Rani

POV Wandi

Hari ini cita melahirkan anak kami yang kedua, selama kehamilannya aku selalu setia mendampingi dia untuk kontrol ke dokter, merawat dan menjaga asumsi makanannya. Anak ke dua kami berjenis kelamin perempuan, kami semua sangat senang, karna dengan lahir nya kedua ini melengkapi kebahagiaan kami sebagai orangtua.

Kami beri dia nama "Maharani Putri" dan kami panggil dia Rani, kali ini Rani lebih mirip dengan ku, bermuka bulat, bermata sipit hidung mancung dan mata indahnya tetap dari cita. Biaya operasi tetap dari Mama, Khitanan kali ini juga masih mama, Aku benar tidak punya uang.

Dengan jarak tiga tahun antara Rian dan Rani, Rian sangat menyayangi adiknya, tidak ada rasa cemburu saat perhatian kami terbagi.

***********

Umur Rani hampir dua tahun, hutang ku lunas, gaji ku kembali utuh, kuberikan 50rb setiap hari nya untuk cita, cita sangat senang.

Teman-teman yang dulu hilang kembali datang, aku sangat senang, mereka kembali mau berteman dengan ku, pulang kerja mereka sudah menghubungi untuk kumpul-kumpul, perlahan-lahan jatah harian cita dikurangi.

"Wan, kok uangnya segini, mana cukup wan," cita kembali protes saat ku kasih 20rb padanya.

"Ya, di cukup-cukupi lah."

"Aku gak enak, makan semuanya dari mama, kakak dan adikmu seperti menyindir, ketika aku makan, tambah lah wan."

"Uang ku habis, gak mungkin kan, aku makan di traktir teman, harus aku yang traktir mereka, kan aku yang pegawai"

"Kamu selalu sombong, dan kembali ber ulah wan, kamu lihat saja nanti, jika sabar ku habis, akan ku tinggalkan kamu." Cita mengancamku.

"Cita sayang, jangan begitu dong, sekali ini, besok kalo gajian nanti aku tambahkan lagi ya." Ku bujuk dia dengan sebuah pelukan dan ciuman. Dia pasti tak kan mau meninggalkan ku, jadi janda di usia muda, bukan cita-citanya.

"Udah dulu, aku pergi dulu sayang, nanti pulangnya agak malam, gak usah di tunggu kamu tidur dulu aja," ku cium rani yang ada di gendongannya, sambil berlari ku sambil tas dan kunci motor ku

**************

Setelah gajian aku tak bisa menepati janji menambahkan jatah harian cita, malah teman ku tambah banyak, dan mulai jajanan kami bertambah, aku mulai mencicipi obat yang bikin melupakan lelah ku, obat ini membuatku melayang.

Akhirnya aku tertangkap dan harus di rehab, cita benar-benar lelah dan meninggalkanku. Aku tak bisa menahannya, tapi keluarga ku bisa menahan anaknya untuk tidak ikut. Cita tak membawa apa-apa dari rumah mama.

Walaupun aku memohon agar cita jangan pergi, dia tetap pergi hingga lelah ku memohon.ku lambai kan tangan padanya, dan tak kulihat dia menoleh ke belakang.

************"

Selama di rehab, aku sudah mulai banyak berubah, Rian dan Rani sering di ajak mengunjungi ku, anak-anak tambah sehat di asuh oleh kakak dan adikku, maafkan aku cita, ingin ku terus memohon kamu untuk kembali, tapi kamu tak lagi peduli.

Ku dengar cita di kirim ke Jakarta tempat kakak tertua nya, dia di berikan sebuah pekerjaan di kantor nya, dengan wajah cantik dan kepintaran nya, aku yakin dia akan berhasil, dan akan banyak yang ingin menikah dengannya, surat cerai tidak ingin ku urus aku tak mau dia menikah dengan orang lain.

**********

Masih belajar menulis, bantu krisannya ya kakak,

Terpopuler

Comments

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

lanjut kaka

2020-08-30

0

NetizenBaikHati

NetizenBaikHati

bukan khitanan mbak.. . tp aqiqah kyknya 🙏, maaf klu saya yg salah

2020-08-30

0

Kadek

Kadek

hai aku mampir lagi kk, semangt ya

2020-08-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!