Rekayasa

Rian dan Rani memanggil "Papa" ke Mas Wandi, sedangkan keponakan yang lain memanggil Om Wandi, mungkin karna menganggap Mas Wandi Papa mereka, sebab Mas Indra bekerja di luar kota dan hanya pulang sekali satu bulan.

Aku juga salut sama Mbak Dewi mau menikahi Mas Indra duda beranak dua, saat kutanya sama mas Wandi katanya Mbak Dewi nggak tau kalo Mas Indra duda, karna ini dirahasiakan keluarga, biarlah anak - anak Mas Indra tetap diasuh oleh Mama dan Papa Mas Wandi serta dibantu adik dan kakaknya.

Mas Indra lama tertegun melihatku, saat Mas Wandi mengenalkan kami, tapi karna keadaan lagi sibuk aku tak lagi ingin banyak bertanya. Aku juga dikenalkan dengan Mama Papa Mas Wandi. Pernikahan Mas Indra diadakan di sebuah gedung yang dekat dari situ, kami ikut mobil rombongan pengantin. Semua keluarga besar Mas Wandi menggodaku.

"Ayoo Mia kapan nyusul nih, minta lamar tu sama Wandi," seorang ibu menggodaku, dia tante Isti adik mama Mas Wandi.

"Iya nih Te, Mas Wandi belum berani melamar," akupun menjawab asal.

"Benar nih udah siap kalau dilamar!" Mas Wandi malah bertanya serius.

"Nanti tunggu 1 tahun lagi, sekarang masih kecil," aku senyum-senyum malu.

.......

Sudah lebih satu setengah tahun masa pacaran kami, mas Wandi mulai nampak sifat aslinya, ia suka cemburu jika pelanggan mengajak ku ngobrol, atau malah Koko yang punya toko di cemburui jika Koko ada yang ingin ditanyakan padaku. Malah sekarang, aku tak boleh lagi naik angkutan kota ataupun ojek, kemana pun pergi harus izin dulu dan harus bersamanya.

Karna toko tempatku kerja ada di dekat rumahnya, jika mas Wandi belum sempat jemput, aku disuruh menunggu di rumahnya, sampai dia datang, setelah itu aku akan di antarnya pulang. Setiap ke rumahnya aku selalu bertemu dengan Rian dan Rani karna mereka memang tinggal bersama mama mas Wandi atau nenek mereka, setiap saat mas Wandi mewanti-wanti jangan suka menanyakan tentang papa dan mama kepada Rian dan Rani, kasihan nanti mereka terluka.

Rian kelas satu SMA dan Rani masih kelas satu SMP. Mereka berparas rupawan dan oriental, mereka juga sangat sopan tapi juga manja, mungkin karena tinggal dengan kakek dan nenek yang memanjakan mereka. Rani mudah sekali akrab dengan ku, setiap datang dia suka bercerita tentang teman - temannya, sambil minta dibuatkan mie instan atau makanan kecil lainnya.

Mas Wandi pernah bilang

"Anggap saja mereka anak - anakmu, mereka rindu ibunya," ya memang sangat terlihat rindu Rani pada ibunya.

Rian karna cowok agak sedikit cuek, suka menggoda adiknya jika bermanja denganku.

Kenapa mas Indra begitu tega tidak mengakui anaknya ke mbak Dewi istri barunya. Apakah mbak dewi tidak mau menerima mas Indra jika tau suaminya seorang duda beranak dua. Padahal kalo dilihat mbak Dewi juga menyayangi Rani, banyak foto-foto kedekatan mereka.

Rani dan Rian pun memanggil Ayah Bunda ke mas Indra dan mbak Rani sama seperti keponakan mas Wandi yang lain.

Sejak mas Indra dan mbak Dewi menikah, aku jarang bertemu mereka karna mereka hanya bisa pulang sekali - kali dan itupun sabtu minggu, mereka sama-sama bekerja.

"Tante Mia kapan akan menikah dengan papa?" tanya Rani tiba-tiba

************

Maafkan jika ada kesalahan dalam penulisan, tanda baca dan alur cerita, di mohon kesediannya untuk memberikan saran yang bisa membantu penulis dalam memperbaiki nya.

Salam hormat dari penulis pemula yang masih harus banyak belajar 💜💜

Terpopuler

Comments

🌙Huma✨️

🌙Huma✨️

like 💚

2020-10-27

0

anotherbyl

anotherbyl

Mampir juga

2020-10-27

0

⟁ Jojo 🌱🐛

⟁ Jojo 🌱🐛

semangat terus ya

2020-10-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!