadi satu pada tubuh Salvador.
Gienna merasakan ada hal yang enah dan terasa sangat janggal, Gienna merasa Salvador bukanlah manusia, dia bisa merasakan firasat itu dan sangat yakin dengan apa yang dirasakannya.
Hari ini terlihat Draggenerus sedang menjaga anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun.
Gienna melihat Salvador sedang mengurus kebun di depan rumah seperti yang Draggenerus perintahkan.
Hidrannaggea berharap dia bisa memiliki seorang pelayan wanita yang akan meringankan tugasnya setelah dirinya melahirkan.
Gienna mengerti keinginan Hidrannaggea untuk memiliki seorang pelayan sebagai orang yang akan membantunya di kala kesusahan.
Gienna akan mencarikan seorang pelayan perempuan untuk Hidrannaggea.
Sebenarnya Gienna sedikit khawatir dia meninggalkan Hidrannaggea dari penjagaan, khawatir akan terjadi hal yang buruk.
Namun sudah ada Dragenerus yang berada disampingnya dan menjaganya tiap waktu.
Gienna merasa sedikit lega karena masih ada Draggenerus yang menjaga Hidrannaggea ketika tidak ada dirinya.
Gienna tidak terlalu percaya akan pelayan pribadi Draggenerus yang baru direkrut satu bulan yang lalu, itu yang Gienna pikirkan.
Tidak lama kemudian Gienna membawa dua perempuan yang masih belia berumur sekitar lima belas tahun.
Mereka berdua adalah dua saudara bernama Maria dan Isabella yang akan menjadi Maid Kediaman Hidrannaggea.
Gienna mengajak Maria dan Isabella untuk bertemu dengan Hidrannaggea, terlihat Hidrannaggea sedang berada di ruang keluarga bersama Dragenerus dan anak perempuannya.
Gienna segera mempertemukan Maria dan Isabella kepada Hidrannaggea, Hidrannaggea sangat senang telah bertemu dengan mereka berdua.
Hidrannaggea sangat senang Gienna telah membawa dua perempuan muda sebagai maid di kediamannya.
Hidrannaggea mempersilahkan Maria dan Isabella untuk duduk, Gienna datang membawa teko penuh dengan teh dan beberapa cangkir porselen pada yang ditempatkan di talam.
Gienna mulai menuangkan secangkir teh untuk Hidrannaggea dan Draggenerus kemudian menuangkan secangkir teh untuk Maria dan Isabella.
Ada beberapa biskuit kering yang manis yang tergeletak di meja dihadapan Maria dan Isabella.
Gienna mempersilahkan Maria dan Isabella untuk meminum secangkir teh yang ada di hadapannya.
Gienna memperkenalkan Maria dan Isabella kepada Hidrannaggea, Gienna berkata, "Mereka berdua adalah orang yang aku pilih sebagai seorang maid di rumah ini, mereka berdua cukup ahli dengan pekerjaan rumah."
Maria dan Isabella memperkenalkan dirinya, "Namaku Maria dan dia adalah adik perempuanku, Isabella."
Isabella, "Salam kenal."
Hidrannaggea, "Senang bertemu denganmu."
Mereka berdua resmi menjadi maid di kediaman Draggenerus, karena hari sudah malam, Gienna mengantar mereka dua ke kamarnya masing-masing.
Gienna berkata, "Ikutlah denganku, karena hari sudah mulai malam, aku akan mengantarkanmu ke ruangan."
Maria, "Aku dan adikku akan tinggal bersama dalam satu kamar."
Gienna, "Baiklah."
Karena Maria dan Isabella adalah dua orang suadari, mereka berdua memilih untuk tinggal bersama dalam satu kamar.
...
Hari ini seperti biasa Gienna sedang duduk di depan rumah dan terlihat Gienna selalu berada di sampingnya.
Hidrannaggea mendekat ke arah Hidrannaggea dan duduk disampingnya, anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun segera menghampiri ibunya karena kerinduannya.
Gienna membawa secangkir teh hangat untuk Hidrannaggea dan Draggenerus.
Gienna segera menuangkan secangkir teh hangat untuk Hidrannaggea dan Draggenerus, mempersilahkan mereka berdua untuk meminumnya.
Terlihat anak perempuannya sedang duduk di atas pangkuan ayahnya, Draggenerus.
Hidrannagea dan Draggenerus mulai meminum secangkir teh hangat yang dituangkan oleh Gienna.
Gienna berkata, "Akhirnya kita sampai di tempat tujuan kita dan menjadi maid untuk sementara di kediaman rumah ini."
Isabella berucap, "Kamu yakin di sini tempatnya, berapa lama kita akan menjadi maid?"
Maria berkata, "Ya aku sangat yakin di sini tempatnya, karena ini adalah kota Vennussa tempat tinggal para Malaikat."
Isabella berucap, "Jadi tugas kita di sini adalah menjamin keselamatan orang yang ditakdirkan."
Maria berkata, "Ya begitulah, sudah diramalkan bahwa orang yang ditakdirkan akan terlahir kembali."
Isabella berucap, "Lahir sebagai anak dari sepasang malaikat?"
Gienna, berkata, "Ya begitulah."
Maria berkata, "Tugas kita di sini untuk melindungi dan menjaga orang yang ditakdirkan."
Isabella, "Sampai kapan kita akan menjaganya?"
Maria berkata, "Saat dirinya tumbuh menjadi anak remaja, saat itulah kekuatannya yang terpendam akan bangkit sepenuhnya."
Maria kembali berkata, "Kita akan tetap bersamanya karena itu sudah menjadi tugas kita, lagipula kita sudah menerima kekuatan yang sama dengan yang dimiliki oleh orang yang ditakdirkan."
Isabella, "Aku mengerti, jadi kita akan tetap bersamanya."
Karena hari sudah mulai malam Maria dan Isabella segera tidur lebih awal karena besok mereka resmi menjadi maid dan bekerja di kediaman rumah ini.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments