POV Rian

Saat acara ayah Indra, aku lihat papa bawa wanita cantik mirip banget sama mama, papa mengenalkan namanya Tante Mia. Tante Mia sangat ramah, Rani langsung akrab bercerita dengannya, aku seperti biasa lebih suka melihat dari jauh. Papa termasuk pria setia, hampir 10 tahun mama pergi meninggalkan kami, sangat jarang aku lihat papa bawa wanita ke rumah nenek.

Walau tak banyak kuingat cerita tentang mama, tapi bagiku beliau tetap wanita hebat yang telah bersedia melahirkan ku, mama pergi setelah terjadi keributan dengan papa, mama berusaha mengajak kami, tapi keluarga papa menyembunyikan kami dan melarikan dari mama.

Saat itu umurku 5 tahun berarti Rani masih 2 tahun. Rani menangis hampir setiap malam memanggil nama mama, aku yang memang lebih banyak tidur dengan nenek tidak begitu merasa kehilangan, bagiku nenek sudah seperti mama, ditambah kakak dan adik papa yang belum menikah, perhatian mereka tercurah padaku.

Beberapa kali saat aku kecil mama mencoba menemui ku di sekolah, tapi selalu ketahuan dan seperti ada yang nenek bicarakan dengannya, hingga berapa tahun kemudian aku tak lagi pernah bertemu dengan mama. Tapi tetap Allah maha berkehendak, anak kandung akan tetap ada jalannya bertemu dengan ibu kandungnya, atau mungkin doa mama juga untuk bisa bertemu denganku, ternyata teman akrabku di sekolah adalah keponakan mama, dialah yang mempertemukan kami, baru ku tau mama sekarang sudah dipindahkan keluarganya ke Jakarta. Mama menanyakan aku ingin dibelikan apa? aku jawab aja aku pengen hape baru, mama langsung membelikannya.

Di rumah nenek curiga darimana kudapat hape baru, setelah ku ceritakan semua nenek hanya berpesan jangan disampaikan pada siapapun. termasuk papa.

##########

Dari kecil aku juga tak pernah akrab dengan papa, aku lebih akrab dengan Ayah Indra, makanya banyak yang beranggapan aku anak ayah Indra padahal beliau belum menikah karna masih kuliah, walaupun papa adalah adik nomor 3 dari ayah Indra tapi papa duluan yang menikah di antara semuanya. Banyak hal yang ku tak kusukai dari papa, mungkin karna itu kami tidak bisa akrab, malah bisa bertengkar karna hal sepele, beruntung papa lebih banyak tidur di rumah kosnya.

##########

Malam ini papa akan melamar Tante Mia, aku turut senang, akan ada yang menyayangi papa, ku lihat tante Mia sangat mencintai papa, semoga banyak sifat buruk papa yang bisa di rubah tante Mia.

Aku lihat muka papa begitu berseri-seri setelah tau tante Mia menerima lamarannya, mereka akan menikah 3 bulan lagi dan aku akan punya mama baru. Rani tak pernah mau lepas dari pegangan tante Mia, aku sangat bersyukur pilihan papa bisa menyayangi adikku juga.

#########

Setelah kami sekeluarga sampai di rumah nenek

Papa mengatakan suatu hal yang membuat kami semua terkejut apalagi nenek.

"Ma, aku tidak pernah mengatakan pada Mia kalau aku sudah pernah dan menikah dan punya anak, aku tak pernah berani mengatakannya, tapi sekarang aku bingung bagaimana cara menikah dengan tetap status bujangan padahal aku sudah duda, Aku takut Mia meninggalkan ku ma," nampak raut sedih papa, tapi sekaligus membuat ku tambah membencinya. Mengapa dia tidak mau mengakui kami sebagai anaknya beruntung Rani sudah tidur, aku tak bisa bayangkan kekecewaan rani pasti melebihiku jika tau hal ini.