Rani menanyakan kapan kami akan menikah, tapi ntah kenapa dia bertanya itu, aku merasa dia ingin aku akan jadi ibunya.
"Nggak tau nih ran, papa Wandi belum berani melamar Tante," jawabku memang benar, mas Wandi selalu mengelak jika ditanya kapan mau melamar.
"Biar nanti rani yang bujuk papa biar melamar tante yaa!"
"Hahaha...rani masih kecil kok udah cerita lamaran, udah ah, kita cerita yang lain aja."
"Soalnya rani udah gak sabar, tante Mia jadi mama nya rani, kalo Tante udah menikah dengan papa nanti rani mau tinggal sama tante dan papa"
"Rani kok nggak mau tinggal sama ayah dan bunda," aku coba memancing rani kenapa dia lebih memilih tinggal dengan mas Wandi dari pada mas Indra papa kandungnya.
"Kalo ayah bunda kan jauh di luar kota, kasihan nenek ditinggal, kalo sama papa kan dekat bisa setiap waktu ke tempat nenek."
Jawaban yang masuk akal juga, tapi mengapa mas Indra seperti tega meninggalkan rani tinggal dengan neneknya, masih selalu jadi tanda tanya bagiku, padahal mas Indra termasuk mapan hidupnya apalagi ditambah mbak Dewi juga bekerja, pasti mereka sebenarnya tidak kekurangan.
........
"Papa,...kapan mau melamar tante Mia, Rani udah gak sabar punya mama baru," rani bertanya manja, tapi mas Wandi nampak sangat terkejut, matanya nampak membulat.
"Bentar lagi yaa, tunggu uang papa banyak dulu," mas Wandi menjawab pertanyaan rani sambil memeluknya.
.......
"Mia, kalo urusan mas udah selesai, Mia mau kan mas lamar?" mas Wandi menanyakan hal yang udah lama kutunggu - tunggu, dan ayah juga sudah menyerahkan semua urusan ini padaku.
Aku sudah memantapkan hati buat mas Wandi, walaupun pertengkaran sering terjadi ku anggap hanya bumbu saja. Tapi urusan apa yang dimaksud mas Wandi apakah begitu beratnya?.
"Boleh Mia tau urusan apa mas?"
"Mia gak usah ikut campur ini urusan mas, kamu gak usah tanya - tanya lagi," ini salah sifat buruk yang juga ku tak ku suka dari mas Wandi, dia begitu mudah emosi.
"Sudahlah aku pulang aja," mas Wandi langsung pergi sambil mengambil helmnya.
"Gak izin sama ayah dulu mas?"
Mas Wandi langsung pergi tanpa mendengarkan ucapan ku lagi.
......
Saat malam
Aku merenung lagi, begitu banyak sebenarnya pertengkaran ini, kadang hal kecil pun jadi masalah, aku salah pakai baju yang dia tak suka, bisa jadi batal janjian kami, atau jika ada pria lain yang menegur ku, dia bisa uring-uringan sepanjang jalan.
Tapi sisi lain yang sangat membuatku betah, adalah keluarga besar mas Wandi, mereka semua sangat akrab, tua muda saling mengormati dan menyayangi, setiap ada yang ulang tahun, semua ikut merayakan, itu yang tidak ada dalam keluargaku, ayah hanya dua orang beradik kakak, ibu Rita seluruh keluarganya ada di pulau Jawa, lagian itu bukan keluarga kandungku, sedangkan keluarga Ibu aku tak pernah tau, ayah tak pernah mengenalkannya.
Mama dan papa mas Wandi pun nampak baik, mereka mau mengajakku bicara, walau mereka banyak dari keluarga berada, tapi memperlakukanku dengan sama. jika bertengkar dengan mas Wandi, mama akan ikut mendamaikan kami. aku sudah menganggap mama seperti ibu kandungku, dia pun mau menyayangiku sejak kuceritakan kisah masa kecil ku.
Haruskah aku tetap bertahan hanya untuk mas Wandi?
************
Maafkan jika ada kesalahan dalam penulisan, tanda baca dan alur cerita, di mohon kesediannya untuk memberikan saran yang bisa membantu penulis dalam memperbaiki nya.
Salam hormat dari penulis pemula yang masih harus banyak belajar 💜💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
anotherbyl
Hadir kembali Kak
2020-10-29
0
Ayank Ryeoun
like buatmu kak semangat😘
2020-10-26
0
⟁ Jojo 🌱🐛
boom like
2020-10-12
0